MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 59: Kegelapan yang Mengintai!

Chapter 59: Kegelapan yang Mengintai!

    Chapter 59: Kegpan yang Mengintai!


    Kembali ke kamarnya Randika dengan cepat menykan komputernya dan mengontak Yuna.


    Dia harus memberitahu informasi mengenai Shadow dan Bn Kegpan secepatnya. Dia juga harus memastikan bahwa tidak ada anak buah Shadow yang berada di markas barunya yang tersembunyi itu.


    Himbauan kakeknya benar. Kakek keempatnya mengatakan bahwa dia harus waspada dengan orang-orang di sekitarnya. Tanpa diduganya, ternyata Shadow mengkhianatinya. Untungnya dia menyadari hal tersebut sejakma dan obat buatan kakeknya th menymatkan dirinya.


    Sejak pertama kali Shadow mporkan bahwa dia hendak datang ke kota Cendrawasih, hal itu sudah membuat curiga Randika. Dari nada bicara, bahkan penggunaan kata Shadow berbeda dengan biasanya. Diangsung merasa ada yang aneh dengan Shadow dan sejak saat itu dia menaruh kecurigaannya pada Shadow.


    Takma kemudian, Yuna muncul diyar komputernya.


    "Lho Randika? Tumben sekali nelpon?" Dada Yuna masih sama besar dan pakaiannya membuat kedua putingnya itu sedikitgi terlihat. "Apakah kau ingin bertanya tentang markas baru kita? Seharusnya tidakmagi pembangunannya selesai kok."


    "Bukan itu yang kuingin bicarakan." Wajah Randika terlihat serius.


    Yuna yang awalnya bermuka santaingsung menjadi serius. "Ada apa?"


    "Kau tahu kan ku aku menyimpan kartu As." Kata Randika dengan tatapan kebencian. "Dia mengkhianatiku dan bergabung dengan Bn Kegpan. Hari ini mereka berdua berusaha membunuhku."


    "APA?" Yuna benar-benar kaget. "Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?"


    Apa itu kartu As? Itu adh faktor pembalik keadaan yang tersembunyi yang dimiliki seseorang. Dan Randika bukah seseorang minkan sh satu 12 Dewa Olimpus. Sekarang, kartu As tersebut mh berani berkhianat!


    Yuna sangat tahu betul betapa marah dan kecewa Randika sekarang.


    Kepercayaan bukah sesuatu yang mudah didapat, hal tersebut tumbuh seiring waktu dan tidak mudah terbentuk.


    Meskipun Randika sudah dari awal tahu bahwa Shadow memberontak, hal ini masih membuatnya kecewa.


    Bn Kegpan dan Shadow, kalian berdua harus mati!


    Kubunuh kalian dengan kedua tanganku!


    Yunalu bertanya dengan nada serius. "Ada yang bisa kubantu?"


    "Tolong periksa apakah ada orang mencurigakan di markas kita, kita tidak boleh kecolongangi. Dan tolong cari keberadaan Bn Kegpan, ketika kau menemukannya segera beritahu aku." Kata Randika.


    "Baih."


    "Ah kartu Asku bernama Shadow, dia itu hebat dm mengumpulkan informasi. Dia ahli dm menghapus jejaknya jadi lebih baik kau fokuskan perhatianmu ke Amerika dan Indonesia."


    "Baik!" Yuna mengangguk.


    "Satugi, Bn Kegpan berhasil menciptakan teknologi kloning manusia sempurna. Dia bisa mengkloning dirinya sendiri dan menghasilkan kekuatan serta kecepatan yang sama persis dengan dirinya."


    "APA?" Yuna terkejut kembali. Kloning?


    Memang benar ku kloning sudah mi berkembang di zaman ini dan mi diterapkan pada hewan. Yang menjadi permashannya adh kloning manusia tidak pernah mengmi kemajuan sama sekali, karena rumitnya menurunkan kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki individu tersebut. Kloning manusia yang dikatakan Randika ini mungkin sudah bisa dikatakan kemajuan teknologi yang luar biasa.


    Melihat ekspresi terkejut Yuna, Randika mengh napas. "Kloning yang dkukannya benar-benar rumit. Dia pasti memiliki markas untuk percobaannya, jadi coba kau juga cari di mana markas itu berada."


    "Baih."


    "Aku percayakan semua ini padamu."


    Seth selesai menelepon, Randika mengerutkan dahinya. Ekspresi Yuna seharusnya tidak dibuat-buat. Sebelumnya Bn Kegpan mengatakan bahwa dia memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan kloningnya. Mungkin yang dikatakannya itu bermaksud untuk memecah bh dirinya dengan Yuna.


    Randika menggaruk-garuk kepnya. Meskipun dia sangat mempercayai kesetiaan Yuna, dia masih was-was. Karena pengkhianatan Shadow ini, dia mi ragu dengan kesetiaan bawahannya. Seharusnya Shadow adh kartu Asnya yang tersembunyi namun dengan mudahnya dia beralih pihak. Ini membuat Randika makin was-was.


    Hal ini juga beku kepada seluruh bawahannya, apakah ada pion tersembunyi di markas barunya itu? Sebelum mengrifikasikan hal ini, Randika masih harus waspada meskipun itu Yuna sekalipun.


    "Aku tahu kalian berdua masih di kota ini!" Randika mengepalkan tangannya. "Aku menantikan rencanamu berikutnya karenain kita bertemu, kalian berdua akan mati!"


    -Di suatu rumah di daerah pinggir kota-


    Di ruangan yang hampir sama sekali tidak adampu, sesosok pria terlihat sedang meminum sesuatu.


    Prang!


    Pria itu membanting gsnya. "Bukannya kau bng dia sedang terluka?"


    Pria itu benar-benar marah dan mmpiaskannya ke gsnya itu. Bn Kegpan masih belum bisa mempercayai rencananya membunuh Randika masih saja gagal.


    Shadow yang berdiri di hadapannya terlihat tenang. "Dia memang sedang terluka, informasiku tidak mungkin sh."


    Bn Kegpan mendengus dingin. "Terus kenapa hari ini kita masih gagal membunuhnya? Kloningku seharusnya tidak kh hebatnya dengan diriku ini. Dan benar saja, 20 kloningku itu dengan menyedihkannya mati semua tanpa satu pun hidup!"


    Shadow terdiam beberapa saat, "Aku sudah membuntuti Randika sma beberapa waktu. Dia benar-benar sedang terluka. Waktu dia bertarung, dia sempat meminum sebuah obat, kurasa obat ith yang membuatnya berhasil bertahan hidup."


    "Cukup, aku tidak butuh analisismu itu. Aku hanya ingin Ares mati!" Bn Kegpan ini sudah naik pitam.


    Shadow hanya terdiam. Ketika dia mengingat kembali kemampuan Randika tadi, tubuhnya tanpa sadar merinding. Dih yang paling memahami kemampuan mantan tuannya itu jadi dia benar-benar tahu apa yang mampu dkukan Randika.


    Dan sekarang karena kedoknya th terbongkar, satu-satunya nasib yang menantinya adh kematian!


    Tapi Shadow tidak akan mati tanpa pewanan, kau yang mati atau aku yang mati!


    Tidak ada jnin.


    "Dia pasti sudah mengetahui bahwa sma ini aku berada di kota Cendrawasih ini." Bn Kegpan tiba-tiba berkata dengan nada dingin. "Dia bahkan tahu ku kau akan berkhianat."


    Shadow menggelengkan kepnya. "Aku rasa tidak begitu."


    Shadow percaya bahwa sebelumnya Randika hanya mencurigainya dan dia datang ke jebakannya untuk mengkonfirmasi kecurigaannya itu.


    "Sekarang karena semua kartu tersembunyi kita th terekspos, kita tidak perlu repot-repot menyusun rencana." Bn Kegpan mendengus. "Kita akan menyelesaikan ini secarangsung!"


    "Bahkan jika kau adh sh satu dari 12 Dewa Olimpus, aku percaya aku bisa membunuhmu!" Bn Kegpan menggebrak mejanya dan meja tersebutngsung terbh dua.


    Di rumahnya, Randika sedang bersemedi dan memfokuskan pikirannya.


    Hingga detik ini, tenaga dmnya masih berlimpah. Efek dari obat kakeknya itu belum hng, membuat Randika penasaran dengan kekuatannya yang baru ini. Apakah dia bisa memilikinya atau tidak?


    Ketika Randika masih kecil, kakeknya slu berpesan untuk betih setiap saat dan bersemedi untuk meningkatkan tenaga dmnya. Sejak saat itu, dia terus betih siang harinya dan mmnya dia akan bersemedi mtih tenaga dmnya. Berkat itu dia mendapatkan julukannya sebagai Ares sang Dewa Perang.


    Tanpa menungguma, pikiran Randika sudah memasuki m sadarnya.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)