MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 69: Perusahaan Galaksi (2)

Chapter 69: Perusahaan Galaksi (2)

    Chapter 69: Perusahaan Gksi (2)


    Ketika Bagus mendengar pertanyaan Randika itu, dia ikut bingung. Namun, ketika dia melihat wajah bodoh Randika dia semakin murka.


    Orang-orang yang melihat pertikaian mereka mi tertawa. Mereka yang sudah mengerti Randika seperti apa, seth insidennya dengan Andre, justru tertawa paling keras.


    Orang yang mengaku sebagai suami pemimpin mereka itu suka sekali membuat maluwannya terlebih dahulu sebelum menghajarnya, adegan ini semakin mi menarik!


    "Berani-beraninya kau menghinaku?" Bagus benar-benar malu. "Ku aku ingin, aku bahkan bisa membeli kota ini!"


    "Ah maksudku bukan begitu," Randika memasang muka kbakan. "Anda sh memahami pertanyaanku. Aku bertanya apa yang dkukan Perusahaan Gksi sehari-harinya karena aku ini hanya orang awam."


    Bagus kebingungan ketika melihat Randika, entah dia bodoh beneran atau dibuat-buat.


    Sandiwara Randika benar-benar sempurna, hal ini justru membuat Bagus semakin marah melihat muka bodohnya.


    "Kau tidak perlu tahu itu. Yang perlu kau tahu adh perusahaanku bisa dengan mudah menginjak-injak perusahaan Cendrawasih ini dm semm!"


    "Oh." Randika mengangguk, mukanya terlihat bingung sekaligi dan bertanya. "Ku begitu aku punya beberapa pertanyaangi."


    "Kenapa kau punya banyak pertanyaan?" Bagus sudah mi lh terhadap orang ini.


    Baguslu mengh napas, "Kau hanya perlu tahu bahwa Perusahaan Gksi suatu hari akan menjadi milikku."


    Randikalu mengatakan "Oh...." cukupma,lu dia menambahkan. "Tapi aku masih bingung, berarti perusahaan Gksi itu perusahaan besar yang dibesarkan oleh ayahmu bukan? Lalu kenapa kau yang menyombongkan diri?"


    Inggrid yang mendengarnya tertawa kecil dan sekarang Bagus mengerti bahwa pria di depannya itu hanya ingin mempermainkan dirinya.


    "Jika kau segitu inginnya mati, aku bisa pastikan mayatmu terapung di selokan besok." Butuh sekuat tenaga untuk Bagus tetap mempertahankan amarahnya tidak meledak.


    "Maksudmu kau ingin mengajakku berenang? Aku pandai berenang, mana mungkin aku bisa mati tenggm seperti itu?"


    "Cukup! Bunuh dia!" Bagus sudah tidak ingin terlibat lebihmagi dengan lelucon ini, dialu memerintahkan pengawalnya untuk menghajar Randika tanpa ampun.


    Kedua pengawal yang mengikuti Bagus berbadan besar dan kekar, namun hal ini tidak membuat takut Randika. Ketika mereka menerjang ke arahnya, dia hanya akan mdeninya dengan satu tangan.


    Hanya bermodalkan satu kaki yang menjulur, pengawal itu tersandung dan jatuh ke arah Randika. Lalu Randika mendorong wajahnya kentai hingga wajahnya terbenam.


    Pengawal kedua juga sama cepatnya khnya, bedanya Randika hanya menggunakan tinjunya untuk membuatnya tersungkur dintai.


    Hanya butuh 10 detik untuk membuat kedua pengawal berbadan besar tersebut untuk meringkuk kesakitan dintai.


    "Sepertinya pengawalmu itu tidak bisa membuatku menjadi mayat." Randika menatap tajam Bagus.


    Bagus hanya berdiri melongo. Para pengawalnya ini adh mantan pasukan khusus yang ditarik oleh ayahnya untuk melindunginya. Tetapi mereka berdua dengan mudah kh hanya dm hitungan detik?


    "Kau! Apa yang sudah kaukukan? Tidakkah kau tahu bahwa perbuatanmu ini th menyinggung perusahaan Gksi?" Meskipun terlihat mengancam, nyatanya Bagus terus mengambilngkah mundur.


    "Bukankah kau tadi mengatakan bahwa kau akan membunuhku?" Randika hanya tersenyum ke arah Bagus.


    "Aku benci jika diancam seperti itu, biasanya aku yang membunuh mereka duluan." Seth selesai berbicara, Randika melesat dengan cepat dan mencengkram erat tangan Bagus.


    "Ah!" Bagus merintih kesakitan. "Apa maksudmu ini? Aku adh pewaris perusahaan Gksi!" Bagus tidak punya pilihan sin menggertak dan berharap bahwa Randika akan mundur.


    "Hmmm? Mana ada pewaris perusahaan yang buruk rupa sepertimu?" Dm sekejap Randika menampar keras Bagus tepat di wajahnya.


    PLAK!


    "Kau!" Tamparan Randika sangat keras dan membuat pipinya bengkak. Takma kemudian, tamparan kedua terdengar.


    PLAK!


    Suara nyaring itu menyebar, para penonton terpana melihatnya. Pewaris perusahaan Gksi sedang dieksekusi di depan umum?


    PLAK!


    Randika benar-benar tidak peduli dengan tatapan orang-orang. Dia hanya menampar Bagus berkali-kali.


    Seth 5-7 kali tamparangi, Randika berhenti dan berbisik di telinga Bagus. "Aku hanya sedang memperbaiki wajahmu yang jelek itu."


    Randika benar-benar tidak menahan diri, muka Bagus sudah bagaikan balon.


    Randikalu menamparnyagi beberapa kali. Darah mi mengucur dari sudut mulut Bagus yang bengkak.


    "Tolong Hentikan" Bagus sudah tidak kuatgi.


    "Oh? Bukankah orang hebat biasanya th ditempa dari kecil? Bukankah pewaris suatu perusahaan besar seharusnya tidak terlihat menyedihkan?"


    PLAK!


    "Berani-beraninya kau menatap mesum Inggrid?"


    PLAK!


    "Berani-beraninya kau mengatakan bahwa akan menginjak-injak perusahaan yang dibangunnya!"


    PLAK!


    Seth tamparan penuh amarah itu, Bagus sudah nyaris pingsan.


    "Randika!" Inggridlu menarik Randika, dia tidak ingin Randika mkukan hal yang berlebihan. Bagaimanapun juga, orang itu tetap sh satu pentn dari Perusahaan Gksi.


    "Tolong Hentikan" Wajah balon Bagus sudah meskan air mata, dia belum pernah dipekukan seperti ini sma hidupnya.


    Melihat senyuman Randika, emosi Bagus sangah rumit. Campuran antara ketakutan dan kemarahan membuatnya melihat Randika sebagai jelmaan dari setan.


    "Baih ku begitu, demi menjalin hubungan baik denganmu aku akan memberimu sedikit wajah." Randikalu melepas Bagus. "Tetapi Aku masih punya beberapa pertanyaan, ku aku tidak puas dengannya maka aku tidak akan segan-segan melihatmu sebagai musuh."


    Ketika Bagus mendengarnya, dia sedikit menghembuskan napas lega. Paling-paling pertanyaan yang dilontarkan hanyh hal-hal remeh.


    "Tujuanmu bertemu dengan Inggrid hari ini apa?" Tanya Randika.


    Mendengar pertanyaan itu, Bagus sedikit ragu-ragu. Ketika dia melihat tatapan Randika, dia segera berkata dengan mantap. "Aku hanya ingin bercengkrama dengan Inggrid."


    PLAK!


    Randikalu bertanya kembali, "Jangan berani berbohong di depanku."


    Bagus sudah berurai air mata, dia benar-benar sudah tidak kuat. "Aku ingin meniduri Inggrid."


    PLAK!


    Wupun Randika sudah tahu tujuan orang ini dari awal, mendengarnyangsung masih membuatnya marah. Bagus hanya bisa menerima nasibnya.


    "Pertanyaan berikutnya, kenapa perusahaanmu menarget perusahaan ini?" Randika ingin membuat hati Inggrid menjadi lega. Apakah perusahaan Gksi benar-benar ingin bersaing ataukan membunuh perusahaan Cendrawasih?


    "Aku tidak tahu." Jawaban Bagus terlihat setengah-setengah jadi dua tamparan menghampirinyagi.


    Melihat ekspresi Randika yang menunjukan tidak akan berhenti sebelum dia menjawabnya dengan benar, Bagusngsung mengatakan. "Perusahaanku ingin menggulingkan perusahaan Cendrawasih."


    Randikalu mendengus dingin, "Terus apakah kau akan membiarkan itu terjadi?"


    "Tidak, tidak akan kubiarkan." Bagus sudah gemetar ketakutan.


    "Cukup Randika." Inggrid sudah mendapatkan jawabannya dan dia dengan cepat menghentikan Randika.


    "Kau dengar itu? Sana pergh sebelum kubunuh kau." Kata Randika dengan santai.


    Mendengar hal ini, Bagusngsungri menuju mobilnya tanpa mempedulikan kedua pengawalnya yang masih berbaring dintai.


    "Kau benar-benar tidak takut akan apa pun." Inggrid menggeleng-gelengkan kepnya.


    "Demi istriku tercinta,ngit pun akan kwan b perlu."


    Inggrid yang mendengarnya tersipu malu.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)