Chapter 76: Hadiah Pernikahan Dariku
"Apakah tidak ada pilihanin?" Satria menn air ludahnya ketika Randika sudah berada di dekatnya. Matanya dipenuhi oleh perasaan ngeri. Sebagai orang yang juga bergumul di dunia kegpan, Satria tahu metode-metode penyiksaan seperti apa yang ada di dunia tersebut.
"Tuan Satria memang seorang pebisnis yang handal, aku suka itu." Randika mengangguk puas. "Mari kita bahas kesepakatan kita."
"Baih." Randika segera menjongkok dan menaruh bagian runcing kayu yang digenggamnya di dagu Satria. "Tolong jskan mengapa Perusahaan Gksi menginginkan Perusahaan Cendrawasih jatuh?"
Satria terkejut dan segera menjawab, "Perusahaan Cendrawasih merupakan pelopor di dunia kosmetik dm negeri. Aku ingin memberi tekanan pada Inggrid agar perusahaanku bisa bersaing dengannya. Kudengar rumor juga bahwa keuangan mereka sedang tidak sehat jadi aku mengambil risiko untuk menekannya lebih kerasgi."
"Tapi aku tidak perlu khawatir, aku tidak akan menyentuh perusahaan Inggridgi dan tidak akan pernah memasuki pasar kosmetik." Satria menambahkan. "Bahkan aku akan mengembalikan form milik Peter dan timnya kepada kalian. Apakah itu sudah cukup?"
"Hahaha kau memang orang tua yang licik." Randika tersenyum, misteri Peter dan timnya yang memberontak akhirnya terkuak. "Tapi. Yang ingin kudengar bukan itu."
"Apa? Apa yang kau minta! Sma aku bisa mengabulkannya, akan kuberikan!" Satria sudah menduga pemerasan ini.
"Apa yang kuminta itu sederhana. Aku sudah bosan dan lh berurusan dengan orang-orangmu. Kau mengerti maksudku?"
"Aku mengerti." Satria dengan cepat mengangguk. "Jangan khawatir, aku tidak akan mengganggumugi dan Perusahaan Cendrawasih."
"Baih." Randikalu berdiri. "Namun, aku tetap akan memberimu pjaran hari ini."
Satria terkejut mendengarnya tetapi Randika dengan cepat memukulnya hingga pingsan.
Lalu dengan santainya Randika meloncat keluar dari jend.
...
Satria itu adh seekor rubah yang licik. Ku Randika tidak memberi dia pjaran, maka dia tidak akan menganggap serius ancaman Randika. Seth memberinya pjaran seperti itu, seharusnya tidak ada mashgi yang menimpanya ataupun perusahaan milik istrinya.
Seth urusan dengan Perusahaan Gksi ini th selesai, Randika kembali menuju perusahaan milik istrinya itu.
Pada saat dia mengintip dari balik pintu, Inggrid nampak memegang kepnya sambil membaca beberapaporan sekaligus. Sepertinya dia sibuk sekali sampai-sampai tidak sadar akan kehadirannya.
"Istriku, sedang apa kamu?" Randika menyelinap ke bkang Inggrid dan memeluk pinggang istrinya itu.
"Mengurus beberapa mash perusahaan. Mau apa kamu sekarang?" Inggrid terkejut ketika dirinya dipeluk seperti itu. Namun seth melihat pintu ruangannya tertutup, dia merasa sedikit lega.
"Memangnya sh jika aku kangen dengan istriku yang cantik?" Randikalu mencium tangan istrinya itu.
Inggrid sudah kebal dengan tindakan genit Randika ini, setidaknya hal ini tidak dilihat oleh orang. Dia hanya menatap Randika tajam-tajam dan mengh napas.
"Kenapa sih kau tidak pernah bekerja dengan serius?"
"Hahaha aku akan kerja nanti." Randikalu menunduk dan berbisik di telinganya. "Aku di sini untuk bermesraan dengan istriku tercinta."
Inggrid tersipu malu ketika mendengar perkataannya. "Randika!"
Randika yang melihatnya tertawa dan memangku Inggrid, herannya Inggrid tidak mwan dan entah kenapa dia menyukai perasaan hangat ini.
"Bagaimana dengan Perusahaan Gksi?"
"Masih kurang js." Inggrid menggelengkan kepnya. "Semua bergantung padangkah mereka snjutnya."
Tiba-tiba, pintu ruangannya diketuk dan Inggrid terkejut. Dia segera mengusir Randika dari tempat duduknya dan duduk dengan tegak. "Shkan masuk."
Ketika sekretaris Inggrid itu masuk, dia melihat Randika yang sedang bersandar di tembok. Meskipun dia sedikit ragu, diangsung mporkanporannya.
"Ibu Inggrid, mohon maaf mengganggu, ini berkas dari Perusahaan Gksi untuk Anda." Sekretarisnya itu dengan cepat memberikan dokumennya.
Seth menelitinya dengan baik, Inggrid terkejut bukan main. "Bukankah ini form milik Peter yang dulu?"
"Aku juga kurang paham bu." Sekretaris itu menggelengkan kepnya. "Hanya ada satu pesan yang terjepret di dokumen itu sebelumnya ''Aku harap Ibu Inggrid mau memaafkanku'' saat dokumen itu tiba di kantor."
"Memaafkannya?" Inggrid bingung dengan surat itu. Dialu menoleh ke arah Randika yang hanya bersiul sambil menatap dinding.
"Baih aku mengerti, tolong tutup pintunya saat kau keluar." Kata Inggrid.
Ketika mereka sudah berdua, Inggrid menoleh ke Randika. "Apa yang th kaukukan?"
"Hah? Apa memangnya yang th kkukan?" Randika pura-pura bingung.
"Jangan bohong, aku tahu ini hmu." Inggrid memasang wajah serius. "Jangan kira aku tidak tahu kejadian di lobi kemarin, aku tahu pasti kamu ikut bagian dari semua ini."
"Hahaha istriku memang cerdas." Randika mendekatinya sambil tersenyum.
"Apa yang th kaukukan?" Inggrid masih penasaran.
"Kau tidak perlu khawatir, aku tidak mkukan hal buruk apa pun kok. Aku hanya mengunjungi Satria si pemimpin dari Perusahaan Gksi. Dengan kemampuan negosiasi suamimu yang hebat ini, aku berhasil membuat Perusahaan Gksi percaya dengan visi misi kita dan memberi kita hadiah form Peter yang dulu itu."
"Awalnya aku terkejut dengan kebaikan mereka dan di saat aku menawarkan pembagian profit, dia mengatakan tidak butuh sepeserpun! Bagaimana mungkin aku tidak menyukai teman yang dermawan seperti itu? Kitalu minum bersama-sama untuk beberapa jam."
"Mana mungkin mereka mkukan iks seperti itu? Form ini berharga miliaran di luar sana. Meskipun kekayaan mereka melebihi kita, mereka seharusnya mengerti betapa berharganya form ini." Inggrid masih tidak percaya.
Randikalu berpikir, Kenapa istrinya begitu naif?
Randika hanya menatap Inggridlu menciumnya!
Inggrid terkejut dan memukul bahu Randika agar dia segera berhenti.
Seth 2 menit mereka berciuman, Randika mengatakan dengan nada puas. "Anggap ini hadiah pernikahanku untukmu." Randikalu mencium tangan istrinya itu. "Kau tidak perlu banyak tanya, yang terpenting adh Perusahaan Gksi tidak akan pernah mengusikmugi."
Seth mengatakan itu Randika keluar dari ruangan Inggrid dengan muka bahagia.
Melihat sosok Randika yang menghng, perasaan Inggrid masih tercampur aduk. Dia masih tidak habis pikir bagaimana caranya Randika berhasil memecahkan mash Perusahaan Gksi ini?
Sma ini, Inggrid masih tidak bisa memahami Randika sama sekali. Setiap saat Randika akan bertindak mesum dan tidak tahu diri tetapi di saat terpenting dia akan menyelesaikan semua mash dengan sempurna.
Apakah dia benar-benar seorang penjual mie ayam pinggir jn?
Inggridlu tenggm dm pikirannya.
Seth 3 bn kontrak kawinnya selesai, apakah dia r melepas Randika?
Lalu dia melihat tangannya yang dikecup oleh Randika sebelumnya, dia menatapnya dan berpikir. Apakah dia sudah jatuh cinta dengan pria itu?
Berbagai pertanyaan memenuhi benak Inggrid, tetapi dia memutuskan untuk melupakan semua itu terlebih dahulu dan fokus terhadap mash perusahaannya.
Karena Perusahaan Gksi sudah tidak mengusiknyagi, perusahaan miliknya ini harus memikirkan strategi pemasaran yang baru.