MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 126: Menangkap Ikan

Chapter 126: Menangkap Ikan

    Chapter 126: Menangkap Ikan


    "Kita mau nyari makan apa?" Tanya sh satu perempuan.


    Ku berbicara pantai, tentu saja seafood!


    Seth berdiskusi sma beberapa waktu, sh satu perempuan berkata dengan santai. "Lebih baik kita memancing dan meminta restoran untuk memasakannya buat kita nanti."


    "Hahaha masuk akal juga, pasti nanti jatuhnya juga lebih murah. Kadang kau ini pintar juga." Para perempuan ini tertawa dan hendak pergi menyewa t pancing.


    "Kalian ingin memancing untuk dimakan? Aku rasa otak kalian agak rusak." Pada saat ini, seorang lki tiba-tiba nimbrung di tengah percakapan mereka. Sindiran itu segera menarik perhatian mereka.


    "Ha? Memangnya ada yang minta pendapatmu?" Sh satu perempuan bernama Be menjadi marah ketika mendengarnya. Lki itu benar-benar tidak tahu diri, sudah tiba-tiba nimbrung, dia juga mengejek secara terang-terangan. Justru otak orang itu yang jauh lebih rusak daripada mereka.


    Randika geleng-geleng ketika melihat hal ini. Dia paling ms bertemu dengan orang semacam itu, dia pasti merasa paling benar dan keras kep. Orang yang pantas untuk mati sendirian.


    Lki itu hanya menggelengkan kepnya. "Aku hanya berkata apa adanya. Kau kira memancing itu mudah? Mana ada ikan besar yang ada di pinggir pantai? Atau jangan-jangan kalian mau berenang dan menangkap mereka dengan tangan kosong?" Lki itu tertawa keras.


    "Itu bukan urusanmu!" Sh satu perempuan juga ikut marah melihat tingkahkukiki ini.


    "Ah, kau beneran mau berenang? Kalian orang kota memang aneh, mana mungkin bisa kalian menangkapnya dengan tangan kosong?" Lki itulu mengh napas. "Aku hanya berkata apa adanya."


    "Dari mana kau tahu ku kami tidak bisa mendapatkannya?" Be tidak mau mengh.


    "Benar! Siapa yang bng ku kita tidak bisa mendapatkannya?" Yangin mi memb.


    Lki itu tertawa sekaligi. "Hahaha sudah hentikan mimpi kalian yang fana itu. Cepat bangun dan hadapi kenyataan."


    Kata-kata itu benar-benar menusuk hati para perempuan ini. Orang ini benar-benar tidak tahu diri.


    "Siapa yang bng tidak bisa menangkap ikan dengan tangan kosong?" Suara itu berasal dari Randika yang daritadi cuma terdiam.


    Lki itu menoleh dan menatap Randika, tatapannya terlihat jijik terhadap Randika.


    "Logika saja, jika kau tidak bisa lebih cepat dari para ikan, bagaimana bisa kau menangkapnya?" Lki itu mengh napas. "Seperti kata peribahasa ''Bagai pungguk merindukan bn'' [1]"


    "Oh? Ku begitu kau berani bertaruh denganku?"


    "Siapa yang takut? Apa yang kita pertaruhkan?" Lki iningsung setuju dengan usul Randika. Baginya ini adh taruhan yang mudah, siapa memangnya yang bisa menangkap ikan diut lepas dengan tangan kosong?


    "Jika aku mendapatkan ikan dengan tangan kosong, kau harus berlutut dan meminta maaf pada perempuan ini." Kata Randika.


    "Ha? Cuma itu? Ku kau bisa dapat ikan apa pun, aku akan memakannya mentah-mentah di sini!" Lki ini benar-benar meremehkan Randika.


    "Baih, kau sendiri yang ngomong begitu. Jangan menyesal karena th mengatakannya." Kata Be.


    "Tentu saja." Lki itu menatap Randika dan mengatakan. "Aku percaya diri bahwa kau tidak mungkin bisa menangkap 1 ikan pun. Ah! Jangan sampai kau cuma menangkap ikan kecil ataupun udang. Itu sama saja dengan curang."


    "Jangan khawatir, aku seorang jentelmen. Aku tidak akan berbuat selicik itu." Kata Randika dengan santai.


    "Hahaha, aku suka orang sepertimu." Lki itu tertawa dan berbaliklu berteriak. "Semuanya dengar! Orang ini mau menangkap ikan dengan tangan kosong!"


    Tiba-tiba, sekumpn orang sudah mengerubungi mereka.


    "Menangkap ikan dengan tangan kosong? Mustahil lha!"


    "Apgi ini ikanut, dikira nangkap di km ikan apa?"


    Ketika suasana mi rame, lki itu dengan cepat berkata pada Randika. "Jangan kembali ku tidak membawa ikan 20 kg! Omong-omong, apakah kau butuh perlengkapan menym?"


    "Tidak butuh. Randika tidak peduli dengan sindiran orang tersebut. Di bawah tatapan orang-orang, Randika menceburkan diri keut dan menym.


    Dm sekejap sosoknya sudah tidak terlihat dan meninggalkan sekumpn orang ini berdiri terdiam.


    "Orang itu benar-benar sakit, kenapa kau tidak membawanya ke rumah sakit sebelumnya?" Lki itu berkata pada Viona dan yangin.


    "Kau yang sakit!" Vionangsung tidak terima ketika Randika diejek.


    "Hahaha js kaliah yang sakit. Semua orang ini sudah tahu bahwa menangkap ikanut dengan tangan merupakan hal yang mustahil. Tapi memang kata-kataku tadi mungkin kurang tepat, dia bukan sakit tapi js sudah g!"


    Lakiki itu tertawa keras, membuat para perempuan ini semakin marah. Namun, pada saat ini Inggrid datang.


    "Ada apa?" Melihat bawahannya yang berkumpul bersama banyak orang, Inggrid merasa penasaran.


    "Bu, orang ini bertaruh sama pak Randika. Sekarang pak Randika sedang berusaha menangkap ikan dengan tangan kosongnya." Sh satu dari mereka menjskan.


    "Oh? Ya sudah, kalian tunggu saja." Inggrid hanya mengangguk dan menatap keutan.


    Lki itu dan orang-orang merasa Inggrid adh wanita yang cantik, benar-benar cantik! Mereka berhenti berbicara satu samain dan menikmati pemandangan yang cantik tersebut.


    Pada saat ini, Randika masih sibuk mencari ikan di tengahut. Dia melihat ada ikan besar tetapi tidak yakin ku beratnya mencapai 20 kg.


    Dialu memutuskan untuk mencari yangin. Namun, dia tetap tidak bisa menemukan ikan yang memenuhi harapannya.


    Tanpa sadar sudah 2 menit dia menym tanpa mengambil udara


    Ah!


    Tatapan mata Randika terlihat berbinar-binar, dia menemukannya! Beratnya pasti lebih dari 20 kg.


    Di tepi pantai, lki itu tertawa sekaligi. "Sudah hampir 3 menit dan dia tidak keluar-keluar, jangan-jangan dia mati tenggm? Sudah kubng memancing dengan tangan kosong itu mustahil. Sekarang mh nyawanya yang hng."


    "Tidak ada yang tidak bisa dkukan oleh Randika, kau tunggu saja." Kata Viona dengan nada dingin. Dm lubuk hatinya dia sendiri mi sedikit merasa khawatir, kenapa Randika tidak muncul-muncul?


    "Kamu kira ada orang yang bisa menahan napas lebih dari 2 menit?" Lki itu menatap Viona sambil menggelengkan kepnya. "Sudah jangan berharap telu banyak, panggil polisi dan ambns. Kalian harus mengambil mayatnya dulu secepatnya sebelum dimakan oleh ikan."


    Para perempuan ini segera marah, tetapi Inggrid hanya menataputan dengan wajah yang tenang. Viona sendiri mi bimbang, tetapi seth dia memikirkan kejadian-kejadian sebelumnya, dia merasa lebih percaya diri terhadap Randika.


    "Tunggu saja, dia pasti akan keluar sebentargi." Kata Viona dengan wajah penuh percaya diri.


    "Aku punya waktu, sayangnya dia sudah tidak punya waktugi hahaha." Kata lki itu sambil tertawa. Pada saat yang sama, orang-orang juga mi tertawa. Bahkan ada yang ikut nimbrung. "Sudah telepon saja ambns, seharusnya mayatnya akan mengambang sebentargi."


    Pada saat ini, seseorang menyadari ada pergerakan diut dan menunjuknya. "Itu dia!"


    Tiba-tiba, semua orang menatap Randika dan pancingannya. Semua orang terkejut bukan main, bahkan ada yang sampai menampar dirinya sendiri.


    Bukankah itu lebih dari 80 kg?


    Tatapan mata lki itu benar-benar terblak, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat.


    Viona daninnya justru bersorak dan tertawa melihat sosok Randika.


    Sambil tersenyum, Randika menaruh kura-kura yang dia tangkap di depan kaki lki itu. "Bagaimana? Beratnya harusnya lebih dari 20 kg."


    Js seekor kura-kura berbobot lebih dari 20 kg!


    Inggrid tidak bisa berhenti tertawa. Kenapa Randika memutuskan untuk menangkap kura-kura?


    Para penonton mi berkomentar. "Orang ini kuat menyeret kura-kura?"


    "Aku baru pertama kali melihat hal seperti ini."


    Be justru yang paling besar kep. "Tuh kan, siapa bng tidak bisa memancing dengan tangan kosong? Mau bng apgi kau?"


    "Benar! Sekarang tepati janjimu makan tangkapan kita mentah-mentah. Meskipun agak sulit, dagingnya terkenal enak." Kata sh satu perempuan sambil menahan tawa.


    Para penonton mi tertawa, orang itu mau makan kura-kura di tempat ini? Giginya bisa-bisa patah hanya untuk mencoba memecahkan tempurungnya.


    "Aku tidak akan memakannya." Lki itu menggeleng dengan cepat.


    "Ah! Kau mau mengingkari kata-katamu sendiri?" Semua perempuan ini tidak habis pikir. Lki ini sendiri yang mengusik mereka, sekarang seth kh mh mau kabur. Lki macam apa dia coba?


    "Itu bukan ikan." Kata lki itu.


    "Kura-kura termasuk seafood!"


    "Maksudku adh kura-kura itumbat, sangat mudah menangkapnya. Perjanjian kita adh ikan, jadi bisa dianggap taruhan kita tidak terpenuhi." Kata lki itu.


    Be benar-benar marah ketika mendengarnya. "Kura-kura ini js merupakan hewanut yang bobotnya lebih dari 20 kg. Jangan kira kura-kura ini lebih bodoh darimu, diut dia bisa berenang lebih cepat dari manusia."


    "Hahaha." Tiba-tiba para penonton tertawa ketika mendengarnya. Kata-kata wanita itu ada benarnya juga.


    "." Wajah lki itu sudah merah karena marah. Namun, Randika berkata dengan santai. "Baih, aku akan menymgi dan menangkap ikan sesuai kriteria."


    "Tidak usah!" Beberapa perempuan ingin menghngi Randika.


    Randika hanya tersenyum pada mereka. "Santai saja, aku tidakma kok."


    Seth itu, Randika kembali menymgi. Kali ini, dia tidak memerlukan waktu sma tadi. Dan kali ini dia membawa ikan besar bersamanya.


    "Seharusnya ikan ini lebih dari 20 kg." Randika melempar ikan yang ditangkapnya. Ketika melihat ikan itu, semua orang ternganga melihatnya.


    Lki itu juga terkejut, wajahnya benar-benar sudah berantakan.


    Ini pasti mimpi bukan?


    Tetapi, ikan besar itu ada di bawah kakinya dan banyak orang yang menyaksikan aksi Randika ini.


    "Mau san apgi?" Be dengan cepat berdiri di depan lki itu.


    "Aku Aku menyerah." Kata lki itu dengan nada lesu.


    "Cepat makan! Katanya mau makan tangkapan kita mentah-mentah!" Seru yangin.


    "..." Wajah lki itu benar-benar buruk. Dia hanya mengatakan apa yang terlintas di pikirannya tanpa berpikir panjang. Dia tidak menyangka bahwa dia akan kh.


    "Sudah, orang itu sudah menerima pjarannya. Aku harap kau tidak akan berbuat seperti inigi." Inggrid berusaha menengahi.


    Melihat atasan mereka yang bijak itu, semuanya setuju untuk melepaskan lki itu. Namun, hanya satu orang yang tidak melepaskannya dengan mudah.


    "Berlutut dan minta maaf pada mereka." Kata Randika dengan wajah sangarnya.


    [1] Seseorang yang membayangkan atau mengkhayalkan sesuatu yang tidak mungkin.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)