MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 129: Kau Bukan Tandinganku

Chapter 129: Kau Bukan Tandinganku

    Chapter 129: Kau Bukan Tandinganku


    Elvalu menuntun Randika ke tempat Leo bersembunyi.


    Dm perjnan mereka, Elva tidak mau berbicara apa pun ke Randika. Dia benar-benar marah terhadap pelecehan yang dkukan Randika tadi. Namun, dia masih menjawab pertanyaan mengenai Leo.


    Seth berjn begitu jauh, mereka akhirnya tiba di perumahanma. Perumahanma ini bisa dikatakan merupakan pusat kota yang dulu. Karena kemajuan ekonomi dan kota ini mkukan ekspansi, perumahanma ini menjadi rumah-rumah orang menengah ke bawah. Oleh karena itu, banyak orang berkumpul di area perumahan ini.


    "Itu dia." Ekspresi Elva terlihat serius.


    Randikalu memperhatikan lingkungan yang sedikit ramai ini, orang-orang terlihat sedang menikmati hari mereka dengan santai. Dengan banyaknya kerumunan orang ini, tidak heran tempat ini menjadi tempat persembunyian. Targetnya kali ini terlihat cerdas.


    Dengan adanya orang-orang ini, akan memudahkan Leo untuk bersembunyi di antara mereka. Ketika Arwah Garuda mengintai tempat ini, mereka benar-benar tidak berdaya. Mereka tidak bisa telu melebarkan sayap mereka di antara kerumunan orang ini. Ku keadaan menjadi buruk, keberadaan Arwah Garuda akan terekspos dan korban akan berjatuhan.


    "Jangan bng kalian masih belum menemukan tempat dia bersembunyi?" Randika mi pusing dengan orang yanglulang melewatinya. Benar-benar padat penduduk.


    "Jangan melihatnya secarangsung, coba kau perhatikan gedung di arah serong kananmu itu. Dintai 3 dengan jend terbuka, di sanh Leo berada. Namun, Leo memiliki kemampuan anti mata-mata yang hebat dan dia sangat mengenal Arwah Garuda hingga ke intinya. Jadi orang kami sama sekali tidak bisa mendekatinya."


    "Sangat mudah mengetahui bedanya orang awam dan tidak." Randika tersenyum dan mendekati gedung Leo berada.


    "Hei, ngapain kamu? Sabah dan jangan gegabah. Kita harus membuat rencana terlebih dahulu." Elva benar-benar cemas dengan Randika. Leo bukan sembarangan orang, dia adh sh satu orang terbaik di Arwah Garuda. Randika belum pernah melihat kemampuan Leo, terus kenapa wajahnya nampak begitu tenang?


    Elva sudah pernah menjni misi bersama Leo sebelumnya. Bisa dikatakan bahwa dirinya th memahami kemampuan Leo. Misi tingkat tinggi yang berbahaya akan terlihat mudah apab Leo yang mengerjakannya. Yang paling menempel di ingatan Elva adh di mana Leo seorang diri menangani 5 ahli b diri dari daftar Dewa.


    Bisa dikatakan bahwa Leo adh petarung yang kuat.


    Tetapi, bajingan bernama Randika ini mencueki dirinya dan dengan santainya berjn menuju target mereka berada.


    Melihat sosok Randika yang semakin menjauh, Elva hanya bisa menggigit bibirnya dan menyusulnya.


    Pada saat ini Leo sedang duduk di jend kamarnya sambil memangkuptop. Sepertinya dia sedang mengirim file. Namun, pengirimannya ini benar-benarmbat. Baru 30% seth berusaha mengirimnya sma 15 menit. Di tengah-tengah hal ini, dia tetap menaruh perhatian ke arah kerumunan orang di bawah.


    Sambil ditutupi sebuah baju yang dia gantung, Leo slu memeriksa keadaan dari balik baju tersebut. Dia pada dasarnya th menghafal orang-orang yang daritadi berkeliaran di sekitar gedungnya. Jadi, jika ada orang yang tidak dia kenal tiba-tiba masuk ke gedungnya dia akan tahu detik itu juga.


    Terlebih, dia harus memastikan file ini terkirim sebelum benar-benar kabur. Informasi yang dia curi ini benar-benar penting dan dia tahu bahwa Arwah Garuda tidak akan membiarkannya kabur membawa informasi ini. Oleh karena itu, dia terpaksa bersembunyi dan mengirimkan file ini ke tempat aman terlebih dahulu.


    Pada saat ini, Leo menyadari bahwa ada seorangkiki sedang berjn menuju gedungnya. Dm sekejap dia merasa ada yang aneh. Meskipun dia tidak pernah melihat pria itu di Arwah Garuda,ngkah kakinya ataupun cara dia bernapas berbeda dengan orang biasa.


    Tidak mengambil risiko, Leo dengan cepat mencabut shdisknya dan menghancurkanptopnya. Dialu bergegasri ke arah pintu. Dia yakin bisa kabur sebelum pria itu masuk ke gedungnya. Seth ini dia akan bersembunyigi dan memastikan menutupi jejaknya sehingga Arwah Garuda tidak bisa menemukannyagi.


    Ketika dia membuka pintu kamarnya, Leo terkejut ketika melihat pria itu sudah ada di depan kamarnya.


    "Maaf, aku hanya ingin mengecek AC kamar aja." Randika tersenyum pada Leo.


    Leo justru terkejut melihat sosok Randika. Bagaimana bisa orang ini begitu cepat naik dan sudah berada di depan kamarnya?


    Namun, reaksi Leo juga tidak kh cepat. Dm sekejap, tinju kirinya sudah mengarah pada perut Randika dan tangan kanannya masuk ke sakuanya dan melemparkan pisau!


    Cepat dan terarah!


    Namun, serangan tinju Leo seakan menatap tembok dan pisaunya berhenti dan bersarang di kedua jari Randika.


    "Kenapa buru-buru?" Randika tersenyum. Lalu, kedua jarinya itu dengan mudah menghancurkan pisau tersebut hingga beberapa bagian.


    Leo juga tersenyum. "Aku ada kencan."


    Seth kata-kata itu terucap, hawa membunuh Leo segera memancar dengan kuat. Tatapan matanya seakan-akan ingin mencabik Randika hidup-hidup.


    Dm sekejap, Leo menjadi gumpn asap dan menghng.


    Dia meloncat tinggi dan menyerang Randika secara beruntun. Namun, pergerakannya ini sepertinya th diprediksi oleh Randika. Ketika Leo mncarkan sebuah tendangan, Randika menahan kaki itu dan memberinya serangan sikut pada dadanya yang membuatnya terpental.


    Lawannya kali ini benar-benar hebat!


    Tatapan mata Leo menjadi dingin,wannya kali ini bergerak dengan cepat dan bisa menahan seluruh serangannya.


    Keduanya saling bertatap-tatapan. Randika terlihat tersenyum sedangkan Leo memasang wajah sangarnya.


    Pada saat ini, Elva tiba di lokasi. Melihat sosok Leo yang masih ada di sana, Elva mengh napas lega. Targetnya tidak kabur dan menghng seperti bayangannya.


    "Leo, kau tidak bisarigi. Kembalh bersamaku, Arwah Garuda tidak akan membunuhmu." Kata Elva dengan tenang.


    "Hahaha, buat apa aku kembali?" Leo menatap Elva sambil tersenyum. "Karena aku th kabur bersama informasi penting, mustahil mereka membiarkan aku hidup. Kau pikir membawa orang ini bisa menghentikan aku?"


    Leolu menatap Randika dengan tatapan membunuhnya.


    Elva berusaha menenangkan situasi dan berkata padanya. "Aku akan memastikan markas tidak akan bertindak apa-apa padamu. Lagip kau adh anggota kami, mana mungkin kami akan meninggalkanmu?"


    "Aku sudah bukan bagian dari kaliangi. Lebih baik aku menjadi buronan daripada kembali ke tempat itugi." Leolu menatap Elva dengan serius. "Elva, kau yakin ingin menghentikanku?"


    Elva memasang kuda-kuda menyerang. "Aku setia pada organisasi, aku akan membawamu kembali!"


    "Sayang sekali, ku begitu mereka akan menemukan 2 mayat di tempat ini." Leo menggelengkan kepnya.


    Randikalu berkata sambil tersenyum. "Oh ya? Kenapa kau memiliki pemikiran seperti itu?"


    "Kau sedikit kuat dariwanwanku sebelumnya, tapi kau tetap bukan tandinganku." Leo meregangkan tangannya, menunjukan bahwa sma ini dia belum serius.


    "Yah kurang lebih sama sepertiku, aku juga menganggap kau bukan tandinganku." Setiap pertempuran, Ares js memandang rendahwannya.


    Leo mendengus dingin. "Lucu sekali, aku tidak menyangka kau begitu arogan."


    Randika tidak membsnya. Suasana lorong gedung ini menjadi dipenuhi niat membunuh yang pekat.


    Elva berdiri di tangga, menghngi jalur kabur. Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara anak kecil menangis. Pada saat itu juga, Leo bergerak!


    Leo, yang berkecepatan tinggi, mengeluarkan sejuh pisau dari balik bajunya dan melemparnya ke arah Randika!


    Dia sendiri memegang pisau di tangan kanannya, mengincar tenggorokan Randika.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)