Chapter 166: Sh Masuk Lagi!
Di bawah tatapan kagum orang-orang, Randika tersenyum dm hati.
Tiangnya ini dia letakan persis di depan dadanya. Dengan berat tiang yang mencapai 20 kg dan beban 100 kg, Randika mi mengangkat dan menurunkannya. Pehan kecepatannya mi menjadi tinggi. Dm hitungan detik, Randika sudah mkukannya lebih dari 10x.
Semua orang terkejut, apa pria ini masih bisa dibng manusia?
Apa yang mereka tidak tahu adh beban ini masih ringan bagi Randika. Jika mereka bisa mengetahui isi pikiran Randika, pasti mereka sudah menganggap dirinya monster.
Seluruh gym yang awalnya ramai itu menjadi terdiam, semua orang melihat Randika sedang mengangkat beban 100 kg dengan kecepatan yang luar biasa sma beberapa menit.
Seth lima menit, Randika meletakan tiang itu di tempatnya dan akhirnya menyadari bahwa semua orang sedang menatap dirinya.
Kenapa mereka terlihat terkejut seperti itu?
Ah! Pasti karena pesonaku yang tak tertahankan ya? Memang tehir tampan itu kadang menyusahkan, namun hati ini mesti dijaga untuk orang yang pantas.
"Pak Randika memang luar biasa!"
"Pak, apa yakin bapak tidak mau simpanan? Saya siap pak!"
Tiba-tiba, semua ahli parfum mi mengerubungi dirinya. Randika hanya tersenyum manis yang membuat hati para perempuan ini makin leleh. Senyuman ini juga tidak luput dari tatapan beberapa perempuanin, mereka makin penasaran dengan pria ganteng itu.
Mayoritaskiki yang ada di sana mau tidak mau menjadi cemburu. Randika th mengambil alih seluruh panggung.
Randika kemudian menggunakan beberapa t fitnessinnya, teriakan para perempuan tidak kunjung mereda.
Viona, dan semua orang, mi betih juga.
Waktu berjn dengan cepat dan semua orang juga menjninya dengan penuh kebahagiaan. Seth 1 jam belu, Randika sudah basah oleh keringat. Jadi dia ingin ganti baju dan menyudahi kegiatan hraga ini.
Ketika dia berjn ke loker, Randika sudah berniat berganti baju di tempat tetapi dia melihat orang sedang ganti baju di dm ruang ganti.
Randika menyadari bahwa orang itu adh Viona dan ternyata dia sedang berganti baju sekarang! Viona yang sekarang hanya berbalut beha dana dm, Randika tidak bisa menahan air liurnya.
Randika mengendap-endap dan memeluk Viona dari bkang.
Viona dengan cepat menjadi kaku dan takut, tapi dia pernah merasakan kehangatan dan tangan kekar ini sebelumnya. Seth menyadarinya, Viona kembali rileks.
"Ran, sedang apa kau di sini?"
Randika tampak bingung. "Kamu kok tahu ini aku?"
Viona tersenyum dan mengatakan. "Tentu saja aku tahu, ku bukan kamu siapagi yang bisa membuatku berdebar-debar seperti ini?"
Randika menatap wajah Viona. Viona benar-benar cantik, muda dan menawan. Ditambahgi, sekarang dia hanya memakai beha dana dm. Puting pinknya itu tampak mencungul dari balik behanya. Apgi tubuh Viona basah oleh keringat sehingga memberi kesan erotis.
Randika tidak mampu menahan dirinyagi. Tatapan matanya sudah dipenuhi oleh hawa nafsu dan senyuman nakal mi menguasai dirinya. "Vi, bisa-bisanya kamu sh masuk ruangan gantikiki?"
Ketika Viona ingin menjskan, Randika sudah mengangkat dagu Viona dan menciumnya!
Tiba-tiba, kedua bibir itu bertemu dan serangan lidah Randika mi menginvasi. Viona tidak tunduk dan malu seperti dulu, dia balik menyerang. Ciuman mereka ini bagaikan badai, api di dm diri mereka sudah berkobar kencang.
Randika merasa sejak dirinya berhubungan badan dengan Inggrid, kekuatan misteriusnya semakin susah dikontrol. Ketika dia lepas kendali, hawa nafsunya benar-benar menjadi sebuas hewan. Terlebihgi, Viona yang setengah tnjang ini benar-benar menggoda dan membuatnya lepas kendali.
"Arghh! Hisss!"
Berbagai macam desahan keluar dari kedua mulut orang ini, mereka sudah benar-benar lupa diri. Randika sendiri benar-benar melupakan prinsipnya sebagai jentelmen.
Tangan kanan Randika sudah meluncur ke bawah, tempat dada Viona bersarang.
Sambil merasakan puting Viona yang mengeras, tangannya kembali meluncur dan meremas pantat empuk milik Viona.
Semenit kemudian Viona mendorong Randika, wajahnya benar-benar takluk oleh kenikmatan dan air liurnya sampai meses. Dia tidak akan melepaskan kenikmatan itu ku bukan karena tidak bisa bernapas.
"Bagaimana? Kau ingin mnjutkannya?" Randika berbisik di telinga Viona, tidak lupa dia menggigit dan menjt leher putih Viona.
"." Viona menutup matanya, Randika th menyerang titik erotisnya yaitu telinganya. Sensasi nikmat iningsung mengambil alih dan membuat dirinya sedikit mengmi orgasme.
Dia ingin mengatakan pada Randika bahwa ini tempat umum, tetapi dia tidak sempat mengatakannya karena masih ingin menikmati momen ini. Jadi dia hanya menutup matanya dan menikmatinya.
Randika kembali ke bibir Viona sambil memainkan kedua dada besar itu. Di tengah situasi memanas ini, Randika menggendong Viona dan membawanya ke kursi. Viona sekarang duduk di pangkuan Randika.
Kemudian Randika mi membenamkan dirinya di dada Viona dan menggeser beha Viona dan menjti putingnya. Viona sendiri sudah benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, dia benar-benar merasa dirinya sedang myang.
Randika mi tidak sabar, dia ingin Viona menjadi perempuannya sekarang juga. Dirinya yang sekarang sudah tidak peduli tempat dan waktu, nafsunya sudah benar-benar mencapai batasnya.
Namun pada saat ini, ruangan ganti ini tiba-tiba dibuka dan seorang perempuan masuk. Dia melihat dua orang sedang berciuman liar dan mau tidak mau dia terkejut.
Randika dan Viona tidak sadar bahwa ada orangin yang masuk.
Perempuan itulu berteriak. "Hei! Kalian ini tidak tahu malu!"
Viona terkejut dan panik. Dia dengan cepat turun dari pangkuan Randika. Randika menatap bajingan yang merusak acaranya itu dan terkejut ketika melihat seorang perempuan ada di ruang gantikiki.
"Ini ruang gantikiki, kenapa kau ada di sini?"
"Ruang gantikiki?" Perempuan itu mendengus dingin. ""Ini ruang ganti perempuan tahu! Jangan kira kau bisa menerobos tempat ini dan bermesraan dengan perempuan mentang-mentang kamu ganteng. Setidaknya jangan mkukannya di tempat umum, perhatikan waktu dan tempat sebelum kamu mkukannya!"
Viona sudah malu bukan main, wajahnya benar-benar merah. Dia dengan cepat ganti baju dan menyeret Randika keluar.
Ketika kedua orang itu keluar, perempuan itu bergumam dm hati. "Dasar mentang-mentang ganteng pengennya pamer. Aku juga ingin dicium sepanas itu tahu! Hahhh Rasanya aku harus cari pacar tahun ini."
Randika yang diseret keluar itu diomeli oleh Viona. Seth mendengar omn itu 5 menit penuh, Randika kemudian ganti baju di ruangan gantikiki.
Seth berganti baju dan berkumpul dengan ahli parfuminnya, mereka semua makan mm bersama.
Randika sedikit merasa lepas kendali saat bermesraan dengan Viona tadi. Prinsipnya adh mkukannya di tempat romantis sehingga kedua bh pihak mendapatkan pengman yang menyenangkan. Tindakannya tadi benar-benar mnggar prinsipnya.
Citra seorang jentelmen harus dia pertahankan. Namun, kelembutan bibir sekaligus dada Viona itu benar-benar membekas dm dirinya. Di dm benaknya sekarang adh kapan dia bisa membuat Viona menjadi ceweknya.
Untuk menjni hidup mewah dipenuhi cewek cantik, Randika harus membuat mereka tidak bisa lepas dari dirinya.
Pehan namun pasti, kerajaan haremnya akan terbentuk suatu saat nanti!