MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 168: Obatnya Bekerja dengan Baik

Chapter 168: Obatnya Bekerja dengan Baik

    Chapter 168: Obatnya Bekerja dengan Baik


    "Tidak apa-apa sayang, dia masihma kok pngnya." Kata Randika sambil tersenyum. Di saat yang sama, dia juga merasakan efek obat kakeknya itu mi bekerja. Sesuai kata-kata kakek ketiganya, tubuhnya mi panas dan nafsunya mi memuncak. Randika serasa ingin membuka bajunya.


    Randika memeluk Inggrid dari bkang dan menggigit kuping Inggrid. Dialu mengeluarkan satu tarikan napas hangat ke telinganya. Inggrid tidak berdaya, hal ini membuatnya sedikit tergoda juga.


    "Sayang jangan khawatir,gip sudah seminggu kita tidak mkukannya." Kata Randika sambil tangannya sudah berenang di tubuhnya Inggrid.


    Inggrid awalnya ragu-ragu, kemudian dia mencium Randika. Di saat kedua bibir itu bertemu, lidah merekangsung bermain. Namun, hari ini Randika begitu liar dan ini membuat Inggrid makin sesak napas.


    Randika, yang masih berdiri di bkangnya Inggrid, berusaha mengeluarkan semua nafsu birahinya yang menumpuk. Dia seperti mmpiaskan semua kerinduannya dm satu ciumannya ini.


    Inggrid sendiri sedikit kewhan, desahannya tidak bisa berhenti terdengar, wajahnya sudah sangat merah dan pikirannya sudah myang.


    Teknik Randika benar-benar luar biasa. Tidak butuh waktuma membuat Inggrid basah seperti air terjun.


    Tangan kanan Randika bergerak dengan cepat, dia segera melepas pengait beha Inggrid dan bertemu dengan gunung yang lebih indah daripada gunung yang ada di desanya.


    "Ahnn! Hmm!" Inggrid hanya bisa mengeluarkan desahan erotis dan menutup matanya.


    Randika tidak bisa berhenti meraba dan menjepit putingnya Inggrid. Tangan kirinya juga sudah menyelip ke dma dm Inggrid yang basah. Cuma butuh waktu 1 menit Randika berhasil membuat Inggrid orgasme.


    Bersamaan dengan ini, panas di tubuh Randika sudah tidak tertahankan. Dia sudah tidak tahangi. Diangsung menindih Inggrid di sofa dan melepas semua pakaiannya.


    Melihat Randika melepasa dmnya, Inggrid semakin tersipu malu. "Di sini?"


    Inggrid sedikit malu, tetapi Randika berkata sambil tertawa. "Sayang, bahkan dapur juga bisa menjadi sarang cinta kita."


    Inggrid benar-benar malu.


    Randika sudah melucuti semua pakaian Inggrid dan sekarang mereka berdua sudah tnjang. Inggrid menutup matanya sambil menutupi dadanya, posenya bagaikan domba yang siap dimakan.


    Melihat tubuh yang lezat itu, hewan buas dm diri Randika sudah meraung keras. Tangannya sudah mi mengangkat kaki Inggrid.


    "Sayang, ngapain malu?" Kata Randika.


    Inggrid sudah tidak bisa menatap Randika karena saking malunya. Mendengar kata-kata Randika, dia sedikit membuka matanya.


    Randika sudah tidak tahangi. Pengaruh obatnya itu benar-benar membuatnya g. Dia dengan cepat mengangkat kedua kaki Inggrid dan memegangnyalu mi memasukan pucuknya.


    "Aku mi!" Randika memberi peringatan pada Inggrid.


    Inggrid mendesah ketika Randika makin masuk ke dm dirinya, matanya terus tertutup.


    Prasi itu bengsung sma sepuluh menit dan seth itu Randika ingin berganti posisi, dia ingin Inggrid yang ada di atasnya.


    Sambil berpegangan di sofa, Inggrid mi menurunkan pinggulnya dan mi mengendarai Randika.


    Posisi ini memberikan kuasa pada Inggrid untuk mengatur tempo dan pergerakannya, gerakan pinggul Inggrid benar-benar luar biasa!


    Kedua tangannya berada di samping pinggang Inggrid sambil terkadang membantunya agar bisa masuk makin dm. "Bagaimana sayang? Enak?"


    Inggrid tidak punya waktu untuk menjawab. Dia sibuk mendesah dan mengendarai Randika, setiap tusukan membuatnya mengmi sedikit orgasme. Dari semua posisi, posisi ini benar-benar paling nikmat baginya.


    Randika yang melihat reaksi istrinya itu makin menyukainya.


    Kali ini Randika ingin menusuknya dari bkang. Pada saat yang bersamaan, obatnya ini mi bekerja. Randika tidak menyadarinya tetapi tenaga dm Inggrid yang diibaratkan Yin sudah mengalir ke dm tubuhnya. Kedua tenaga dm mereka bersiksi di dm tubuhnya, harmonisasi Yin dan Yang ini menyentuh bagian luka di dm tubuhnya.


    Jika diperhatikan lebih baik, luka di dm tubuhnya terlihat makin membaik. Inh metode harmonisasi Yin dan Yang yang dikatakan oleh kakeknya.


    Hubungan badan ini terus bengsung. Randika makin ganas menusuknya yang membuat Inggrid kehngan kesadarannya 3x. Kenikmatan itu membuat dirinya berkeringat deras di seluruh tubuhnya, hal ini mh membuat Randika semakin terangsang.


    Seth sekianma berganti posisi, menusukannya dm-dm, menggunakan jepitan dada, diemut dll, akhirnya Randika mengmi orgasme.


    Bersamaan dengan itu Randika melepas Inggrid dan keduanya sudah tertatih-tatih.


    Randikalu tiduran sambil memeluk Inggrid.


    "Bagaimana rasanya sayang?"


    Inggrid hanya bisa menatap Randika. Sepertinya dia sama sekali tidak punya tenaga untuk berbicara. Jadi dia hanya berbaring di atas dada Randika dengan tubuh tnjangnya.


    Pada saat ini, pintu rumah tiba-tiba terbuka dan orang tersebut segera masuk ke ruangan tamu.


    "Kak, aku png!"


    Suara Hannah terdengar keras, semenjak kakaknya ke Jakarta Hannah jadi manja dan slu kangen dengan kakaknya.


    Tetapi melihat tidak ada jawaban, Hannah menjadi bingung. Kakaknya belum png?


    Randika dan Inggrid sudah panik tidak karuan. Inggrid yang tidak punya tenaga itu segera mengambil pakaiannya dan memakainya dm keadaan panik.


    Randika sudah tidak bisa berkata apa-apa, 1 detikgi adiknya akan melihat kedua kakaknya ini tnjang.


    Pada saat ini, Hannah sudah melihat keduanya di atas sofa. Dm sekejap, dia bisa tahu apa yang sedang dkukan kedua orang dewasa itu.


    "Tidak!!"


    Suara teriakan itu menggema hingga ke pelosok rumah. Randika hanya menutupi bagian bawahnya dengan tangannya. Dan ketika Hannah berteriak, dia terdorong oleh Inggrid yang panik dan terjatuh dintai.


    Randika sudah ingin menangis darah, hnh wibawanya sebagai kakak ipar.


    Hannah dengan wajah merahnya segera membalikan badan. "Kak, kenapa kalian mkukan hal mesum di tempat seperti ini?"


    Inggrid sudah tersipu malu, dia merasa sudah tidak punya wajah untuk melihat adiknya.


    "Ini semua shmu." Inggrid memukul pn dada Randika. Jika Randika tidak memaksanya mkukan di sofa, mereka berdua pasti sudah mkukannya di kamar.


    "Sudah tenang saja, biar aku yang mengurusnya. Bawa bajumu dan naik ke atas duluan." Kata Randika sambil mencium dahi Inggrid.


    Inggridlu beri ke atas sambil masih tnjang. Randikalu menatap Hannah dan berkata sambil memakaianya. "Han, kamu bisa menoleh sekarang."


    Ketika Hannah berputar badan, wajahnya benar-benar merah dan ekspresinya masih terlihat terkejut. Adegan barusan benar-benar membuat dirinya bingung.


    Namun, Hannah menyadari Randika hanya memakaia saja dan tubuh bagian atasnya masih tidak memakai apa-apa. Mau tidak mau dia berteriakgi.


    "Kak! Kau memang mesum!"


    "Hah? Memangnya kenapa aku tidak pakai baju? Bukannya pas kita berenang kamu melihatku tnjang dada? Kenapa kamu mempermashkannya sekarang?" Randika tidak berdaya, dia dengan cepat memakai bajunya.


    Kata-katanya memang ada benarnya, Hannah sudah pernah melihat dirinya tnjang dada, terus kenapa perempuan ini tiba-tiba malu-malu gitu?


    Hannah masih tersipu malu, dia dengan cepat membentak kakak iparnya itu. "Kak, kenapa kalian mkukannya di sini?"


    Randika tertawa dan mengusap rambut Hannah. "Aku dan kakakmu itu suami istri. Memangnya ada hukum yang mrang untuk tidak mkukannya di rumah? Hubungan badan itu hal yang maklum, bahkan bisa dikatakan itu bukti cinta kita berdua. Suatu saat nanti kamu juga akan mkukannya, atau kamu sudah pernah?"


    "HAH! Bisa-bisanya kakak bertanya seperti itu!" Hannah sudah benar-benar marah. Kenapa orang semesum Randika ini bisa jadi kakak iparnya?


    "Maksudku adh kenapa kalian mkukannya di sofa di ruang tamu? Kenapa kok tidak di kamar kalian saja?" Kata Hannah dengan tatapan tajam.


    "Ngapain harus di kamar?" Randika mengedipkan matanya. "Justru mencoba di seluruh ruangan rumah lebih menarik dan menggairahkan."


    Hannah sudah tidak tahu harus berkata apa, dia merasa tidak berdaya. Sambil dipelototi Randika bersama senyumannya itu, Hannah makin geleng-geleng.


    "Ku begitu, pikirkan perasaanku juga dong." Hannah memberikan pewanan terakhir.


    "Tentu saja kami khawatir. Tetapi aku tidak menyangka kamu png cepat." Randika terlihat menyesal. "Lain kali aku akan berusaha menyelesaikannya lebih cepatgi."


    Hannah sudah pusing, pada akhirnya kakaknya ini tidak tahu malu. Sambil menggertakan giginya, Hannah menghentakan kakinya, dan dengan muka cemberut berjn menuju tangga.


    Saat dia berjn, Randika berkata padanya. "Han, kamu juga nanti akan mkukannya kok. Apa kamu mau aku kenalin beberapa orang biar bisa cepat merasakannya?"


    Hannah makin marah ketika mendengarnya, dia hanya menatap tajam Randika dan melet. Dialu bergegas kembali ke kamarnya.


    Randika hanya tertawa dan kembali ke kamar istrinya untuk mantap-mantap!
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)