Chapter 192: Pergerakan di Balik Kegpan
Markasnya th selesai dibangun!?
Randika merasa bahagia di dm hatinya, hal ini benar-benar kabar gembira. Bagaimanapun juga, pusat dari kekuatannya berasal dari markasnya yang ada di Jepang ini. Mengembangkan dan membuat ramuan X dengan kekuatannya sendiri benar-benar sesuatu yang sulit baginya.
Randika mengangguk puas. "Aku sudah mencoba membuat ramuan X di tempatku. Aku akan memberikan detail informasi perkembangannya padamu. Kamu bisa mempjarinya sehingga perkembanganmu lebih cepatgi."
"Siap." Yuna terlihat serius.
"Bagaimana Bn Kegpan?" Tanya Randika.
"Tidak ada kabar." Yuna mengerutkan dahinya. "Seth dia kabur dari Indonesia, dia menyembunyikan dirinya dengan baik. Bawahanku sama sekali tidak bisa menemukan jejaknya di mana pun."
"Tetap waspada."
Randika dan Yuna berbincang-bincang beberapa saat dan seth membicarakan beberapa strategi, mereka mengakhiri percakapan mereka.
Mm harinya, Inggrid png. Randika membantu Inggrid meletakan barang-barangnya.
"Hmm? Pasti ada maunya hingga kamu berbuat manis seperti ini." Inggrid senang dengan tindakan kecil Randika ini.
Randikalu berbisik di telinga Inggrid. "Kamu akan tahu nanti mm."
Wajah Inggridngsung tersipu malu, Hannah yang ada di sampingngsung menggelengkan kepnya. "Kak, tolonh jangan saling menggoda di depanku! Akupar nih, aku makan nanti makananmu."
Randika hanya tertawa ketika mendengarnya.
Mm itu, dari kamar dintai atas, terdengar suara rintihan perempuan bagaikan suara kucing kawin. Suaranya benar-benar terdengar erotis. Pada saat yang sama, samar-samar terdengar suara lki yang bersemangat. "Terus goyang pinggangmu sayang, sini kubantu sedikit. Ah Mantap sekali sayang, aku keluarin di dm ya!"
Hannah samar-samar bisa mendengar rintihan kedua kakaknya itu. Malu dan marah, dia mengeraskan volume HPnya hingga maksimal.
.............
Keesokan harinya, Randika membuka matanya dengan perasaan bahagia. Dia menatap Inggrid yang masih bugil tidur ps di sampingnya. Kemarin mm benar-benar luar biasa, teknik yang dia ajarkan sebelumnya th dikuasai Inggrid dengan sempurna. Hal ini membuatnya keluar lebih cepat dan Inggrid bisa menemukan gaya paling enak baginya.
Sepertinya Inggrid berbakat di atas ranjang.
Turun kentai bawah, Randika bertemu dengan Hannah yang berwajah murung. Wajahnya sepertinya menunjukan dia th begadang semman. Merasa penasaran, Randika pun bertanya. "Han, kamu habis main apa sampai mukamu ngantuk gitu?"
"Kakak sendiri memangnya bisa tidur?" Kata Hannah dengan wajah cemberut.
"Hah? Js bisa lha, bukannya kemarin mm anginnya enak dan dingin? Kakak tertidur ps sampai-sampai tidak kencing di tengah mm." Kata Randika.
"Ya apa mau tidur, suara kalian berdua seperti kucing kawin gitu. Berisik tahu!" Hannah tersenyum pahit, sepertinya dia menginap di sarang cinta kakaknya ini benar-benar keshan.
Randika terkejut ketika mendengarnya, dia tidak menyangka suara mereka berhubungan badan akan terdengar sampai luar.
"Han, jangan khawatir. Aku jamin suara kita nanti tidak akan sekeras itugi." Kata Randika sambil menahan rasa malu.
Hannah hanya mengh napas dan bersiul. "Aku bisa saja tidur bersama kak Inggrid biar bisa tidur ps sih."
Melihat ancaman tersembunyi dari adik iparnya itu, Randika sama sekali tidak berdaya. Inggrid benar-benar mencintai adiknya jadi apab Hannah memintanya, bisa-bisa Inggrid tidak akan sekamar sma Hannah ada di sini.
Mau bagaimanagi, hubungannya dengan Inggrid sedang panas-panasnya jadi bisa dikatakan sekarang adh masa bn madunya. Tidak ada shnya meluapkan cinta mereka mlui hubungan badan bukan?
Seth sarapan, Randika dan Inggrid berangkat kerja bersama-sama. Randika tidak sabar tiba diboratoriumnya, dia perlu mengerjakan ramuan X ini.
Dia merasa bahwa dia berada dingkah terakhir untuk menyempurnakan ramuan ini, tetapi dia masih belum menemukan faktor terpenting bagingkah terakhir itu.
Jika markasnya yang terdahulu tidak dihancurkan oleh Bn Kegpan dan Harimau, mungkin data dan para peneliti yang sudah mengembangkan ramuan X sejakma itu bisa memecahkan mash yang dia hadapi sekarang.
Memikirkan hal tersebut, Randika sedikit merasa sedih.
Melihat ramuan X di tabung reaksinya ini, dia masih merasa tidak puas dengan hasilnya. Randika dan timnya sudah mengmi kegagn lebih dari 100x dan masih saja belum dapat menyempurnakannya. Meskipun dirinya dulu ikut dm mengembangkan ramuan X, pengetahuannya tergolong sedikit dan tidak mencakup seluruh form.
Seth beberapa jam kerja, Randika masih tidak mengmi kemajuan dan kepnya sudah benar-benar pusing.
Pada saat ini, HP Randika tiba-tiba bunyi.
Ketika dia melihat nomornya, ternyata itu adh Yuna.
"Ran, dari data yang kamu kirim kemarin ada kemajuan."
Randikangsung ceria kembali, "Baguh ku begitu, percepatngkah kalian."
"Baik, mungkin tidak butuh waktumagi untuk menyempurnakan ramuan X ini."
Mendengar hal ini membuat Randika bernapas lega. Dengan adanya ramuan X, dia bisa mengeluarkan kekuatan penuhnya sma persediaan masih ada. Pada saat itu, tidak akan ada orang yang bisa mengancam dirinya!
Pada saat yang sama di Jakarta, di kediaman keluarga Alfred.
Ivan duduk di kursinya sambil merokok cerutunya dan seseorang berjas hitam berdiri di hadapannya.
Orang tersebut terlihat santai dan sh satu tangannya berada di sakuanya. Dia menatap kep keluarga aristokrat ini dengan santai.
"Jadi mana uang yang kau janjikan itu?" Tanya pria itu.
"Asalkan kau membuktikan kemampuanmu dan menyelesaikan mashku, uang bukah mash." Jawab Ivan.
"Serahkan mash itu padaku, tetapi aku butuh jaminan. Beri aku setengahnya sekarang dan setengahgi seth misi selesai."
Ivan mengerutkan dahinya, pengawalnya yang ada di sampingnya ikut marah. "Persetujuan yang kita sepakati lewat telepon dulu sudah js, selesaikan misimu dulu baru."
Namun, sebelum pengawal itu selesai berbicara, pria misterius itu sudah menghunuskan pisaunya tepat di leher si pengawal.
"Sejak kapan semut berani berbicara di depan singa?" Seth berbicara seperti itu, si pengawal itu sudah dia banting dan terlempar hingga menatap tembok.
Pengawal ini hanya bisa meraung kesakitan sambil menyesali karena ikut campur dengan urusan atasannya.
Sejujurnya dia sendiri tidah selemah itu,wannya saja yang telu hebat. Dia sama sekali tidak bisa mengimbangi kecepatan bergeraknya, tahu-tahu dia sudah terlempar dan menatap tembok.
Orang ini kuat!
Ivan yang cemberut menjadi sedikit senang, dia dengan cepat mengatakan. "Baih, aku akan membayar setengah."
Takma kemudian, pyannya berjn dan menghampiri Ivanlu memberikan HP pada pria misterius tersebut.
"Password HPnya adh 5640." Kata Ivan. "Bawa HP itu terus dan ketika waktunya tiba, aku akan meneleponmu."
"Dan juga." Ivan menatap tajam pria itu. "Aku tidak ingin kau menghng ataupun tidak mengangkat ketika HP itu bunyi. Seluruh kekuatan keluarga Alfred akan mengejarmu jika kau berkhianat!"
"Jangan khawatir, aku tidak akan mnggar janjiku. Telepon saja aku ketika waktunya tiba." Pria itu kemudian pergi dari hadapan Ivan.
Ketika orang tersebut pergi, Ivan berkata pada pyannya. "Terus sebarkan perekrutan ini dan carh pembunuh-pembunuh terbaikinnya."
"Siap."
Pyannya itungsung berjn keluar dari ruangan, meninggalkan Ivan sendirian.
"Sebentargi. Sebentargi kau akan mati!" Tatapan mata Ivan benar-benar penuh dengan api kebencian.
...........
Randika sama sekali tidak mengetahui gerak-gerik dari keluarga Alfred. Dia masih sibuk bereksperimen dan tidak diragukangi, dia mengmi kegagn.
Karena suasana hati yang jelek dan kepnya yang pusing, Randika memutuskan keluar dari gedung dan mencari udara segar.
Cahaya matahari benar-benar terasa enak, sambil berjn dia menghirup udara segar ini dm-dm.
Membuang jauh-jauh mash ramuan X dan mash hidupinnya, Randika benar-benar menikmati momen sunyi ini sendirian. Tanpa sadar, dia sudah berjn cukup jauh dari perusahaan Cendrawasih.