MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 200: Informasi

Chapter 200: Informasi

    Chapter 200: Informasi


    Tangan kiri Randika berhasil menangkap pergngan tanganwannya yang di sebh kiri dan membantingnya. Sedangkan tangan kanannya berhasil menangkap tinjuwannyalu tangan kanannya sendiri berubah menjadi tinju dan menghantamnya persis di dadanya.


    Sambil menahan rasa sakitnya, kedua orang tersebut menatap Randika yang masih duduk dengan tenang seh-h tidak terjadi apa-apa. Namun, suara keras tersebut berhasil menarik perhatian semua orang termasuk pengawal yangin. Sekarang kurang lebih 12 orang mengepung Randika.


    Randika menghabiskan birnya, melepaskan topinya, berdiri dan menatap kedua bs pengawal yang berbadan kekar itu.


    Mereka ingin mempermalukan diri mereka?


    Si bartender sudah meringkuk di balik meja, dia memiliki firasat bahwa situasi akan berjn dengan buruk.


    Randika menatap mereka semua sambil menguap, sepertinya dia tidak ingin repot-repot mengejar semuawannya.


    Melihatwannya itu meremehkan mereka, semua pengawal ini marah dan menerjang ke arah Randika satu per satu. Tetapi, Randika nampaknya berhasil menemukan orang yang semestinya menjadi pimpinan mereka. Randika menghng dari hadapan mereka dan muncul di balik si pemimpin dan mencekiknya. Dialu melemparnya hingga kentai dansa dengan satu tangan.


    Dm sekejap, orang-orang yang menari berteriak histeris dan akhirnya semua yang ada dintai dansa menyadari bahwa terjadi perkhian di meja bar.


    Si bartender sesekali mengintip dari balik meja, matanya benar-benar terblak. Orang itu bukan manusia, dia pasti jelmaan iblis.


    Si bartender melihat Randika menghajar pengawal terkuat mereka satu per satu. Tiap orang yang menghampiri Randika akan terpental ataupunngsung terkapar kesakitan.


    Semua orang juga melihat hal yang sama, mereka melihat pria berbadan kekar menerjang ke arah satu pemuda dan mereka semua dihajar dengan mudah. Tidak butuh waktuma hingga hanya Randikah yang berdiri dan semua pengawal berbadan kekar itu sudah tidak mampu berdirigi.


    Semua perempuan mi tertarik dengan Randika.


    Bagaimanapun juga, semua perempuan menyukai seorang pawan.


    Seh tidak terjadi apa-apa, Randika duduk kembali di kursinya dan meminta sebotol bir yang baru. Bartender bernama Akira itu mengambilkannya dan menatap Randika dengan tatapan serius. Bukan hanya Akira saja, semua orang menatapnya dengan tatapan yang sama.


    Satu orang mwan 12 orang dan semuanya berbadan besar. Pria itu benar-benar kuat!


    "Ah aku ingin tidur dengannya, dia pasti ganas di ranjang." Semua perempuan di situ sudah menarget Randika sebagai pasangan mereka mm ini.


    Ketika Randika hendak meminum birnya, tiba-tiba suara tepuk tangan terdengar keras dari bkangnya.


    k, k, k!


    Ketika Randika menoleh, dia melihat seorang perempuan memakai mini dress berwarna merah datang menghampirinya sambil membawa gs wine di tangannya.


    Dibandingkan dengan Serena, perempuan semacam ini memiliki ks yang berbeda.


    Sin rambut bergelombangnya yang terlihat indah itu, dadanya yang terekspos setengah itu membuatkiki tidak bisa mengalihkan pandangannya. Belumgi bagian punggungnya terekspos cukup banyak sehingga orang bisa melihat lekukan badannya. Dress yang dia pakai benar-benar mini dan dibalut oleh stoking hitam serta sepatu hak merah.


    Hanya dressnya saja sudah mampu membuat si penggunanya terlihat sexy dan dewasa. Jika iman seseorang tidak kuat, mungkin dia sudah tunduk di bawah penampnnya yang sexy itu.


    Ketika Akira dan semua orang melihat perempuan itu, mereka menundukan kepnya dan rasa hormat muncul di tatapan mata mereka. Perempuan itu adh Azumi, pemilik dari bar ini.


    Randika menatap Azumi dari atas ke bawah, tidak ada ekspresi di wajah perempuan satu ini.


    Namun, sedikit rasa terkejut melintas di tatapan Azumi untuk sesaat. Sambil membawa gs winenya, dia menghampiri Randika.


    "Kau bukah orang yang pertama datang ke tempat ini dan mengobrak-abriknya." Azumi duduk dan meletakan gsnya, Akira dengan cepat menuangkan wine di gsnya.


    "Oya?" Kata Randika dengan santai. Azumi menatap Randika lekat-lekat, secercah rasa ragu muncul di hatinya tetapingsung memudar. Perempuan cantik inilu tersenyum. "Aku mendengar kau datang mencariku, orang kuat sepertimu biasanya membawa mash."


    "Aku sama sekali tidak menyangkal itu." Tangan Randika tanpa sadar sudah bersarang di pahanya Azumi. Tiba-tiba aura membunuh Azumi keluar dengan cepat yang membuat Randika dengan cepat menarik tangannya kembali.


    Sebenarnya, Azumi mengenal Randika. Di saat Randika menjadi Dewa Perang di dunia bawah tanah, Randika dan Azumi memiliki hubungan yang baik. Tetapi sekarang wajah Randika berubah berkat teknik akupunturnya, sepertinya Azumi tidak bisa mengenal dirinya. Randika tidak punya pilihan memberinya petunjuk agar Azumi bisa memecahkan identitasnya.


    Azumi hanya tersenyum, dia kemudian menoleh pada pengawalnya. "Pergi dantih kemampuan kaliangi. Jangan mempermalukan namakugi seperti hari ini."


    Ketika semua pengawal itu mendengarnya, tubuh mereka merinding dan satu per satu mereka keluar dari bar. Sekarang, Azumi berdiri dan tanpa disangka-sangka, dia duduk di pangkuannya Randika.


    Kali ini Randika benar-benar bingung harus berbuat apa.


    "Apa yang bisa kkukan untukmu tuan?" Azumi hampir memakan telinga Randika hidup-hidup, sungguh suara yang menggoda.


    "Aku menyarimu untuk mendapatkan informasi." Randika sendiri tidak sungkan-sungkan, tangan kanannya sudah berada di pantat milik Azumi itu.


    Azumi tiba-tiba berdiri dan wajahnya terlihat dingin. "Biasanya hanya akuh yang slu menggoda para pria, tidak ada pria yang berani merabaku tanpa seijinku. Jika kau berani menyentuhkugi, aku akan membunuhmu dan membuang mayatmu di jn."


    "Oya?" Randika tampak tersenyum. Dialu mengambil gs wine milik Azumi dan meminumnya!


    "Aku percaya kamu tidak akan mkukannya." Randika selesai menegak wine itu hingga habis. Dialu membi pipi Azumi sambil mengatakan. "Lagip kita ini sudahma mengenal satu samain."


    Mendengar kata-kata ini, Azumi benar-benar terkejut. Sudah mengenal satu samain? Kenapa dia tidak mengingat wajah ini sebelumnya?


    Azumi dengan cepat mengira-ngira siapa orang ini dm benaknya dan menyadari sesuatu. Seth membandingkan orang ini dengan Ares, memang perawakan kedua orang ini mirip.


    Kali ini Azumi hanya bisa menebak bahwa orang di depannya itu adh Ares tetapi dia tidak berani menyuarakan pendapatnya.


    Melihat keraguan Azumi itu, Randika menghampirinya dan berkata dengan nada sarkas. "Bukannya Azumi slu bekerja sama dengan orangin terlepas daritar bkang orang tersebut."


    Mendengar kata-kata ini, Azumi tersenyum dan mengatakan. "Memang benar, jadi apa yang ingin kamu cari?"


    Randika duduk kembali di kursinya dan berkata dengan nada yang santai. "Aku ingin tahu bagaimana keadaan istana dunia bawah tanah sekarang?"


    Mendengar pertanyaan ini, Azumi bisa mengkonfirmasi identitas orang ini. Tidak heran dia merasa familier dengan orang ini.


    Azumi tersenyum manis. "Aku tidak menyangka kamu akan kembali di waktu yang seperti ini, benar-benar menarik."


    Azumi kembali menyesap wine miliknya dan berkata secara pehan. "Istana dunia bawah tanah sekarang bisa dikatakan th jatuh. Mungkin beberapa minggu yanglu, Bn Kegpan dan anak buahnya menginvasi istana tersebut. Sekarang istananya th jatuh dan di bawah kekuasaan Bn Kegpan. Jadi menurutmu bagaimana keadaan istana itu sekarang?"


    Azumi tersenyum, berdiri dan menghampiri Randika, memeluknya dari bkang sambil memegang gs winenya.


    "Menurut informasiku, istana dunia bawah tanah itu sama sekali tidak mudah untuk diserang. Tetapi herannya, tempat itu hancur hanya dm sehari. Jadi menurutku ada pekerjaan orang dm yang membantu Bn Kegpan, apakah analisaku itu benar Ares?"


    Azumi benar-benar menempel dengan Randika dan suaranya benar-benar menggoda saat dia berbicara di telinganya.


    Randika menjawab. "Benar, orang itu bernama Shadow."


    Sedikit terkejut dengan kejujuran Randika, Azumi tersenyum. "Sekarang seth istana itu th jatuh, orang-orang th mati, para tikus mi menampakan dirinya, aku bingung siapakah yang masih loyal kepadamu? Apakah mereka bisa memaafkan kamu yang tidak bersama mereka saat istana itu direbut?"


    Mendengar kata-kata Azumi ini, Randika sama sekali tidak berekspresi. Tetapi di dm hatinya, dia sudah menjerit keras.


    Bn Kegpan benar-benar orang yang licik dan penuh perhitungan. Randika tidak menyangka bahwa dia akan berani untuk menyerang tempat tersebut. Mungkin karena ada Shadow di sisinya sehingga dia berani? Ku saja bukan karena pengkhianatan Shadow, mungkin istana dunia bawah tanah miliknya itu masih berdiri dengan kokoh?


    "Apa kamu tahu di mana Bn Kegpan?" Wajah Randika benar-benar dekat dengan Azumi. Tetapi Azumi hanya mencium pipinya sambil mengatakan. "Kamu tahu sendiri kan peraturanku seperti apa? Bukankah aku akan menyinggung perasaan Bn Kegpan ku aku membantumu? Bagaimana nasibku seth itu? Aku tidak bisa memberikan informasi yang membahayakan diriku."


    Di saat mereka berdua berbincang, sh satu pengawal datang dan membisikan sesuatu pada telinga Azumi.


    Azumi mengangguk dan melepaskan pelukannya. Kemudian dia berkata pada Randika. "Sepertinya Bn Kegpan tidak bisa diremehkan, dia sudah mengirim orang untuk menangkapmu."


    Untuk Bn Kegpan mengetahui di mana dia berada bukah hal yang mengejutkan, tetapi yang membuat Randika sedikit terkejut adh dia sudah mengirim anak buahnya ke sini secepat itu.


    "Baih ku begitu." Randika mengangguk dan berdiri.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)