MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 210: Saatnya Pembalasan!

Chapter 210: Saatnya Pembalasan!

    Chapter 210: Saatnya Pembsan!


    Penjaga yang membawa cambuk itu terkejut bukan main. Ketika para bawahan Randika ini melihat sosok Randika keluar dari balik asap, mereka semua terdiam.


    Seluruh penjara bawah tanah ini menjadi hening seketika.


    Polemos menatap tuannyalu tersenyum lebar, dia tahu bahwa Randika pasti akan datang untuk mereka!


    Semuanya kurang lebih tersenyum dan meskan air mata ketika sadar dari kelinglungan mereka. Spontan mereka semua berteriak satu nama.


    "Ares!"


    "Ares!"


    "Ares!"


    ........


    Suara seruan ini membuat suasana penjara bawah tanah ini menjadi riuh, sedangkan para penjaga menjadi panik.


    Mereka tidak menyangka bahwa penjara bagian atas yang dikenal sangat ketat itu akan dibobol.


    "Hei, aku tidak menyangka kamu akan secengeng itu." Kata Singa pada Jin.


    "Sin! Siapa memangnya yang menangis? Mataku cuma kelilipan tahu!"


    Polemos hanya tertawa melihat kawannya itu.


    "DIAM!" Penjaga itu mencambukan cambuknya pada ketiga tahanan tersebut.


    Mereka bertiga sudah tidak peduli dengan rasa sakit ini, mereka sudah dipenuhi dengan rasa sukacita dan bahagia.


    Randika berjn maju ke depan, dia menuju ke sel penjara paling dm. Di bawah tatapan para pengikutnya, Randika berhenti di depan sel milik Catherine. Mereka berdua saling tersenyum pada satu samain.


    Serig, Kyoko, Raihan dll membantai para penjaga yang ada dan melepaskan para pasukannya.


    "HOI! Kyoko-ku yang manis, tolong lepaskan pangeranmu ini dulu. Aku sudahma terikat dan tubuhku sudah gatal ingin memelukmu. Tolong lepaskan aku." Teriak Jin.


    "Cih kau ini benar-benar menyedihkan, bisa-bisanya meminta tolong pada perempuan?" Kata Singa.


    Kyoko yang mendengar seruan minta tolong itu hanya menatap Jin dengan dingin dan berjn menuju selin.


    "Ah. Tatapan dingin itu benar-benar nikmat!" Nampaknya Jin adh seorang masokis.


    Satu per satu penjaga penjara bawah tanah ini dibunuh tanpa ampun. Mereka sama sekali tidak menyisakan satu orang pun untuk hidup.


    Seth melepaskan Catherine, Randika pergi menuju sel tempat Polemos, Singa dan Jin berada. Randika menatap kondisi para bawahan andnnya yang menyedihkan itulu tatapannya jatuh pada si penjaga yang membawa cambuk.


    Penjaga ini sedikit gemetaran di dm hatinya, dia sepertinya tahu bahwa hari ini adh hari terakhirnya hidup. Dia meraung keras dan menerjang ke arah Randika. Tetapi kecepatan Randika benar-benar cepat, tinjunya sudah myang dan penjaga itu hanya bisa merasakan rasa sakit menyelimuti dirinya dan kehngan kesadarannya.


    Randika tidak membunuhnya, aslinya dia ingin menangkap para bawahan Bn Kegelepan ini dan berurusan dengan mereka apab mash ini sudah selesai. Mereka ini th menyiksa orang-orangnya, Randika tidak ingin memberikan jn mudah berupa kematian bagi mereka.


    Melihat si penjaga yang sudah tidak sadarkan diri itu, Randika mengikatnya dengan cambuknya itu. Untuk memastikan dia tidak akanri, Randika mematahkan sh satu kakinya.


    "Tuan, Anda akhirnya datang juga." Jin sudah berurai air mata, wajahnya tersenyum lebar.


    "Hei kau ini cewek apa cowok sih?" Singa merinding melihat Jin yang ganas di medan tempur itu menjadi cewek polos di depan tuannya itu. Dia bersumpah akan menjauhi Jin seth keluar dari penjara ini.


    Randika mengepalkan tangannya dan menghantamkannya pada rantai yang mengikat mereka bertiga. Tanpa rantai itu, ketiganya sekarang bisa berjn dengan bebas.


    "Bagaimana keadaan kalian?" Randika bertanya.


    "Lumayan." Polemos mengangguk, meskipun tubuhnya penuh luka, kebanyakan luka itu hanya luka luar.


    "Berapa orang yang tersisa?" Tanya Randika.


    Mendengar pertanyaan ini, ketiganyangsung terdiam untuk beberapa saat. Lalu Polemos sebagai sh satu jenderal mengatakan. "Dari dpan letnan, hanya 5 yang tersisa. Pengkhianatan Harimau dan Bn Kegpan membuat sebagian pasukan kita mengikuti mereka. Yuna masih menghng dan Gilbert terbunuh."


    Randika hening sejenak. Meskipun dia tahu situasi pasukannya itu, mendengar hal ini masih membuatnya tidak nyaman.


    Dari 8 letnan yang ada, hanya tersisa 5 orang. Jin, Singa, Yuna dan si kembar (Matthew dan Martin). Gilbert th tewas dan yang paling menyedihkan adh Harimau dan Bn Kegpan yang berkhianat.


    "Di antara 5 jenderal, hanya Carlos yang tidak smat." Polemos kembali mnjutkan. Di antara 5 jenderal, hanya tersisa 4 yaitu dirinya, Dion, Kyoko dan Serig.


    Pada saat ini, Catherine datang menghampirinya dan berkata dengan nada yang lembut. "Jatuhnya istana kita adh keshanku, tolong tuan menghukumku. Aku th mempermalukan nama Anda."


    "Tidak ada gunanya menyesali apa yang th terjadi, hal yang paling kita perlukan adh rencana untuk merebut tempat kita kembali." Randika mengelus kep Catherine yang lembut itu.


    Memang hari ini dia th kh, namanya sebagai yang tidak terkhkan di dunia bawah tanah th tercoreng berkat Bn Kegpan dan Shadow. Tetapi mereka akan merebut kembali kehormatan mereka!


    Matthew dan Martin bagai pinang dibh dua, wajah mereka benar-benar mirip. Ketika Randika melihat wajah semangatnya, dia semakin yakin bahwa mengambil alih istananya bukah impian.


    ............


    Randika keluar dari penjara terkutuk itu bersama dengan para bawahannya. Tidak butuh waktuma untuk media mengabarkan berita mengejutkan ini pada dunia. Tajuk utama setiap berita adh hancurnya penjara terketat di dunia oleh serangan teroris. Tidak ada saksi yang bisa menjskan apa yang th terjadi di penjara di pinggiran kota Tokyo tersebut. Total 200 penjaga th mati mengenaskan.


    Sesuai apa yang diramalkan oleh Randika, hari ini tidak akan adagi yang namanya penjara Shinra!


    Di sebuah rumah, yang cukup jauh dari lokasi penjara, Randika duduk di depan meja dan semua bawahannya berkumpul dan menghadap padanya.


    "Kita tidak punya informasi mengenai Bn Kegpan." Catherine mi diskusi kali ini. "Langkah pertama kita adh mengetahui di mana markas utamanya."


    "Untuk mendapatkan informasi tersebut, akan sangat sulit bagi kita mengingat Shadow membantu Bn Kegpan. Jadi menurutku kesempatan terbesar kita adh mencari keberadaan Yuna." Catherine menyampaikan pendapatnya.


    Frank mengangguk. "Apa yang dikatakannya itu benar. Aku melihat sendiri bahwa Bn Kegpan mengirim orangnya untuk menangkap Yuna. Jika kita berhasil menemukan Yuna, kita bisa mendapatkan lokasi Bn Kegpan."


    "Bagaimana menurutmu tuan?" Catherine menoleh ke arah Randika. Semua tatapan mata sekarang menuju Randika.


    "Kesmatan Yuna adh yang terpenting." Kata Randika dengan tegas.


    Semua orang membungkuk dan menerima perintah tersebut. Randikalu berkata kepada empat letnan. "Bawa orang-orangmu dan cari keberadaan Yuna. Kalian juga bisa menginterogasi sipir yang kita bawa sebelumnya."


    "Siap." Keempat letnan, Singa, Jin, Matthew dan Martin mngkah maju dan menerima perintahnya.


    "Kita juga perlu mengamati pergerakan musuh di istana kita." Randika menoleh ke arah Polemos.


    Polemos maju dan membungkuk, dia menerima misi ini denganpang dada.


    Meskipun Randika sudah tidak sabar merebut istananya kembali, dia tidak bisa bertindak gegabah. Dengan mengetahui detail-detail kecil akan sangat berpengaruh dengan hasil akhir.


    Perlu diingat bahwa kekuatan Bn Kegpan sudah merangkul Tokyo, hal ini benar-benar di luar dugaan Randika. Meskipun ada Raihan dan Frank di sisinya, mereka akan mwan sebuah pasukan jadi mereka harus benar-benar siap ketika menyerang.


    Terlebih, pasukannya yang berhasil mrikan diri itu tidak cukup untuk menyerang sebuah benteng. Semua jenderal dan letnan hampir kehngan 80% dari pasukannya, hanya Kyokoh yang cuma kehngan 30%.


    Oleh karena itu, Randika mengirim Polemos yang pandai menyamar untuk menemukan p penjagaan di istana bawah tanah itu.


    "Tuan, sepertinya kita perlu mengisi kekosongan pasukan kita ini." Catherine menambahkan.


    "Mash itu bisa diurus nanti." Kata Randika. "Jika kita berhasil membunuh Bn Kegpan, kekuatannya akan berpindah tangan pada kita. Aku sekarang ingin kalian fokus mencari informasi dan mengumpulkan senjata yang ada."


    Catherine mengangguk.


    Randikalu menatap ke arah awan yang ada di jend, seakan-akan dia bisa melihat wajah Bn Kegpan yang mengejek dirinya itu.


    Aku sendiri yang akan membunuhmu dengan kedua tanganku atas nama saudara-saudaraku yang th kau bunuh!
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)