Chapter 215: Jangan Coba-Coba Untuk Kabur!
Sesaatnya matanya menatap sosok Randika, Vulcan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak merinding dan berkata dengan nada ketakutan. "Tuan Aku tidak bermaksud untuk berkhia"
Namun, bahkan sebelum Vulcan selesai berbicara, Randika sudah menghng bagaikan asap dan memberikannya pukn mematikan!
Semua ahli b diri yang ada di gedungngsung menerjang ke arah Randika, tetapi kekuatan Randika sekarang benar-benar mmbangkan Ares sang Dewa Perang. Di sekelilingnya puluhan orang berusaha mengambil nyawanya, tetapi bahkan mereka sama sekali tidak bisa menahan dirinya.
Karena pengaruh Randika, kondisi medan tempur menjadi berbalik. Singa dan Jinngsung memimpin pasukannya menuju lokasi Randika.
Jin sudah bagaikan kelinci yang melompat-lompat. Sesaat dia di kiri dan sesaat dia di kanan, benar-benar lincah! Dia meraung dan mendarat di sh satu musuhnya dan mencabik telinganya hingga putus.
Orang tersebutngsung tersungkur kesakitan dan Jin kembali melompat. Sambil membawa tubuhwannya itu, Jin melemparnya dengan keras ke musuhnya yangin.
Singa, dengan senapan mesin di tangannya, menerjang maju dan menembak secara membabi buta. Pertahanan musuh menjadi kocar-kacir.
Dion yang raksasa itu juga tidak mau kh, dia mengambil senapan mesinwan dan ikut menerjang maju. Di tangannya senapan mesinnya sudah bagaikan sabit dewa maut, nyawa demi nyawa dia panen bagai padi.
Sementara itu, pihak Bn Kegpan juga tidak mau kh, mereka juga ikut menerjang maju. Meskipun barisan bkang mereka diserbu oleh Randika, mereka harus bertahan dari serangan depan musuh.
Kedua bh pihak bertempur dengan sengit, situasi semakin memanas.
Karena peluru senapan mesin teluma untuk diganti, sekarang kedua bh pihak mengeluarkan pedang ataupun pisau mereka. Sesaatnya bh pedang mereka bertemu, jeritan tragis slu terdengar.
Perang seperti ini merupakan spesialis pasukan milik Kyoko. Seseorang dari pasukannya tersebut menebas putus tangan musuhnya meskipun dirinya tertikam di bagian perut. Mencabut pisau yang tertancap, perempuan itu tertawa dan kembali bertarung sambil bertaruh nyawa!
Di tengah kekacauan ini, Raihan, Serig dan Kyoko masih disibukkan denganwannya sebelumnya. Bisa dikatakan sebagian besar orang dm daftar Dewa sudah bekerja sama dengan Bn Kegpan tetapi itu sama sekali tidak dapat menahan para jenderal pasukan Ares ini.
Raihan memperhatikan gerakanwannya yang merupakan raja dari Thai Boxing ini. Lawannya ini benar-benar lincah, terlebih dia sangat berhati-hati dengan pedang milik Raihan. Namun, bergerak selincah itu untuk jangka waktu yangma akan membuat orang cepat lh, sekarang tugasnya adh mencari ch dan membunuhnya dm satu gerakan.
Serig masih bertarung dengan Beruang Putih. Keduanya bertarung dengan tangan kosong tetapi puknnya sama-sama mematikan. Senjata mereka adh otot dan pukn mereka, keduanya terus menerus bertukar pukn.
Kesimpnnya, mereka bertukar pukn hingga sh satu dari mereka pingsan. Benar-benar cara bertarung seorang pria sejati!
Beruang Putih mi kewhan, tiap pukn Serig bagaikan baja menghantam wajahnya tetapi dia tidak berniat mati hari ini.
Diin sisi, Kyoko dan mantan anak buahnya itu juga masih bertarung. Tembakan peluruwannya itu membuat Kyoko slu bertahan. Setiap tembakannya benar-benar akurat, hal ini membuat Kyoko kesusahan mendekatinya.
"Ternyata kemampuan dari seorang jenderal yang dikatakan terkuat itu cuma segini." Perempuan itu mendengus dingin. "Seharusnya akh yang memimpin pasukanmu itu!"
"Oya?" Kata Kyoko dengan nada dingin. Di balik bajunya, dia sudah mempersiapkan kunainya. Dari titik butanya, dia melemparkan kunainya yang tentu dia bisa manipsi arahnya dengan mudah.
Ketikawannya itu terus menembakinya dengan dua pistolnya, dia sama sekali tidak menyadari keberadaan kunai tersembunyi tersebut.
Ketika Kyoko terlihat sibuk menghindari hujan peluru itu, kunainya kian mendekatiwannya dari bkang.
Saat dirinya sedang bersemangat berusaha membunuh mantan atasannya itu, mantan anak buah Kyoko ini tiba-tiba merinding. Suara pisau membh udara terdengar dari bkangnya, memaksanya untuk menghindar.
Namun, kunai tersebut bukah kunai sembarangan. Ketika benangnya ditarik, kunai tersebut terlihat membh dan menjadi beberapa kunai! Ketika dirinya hendak memblokirnya dengan kedua senjatanya, semua sudah tembat.
Kunai tersebut berhasil memotong leherwannya dengan mudah dan kep perempuan tersebut sudah myang tinggi!
Di dm gedung, Randika masih memporak porandakan tempat itu seorang diri. Orang-orang yang menerjang dirinya sudah dia bunuh satu per satu. Tidak ada orang yang bisa menahan amarah Ares sang Dewa Perang!
Tetapi Randika tidak bisa terus menerus bertarung seperti ini. Seth memeriksa sekelilingnya, dia menyadari bahwa pertarungan ini sudah dikuasai oleh pasukannya.
Para pasukan Bn Kegpan itu sudah kewhan dan satu per satu mi mrikan diri. Para jenderal juga sudah hampir selesai menghadapiwannya.
Ketika raja Thai Boxing, Atid, menendang, Raihan mengambil kesempatan. Awalnya, Atid memanfaatkan ch ketika Raihan kehngan keseimbangan dan menendangnya. Namun tanpa diduganya, Raihan memanfaatkan pedangnya sebagai pijakan dan menerjang ke arahnya!
Atid sama sekali tidak menyangka serangan Raihan tersebut, dia sama sekali tidak bisa menghindarinya dan tertusuk oleh pedangnya. Pada saat ini, nasibnya sebagai ahli b diri sudah berakhir.
Serig juga berada di posisi unggul, ketika dia masih beradu pukul dengan Beruang Putih, dia menghindarinya dan memukul tepat di matawannya.
"AH!"
Matanya benar-benar mendapatkan pukn tk dan tidak bisa terbukagi. Ketika dirinya kesakitan, Serig memanfaatkan kesempatan ini untuk menendang kakinya hingga membuatwannya terjatuh.
Bisa dikatakan bahwa pertarungan di hman itu sudah hampir berakhir. Seluruh pasukannya sedang menuju tempat dirinya berada.
Seth menatap medan tempur, Randika segera menuju kentai teratas gedung rumah ini.
Bn Kegpan seharusnya sudah menyadari situasi pertempuran di luar. Menurut sifatwannya itu, jika dia sama sekali tidak keluar untuk bertarung maka hanya ada satu kemungkinan. Bn Kegpan berniat untuk kabur!
Tetapi Randika tidak akan membiarkannya. Seth berkhianat, membunuh anak buahnya, menghancurkan markasnya, Randika tidak akan membiarkan Bn Kegpan kabur. Dia akan membunuhnya dengan kedua tangannya sendiri!
Semua orang yang berniat untuk mencegahnya akan dia hajar tanpa ampun, setiap pukn ataupun tendangannya mengandung aura membunuh yang kuat!
Sesampainya di atas, Randika memeriksa seluruh ruangan dengan penglihatan supernya.
Kosong!
Apakah dia sudah kabur?
Randika mengerutkan dahinya, dan pada saat ini, Bn Kegpan dan Shadow sudah berada di depan jend.
Mau melompat keluar?
Dengan cepat Randika menyusul kedua pengkhianat tersebut dan mendarat dintai paling bawah. Di kepnya hanyh keinginannya untuk membunuh mereka berdua. Jika tidak, maka Randika sama sekali tidak bisa tenang.
Ketika sesampainya mereka di bawah, Bn Kegpan dan Shadow beri dan menuju ke pintu yang mengarah ke bawah tanah.
Randika tidak ragu-ragu mengikuti mereka dan masuk ke dm. Tidakma kemudian, ruangan bawah tanah yang gp ini akan menjadi tempat pertempuran terakhir dari perang ini.