Chapter 233: Markas Bn Kegpan
Tidakma kemudian, seluruh pasukan Ares berkumpul. Dipimpin oleh Randika dan dengan semangat yang membara, mereka semua pergi menuju lokasi Bn Kegepn!
Kota Kamakura.
Kamakura adh sebuah kota kecil yang tidak jauh dari Tokyo. Hanya butuh waktu satu jam saja untuk mencapai kota ini dari Tokyo menggunakan kereta. Tempat ini menjadi tujuan wisata populer para turis karena sejarah yang disimpannya.
Namun, di bagian barat dari kota ini, sebuahhan yang luas th dibeli secara besar-besaran dan sebuah gedung mewah dibangun di atasnya.
Inh markas dari Bn Kegpan.
"Bajingan!"
Bn Kegpan membanting kursi yang didudukinya, kemarahannya sudah tidak tertahankan. Baru saja dia mendapatkanporan dari bawahannya. Isiporannya slu sama dm beberapa hari terakhir, pasukan Ares th menghancurkan markas cabangnya dengan mudah. Ini sudah ke-21 kalinya dia menerimaporan ini.
Bisa dikatakan bahwa kekuatannya di Tokyo terus dikeruk dan semakin kecil tiap harinya. Jika ini terus terjadi, bisa-bisa Ares akan menghkannya cepat ataumbat!
"Apa kalian tidak bisa bekerja dengan becus!?" Bn Kegpan mmpiaskan kemarahannya pada anak buahnya yang berlutut satu kaki di hadapannya.
Bawahannya itu sama sekali tidak berani mwan, dia hanya mengatakan. "Tuan, kekuatan dari pasukan Ares benar-benar mengerikan. Mereka bergerak secara efektif dan efisien, terlebih para pemimpin mereka semuanya monster. Pasukan kita sama sekali tidak berdaya."
Bn Kegpan terdiam beberapa saat. Dia paham betul kekuatan dari pasukan Ares. Sebagai sh satu dari 8 letnan, kekuatannya yang paling lemah dari yangin. Belumgi kekuatan dari 5 jenderal dan 3 crownless king, mereka sudah bukangi manusia. Ku bukan karena serangan mendadak, Bn Kegpan tidak yakin bisa menghkan mereka dengan adil.
"Aku tidak butuh keluhanmu itu, cepat pergi dari sini." Bn Kegpan mengibaskan tangannya.
Ketika bawahannya itu pergi meninggalkan ruangan, Bn Kegpan mengerutkan dahinya. Dia benar-benar terdesak. Jika saja jebakan yang dibuat oleh Shadow di pu pribadinya itu bekerja dengan baik, dia tidak perlu cemas seperti sekarang ini.
Meskipun awalnya Shadow yang mengajaknya untuk berkhianat, ambisi Bn Kegpan untuk meraih segnya juga tidak kecil. Apgi Randika waktu itu tidak ada di Tokyo, jadi dia dari awal sudah berniat untuk memberontak dan mengambil alih kekuatannya.
Meskipun dia th menyusun serangan terencana berkali-kali di Indonesia dan jebakan yang dibuatnya bersama Shadow di pu pribadinya, semua itu tetap tidak bisa membunuh Ares!
Bajingan tengik!
Kenapa membunuh sh satu dari 12 Dewa Olimpus bisa sesusah ini?
Bn Kegpan mi resah. Dia tidak menyangka 2 sekutunya itu tidak membantu menyerang Ares, jika saja iya maka dia sudahma mati!
Bn Kegpan mengerutkan dahinya sambil berpikir keras. Dia memikirkan bagaimana merespon penyerangan pasukan Ares ini. Untuk sesaat, dia merasa bahwa Randika akan membunuhnya dm waktu dekat ini.
Di saat dia menutup mata ini, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang keras. Di depan gedung, misil dari bazoka membombardir tempat ini. Dm sekejap, tembok-tembok mi lubang dan semua orang di dm gedung mewah ini merasakan getarannya.
Semua orang yang berada di gedungngsung berian keluar sedangkan Bn Kegpan merasakan firasat buruknya menjadi kenyataan.
"Hahaha, apa tembakanmu membuat kalian terpukau?" Jin yang menggotong bazoka miliknya tertawa keras. Di sampingnya ada Singa, Kyoko, si kembar, Dion, Polemos dkk.
Raihan membawa pedang besarnya di punggungnya sedangkan Frank memakai baju serba hitam. Mereka berdua menatap para pasukan yang keluar dari dm gedung.
Tidak butuh perintah dari Randika untuk para pasukan yang haus darah ini untuk membunuh siapapun yang berani menunjukan batang hidungnya.
Semua anak buah Bn Kegpan ini menjerit ketakutan ketika pedang ataupun hujan peluru yang mengarah kepada mereka. Tetapi para pasukan Ares berwajah tenang terutama pasukan yang dtihngsung oleh Serig. Mereka sama sekali tidak mempunyai ekspresi di wajah ataupun mata mereka.
Setiap musuh mereka bantai satu per satu demi membskan dendam saudara-saudara seperjuangan mereka yang th mati. Tidak ada yang bisa menghngi mereka!
Dm sekejap, pasukan Ares ini menerjang masuk menuju gedung mewah tersebut.
Raihan dan Frank, yang berada di sisi Randika, menatap kedua pasukan bertarung dengan sengit. Pertempuran berdarah th dimi.
"Ayo kita bergabung." Kata Randika dengan nada serius.
Dengan cepat, mereka bertiga memasuki medan tempur.
Sepanjang jn, pertarungan terus terjadi. Jin yang seperti kerasukan itu sudah mirip orang g. Dia menebas sh satu tanganwannya dan menggunakannya sebagai tongkat pemukul!
Prajurit yang dimiliki Dion juga tidak kh bengisnya. Tidak ada musuh yang bisa membunuh mereka. Sedangkan pasukan milik Serig, mereka menggunakan tubuh mereka untuk melindungi teman-teman mereka dari hujan peluru.
Si kembar, Matthew dan Martin, menggunakan serangan gabungan ketika mereka beradu tangan kosong. Karena mereka kembar, serangan gabungan mereka benar-benar sempurna.
Saat ini, angin kemenangan bertiup ke arah pasukan Ares. Pasukan Bn Kegpan terus dipukul mundur terus-menerus.
Randika menendang pintu gedung dan menyadari bahwa masih banyak orang menerjang maju ke arahnya. Pedang besar Raihan menebas ke bawah dan membukakan jn. Dengan satu hentakan kaki yang kuat, Raihan melompat tinggi dan pedangnya menjadi bercahaya.
Pedang yang penuh dengan tenaga dm ini, menebas ke arah 20 orang dan membh mereka menjadi 2!
Seth membersihkan darah di pedangnya, Raihan menatap ke arah Randika. Frank mengangguk dan berkata padanya. "Lumayan, sepertinya ilmu pedangmu bertambah."
Raihan mengerutkan dahinya dan membsnya. "Tentu saja, kau kira aku cuma tidur seharian?"
Frank tersenyum pahit, bukannya dia hanya tidur dan bermain pedang sgi yangin sibuk bekerja?
Semakin mereka masuk ke dm gedung, beberapa puluh orang mendadak mengepung mereka bertiga. Menatap sh satu pemimpinnya, alis mata Raihan berkedut.
"Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini Indy."
Wajah Raihan tiba-tiba menjadi serius dan darahnya mendidih. Indy adh rivalmanya yang juga berada di dm daftar Dewa. Sebelumnya mereka sering bertarung dan skor sekarang seri di angka 12. Tetapi sekarang kemampuannya th berkembang, dia tidak tahu siapa yang akan menang di antara mereka.
Di hadapan mereka, pria paruh baya dengan jenggot berwarna putih menatap Raihan lekat-lekat. Indylu tersenyum karena dia sudahma tidak mwan rivalnya satu ini. Sedangkan di bkang Indy tepat, terlihat sosok yang sama kuatnya. Frank mengenali orang tersebut dan mengerutkan dahinya.
"Father Daniel dari Vatikan?"
Wajah Frank benar-benar mengerut. Father Daniel juga bukan orang sembarangan. Dia berasal dari Vatikan dan kemampuannya membuatnya dikenal sebagai agen penghakiman dari Tuhan.
"Apakah Vatikan sudah jatuh ke tangan kegpan?"
Wajah Frank berkedut.
"Aku sebenarnya tidak menginginkan ini terjadi." Kata Father Daniel yang memakai baju serba putih.
"Apa kau ingin menyelesaikan pertarungan kita?" Raihan menatap Indy.
"Maju sini." Jawab Indy dengan dingin.
"Kita akan menahannya." Kata Raihan dan Frank.
Randika mengangguk.
Raihan dan Frankngsung bertarung dengan dua ahli b diri tersebut. Sedangkan Randika sendiri maju sendirian.
Siapapun yang berani menghnginya akan dibunuhnya tanpa ampun.
Tidak butuh waktu yangma bagi Randika untuk menemukan sebuah pintu kayu yang besar. Ketika dia membukanya, dia melihat Bn Kegpan sedang duduk di kursinya.