MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 293: Kebulatan Tekad Ivan

Chapter 293: Kebulatan Tekad Ivan

    Chapter 293: Kebtan Tekad Ivan


    Mata Ivan tertuju pada Dark Knife dan timnya, mau tidak mau akhirnya dia menggunakan jasa mereka. Pada saat ini, Dark Knife dan timnya turun ke medan tempur. Wajah mereka penuh dengan waspada.


    Seth melihat daya tempur Randika, mereka mengerti betapa luar biasawan mereka kali ini. Dm pertarungan 1wan 1, tentu mereka bukah tandingannya.


    Dark Knife dan timnya mi mengepung Randika, sedangkan Ivan hanya dikawal oleh 3 orang saja. Seth memikirkan juh uang yang dia sudah keluarkan, Ivan memutuskan untuk melihat kinerja Dark Knife dan timnya sebelum mengeluarkan kartu Asnya yang terakhir.


    Menatap diam Dark Knife dkk, Randika sama sekali tidak bergerak.


    Bajakut perempuan itu menatap tajam Randika, tiba-tiba dia menghunuskan pedangnya dan mencopot topinya. Dialu membungkuk dan berkata pada Randika. "Ratu bajakut Jessica memberi hormat pada Ares."


    Pada saat Jessica membungkuk, beberapa panah hitam beracun melesat ke arah Randika. Dia menggunakan serangan ini sebagai sinyal memi serangan untuk kawan-kawannya.


    Menurut rencana mereka, panah itu akan membuat Randika bergerak. Seth itu Dark Knife dan pak tua bernama Fan itu akan membunuh Randika yang tidak punya pijakan.


    Namun, bahkan panah itu sudah nyaris mengenainya, Randika masih berdiri diam. Wajah Dark Knife sudah terlihat senang, sepertinya pekerjaan mereka selesai lebih cepat. Namun detik berikutnya, senyuman itungsung menghng!


    Panah-panah hitam beracun itu dengan mudahnya ditangkap oleh Randika menggunakan sepatunya!


    "Kalian kira trik murahan seperti ini bisa membunuhku?" Randika mengh napas, dia kemudian pehan menggoyangkan jari telunjuknya. Kemudian tanpa disangka-sangka, Randika mencabut dan melemparkan panah tersebut dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya.


    Wajah Dark Knife dan pak tua Fanngsung berubah ketika melihatju anak panah itu.


    Seth menghindar dengan susah payah, wajah bodoh Dark Knife sudah menjadi serius.


    Lawannya kali ini benar-benar kuat!


    Dark Knife juga sudah membuang permen karetnya, dia harus mengerahkan seluruh tenaganya kali ini atau dih yang akan mati. Jessica dan pak tua Fan juga merasakan hal yang sama dengan Dark Knife.


    Kedua bh kubu belum bergerakgi. Hannah sudah khawatir, suasana puncak gunung ini tiba-tiba menjadi berat dan hening. Pada saat ini, tiba-tiba ada botol air yang jatuh ke tanah. Bersamaan dengan itu, orang-orang yang bertarung itu mi bergerak.


    Dark Knife dan pak tua Fan menerjang ke arah Randika dengan pedang dan pisau di tangan mereka. Beberapa petarung yang pingsan juga ikut kembali bertarung seth sadarkan diri. Pada saat ini, perang sesungguhnya mi berjn.


    Dark Knife ahli dm menggunakan pisau, dia menganggap pisau lebih ringan dan lebih mudah dikendalikan daripada sebuah pedang. Sedangkan Jessica, dia suka menggunakan serangan jarak jauh seperti pistol ataupun panah. Ku pak tua Fan jago bertarung dengan tangan kosong.


    Randika sendiri masih berdiri diam, dia menungguwannya untuk menyerang dirinya. Ketika 3 pentn Ivan ini sudah dekat, Randika tidak menahan kekuatannya sama sekali. Dengan satu tangan mengulur kengit, Randikalu menembakan energi tenaga dmnya itu ke arah pak tua Fan yang hendak menebas Randika.


    Namun, reaksi dari pak tua Fan juga tidak kh cepat. Bukannya bertahan ataupun mundur, dia menggunakan tubuhnya sebagai pijakan Dark Knife. Dengan 10 pisau di tiap s jarinya, Dark Knife mncarkan serangan pisaunya tepat ke arah tubuh Randika. Sedangkan Jessica memberikan serangan panah beracun di titik-titik vital di mana yang akan menjadijur kabur Randika.


    Ketiga ahli b diri ini mkukan semuanya tanpa berkomunikasi, gerakan mereka benar-benar cepat. Orang awam sama sekali tidak bisa mengikuti pergerakan mereka. Mereka hanya bisa melihat tiba-tiba Randika sudah terpojok dan nyawanya terancam.


    Semua pendaki ini sudah khawatir terhadap Randika, sepertinyawannya kali ini jauh lebih kuat daripada sebelumnya.


    Randika, di sisiin, memberi jawaban pada mereka mlui aksinya.


    Tidak disangka-sangka, Randika menghantam tanah dan membuat lubang di bawah kakinya. Serangan semua orang melewati dirinya dan tidak ada satupun yang mengenai dirinya. Sesaat seth itu, sosok Randika sudah tidak terlihat di dm lubang. Mendadak, Randika sudah berdiri di hadapan pak tua Fan dan mncarkan tinju menuju perut si kakek ini.


    Dark Knife dan Jessicangsung menyadari posisi Randika seth pak tua Fan itu terpental tinggi kengit. Tetapi bagi Jessica semua itu sudah tembat, Randika sudah tiba di hadapannya dan mncarkan sebuah tendangan. Serangan Randika ini benar-benar telu mendadak, Jessica sama sekali tidak bisa bereaksi.


    OHOK!


    Jessica yang menerima tendangan tepat di perutnya itu memuntahkan seteguk darah ketika dia terkapar di tanah.


    Yang berdiri sekarang hanyh Dark Knife, tatapan matanya penuh dengan kewaspadaan. Dia tidak mengira Randika bisa menghkan dua temannya itu hanyal dm waktu singkat.


    Dark Knife merasakan hawa udara di bkangnya berubah, diangsung bersiaga dan menoleh ke bkang. Kemudian pisau tersembunyi di sepatunya itu keluar dan menendang ke arah Randika.


    Namun tiba-tiba, Dark Knife merasakan dadanya remuk dan dia pun terpental jauh ke bkang.


    Dark Knife th kh!


    Ketika berhadapan dengan Ares, bahkan pembunuh ks atas dunia seperti Dark Knife bukah tandingannya!


    Semua orang termasuk Ivan dan bawahannya itu terpukau dengan hasil akhir ini, kekuatan Randika memang luar biasa.


    Randikalu menatap Ivan dan berkata dengan nada dingin. "Masih adagi?"


    Dengan katain, cuma segini kemampuanmu?


    Melihat wajah tenang Randika, Ivan sudah benar-benar marah. Sepertinya dia harus memainkan kartu terakhirnya.


    Ivan mengangguk pada pengawal di sampingnya. Kemudian 3 pengawal itu memberikan orang-orang yang masih sadarkan diri itu sebuah pil dan mennnya. Melihat hal ini, Randika mengerutkan dahinya.


    Pada saat ini, orang-orang yang menn pil obat itu berjn menghampiri Randika dengan mata yang semerah darah. Efek dari obat sepertinya mi bekerja.


    Randika terkejut ketika melihat pergerakan orang-orang ini yang mirip zombie, namun pada saat ini Ivan sudah berteriak pada anak buahnya. "Bunuh dia!"


    Ivan tidak peduligi, dia hanya ingin Randika mati hari ini.


    Mendengar teriakan Ivan ini, semua orang yang masih bisa bertarung berdiri kembali dan menerjang ke arah Randika. Tentu saja orang-orang yang meminum pil obat tadi itu juga mi beri ke arah Randika.


    Randika memiliki sebuah dugaan dari obat yang th mereka minum itu, tetapi dia tidak berani memikirkannya. Oleh karena itu, dia ingin membuktikan teorinya itu dan menyerang mereka terlebih dahulu.


    Tanpa ragu, Randika menancapkan pedang yang dia dapat dari tanah pada pundak seorang musuhnya. Namun, orang yang tertusuk itu sama sekali tidak tumbang meskipun darah sudah mengucur deras. Bahkan wajahnya tersenyum lebar pada Randika sambil dia mencabut pedang yang menancap di pundaknya.


    Semua orang yang melihatnya terkejut. "Hah, orang itu g apa? Apa dia tidak bisa merasakan sakit?" Kata Hannah.


    Hati Randikangsung mengepal, tetapi dm sekejap dia sudah terkepung. Dark Knife dkk sudah kembali ikut bertarung meskipun terluka.


    Serangan tangan kanan Randika berhasil mematahkan kaki musuhnya tetapi dengan santai orang tersebut menyerang Randika tanpa memedulikan rasa sakitnya. Randikalu menyeranggi dan berhasil mematahkan lengan musuhnya. Namun hal itu tidak membuat orang itu berhenti menyerang Randika, bahkan sepertinya lengannya yang patah itu tidak terasa sama sekali bagi dirinya.


    Obat zombie?


    Seth beberapa kali menyerang, dugaan Randika terbukti benar. Orang-orang itu th meminum pil yang sama dengan para pembunuh dari mafia Italia utusan Naoki Moretti. Bahkan efek dari pil obat itu jauh lebih ggi daripada yang dulu.


    Ivan menatap Randika, wajahnya sudah dipenuhi dengan aura kebencian. Kali ini apakah dia bisa membunuh pasukan yang th membuang sisi manusiawinya?


    Orang-orang yang th memakan pil itu sama sekali tidak takut oleh Randika, mereka tidak segan-segan untuk menukar sh satu tubuh mereka apab mereka berhasil melukai Randika. Ditambah dengan serangan Dark Knife, Jessica dan pak tua Fan, Randika mi terpojok.


    Randika mi kewhan, serangan tanpa henti Dark Knife dkk dan para ahli b diriin datang dari seg arah. Belumgi zombie-zombie yang terus berdiri meskipun kaki mereka patah.


    "Kak Inggrid bagaimana ini? Bisa-bisa kak Randika mati ku terus-terusan seperti ini." Hannah dan Inggrid menatap Randika sambil berdoa dm hati mereka.


    Meskipun terpojok, Randika baru menerima luka pertamanya seth bertarung sma 2 menit penuh. Orang yang meminum pil zombie itu berhasil menangkap tangan Randika meskipun dia sudah tidak akan pernah bisa berjngi. Kesempatan ini digunakan oleh Dark Knife untuk membunuh Randika. Meskipun serangan pisau Dark Knife meleset, Randika masih mendapatkan pukn tk dari pak tua Fan.


    Randika tidak sempat menarik napas karena serangan berikutnya sudah datang. Sepertinya Randika benar-benar terpojok kali ini!


    Ivan mendengus dingin dan tersenyum lebar, kali ini Randika pasti mati.


    Randika mi menangkis serangan itu satu per satu, tetapi pada saat ini kekuatan misterius dm tubuhnya mi bergejk.


    "Tidak, jangan sekarang!"


    Dm sekejap, Randika yang terlihat tenang itu meraung keras menghadap kengit. Seth itu dia menerjang ke depan bagaikan serig dan membunuh siapapun yang berani menghadangnya.


    Dark Knife, pak tua Fan dan Jessicangsung mengambil jarak, mereka tahu bahwa ada perubahan di dm diri Randika. Namun, semua itu sudah tembat bagi Jessica. Di tengahngkah mundurnya itu, Randika berhasil menangkap kakinya dan membantingnya dengan keras. Untung saja Jessica mendarat di sh satu badan orang yang sedang pingsan, ku tidak dia pasti sudah mati. Perempuan bajakut itungsung tak sadarkan diri.


    Randika benar-benar seperti berubah menjadi binatang buas, tidak ada orang yang bisa mengimbangi dirinya. Satu per satu orang dibunuh oleh Randika tanpa ampun, tidak ada yang bisa menghentikannya!


    Ketika Ivan melihat perubahan medan tempur ini, ekspresi wajahnya berubah menjadi muram. Jika terus seperti ini maka semua bawahannya itu pasti mati tanpa tersisa.


    Ketika dia bimbang, dia menyadari sosok Inggrid dan Hannah yang sedang bersembunyi. Dm sekejap dia memiliki ide brilian.


    Randika, yang sedang membunuh, tiba-tiba mendengar suara Ivan yang keras. "Berhenti atau aku akan membunuh mereka."


    Ketika Randika menoleh, dia menemukan bahwa Ivan dan pengawalnya sedang menyandera Inggrid dan Hannah. Leher kedua perempuan itu sudah terancam oleh bh pisau yang tajam.


    Api amarah Randika justru semakin meluap-luap.


    "Bedebah! Berani-beraninya kau menyentuh perempuanku!"


    Tidak takut dengan gertakan Randika, Ivanlu menyayat pinggang Hannah tanpa ragu. Teriakan sakit bercampur ketakutan Hannah memenuhi medan tempur yang mengenaskan ini.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)