MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 320: Jadi Kapan Kalian Menikah?

Chapter 320: Jadi Kapan Kalian Menikah?

    Chapter 320: Jadi Kapan Kalian Menikah?


    Dari balik telepon, Christina dapat mengetahui keguan Randika. Dengan nada sedikit marah dia berkata padanya. "Kenapa kamu terdengar ms begitu? Ini cuma makan mm bukan interview menikah!"


    "Tapi mamamu itu agak unik."


    "Sudah, kamu mau datang atau tidak?" Nada Christina mi tinggi. "Jika kamu tidak mau jangan harap kita bertemugi." Christina sebenarnya merindukan Randika, tetapi dia tidak ingin terlihat terang-terangan seperti itu jadi dia menggunakan nama ibunya untuk menutupinya.


    "Aku bercanda kok, tentu saja aku mau. Siapa memangnya yang tidak mau bertemu dengan mikat cantik bernama Christina dan ibunya itu?" Randikangsung tidak ragu-ragugi ketika mendengar ancaman Christina. Mendengar kata-kata ini, mulut cemberut Christina kembali tersenyum.


    "Ku begitu aku tunggu di rumah mamaku ya, jangan makan banyak-banyak siang ini! Sampai ketemu nanti!"


    Randika tidak sempat membs satu kata pun, dia tidak menyangka bahwa acaranya itu akan bengsung mm hari ini.


    Randikalu mengh napasnya, kenapa bisa ada ibu yang semangat sekali seperti itu di dunia ini? Dia benar-benar tidak berdaya di hadapan Ayu.


    Namun, nasi th menjadi bubur.


    Seth jam png kantor, Randikangsung berangkat menuju rumah Ayu. Tidakma kemudian, dia th sampai dan terdiam di depan pagar. Sambil menghirup napas dm-dm, dia akhirnya menekan bel pintu rumahnya.


    TING TONG!


    Bel pintu rumah yang nyaringngsung berbunyi. Seth beberapa waktu, Ayu keluar sambil tersenyum.


    "Aduh menantuku sudah datang, ayo masuk, masuk."


    Ayungsung menangkap tangan Randika dan menyeretnya masuk.


    Randika tidak tahu harus menangis atau tertawa. Terakhir kali mereka bertemu dia dipanggil Dika dan sekarang menantu? Cepat sekali berubahnya.


    Namun, Randika sama sekali tidak berani komin. Dia hanya pasrah diseret masuk oleh Ayu.


    "Kamu duduk dulu sama calon istrimu itu dulu ya, makanannya bentargi siap kok." Kata Ayu dengan semangat. Randikalu memperhatikan Christina yang memeluk bantalnya sedang duduk di sofa.


    Randikalu duduk di samping Christina yang ternyata juga sedang membaca buku.


    "Tin, apakah kamu merindukanku sma ini?" Randika tersenyum dan menaruh lengannya di sandaran sofa tepat di bkang kep Christina. Seth bersama dengan Inggrid dan Viona, Randika mengerti tindakan kecil seperti ini berarti ketika dirinya berduaan.


    Christinangsung menyingkirkan tangan Randika sambil cemberut. Bibirnya yang kecil itu terlihat imut ketika cemberut. Belumgi kulitnya yang putih, bulu mata yang lentik dan kacamatanya itu membuat sosok Christina terlihat intelektual.


    Pada saat ini, Randika tidak tahan memikirkan dirinya bermain roley guru dan murid bersama Christina. Kecantikannya Christina berbeda dengan Inggrid dan Viona. Sebagai guru di universitas, sosok tegas yang dia tampilkan itu berbanding terbalik dengan sifat imut yang dia perlihatkan sma mereka berduaan. Yang membuat Randika tidak tahan adh kacamata yang dia kenakan itu, sudahma dia ingin mencoba mengeluarkan muncratannya itu di atas kacamata.


    Christinalu melepas kacamatanya dan menaruh buku yang dia baca. Matanya tertuju pada Randika. "Kamu kenapa slu tidak mengabariku ku mau pergi?" Setitik air mata terjatuh dari mata Christina.


    Randika tersenyum, dialu membi pipi Christina dan mengusap air matanya. Dialu menempelkan dahinya di dahi Christina.


    "Maafkan aku, tetapi urusanku itu benar-benar mendadak." Seth mencium pipinya, dia berbisik di telinganya. "Biarkan aku melihat wajahmu yang cantik itu tersenyum."


    Ketika Christina mengangkat wajahnya, matanya bertemu dengan tatapan mata Randika yang terlihat lembut.


    "Sungguh menawan." Tangan Randika membi pipi Christina. Dialu merangkul pinggang Christina dan hendak mengajaknya berciuman.


    Wajah Christina sudah tersipu malu. "Ran jangan, mamaku ada di dapur."


    Randikalu menoleh ke arah dapur dan memperhatikan keadaannya. Dialu tersenyum dan berkata dengan suara yang pn. "Tidak apa-apa, mamamu tidak tahu ku kamu menahan suaramu."


    Tangan Randika sudah memeluk leher Christina dan kedua bibir mereka bertemu seth sekianma berpisah. Bibir yang lembut itu membuat Randika nyaman dan tidak ingin berpisahgi. Ketika dia ingin berbuat lebih, Christina memperingatinya sambil terengah-engah. "Jangan Ran, nanti saja."


    Sambil tersenyum, Randika kembali menikmati bibir lembut dosen cantik ini.


    Seth sekianma, kedua bibir mereka berpisah dan Randika berkata padanya. "Kamu sedang baca buku apa?"


    "A dream of Red Mansions." Jawab Christina sambil mengatur napasnya kembali.


    "Ah aku pernah menonton film itu, aku memang sedikit bingung dengan ceritanya. Tetapi aku tidak menyangka kamu suka buku erotis semacam itu."


    "Ngawur saja, sekhku sedang mengaji literatur Cina sik jadi aku membacanya agar bisa membahasnya lebih detailgi."


    "Hahaha tapi apakah kamu suka dengan ceritanya? Aku bisa membantumu mempraktekkan beberapa kejadian di dm buku itu ku kamu mau."


    "Kejadian apa?" Christina terlihat bingung.


    "Tentang bagaimana Jia Baoyu membuat keturunan."


    "Kamu ini ya!" Wajah Christina menjadi merah dan memukulkan bukunya ke Randika.


    "Hahaha aku bercanda kok, ampun, ampun." Kata Randika sambil melindungi dirinya. Namun pada saat ini, Randika berhasil menangkap tangan Christina. Dialu menarik Christina ke dm pelukannya dan menciumnya sekaligi.


    "Apakah kita perlu mempercepat keinginan mamamu itu untuk punya cucu?" Kata Randika di telinga Christina sambil meraba-raba dadanya.


    Christina awalnya ingin mendorong dan melepaskan diri, tetapi di bawah serangan Randika yang intens, Christina merasa tidak punya kekuatan untuk menk.


    Pada saat ini, Ayu yang sudah mengintip mereka daritadi, akhirnya memanggil mereka untuk makan karena khawatir makanannya itu akan dingin.


    Mendengar panggn ibunya itu, Christina mengumpulkan kekuatannya dan mendorong Randika. Seth menenangkan dirinya, dia berjn menuju meja makan.


    Randika juga berdiri sambil tersenyum puas dan duduk di samping Christina.


    "Ayo, ayo, cepat dimakan. Dika, ini masakan tante yang paling baru." Kata Ayu dengan semangat, dia mengambilkan beberapauk sekaligus untuk Randika.


    "Aduh tante tidak usah repot-repot, aku bisa ambil sendiri kok. Mana mungkin aku merepotkan mertuaku terus-terusan." Randikangsung mengatakan kata-kata manis yang sudahma dia persiapkan. Ketika mendengar ini, mata Ayu terlihat berbinar-binarlu dia pun tersenyum.


    "Benar juga ya, Dika memang menantu yang perhatian. Ku begitu ambil makanan yang kamu suka."


    Ketika Christina mendengar ini, dia menatap tajam pada Randika. Namun, Randika hanya tertawa padanya dan mencubit pipinya. Christina mendengus dingin dan mengangkat kakinyalu menginjak kaki Randika.


    "...."


    Randika hanya bisa menahan rasa sakitnya itu, dia hanya ingin sekali-kali mengikuti alur dan mencoba jadi menantu dari Ayu.


    "Tin coba makanan ini." Randika mengambilkan makanan untuk Christina. Adegan ini membuat Ayu makin bahagia. Suaminya sendiri tidak pernah perhatian seperti itu, anaknya ini sungguh beruntung mendapatkan lki perhatian seperti Randika.


    Christina yang awalnya cemberut itu hanya mengangguk dan tidak menk.


    Akhirnya ketiganya mi makan bersama-sama. Tentu saja, pembicaraan mereka bertiga tidak terlepas dari kata pernikahan dan kapan punya anak.


    "Dika, kapan kamu menikahi anak tante ini?"
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)