Chapter 340: Liburan ke Makau
"Apa rencana kalian berdua seth mendapatkan hadiah ini?" Si penjaga kios itu menyerahkan microphone kepada Hannah.
Hannahngsung berkata tanpa pikir panjang. "Tentu saja kami akan menghabiskannya untuk bnja dan bermain. Kami akan menghabiskannya hari ini juga!"
Hari ini juga?
Semua orang js terkejut ketika mendengarnya, semuakiki sudah memberikan tatapan simpati pada Randika. Ternyataki itu mendapatkan cewek matre sebagai pasangannya, kasihan sekali!
Seandainya saja mereka tahu berapa kekayaan yang dimiliki Randika dan Hannah, mungkin mereka sudah muntah darah ketika mendengarnya. Hannah begitu bersemangat karena ini pertama kalinya dia memenangkan hadiah yang merupakan hadiah utama.
Dua ratus juta bukah apa-apa baginya. Terlebihgi, perusahaan Cendrawasih milik Inggrid sudah melewati masa krisis dan keuntungan yang didapatnya sudah mencapai miliaran. Jika tidak ada mash, hanya mash waktu saja baginya untuk mendapatkan keuntungan di angka triliun.
Randika, tentu saja, sebenarnya tidak kesusahan sama sekali. Memang dia sekarang tidak memegang uang tetapi penghasn illegal dari gangster yang sudah dikuasainya terus mengalir tanpa henti. Belumgi kartu yang th diberikan Catherine padanya.
"Benar-benar perempuan yang menarik." Si penjaga kios itu bertepuk tangan, hal ini membuat Hannah tersipu malu.
"Apa sudah ada rencana mau bermain ke mana Anda?"
"Ku dipikir-pikir, aku sangat ingin pergi ke Makau!"
Si penjaga kios tadi tersenyum. "Ku begitu saya ucapkan smat bersenang-senang untuk kalian berdua. Pertanyaan terakhir untuk sang pacar, apa ada trik rahasia untuk mendapatkan hadiah utama ini atau semua hanya karena keberuntungan saja?"
Randika mengedipkan matanya. "Aku rasa mandi di pagi hari tadi membuatku cukup beruntung."
Para penonton tertawa, si penjaga kios itu kembali menambahkan. "Ku begitu terima kasih karena th berpartisipasi di acara ini, kami ucapkan smat sekaligi pada pasangan pemenang ini!"
Di sampingnya, sudah ada perempuan yang membawa papan cek besar yang bertuliskan 200 juta rupiah. Mereka memberikan papan ini sekaligus sebuah kartu ATM pada Randika,lu perempuan yang membawakannya tersenyum ke arah Randika dan berbisik di telinganya. "Passwordnya adh 983412."
Ketika melihat papan itu, Hannah kembali melompat kegirangan.
Ketika mereka turun dari atas panggung, tatapan iringsung memenuhi suasana. Tetapi mau bagaimanagi? Namanya saja undian, js yang beruntunh yang pada akhirnya tertawa!
Hannah masih terpacu adrenalinnya. "Aku harus memberikan kabar baik ini pada kak Inggrid!"
"Ayo kak, cepat kita pergi dari sini!"
Seth berkata seperti itu, Hannah menyeret Randika ke parkiran mobil dan membawanya ke perusahaan kakaknya itu. Namun, karena Hannah belum pernah ke gedung yang baru itu, terpaksa yang menyetir adh Randika.
Sesampainya di gedung perusahaan, Hannah beri menuju lift disusul oleh Randika. Di dm lift, wajah girang Hannah sama sekali tidak bisa disembunyikan.
"Kak, menurutmu kak Inggrid terkejut atau tidak ya? Aku sudahma ingin pergi ke Makau! Kita harus pergi bersama-sama dan mencoba kasino di sana, sudahma aku ingin mencoba peruntunganku!"
Randika menggaruk kepnya. "Han, bagaimana ujianmu?"
"Tidak mash, aku baru ujiangi bn depan kok. Masih banyak waktu." Jawabnya sambil tersenyum.
Ketika lift itu mencapaintai 6, Randika mengingat bahwa dia sudahma tidak mengunjungi departemen yang ditanganinya itu jadi dia ingin mengunjunginya terlebih dahulu.
"Han, kamu bisa mencari kakakmu sendirian kan? Aku mau memeriksa tempat kerjaku bentar." Seth berkata seperti itu, Randika turun dintai 6 dan Hannahngsung menuju kantor kakaknya berada.
"Kak, kak, coba tebak apa yang baru saja aku mi!" Hannah begitu bersemangat ketika membuka pintu ruangan kakaknya itu. Duduk di kursinya, Inggrid tersenyum ke arah adiknya yang tersayang itu. "Ada apa?"
"Kak Inggrid pasti kaget hihihi." Kata Hannah sambil tertawa. "Jadi tadi aku ke mall sama kak Randika dan menang undian berhadiah!"
Bersamaan dengan itu, Hannah membusungkan dadanya.
Inggrid tertawa kecil ketika melihat tingkahku adiknya yang masih kekanak-kanakan itu. "Kamu menang hadiah apa? Boneka atau setrika?"
"Kak tolonh! Kenapa kakak sarkas seperti itu?" Hannah menjadi cemberut, wajahnyalu berubah menjadi sombong. "Aku baru saja memenangkan hadiah utama yang hadiahnya 200 juta rupiah!"
Mendengar hal ini, Inggrid menjadi terkejut. Dia tidak menyangka adiknya akan memenangkan uang segitu banyak.
"Jadi ceritanya gini kak. Pada saat itu, kak Randika melompat dan mengambil tiket itu di udaralu .. " Hannah mi bercerita dari awal hingga akhir, Inggrid mendengarkannya ini sambil tersenyum.
Seth selesai mendengarkan cerita Hannah, Inggrid mengedipkan matanya. "Han, kamu ingin pergi ke Makau?"
"Iya kak! Aku rasa kita butuh liburan sekaligus merayakan ujianku yang th selesai." Kata Hannah sambil tersenyum.
"Maaf Han tapi pekerjaan kakak tidak sesantai kamu. Kakak masih berusaha membangun kembali perusahaan ini jadi banyak mash yang harus kakak tangani." Kata Inggrid sambil mengh napasnya.
"Belumgi penyelidikan polisi mengenai pengeboman itu dan biaya-biaya baru yang bermu. Belumgi kakak harus memenuhi kuota produksi yang terhambat itu jadi maaf kakak tidak bisa pergi bersamamu."
Hannah terlihat kecewa. "Ku kakak tidak pergi, percuma dong."
"Bagaimana ku kamu pergi sama Randika saja? Aku yakin dia tidak keberatan menemanimu." Kata Inggrid sambil tersenyum.
Randika sendiri sedang mengobrol dengan Viona di a koridor.
Rupanya pekerjaan di departemen parfum th berjn dengan baik dan mereka tidak sesibuk departemenin. Untungnya saja, Kelvin yang cekatan itu menyimpan beberapa form secara digital jadi mereka tidak telu tertinggal dm proses produksi. Tetapi untuk amannya, Randika membantu mereka di awal pembuatan parfum mereka. Seth bisa berjn sendiri, Randika melepas mereka.
"Ran, kenapa kamu tidak datang akhir-akhir ini?" Viona merindukan sosok Randika di hidupnya.
"Aku ada pekerjaan sendiri yang harus kutangani. Oh ya, kapan kamu punya waktu luang? Bagaimana ku mm ini kita makan mm berdua?" Randikangsung mengalihkan pembicaraan. Sejujurnya, dia sendiri merasa waktu berduaan dengan Viona memang menjadi sedikit. Terakhir kali mereka pergi bersama, mereka makan mmlu pergi ke bar. Seth menyanyikan sebuahgu untuk Viona, mereka buru-buru mmpiaskan cinta mereka di rumah Viona. Namun, orang tua Viona tiba-tiba sudah berada di rumah dan memergoki mereka.
Jika mengingat momen itu, air mata slu mengalir di mata Randika.
Oleh karena itu, kali ini Randika harus memilih tempat yang tepat dan menjadikan Viona anggota haremnya.
"Benarkah?" Wajah Viona terlihat bahagia.
"Sejak kapan aku pernah berbohong padamu?" Randika membusungkan dadanya.
"Kebetn aku mendapatkan libur karena tidak pernah mengambil cuti. Bagaimana ku kita pergi liburan berdua?" Tanya Viona.
Pada saat ini, Hannah yang sedih itu tidak sengaja bertemu dengan mereka berdua.
"Hannah?" Randika menoleh ke arah Hannah.
"Kak Inggrid tidak bisa ikut, dia telu sibuk." Hannahlu menatap Viona. Hannah dan Viona merupakan teman baik karena dulu Hannah pernah bertemu dengan Viona saat bnja dengan Inggrid. Sejak saat itu, Hannah terkadang bnja bersama Viona di hari liburnya.
"Kak, apa kak Viona libur besok? Bagaimana ku kita ke Makau bersama-sama?" Tanya Hannah sambil tersenyum.
"Makau?" Viona terkejut ketika mendengarnya, dia menatap Randika yang sedang menggelengkan kepnya.
"Ah! Jangan khawatir, liburan ini gratis kok jadi kak Viona tidak usah keluar uang sama sekali." Kata Hannah sambil tersenyum. Randika merasa ada siasat di balik senyuman adik iparnya itu.
"Kak Randika akan membayar liburan kita ini jadi kita berdua bisa bersenang-senang sma di sana!"
Mengerti bahwa Randika akan ikut, Viona mengiyakan ajakan Hannah ini.
Seth memesan tiket pesawat untuk tiga orang dan menunggu visa mereka sma 3 hari, merekangsung bersiap untuk berangkat menuju Makau!