Chapter 342: Sosok yang Familier
Kursi di dm pesawat hanya disediakan berdua-berdua, jadi ketika ketiganya masuk ke dm pesawat, urutan tempat duduk menjadi perdebatan mereka bertiga.
Menurut tiket mereka, Randika seharusnya duduk di sebh Viona sedangkan Hannah duduk sendirian. Tetapi bagaimana mungkin seorang Hannah tunduk pada sebuah tiket pesawat?
Tentu saja, tanpa sungkan-sungkan Randika diusir dan disuruh duduk sendirian. Melihat tidak persetujuan Randika, Hannah hanya melontarkan kata-kata pedas. "Memangnya apa shnya dua perempuan duduk bersama-sama? Kenapa kak Randika ngotot pengen duduk sama kak Viona? Jangan-jangan kakak mau curi-curi kesempatan ya? Aku tidak akan membiarkan kak Randika menodai kak Viona!"
Randika yang sedih duduk sendirian itu menoleh ke bkang dan melihat Hannah dan Viona mengobrol dengan gembira. Randika hanya bisa menggertakan giginya dan berusaha untuk tidur. Dia harus melupakan rasa amarahnya ini ku tidak bisa-bisa rencana liburannya yang sempurna itu bisa hancur berantakan. Sedangkan untuk Hannah, dia pasti bs dendam ketika mereka png nanti.
Randika, yang berhasil menenangkan dirinya, duduk dan mmun. Meskipun masih ada jarak di antara dirinya dengan Hannah dan Viona, Randika akan berusaha keras untuk mewujudkan rencana haremnya. Mungkin liburan ke Makau ini akan menjadi kesempatan yang sangat bagus.
Dm sekejap, Randika sudah memantapkan hati dan menoleh ke bkang. Sepertinya Hannah dan Viona tertawa terus menerus tanpa henti. Namun, mereka hanya tertawa ketika melihat wajahnya. Apakah mereka sedang menertawaiku?
Randika menggertakan giginya, dia hanya bisa duduk kembali dengan tenang. Ketika Randika berusaha mencuri dengar, suara yang dipakai oleh Hannah benar-benar kecil jadi dia tidak bisa mendengarnya sama sekali.
Seth 10 menit belu, Randika hanya bisa menyerah untuk mencuri dengar. Dia sekarang duduk dengan tenang dan menunggu pesawat lepasndas.
Orang-orang mi memenuhi isi pesawat ini. Tiba-tiba, suara orang yang familiar terdengar dari depan. "Randika?"
Suara orang itu benar-benar canggung seperti orang asing yang sudahma tinggal di Indonesia.
Bersamaan dengan suara ini, Randika dapat mencium bau parfum yang wangi memenuhi hidungnya. Mencium bau ini, ingatan masalu mi memenuhi dirinya.
Dia sepertinya pernah mencium bau ini, namun ketika dia menciumnya waktu itu, itu berasal dari dada seseorang.
Ketika Randika mengangkat kepnya, wajah Serena terlihat senang melihat dirinya. "Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmugi."
"Iya." Serena mengedipkan matanya pada Randika, dialu duduk di samping Randika.
Serena adh perempuan cantik yang menggoda Randika ketika dia berangkat dan png ke Indonesia ketika Randika ada urusan di Jepang!
Randika memperhatikan orang asing ini, sepertinya dia semakin cantik dan menggoda. Kali ini iman Randika mi tergoda oleh Serena.
Terlebihgi, sepertinya Serena jauh lebih aktif dm menggoda dirinya. Karena begitu dia berusaha masuk ke tempat duduknya, Serena menggesekan pantatnya di paha Randika!
"Kenapa kamu tidak menghubungiku sama sekali?"
Dagu Serena bersandar di tangannya sambil melototi Randika dari samping, bau parfum perempuan ini sudah berenang-renang di hidung Randika. Sama seperti subus, Serena berusaha menaikkan nafsu Randika.
Mata Randika sudah mengamati Serena lekat-lekat. Kali ini, Serena memakai baju yang cukup terbuka. Dia memakai baju putih setengah badan dan memakai jeans panjang yang robek-robek. Di robekan jeans tersebut, bisa dilihat stocking j yang memberikan kesan sexy! Untuk urusan fashion, Randika memberikan ni 9 pada Serena.
Serena yang menatap tajam ke arahnya itu benar-benar sebuah sinyal yang sangat js padanya, dia ingin Randika berhubungan badan dengannya! Randika sangat ingin mkukannya, tetapi sayangnya dia tidak bisa mkukannya.
Randika berusaha membuang nafsu birahinya itu jauh-jauh dan tersenyum ke arah Serena. "Aku benar-benar sibuk dengan pekerjaanku, maafkan aku ku belum sempat menghubungimu."
"Bukankah kamu merasa bahwa ini adh takdir? Kita sudah tiga kali bertemu di dm pesawat dan sekarang aku duduk di sampingmu." Kata Serena sambil tersenyum. Tangan Randika dia pegang dan dia genggam erat-erat.
Randika mengh napasnya. Dia aslinya tidak duduk di kursinya ini, hanya saja Hannah memaksanya untuk duduk di kursinya yang seakrang. Tetapi mungkin itu adh hal yang bagus karena dia bisa duduk dengan perempuan cantik sma perjnan yang panjang ini. Ku boleh dikatakan, keberuntungannya benar-benar besar!
"Apa kamu pergi ke Makau karena urusan kantormugi?" Randika berusaha mengganti topik.
"Iya, perusahaanku menangani klien dari berbagai negara. Jadinya aku sering harus pergi ke luar negeri." Kata Serena sambil tersenyum. Dialu berkedip ke arah Randika. "Tapi aku butuh hiburan di Makau sebelum aku bekerja, bagaimana ku kita menghabiskan waktu bersama-sama sebelum waktunya tiba?"
Ini dia!
Ketika iman Randika sudah benar-benar goyah dan hendak mengiyakan, Hannah yang duduk di bkangnya itu mencungul dan berkata dengan nada yang sangat dingin. "Dia tidak punya waktu untuk pergi bersamamu!"
Randika benar-benar terkejut, Serena pun ikut terkejut. Lalu sambil tersenyum, Serena hanya berkata "Oh" dan menatap Randika. "Dia siapa? Kennmu?"
"Kurang ajar, dia itu." Hannah awalnya ingin mengatakan bahwa Randika adh kakak iparnya, tetapi dia berhenti berbicara dan cemberut. "Aku tidak perlu menjskan hubungan kami berdua, situ siapa kok kepo sekali."
Tanpa disadari, Hannah merasa tertekan dengan penampn Serena. Baginya Serena merupakan perempuan cantik yang mampu menaklukan semua pria yang diinginkannya. Apab perempuan itu tahu bahwa Randika sedang liburan tanpa membawa pasangannya, bisa-bisa Serena menggoda sekaligus memaksa kakak iparnya itu untuk berselingkuh dengan sihirnya. Ku sudah begitu, san apa yang bisa dia katakan kepada kakaknya?
Jika dia membawa Randika pergi, sudah tanggung jawabnya untuk menjaga perkawinan kakaknya itu.
Jadi mau tidak mau, Hannah harus menyingkirkan perempuan itu.
Pada saat ini, kep Viona juga terlihat. "Randika"
Randika menoleh dan tersenyum padanya. "Vi, sudah tenang saja. Orang ini adh temanku."
Orang-orang di sekitar juga mi menyadari adegan panas ini. Para perempuan mengh napasnya ketika melihat Randika, mereka semua berpikir bahwa semuaki itu sama saja.
Pada saat yang sama, para lki di dm pesawat ini iri dengan Randika yang bisa duduk dengan perempuan cantik dan menggoda. Namun, tiba-tiba kaki mereka diinjak oleh pasangan mereka masing-masing karena th berani curi pandang pada Serena.
Hannah hanya mendengus dingin. Teman? Aku rasa mereka lebih daripada teman!
Serenalu menatap Randika sambil tersenyum. "Jadi perjnanmu ke Makau ini bukan untuk bisnis sama sepertiku. Aku tidak menyangka kamu akan ditemani oleh dua wanita cantik ini, tidak heran kamu tidak luluh dengan penampnku."
Serena mi menggigit bibirnya, kata-katanya itu mengandung kebencian terhadap Hannah dan Viona yang menghngi dirinya untuk berhubungan badan dengan Randika.
Randika yang duduk ini sudah merasa dikelilingi oleh serigpar, ketiga perempuan ini berusaha mendapatkan Randika.
Kemudian Serena menoleh ke bkang ke arah Hannah dan Viona. "Kalian tenang saja, aku tidak akan membawanya pergi. Lagip dengan adanya kalian, Randika sama sekali tidak akan melirik aku."