MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 344: Serena Masih Memiliki Kesempatan!

Chapter 344: Serena Masih Memiliki Kesempatan!

    Chapter 344: Serena Masih Memiliki Kesempatan!


    Tanpa diduga, perjnan menuju Makau ini ternyata adh ajang foto-foto dan tanda tangan bagi Randika. Memang masyarakat suka dengan pawan!


    Randika benar-benar senang, tetapi Hannah terlihat cemberut. Hati Hannah benar-benar resah dan marah, entah kenapa dia merasa begitu resah terhadap kakak iparnya itu.


    Melihat hal ini, Viona tersenyum pada Hannah. "Han, wajar kok Randika disukai banyak orang."


    "Apa kak Viona termasuk juga?" Hannah menatap Viona. Mendengar pertanyaan ini, wajah Viona menjadi merah. Namun, Hannah tidak mnjutkan pertanyaannya ini. Dia hanya menatap Randika yang kesenangan karena dikerubungi oleh beberapa perempuan. Dia memutuskan untuk tidak memedulikan kakak iparnya itugi.


    Para pramugari juga menatap kagum pada Randika, mereka juga ingin mengenal sang sosok pawan kota Cendrawasih ini.


    Seth beberapa saat mdeni orang-orang, Randika kebelet pipis. Seth berusaha mati-matian keluar dariutan manusia itu, akhirnya Randika bisa melepaskan diri.


    Ketika dia hendak masuk ke dm toilet, Randika didatangi oleh seorang pramugari.


    Randika menatap si pramugari, boleh dikatakan bahwa kecantikannya tidak kh dengan Viona. Alis matanya bergetar dan wajahnya benar-benar merah. Tatapan matanya yang tidak bisa melihat dirinya dan suaranya yang gagap itu lumayan imut bagi Randika.


    Randika tersenyum padanya. "Ada yang bisa aku bantu?"


    Melihat senyuman Randika, si pramugari memberanikan diri untuk bertanya padanya. "Bisa minta nomor teleponmu?"


    "Oh? Kenapa?" Senyuman Randika ini membuat hati si pramugari menjadi leleh.


    "Karena" Si pramugari itu mengambil satungkah maju dan berdiri tepat di hadapan Randika. Dm sekejap, wangi parfumngsung memasuki hidung Randika. Dada si pramugari yang kenyal itu juga menempel di tubuh Randika.


    Wajah cantik si pramugari itu sudah sangat merah dan tatapan matanya menatap mata Randika. "Apa kamu ingin mkukannya denganku di sini?"


    "Hmm? Kita mau mkukan apa memangnya?


    Menghadapi godaan ini, Randika menundukan kepnya dan berbisik di telinga si pramugari.


    Merasakan napas hangat Randika, tubuh si pramugari ini makin terangsang. Randika merasa kenapa pramugari ini begitu sensitive?


    "Aku ingin kita berhubungan badan." Tangan si pramugari mi berenang di dada Randika, sedangkan sngkannya sudah menggesek-gesek paha Randika.


    Meskipun si pramugari masih memakai pakaiannya, Randika masih bisa merasakan kelembutan darinya.


    "Sekarang?"


    Menghadapi godaan si pramugari ini, Randika pura-pura terlihat polos. Seth Randika bertanya seperti itu, si pramugaringsung membuka pintu kamar mandi dan menarik masuk Randika.


    Di dm bilik toilet, Randikangsung memeluk erat si pramugari dan menyenderkannya di tembok. Dengan tangannya bersarang di pinggangnya yang ramping, Randika menerkam bibir merah si pramugari tersebut.


    Dm sekejap isi kep si pramugaringsung kosong, dia memeluk erat leher Randika dan sangat bersemangat menerima ciuman dari Randika.


    Tangan kanan Randika sudah mi tidak tahan, dia mi merogoh rok si pramugari!


    Tetapi dia tidak berani mkukan hubungan badan di tempat ini. Pertama-tama ada Hannah dan Viona di luar. Tetapi san paling utama adh mereka ada di dm pesawat. Akan sangat mencurigakan apab mereka berdua menghng dm jangka waktu yangma.


    Meskipun sangat ingin mkukannya, hal ini sangat tidak bagus untuk hubungannya dengan Hannah dan Viona.


    Randika masih menikmati tubuh dan ciuman dari si pramugari. Seth meremas pantatnya berkali-kali, sekarang Randika berfokus pada dadanya.


    Si pramugari itu kehabisan napas karena ciuman panas mereka berdua, dia merasa bahwa Randika tiba-tiba membuka kancing bajunya.


    Wajahnyangsung menjadi merah, meskipun dia sendiri yang meminta "kasih sayang" Randika, dia masih merasa malu karena ini masih di dm pesawat. Tetapi melihat sosok pawan ini membugili dirinya, dia merasa tidak berdaya. Di dm pikirannya sekarang adh dia ingin menanam benih lki ini dan mhirkan pawan generasi berikutnya.


    Bagaimanapun juga, semua perempuan akan terkagum-kagum dengan pria gagah dan pemberani seperti Randika.


    Randika mi melihat sosok kedua gunung itu di matanya, sedangkan si pramugari terlihat ragu-ragu ketika nanti tiba-tiba Randika ingin mkukannya hingga akhir. Namun ketika baju itu akhirnya terlepas, tiba-tiba pintu toilet mereka digedor oleh orang dari luar. Dm sekejap wajah si pramugari menjadi gugup dan bingung.


    Dengan cepat, Randika menykan keran air untuk memberi sinyal bahwa ada orang di dm. Dialu melihat wajah malu si pramugari dan berkata padanya. "Sudah jangan khawatir."


    Pramugari itu tidak membs sama sekali, sedangkan tangan Randika sudah berenang kembali di dadanya. Tetapi tiba-tiba, pintu toiletnya itugigi digedor yang membuat si pramugari tersebut menjadi ketakutan.


    Tentu saja, inh resiko mkukannya di dm toilet. Lagip, Randika sudah beberapa menit di dm toilet ini jadi wajar jika ada orang yang akan mendatangi mereka.


    Randika meminta si pramugari itu tetap diam. Jika dia membuka pintu itu sekarang juga, bisa-bisa karier si pramugari itu akan hancur dan Randika sendiri tidak punya wajah untuk bertatap muka dengan Hannah dan Viona.


    Meskipun begitu, adrenalin membuat kejadian ini benar-benar menegangkan!


    "Sebentar!" Teriak Randika. Bersamaan dengan itu, Randika dapat mendengar suarangkah kaki yang menjauh.


    Randikalu membuka pintu toilet itu pn-pn dan meminta si pramugari untuk pergi terlebih dahulu. Si pramugari tersebut sudah membetulkan pakaiannya tetapi wajahnya masih tersipu malu karena kejadian barusan. Dialu memberikan kartu namanya kepada Randika dan berkata padanya. "Ini nomor teleponku, rumahku ada di Cendrawasih jadi kita bisa bertemu kapan-kapan."


    Seth menyerahkan kartu namanya, pramugari itu pura-pura mengambil barang dan kembali ke tempat duduknya.


    Randika menyimpan kartu nama si pramugari ke dm saku bajunya, yang masih menyimpan bau dan kehangatan si pramugari tadi.


    Kembali ke tempat duduknya, Hannah dan Viona tidak curiga sama sekali karena memang sebelumnya di bandara Randika buang air besar. Tetapi Serena yang duduk di sampingnya dapat mencium bau parfum yang melekat di Randika.


    "Ini... bau parfum pramugari tadi!" Serena tersenyum. "Sepertinya aku punya kesempatan, apa kamu ingin mkukannya denganku?"


    Randika hanya bisa tersenyum pahit, kenapa indera penciuman Serena mirip dengan seekor anjing pcak?


    Melihat keraguan di wajah Randika, Serena memalingkan wajahnya. "Dasar pria, kalian semua itu sama saja." Serenalu mengh napasnya. "Aku sudah memberikan nomor teleponku bukan? Nanti ku kamu sudah bisa mengbui kedua perempuan itu, telepoh aku dan aku akan datang ke hotel mana pun yang kamu mau."


    Randika hanya bisa tersenyum dan mengangguk. "Baih ku begitu, nanti ku sempat aku akan meneleponmu."


    Hannah menyadari bahwa kakak iparnya itu menatap Serena dengan tatapan mesum, Hannah semakin cemberut. Dia sangat heran kenapa kakak iparnya ini masih mau menggoda wanitain padahal dia sudah membawa 2 mikat bersama dirinya!
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)