MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 9: Apa? Kamu Sudah Menikah?

Chapter 9: Apa? Kamu Sudah Menikah?

    Chapter 9: Apa? Kamu Sudah Menikah?


    Elva dan Randika berjn sekitar 2 menit menuju suatu tempat terpencil. Di sisi jn, ada sebuah mobil parkir. Melihat sosok mereka berdua yang mendekat, orang di dm mobil segera turun.


    Dengan rambutnya yang bergelombang, muka yang serius dan kacamata bt yang mencolok membuat perempuan ini memiliki citra seorang profesor.


    Melihat perempuan ini, Randika sedikit kaget namun dia segera tenang kembali. Dia sudahma tidak melihat sosok orang ini.


    "Apakah kamu Safira?" Randika memang mengenal orang ini sejakma tetapi dia th lupa dengan wajah Safira dan dia pun khawatir Safira tidak mengenal dirinya.


    Elva yang mengatur pertemuan ini hanya berdiri dengan tenang di samping sambil memperhatikan mereka berdua.


    "Iya ini aku sendiri dan kamu adh?" Safira menyipitkan matanya sambil melototi Randika, berusaha mengingat siapakah orang tersebut.


    Kedatangan Safira hari ini juga patut dipertanyakan. Dia adh anggota dari Arwah Garuda yang identitasnya sangat dilindungi. Safira bahkan jarang keluar dari markas karena pekerjaannya sebagai dokter organisasi. Meskipun begitu, kadang ada situasi mendesak yang perlu dia tangani sesegera mungkin.


    Oleh karena itu, hari ini Safira terlihat sedikit penasaran sekaligus bingung. Siapa orang yang meminta bertemu dengannya dan bagaimana bisa orang ini mengerti bahwa dia adh sh satu anggota Arwah Garuda?


    Randika tidak menjawab pertanyaan Safira, mhan dia mengeluarkan sebuah kalung dan memberikannya kepada Safira.


    "Ku kamu melihat bagian dm kalung ini, kamu akan mengerti."


    Kalung ini terlihat biasa-biasa saja, tetapi di bagian dm kalung terdapat ukiran ''R&S''. Orang-orang mungkin akan melihatnya dengan tatapan biasa saja namun Safira melihatnya dengan ekspresi serius.


    Kalung ini mau berapa kali Safira teliti terlihat asli dan pada akhirnya dia mengeluarkan kalung yang dia pakai. Bentuk yang sama dengan ukiran yang sama. Sudah pasti dia adh orang itu!


    "Kamu adh kak Randika?" Kata Safira sambil ragu-ragu.


    "Kenapa? Kamu lupa dengan wajah kakakmu sendiri wu sudah 10 tahun tidak bertemu?" Saat Randika mengatakan hal ini, Safira sudah beri untuk memeluknya. Randika terlihat senyum-senyum sendiri ketika merasakan keempukan dada adiknya ini.


    Ketika Safira memeluknya dengan erat, aroma tubuhnya segera terhirup oleh Randika. Untuk sesaat, Randika tidak bisa berpikir dan menikmati momen ini.


    "Kak Randika ini benar-benar kamu! Ke mana saja kau akhir-akhir ini? Kenapa kau tidak memberi kabar apa pun? Kakak tahu tidak Safira sudah susah payah mencarimu tahu! Aku sudah mencari-cari di mana pun kau tetap tidak ada dan ternyata kau mh ada di Indonesia dan kakak tetap tidak memberiku kabar apa pun tentangmu!" Safira mengatakan semua hal ini dengan mata yang berkaca-kaca. Setiap kata yang dia lontarkan, menyayat hati Randika.


    Randikalu berpikir bahwa waktu memang cepat belu. Sudah 10 tahun dia berkna dan berpisah dengan adiknya. Ternyata sma 10 tahun ini, adiknya terus memikirkan dirinya.


    "Tenangkan dirimu terlebih dahulu. Lagip, kakek pasti tidak memberitahumu ya? Aku slu mengabari bagaimana keadaanku dan keberadaanku. Ku bukan dari kakek, mana mungkin aku tahu bahwa kamu sudah menjadi sh satu anggota Arwah Garuda." Berkat kakeknya, Randika mengetahui bahwa Safira berada di sh satu organisasi rahasia di negaranya ini.


    Randika juga bukah kacang yang lupa pada kulitnya, sesekali dia akan mengabari keluarganya tentang keadaannya dan juga memperoleh informasi dm negeri.


    Saat dia akhirnya png ke Indonesia pertama kali, dia tidak segera png kampung karena dia tidak tahu bagaimana cara menghadapi ''keluarga'' yang dia tinggalkan.


    Randika adh anak yatim yang tidak tahu siapa orang tuanya. Masa kecilnya dia th dibesarkan oleh beberapa kakek yang tinggal di kaki gunung.


    Dia terkadang masih mengingat bagaimana kakek ke-3 membawa keranjang bambu di punggungnya dan memetik tanaman obat di gunung setiap harinya. Setiap kali kakeknya itu kembali ke rumah, dia tidak lupa membawa makan mm seperti kelinci dan juga buah-buahan yang dia petik sma perjnan.


    Dia juga mengingat kakek ke-4 yang mengajarinya serangkaian angka tidak js setiap harinya. Uniknya, sampai detik ini dia masih tidak tahu kegunaan dari angka-angka tersebut.


    Randika meninggalkan gunung pada umur 15. Dengan usianya yang muda, dia berharap bisa melihat dunia luar yang begitu luas dengan berbekal pengetahuan yang diberikan oleh para kakeknya.


    "Oya? Dasar kakek! Bisa-bisanya dia lupa akan sesuatu yang penting, ku aku png akan aku cabutin jenggot mereka satu per satu!" Safira mengatakan semua hal ini dengan nada kesal dan muka yang cemberut.


    "Haha Kakek ke-2 belum pernah merasakan amarahmu sama sekali. Ketika kita masih kecil, kakek ke-3 slu komin ke kakek ke-2 bahwa dia menyesal th membesarkanmu. Dia aslinya kepingin membesarkanku karena sifatku yang tenang dan tidak nakal. Kakakmu dari kecil memang sudah hebat bukan?"


    Randika dan Safira mi terjebak di kenangan-kenangan masalu mereka yang indah. Memang mereka adh anak adopsi yang th dibesarkan oleh beberapa kakek di kaki gunung, tapi kenangan masa kecil mereka membuat mereka lebih dekat daripada saudara asli.


    Randika dibesarkan oleh 2 kakek sedangkan Safira 2 kakekinnya.


    Mungkin pengaturan ini th dkukan oleh para tetua itu ketika melihat bakat kedua bocah ini. Kedua kakek yang membesarkan Randika ahli dm b diri sedangkan para kakek yang membesarkan Safira ahli dm ilmu pengobatan.


    "Seharusnya dia menangis ku beneran memilihmu! Dia kakek yang ms dan tidak mau mkukan pekerjaan rumah sama sekali, terlebih dia juga tidak bisa sama sepertimu. Apakah kalian mau makan serangga dan mati karena kparan? Sejak kecil aku semua yang mengerjakan pekerjaan rumah dan masak setiap harinya dan itupun aku masih disuruh beli rokok dangi .. " Safira terus mengomel tanpa henti.


    "Oke oke, aku sudah mengerti bahwa kamh anak yang terbaik!" Randika terpaksa mengh, dia tidak menyangka bahwa adiknya ini kadang-kadang bertingkah seperti anak kecil.


    Elva yang melihat ini terlihat seperti orang bodoh dengan mulut yang ternganga. Nona Safira di Arwah Garuda dikenal sebagai ratu es karena sikapnya yang begitu dingin. Sekarang, dia terlihat seperti gadis remaja yang manja terhadap pacarnya dan berbicara tanpa henti.


    "Hahaha, akhirnya kakak sadar! Omong-omong kenapa kakak memanggilku? Apakah ada yang bisa aku bantu ataukah kakak ingin aku menemanimu png ke gunung?" Safira tentu sadar bahwa kakaknya tidak mungkin ingin bertemu hanya untuk bertukar sapa, pasti ada sesuatu yang dia perlukan dari dirinya.


    "Aku mungkin tidak akan png sementara waktu."


    "Oh"


    Ketika mendengar jawaban kakaknya, entah kenapa wajah Safira terlihat sedikit muram.


    Melihat hal ini, Randika segera menambahkan "Ahh.. Maksudku sebentargi kan sudah bn Agustus. Bagaimana ku kita kembali bersama pada waktu itu? Suasana rumah slu meriah ketika memperingati 17 Agustus."


    Mendengar janji Randika, Safira akhirnya memasang wajah gembira. Lagip bn Agustus tinggal 4 bngi dan dia juga tidak bisa tiba-tiba meninggalkan markas untuk waktu yangma. Dengan begini, dia bisa mengatur jadwalnya agar bisa menikmati waktu bersama dengan Randika.


    "Ku begitu, untuk sekarang apa yang bisa kubantu?"


    "Jadi begini, aku punya kekuatan misterius dm tubuhku dan akhir-akhir ini susah untuk dikendalikan. Seingatku kamu th menguasai teknik akupuntur kakek bukan? Bisakah kamu membantuku untuk mengobati tubuhku? Aku memang punya obat untuk mengatasi mash ini tetapi persediaannya mi menipis dan aku masih belum sempat mendapatkannya kembali."


    Randika mengatakan semuanya dengan lugas tanpa menutup-nutupi.


    "Oke akan kucoba, sini kuperiksa denyut nadimu terlebih dahulu."


    ...


    Seth beberapa saat memeriksa keadaan Randika, wajah Safira terlihat serius.


    "Kak bisa kau jskan kenapa kau memiliki hal semacam ini di tubuhmu?"


    Sayangnya, Randika tidak bisa menjawabnya karena dia pun tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Yang hanya dia tahu adh kekuatan misterius ini sangah kuat.


    Melihat Randika yang hanya menggelengkan kepnya, Safira tidak menanyakan hal ini lebihnjut.


    "Teknik akupuntur milikku belum aku pjari sampai tuntas, tetapi untuk menekan kekuatan misteriusmu ini aku bisa membantumu. Untuk sekarang mungkin kekuatanmu tidak apa-apa tetapi aku sarankan jangan memakai kekuatanmu di luar batas sma 10 hari ke depan. Ku tidak, kekuatan liar ini akan meledak dan apab aku tidak ada di sisimu maka kau akan .. "


    "Oke tidak apa-apa. Sepuluh hari sangah gampang. Oya, aku belum bng ya? Aku sudah menikah jadi aku tidak mungkin akan berkeliaran di jn setiap harinya seperti dulu."


    Ketika kata menikah keluar dari mulut Randika, ekspresi wajah Safira benar-benar berubah.


    "Apa? Kau sudah menikah?"
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)