Chapter 11: Istriku, Aku Datang Menemuimu!
Inggrid Elina merasa lega ketika sudah keluar dari rumahnya. Dengan adanya Randika, Inggrid lebih senang berada di kantor. Dia merasa lebih santai mengurusi mash yang dimiliki oleh perusahaannya daripada berurusan dengan pria mesum itu. Namun, dia tidak akan menyangka bahwa hari ini akan menjadi hari yang sangat buruk bagi perusahaannya.
"APA? Peter pergi meninggalkan perusahaan kita dengan para penelitinya? Bagaimana mungkin dia mkukannya? Bukankah dia berjanji akan membantu kita mengembangkan produk baru kita? Aku sudah berhasil mengumpulkan uang dan hendak membeli pertan yang dia minta!"
Mendengarporan dari sekretarisnya, Inggrid benar-benar meledak.
Sekretarisnya ini sangat terkejut dengan reaksi Inggrid yang begitu panas. Sma ini, atasannya ini slu memikirkan mash dengan kep dingin dan tegas. Tapi hari ini, atasannya terlihat bingung dan cemas ketika mendengar mash ini.
Seorang sekretaris tidak akan mengerti bagaimana perasaan Inggrid saat ini. Mungkin di perusahaan ini hanya sekumpn kecil orang yang benar-benar tahu identitas asli Peter.
Peter adh orang Perancis yang dia sewa jasanya dengan harga yang sangat luar biasa besar. Para peneliti yang dimiliki Peter sangat berpengman dm bidang parfum maupun kosmetik. Peter merupakan sh satu anggota dari brand terkenal yaitu Chanel. Sma kurun waktu 20 tahun, dia th menjadi peneliti terkemuka dari brand tersebut.
Untuk mendapatkan jasa Peter dan timnya, Inggrid sudah hampir menghabiskan 25 miliar rupiah dan sudah mendapatkan kesepakatan dengan Peter meskipun belum secara hitam di atas putih. Peter masih menunggu perlengkapan dan pertan yang dibutuhkannya agar dia bisa bekerja di gedung perusahaan Cendrawasih ini, oleh karena itu mereka belum menandatangani kontrak.
Bagi Inggrid, semua pertan itu sangah mahal dan dia belum punya cukup uang pada saat itu. Tapi dia adh seorang pebisnis yang ahli dm melihat peluang. Oleh karena itu, dia bersedia membuat kesepakatan yang membuatnya menikah dengan Randika demi mendapatkan dana tersebut.
Peter memberikan harapan baginya untuk membuat Perusahaan Cendrawasih menjadi tokoh besar dunia seperti Microsoft. Bagi Inggrid, peluang ini sudah ada di depan mata. Meskipun Peter meminta profit 50% dari hasil penjun, Inggrid akan setuju detik itu juga.
Namun, sekarang Peter th mencampakkan dirinya dan Inggrid sudah tenjur menjalin kawin kontrak dengan Randika demi uang 300 miliar. Dia benar-benar tidak menyangka tindakan Peter ini.
Ku begitu buat apa usaha dan pengorbanannya sma ini? Ku Perusahaan Cendrawasih tidak segera membuat produk baru, produk-produkma mereka akan ketinggn jaman dan mereka akan keluar dari persaingan dunia parfum dengan sangat cepat.
Namun kekhawatiran Inggrid terlihat berlebihan. Perusahaan Cendrawasih masih menjadi perusahaan yang menghasilkan profit 100 miliar per tahunnya. Tapi bagi Inggrid itu hanyh uang kecil. Ambisinya tidak sekecil itu! Dia adh wanita berambisi tinggi dan dia ingin menguasai pasar dunia bukan hanya lokal saja!
Memikirkan hal ini, Inggrid akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan Peter dan timnya. "Aturkan untukku segera mungkin. Pada siang hari, aku ingin bertemu dengan Peter beserta timnya dan mengajak mereka makan siang di Hotel za. Pastikan 2 atasan dari HRD dan juru bicara perusahaan pergi bersamaku. Kita tidak boleh membiarkan Peter pergi!"
....
Pada saat ini, Randika yang sedang bersantai-santai di rumah barunya merasa sangat bosan. Dialu memutuskan untuk pergi dan melihat perusahaan Cendrawasih milik istrinya.
Mengapa dia memilih untuk mkukan hal tersebut? sannya sederhana. Dia ingin melihat seberapa besar perusahaan milik Inggrid tersebut. Seharusnya dengan sumber daya yang mereka miliki, mereka bisa membangun sebuahboratorium bagi dirinya.
Randika memang sudah terpikir cara tersebut. Markasnya berada di Jepang dan sedang dibangun ng, semua itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Karena dia berada di Indonesia dan persediaan ramuan X sudah menipis, dia harus membangun sebuah markas yang bisa membuat ramuan X bagi dirinya. Dengan ini, dia akan bisa menjamin persediaan ramuan X baginya.
Randika juga merasa bahwa dirinya menangani mash ini dengan pasif. Sudah waktunya dia bergerak.
Ketika dia sudah sampai di bagian depan perusahaan, dia segera menuju bagian lobi. "Permisi, bagaimana caranya saya bisa ke ruangan presiden?"
Ini adh pertama kalinya dia memasuki gedung perusahaan Cendrawasih jadi dia tidak tahuntai mana Inggrid berada. Meskipun mereka sudah menikah, Inggrid masih tertutup terhadap dirinya. Jadi bisa dikatakan bahwa Randika tidak mengetahui apa-apa terhadap istrinya.
Sejujurnya, Randika memiliki kekuatan besar di tangannya dan perusahaan seperti Cendrawasih tidak ada apa-apa baginya. Namun dia perlu tempat untuk membuat ramuan X. Ku dia membuat markas baru dari awal, dia khawatir akan menarik beberapa mata yang mengawasi keadaan. Namun ku markas barunya berada di Perusahaan Cendrawasih ini, mereka akan mengira bahwa Cendrawasih sedang mengembangkan produk baru dan juga tidak mengherankan apab perusahaan ini menjadi besar. Ini bisa menjadi sebuah kamuse yang menguntungkan bagi dirinya.
"Hmm permisi pak, apakah bapak sudah memiliki jadwal pertemuan?"
"Ha? Aku suaminya, buat apa aku mengatur jadwal untuk bertemu dengannya?"
"Maaf pak, tolong jangan bercanda. Pemimpin kami masih belum menikah dan tidak ada informasi apa pun mengenai pembaharuan status pernikahannya. Jadi apab bapak masih terus bercanda, saya akan meminta Anda untuk segera keluar."
"Status? Jadi maksudmu dia masih bujang begitu? Kita baru saja menikah beberapa hari yanglu. Mau aku tunjukan sertifikat pernikahan milikku?"
"Saya sudah memperingatkan bapak. Saya tidak ingin memanggil keamanan ke sini untuk menyeret bapak keluar. Hal yang bapak ucapkan sudah cukup sebagai bukti bahwa bapak menjelekkan nama pemimpin kami."
"Aduh, sungguhan aku ini suaminya atau mungkin kau bisa menghubunginya?"
"Keamanan! Tolong di sini ada orang g!"
...
Pada akhirnya Randika diseret keluar oleh para petugas keamanan. Lebih parahnyagi, dia mendapatrangan memasuki gedung dan para petugas keamanan di depan pintu masuk sudah memiliki gambar mukanya untuk mencegahnya masuk ke dm gedung.
Nampaknya hanya ada satu cara agar bisa masuk ke dm gedung ini. Meskipun dia tidak tahu nomor handphone Inggrid maupun nomor kantornya, Randika memutuskan untuk menunggu di pintu keluar. Pada suatu titik pasti Inggrid perlu memakai pintu ini jadi Randika memutuskan untuk menunggu di pintu keluar.
Inggrid mungkin tidak tahu apa yang th terjadi dintai dasar karena beberapa menit kemudian, dia keluar lewat pintu keluar. Apab dia tahu bahwa Randika th datang ke gedungnya ini, mungkin dia akan keluar secara menyelinap.
Inggrid nampak cantik dengan pakaian kerjanya yang dibalut dengan riasan ringan. Di bkangnya dia diikuti oleh sekretarisnya yang berdada tepos. Iya tepos! Randika tidak mungkin sh melihatnya!
Melihat kedua figur perempuan ini, para petugas keamananngsung merasa cemas. Mereka bertanya-tanya mengapa sang presiden keluar pada jam segini? Mereka khawatir bahwa apab pria g di hadapannya ini melihat sosok Inggrid, dia akan mengg dan mungkin menerjang ke arahnya.
Para petugas keamanan ini meremehkan kecepatan Randika. Di saat mereka kebingungan, Randika sudah melesat dengan cepat dan berada di jangkauan pandang Inggrid.
"Istriku, aku datang untuk menemuimu!"
Randika yang masih berada 1-2 meter dari Inggrid segera berteriak untuk mencegah Inggrid masuk ke mobil.
Para petugas keamanan sungguh terkejut karena pria tersebut mendadak menghng dan sudah berada di dekat pemimpin mereka. Mereka hanya bisa berharap bahwa hari ini mereka tidak akan dipecat.
Inggrid yang mendengar suara iningsung menjadi marah. Dia berpikir siapa yang begituncang berteriak-teriak di siang bolong dan mengatakan bahwa dirinya adh wanitanya?
Begitu dia menoleh, wajahnya menjadi pucat pasi.
''Ya tuhan, kok bisa pria ini ada di sini?''
Inggridlu meminta sekretarisnya dan supirnya untuk menunggu di dm mobil. Para petugas keamanan sebelumnya semakin berkeringat. Mereka sudah pernah melihat ekspresi marah sang presiden sebelumnya dan sekarang ekspresinya justru berkali-kali lipat lebih bengis dari sebelumnya. Mereka beranggapan bahwa hari ini adh hari terakhir mereka.
"Kenapa kau bisa ada di sini?" Kata Inggrid sambil mengerutkan dahinya.
Mendengar hal ini, Randika pun tersenyum "Tentu saja aku ingin bertemu denganmu. Perusahaan ini milikmu bukan? Berarti perusahaan ini juga milikku dong. Kamu mau pergi ke mana? Apakah aku boleh ikut?"
"Jangan macam-macam! Urusanku kali sangat penting dan aku tidak mau kau terlibat. Masuh ke dm gedung apab kau ingin melihat-lihat dan jangan berbuat macam-macam di sana."
"Kau tidak akan menemaniku?"
"Memangnya aku terlihat seperti pengangguran? Aku tidak punya waktu untuk bersantai seperti kamu! Ku tidak mau kau bisa png saja ke rumah!"
Seth mengatakan ini, Inggrid segera memberikan penjsan kepada para petugas keamanan bahwa Randika bisa masuk ke dm gedung. Dialu pergi bersama dengan sekretarisnya.
Melihat Inggrid yang terburu-buru membuat Randika mengerti bahwa hari ini istrinya pasti mengmi sesuatu yang merepotkan dan memutuskan untuk tidak mengganggunya lebihnjut.
Dengan begitu saja, Randika bisa bebas melihat-lihat gedung Perusahaan Cendrawasih.