Chapter 80: Universitas Cendrawasih
Seth meninggalkan Deviana dengan wajah yang puas, Randika kembali berpetung mencari boneka ginseng.
Ketika dia dengan santai berjn, handphonenya tiba-tiba berdering nyaring. Ketika dia menerima telepon itu, Hannahngsung tawa pecah tepat di telinga Randika.
"Kak! Coba tebak apa yang aku temukan." Hannah terdengar begitu antusias.
Memangnya apa yang adik iparnya itu temukan? Mungkin dia sedang bosan dan iseng meneleponnya.
"Kakak menyerah, apa memangnya yang kau temukan?" Randika sedang tidak ingin mdeninya, dia sudah ingin cepat-cepat menutup teleponnya.
"Kakak tidak akan mungkin percaya ku aku bngi, aku sendiri juga masih tidak percaya!" Hannah masih telu bersemangat.
"Han jangan telu girang seperti orang g, tidak elegan tahu. Sekarang cepat katakan apa yang barusan kau temukan." Karena th mengarungi dunia sma bertahun-tahun, sudah tidak ada yang bisa mengejutkan seorang Ares.
"Baih." Hannah menghirup udara dm-dm. "Sebenarnya yang menemukannya adh temankulu dia membawaku untuk melihatnya. Ku dibng itu boneka sih bisa saja tapi dia jauh lebih mirip seperti bayi, nah di situ uniknya kami tahu bahwa itu bukan manusia! Ku aku posting di inte apakah aku menjadi viral ya kak?"
Kata-kata Hannah itu segera menarik perhatian Randika, bukankah itu boneka ginseng yang dicarinya?
"Aku tidak bisa menjskan bentuknya secara detail, yang perlu kakak tahu benda itu lucu sekali." Hannah kembali bersemangat. "Tahu tidak, dia bahkan mengikuti kita ke asrama dan menari bersama kita!"
"Bisa kau jskan bentuknya?"
"Aku benar-benar tidak tahu kak, tapi ku kubng itu mirip lobak yang putih sekali. Masa bodoh, aku akan memposting fotonya di media sosialku."
Tidak shgi, seharusnya apa yang ada di asrama Hannah itu adh boneka ginseng! Randika tidak menyangka bahwa boneka itu akan menari di asrama perempuan.
"Han, apakah benda itu masih ada di sana?" Randika menahan napasnya, dia tidak boleh melepaskan kesempatan inigi.
"Iya."
"Kamu ada di mana sekarang? Boneka itu sangat berarti bagiku, aku harus mendapatkannya kembali." Randika terdengar cemas, dan di saat yang sama, dia sudah beri menuju Universitas Cendrawasih.
"Oh" Hannah hanya mengangguk dan berpikir kenapa bisa boneka lucu itu penting untuk kakak iparnya?
Universitas Cendrawasih merupakan universitas favorit di kota ini. Berdasarkan sh satu voting, universitas ini masuk dm kategori universitas yang paling diminati oleh banyak. Mungkin dengan semakin berkembangnya kota Cendrawasih, membuat orang-orang mi tertarik untuk tinggal maupun bjar di sini.
Universitas Cendrawasih berada di pusat kota, cukup jauh dari perusahaan milik Inggrid. Tetapi, Randika bukah manusia biasa dan dia beri secepat mungkin. Dia tidak perlu waktuma untuk dapat tiba di Universitas Cendrawasih.
"Aku sudah di sekhmu, bagaimana caranya aku masuk ke asramamu?" Randika dengan cepat menelepon Hannah sekaligi.
"Ha? Kakak sudah ada di sekhku?" Hannah terkejut. Belum lima menit dia menelepon dan kakak iparnya sudah ada di sini. Bukankah harusnya dia sedang bekerja ya? Bahkan jika dia mengebut dari tempat kakaknya bekerja itu tetap membutuhkan waktu 20-30 menit.
Hannah masih terdiam di balik telepon sedangkan Randika tidak berhenti beri. "Hannah, di mana asramamu itu? Aku sudah ada di gedung Bahasa."
"Kakak mau apa?" Hannahngsung tersadar niatan Randika itu. "Kakak mau menerobos masuk asrama perempuan?"
Randika bingung, memangnya kenapa dengan hal itu? Dia yang sudah pernah masuk ke tempat pcuran harus takut ketika masuk ke asrama perempuan?
"Han, apakah boneka itu masih ada di sana?" Randika berusaha mengembalikan topik pembicaraan. Sma boneka masih ada di asrama, kesempatannya untuk menangkapnya masih besar.
"Barusan saja dia menghng." Hannahlu bertanya. "Kak, memangnya boneka itu segitu pentingnya?"
Randikangsung kecewa ketika mendengarnya. Nasibnya benar-benar sedang sial.
Entah kapan dia akan menemukan jejak keberadaan boneka itugi.
"Halo kak, kau masih di situ? Apa kakak beneran sudah ada di gedung Bahasa?" Hannah masih penasaran.
"Memangnya kapan kakakmu ini pernah bohong?" Randikalu menggaruk-garuk kepnya. "Ya sudah, karena boneka itu sudah tidak ada, kakak png dulu ya."
"Eh jangan! Kakak kan sudah capek-capek datang ke sini, masa sudahngsung mau png?" Hannahlu berkata sambil tersenyum. "Tunggu di situ 5 menit, Hannah akan menghampirimu."
Randikalu mengatakan. "Baih, aku ada di a depan ruangan dosen."
"Baih, tunggu aku sebentar."
Ketika dia duduk menunggu, Randika baru sadar bahwa punggungnya basah oleh keringat. Dia sudah beri sekuat tenaga tadi dan hari ini juga panas.
Karena bosan, dia berkeliling di lorong dan memperhatikan perempuan-perempuan muda yang berjn.
Bisa dikatakan bahwa Universitas Cendrawasih penuh dengan bunga-bunga yang cantik dan menawan. Randika sampai ngiler melihat tubuh-tubuh mereka yang bahenol dan sexy, semua perempuan ini akan menjadi gadis-gadis yang cantik beberapa tahungi.
Saat dia mengagumi perempuan-perempuan itu, seseorang berdiri di hadapannya.
Meskipun baju dananya terlihat formal, dada perempuan itu sungguh besar. Dia memberikan jempolnya terhadap kedua melon itu!
"Kak... sudah cukup." Pemilik dari kedua melon yang indah itu menegurnya. Melihat kkuan mesum kakak iparnya ini benar-benar membuat malu Hannah.
Randikalu menaikkan kembali pandangannya dan tertawa. "Hahaha akhirnya kau datang juga. Lalu kita mau ngapain sekarang?"
"Karena kakak sudah capek-capek datang ke sini, aku akan membawamu keliling kampusku ini." Hannahlu menarik paksa tangan Randika.
"Eh buat apa juga aku keliling gedung universitasmu? Hari ini mataharinya menyengat tahu, nanti kita berdua jadi hitam bagaimana?"
Matahari benar-benar terlihat panas hari ini, bahkan orang bisa gosong ku berjemur sekarang!
"Oh kakak benar juga." Hannahlu tersenyum dan menoleh ke arahnya. "Ku begitu, aku akan mengajak kakak untuk berenang."
"Berenang?" Randika terkejut.
"Iya kita akan berenang." Hannah tersenyum dan menarik kakaknya itu. "Banyak cewek cantik di sana kak, kau tidak akan menyesal."
Dm benak Randika sudah berisikan gambaran perempuan-perempuan cantik memakai bikini, kumpn dada-dada besar, kaki dan paha yang mulus-mulus dan terlebihgi mereka semua masih muda!
Ya tuhan apakah itu surga dunia?
"Kak, kau barusan berpikiran mesum ya?"
"Ha? Kau pikir kakak iparmu ini hidung bng?" Randika dengan cepat mengusap ilernya. "Aku hanya berpikir mungkin ada benarnya juga kamu mengajakku berenang, tapi aku tidak bisa berhenti memikirkan kakakmu Inggrid. Aku takut dia cemburu nanti ku cewek-cewek mendekatiku."
"Ku kakak tidak mau, kita bisa nongkrong di cafe sana saja ku kakak mau." Kata Hannah sambil tersenyum nakal.
"Ah! Kakak bercanda tadi hahaha. Kakak ingin berenang kok, ayo tunjukkan di mana km renangnya!" Randikalu berjng dengan penuh semangat.