Chapter 90: Aksi Hollywood
Randika dan Inggrid duduk di bkang, hari ini mereka memakai jasa si supir.
"Omong-omong, bukankah kemarin kamu ngomong ku mau pergi sementara waktu?" Tanya Randika.
"Iya." Inggrid mengangguk. "Aku harus memastikan sendiri kncaran kunjungan bisnis ini."
"Kapan kamu berangkat?"
"Besok." Kata Inggrid sambil memeriksa buku hariannya.
Melihat jadwal kerja Inggrid yang tebal di buku tersebut membuat hati Randika sedikit sedihlu dia berkata sambil memegang tangan Inggrid. "Jangan telu keras bekerja, yang terpenting adh kesehatanmu."
Melihat kekhawatiran di mata Randika, hati Inggrid terasa hangat dan dia pun mengangguk.
Pada saat ini, mobil mereka tiba-tiba mengerem.
"Kenapa?" Tanya Randika.
"Maaf tuan, sepertinya ada keckaan di depan. Semua mobil berhenti dan beberapa ada yang turun."
Inggrid mengerutkan dahinya ketika mendengarnya. Hari ini banyak urusan yang perlu dia kerjakan di kantor, kenapa hari ini justru ada musibah semacam ini? Mau tidak mau dia harus menunggu, karena menyhkan orangin juga tidak akan menghasilkan apa-apa.
Randika juga tidak berdaya, setidaknya istrinya ada di sampingnya untuk menghngkan kebosanannya.
Namun, berkat pendengaran super Randika, dari arah depan justru terdengar suara tembakan.
Apa yang sedang terjadi?
Randika terkejut dan seth mengamati keadaan dengan baik, orang-orang yang keluar dari mobil itu justru berian ke arah bkang. Dia mendapatkan firasat buruk.
"Tunggu di sini dan jangan keluar dari mobil, aku akan melihat keadaan." Randika dengan cepat keluar dan beri ke arah suara tembakan itu.
Sekitar 150 meter di depan, beberapa orang bertopeng memegang erat senapan serbu mereka. Di tengah jn terdapat mobil yang membawa uang sedang terguling. Kedua pintu depan tampak terbuka dan kedua pengawal yang menjaga mobil uang itu tampak terluka.
Dan polisi yang mengawal mereka sudah tergeletak di tanah. Meskipun mereka tidak mati, jika keadaan terus seperti ini mereka akan kehabisan darah.
Seluruh keadaan benar-benar kacau dan tembakan ada di mana-mana.
Lalu para penjahat itu berhasil melumpuhkan kedua pengawal tersebut dan mi memindahkan uang tersebut ke sebuah mobil van.
Apab diperhatikan dengan baik, terlihat 3 mobil menutupi jn mobil uang itu.
Js ini adh perampokan terencana!
Semua berawal dari ketiga mobil ini tiba-tiba menerobosmpu merah dan menghentikanju mobil uang itu.
Para pengawal itu benar-benar kesal karena dia hampir menabrak gara-gara tindakan ceroboh ketiga mobil itu. Mereka ingin memaki dan ketika mereka keluar, para penjahat itu dengan cepat keluar dan menembaki mereka.
Pa pa pa pa!
Rentetan tembakan terdengar dan para pengawal mobil uang dan polisi yang mengawal mereka dihujani peluru. TIdak butuh waktuma bagi para penjahat ini untuk melumpuhkan mereka.
Pengemudi-pengemudi yang mendengar suara tembakan itu segera keluar dari mobil dan mrikan diri.
"Ah!"
"Tolong ada perampokan!"
Para penjahat ini js orang-orang tetih. Seth berhasil melumpuhkan semua penghng, mereka dengan cepat memindahkan uangnya ke mobil van mereka dan meninggalkan TKP secepat mungkin.
Tapi, tidak jauh di bkang mereka terdengar suara sirine polisi.
"Sin! Kenapa reaksi mereka begitu cepat?" Sh satu dari mereka dengan cepat menjadi serius. Menurut rencana mereka yang th mereka susun sejakma, respon para polisi tidak akan secepat ini.
"Sepertinya itu mobil polisi yang patroli di dekat sini. Cepat habisi dia!" Penjahat itu dengan cepat mengeluarkan senjata serbunya dan membidik mobil polisi tersebut.
"Tiarap!" Polisi yang melihat penjahat itu mengeluarkan senjatanyangsung membanting setir dan rekannyangsung menunduk.
"Laporkan ini ke markas!"
Bersamaan dengan raungan keras, rentetan peluru kembali terdengar dan menembaki mobil polisi tersebut.
Mobil tersebut dengan cepat penuh dengan lubang dan menepi.
Merasa bahwa mereka th berhasil, para penjahat itu tertawa lega.
Tetapi, yang tidak mereka kira adh mobil patroliin yang menabrak mereka dari samping. Hal ini membuat mereka berguling sebanyak 3x.
"Tersangka berhasil dilumpuhkan,porkan markas lokasi kita dan suruh mereka mengirim bantuan sekaligus ambns."
Polisi itu dengan cepat mengevakuasi dan mengecek temannya yang tertembak sebelumnya.
Di dm mobil, para penjahat ini cukup terluka. Meskipun begitu, mereka semua masih bisa berdiri dan siap bertarung hingga mati.
"Bagaimana kita akan menghadapinya?" Beberapa penjahat ini mi tidak bisa melihat jn keluar. Para polisi sudah melumpuhkan mobil mereka dan terlihat 2 mobil polisi sudah mengepung mereka. Senjata para polisi itu sudah diarahkan pada pintu mobil van mereka.
"Bawa uangnya." Pemimpin mereka yang bernama Handoko segera mengisi ng senjatanya dan ekspresinya menjadi serius. "Mi dari sini kita akanri."
Mereka semua berenam dan tas yang ada 15, jadi satu orang akan membawa satu senapan serbu dan 2 tas yang mereka bawa. Ketika mereka keluar dari mobil, mereka harus segera menembak agar mendapatkan ruang untuk mrikan diri.
Mereka akan menggunakan taktik hit and run, seth 4 orang berhasil mencapai jarak tertentu maka mereka akan bergantian menembak dengan 2 orang yang melindungi mereka sebelumnya.
Karena mereka unggul dm hal senjata, para polisi ini tidak akan bisa menahan mereka.
"Kak, bagaimana dengan 3 tas sisanya?"
"Lupakan saja, cepat kita keluar!" Teriak Handoko.
Kemudian 2 orang dengan cepat turun dan menembaki sedangkan 4 oranginnya beri dengan cepat.
Meskipun tadi para polisi sudah mengevakuasi tempat tersebut, karena kurangnya orang dan mereka juga harus waspada dengan mobil tersangka, masih ada orang yang duduk di mobil mereka dan mobil masihlulang melewati mereka. Meskipun mereka melihat para polisi itu dan mobil van yang rusak parah, mereka hanya menganggap itu keckaan dan cuek dengannya.
Seth rentetan tembakan pertama, barh mereka semua ketakutan danri semburat ke seg arah.
Para penjahat ini menggunakan mereka sebagai samaran dan menggunakan mobil mereka yang tertinggal sebagai perlindungan.
Para polisi yang sedang ditembaki, mengetahui pergerakan para penjahat itu dan maju pehan sambil terus menghubungi markas.
Inggrid yang masih menunggu Randika di dm mobil tiba-tiba menjadi cemas. Dia melihat begitu banyak orang berian ketakutan dan mobil polisi yang banyak.
Apa memangnya yang sedang terjadi?
"Cepat!" Handoko dan teman-temannya mi menghemat peluru karena mereka sudah memiliki jarak dengan para polisi. Karena hal ini, para polisi semakin dekat dengan posisi mereka dan dia mi cemas. Jika mereka tidak bisa segera mengecoh mereka, maka mereka akan mengmi pengejaran sk besar.
Cuma gara-gara mobil patroli itu, rencananya benar-benar menjadi berantakan.
"Kenapa respon mereka cepat begini!"
"Bagaimana ini kak?" Para penjahat ini dengan cepat menjadi gugup.
"Tidak ada pilihanin, culik dan sandera orangin!" Handoko tahu bahwa ini adh satu-satunya cara agar mereka semua bisa smat.
Sma dia memiliki sandera, para polisi tidak akan bertindak gegabah.
Mendengar saran kakak tertuanya ini, mereka dengan cepat mencari dan menarik orang yang masih duduk di mobil mereka.
Di sisiin, para polisi sepertinya mengetahui niatan mereka dan mempercepatju mereka sambil masih waspada.
Sambil menyembunyikan senjatanya, sh satu penjahat itu mengetuk jend orang yang masih di dm mobil.
Ketika jend mobilnya diketuk, pengemudi itu ingin membuka jendnya dan bertanya ada apa dengan keributan di luar ini. Tetapi ketika dia membuka sedikit jendnya, tiba-tiba penjahat itu mengeluarkan senjatanya dan menodongnya.
Prang!
Penjahat itu berusaha memecahkan kaca jendnya!
Seth beberapa kali mencoba, akhirnya kaca tersebut pecah dan dia berkata sambil menodong. "Keluar dari mobil!"
Pengemudi itu ketakutan dan menurutinya sambil gemetaran.
Namun, pada saat ini, bahu si penjahat itu ditepuk dan dia pun menoleh.
Ternyata itu adh sebuah tinju yang myang tepat ke arah wajahnya!
Dm sekejap, hidungnya patah dan dia jatuh kesakitan. Ketika dia mi sadar dari kesakitannya itu, dia melihat bahwa penyerangnya berdiri di hadapannya.
Dengan cepat, penjahat ini meraih senjatanya dan sebelum dia dapat menembakannya, pria itu myangkan sebuah pukngi ke wajahnya dan dia pun jatuh pingsan.
Randikalu mempreteli senjata orang tersebut dan berkata pada pengemudi yang ketakutan itu. "Duduh dan tiarap sampai keadaan membaik."
Dengan cepat dia masuk ke dm mobilnya dan Randika berjn menuju ke 5 penjahatinnya.
Ketika Randika berusaha menghampiri sh satu dari mereka, orang tersebut menyadari Randika dan membidiknya.
"Berhenti!"
Namun, Randika dengan cepat menjadi gumpn asap. Ketika senjata itu diarahkan padanya, dia sudah bergerak dan melesat tepat di hadapannya dan mencengkram pergngan tangan orang itu!
Randika dengan kuat meremasnya hingga remuk dan memukulnya hingga pingsan.
Seth mempreteli senjatanya, Randika kembali menghampiri yangin.
Menyadari teman yang di depannya menghng, sh satu penjahat dengan waspada mengawasi sekelilingnya. Ketika dia memperhatikan sekelilingnya dia tidak menemukan apa-apa, tetapi tiba-tiba terlihat bayangan dari bkangnya.
Dia terkejut danngsung menoleh, namun tinju Randika sudah myang dan dia terpental hingga menabrak sebuah mobil.
Randika dengan cepat menutup mulutnya itu agar teman-temannya yangin tidak menyadarinya. Seth membuatnya pingsan dan mempreteli senjatanya, Randika kembali menghampiri yangin.
Dm sekejap Randika berhasil menumpas tiga orang. Dialu menatap ketiga orang sisanya yang berkumpul menjadi 1.
"Sin, mana bocah-bocah itu pergi?" Handoko menunggu ketiga bawahannya itu membawa sandera sambil berlindung di balik mobil.
"Kak, kita harus pergi dari sini!" Kata sh satu penjahat.
"Kenapa kalian buru-buru?" Tiba-tiba di arah samping mobil mereka berlindung terdengar suara.
Ketiga orang ini terkejut dan mengangkat senjata mereka. Mereka dengan cepat menembak ke Randika tetapi usaha mereka ini sia-sia.
Randika benar-benar telu cepat. Dm sekejap dia sudah melompat dan berada di tengah-tengah mereka.
Handoko tiba-tiba merasa punggungnya patah dan dia pun hanya bisa jatuh tersungkur. Dan ketika kedua bawahannya itu melihat Handoko terjatuh, hal yang mereka ingat hanyh sebuah kaki yang myang ke wajah mereka.
Ketika sh satu dari mereka ingin mwan balik, Randika hanya menatap balik dan menghajarnya sekaligi. Dengan begini misinya th selesai.
Seth membereskan keenam penjahat ini, Randika sudah ingin balik ke mobilnya. Namun, para polisi yang mengejar para penjahat ini berhasil mengejar dirinya dan terkejut melihat para penjahat ini sudah jatuh pingsan.
Pengemudi yang tadi dismatkan oleh Randika sudah merekam semua kejadian ini. Dia ingin mengirimkannya ke media sosial, siapa tahu videonya akan viral dan cerita ini diangkat menjadi film Hollywood. Aksi orang itu benar-benar hebat!
Ketika baru berjn beberapangkah, terdengar suara perempuan yang lembut memanggilnya. "Randika!"