Chapter 173: Jangan Meni Buku dari Sampulnya
Di kejauhan terlihat jn yang menuju ke pegunungan, tepat di ujung kota ini orang-orang berkumpul dan suasana benar-benar meriah. Orang-orang yang datang untuk melihat perlombaan lintas m ini semua berkumpul di tempat ini.
Belumgi acara besar ini diikuti oleh para pembp sepeda motor profesional sehingga menarik sejuh media untuk meliputnya.
Pada saat ini, lintasan lomba sedang dipersiapkan dan di sepanjang jn akan ada panitia yang bertanggung jawab untuk mpor dan mengawasi.
"Smat siang saudara-saudara sekalian. Smat datang di perlombaan lintas m ke-13 di kota Gunung Agung yang indah ini. Saya Ronald mendapatkan kehormatan untuk menjadi komentator hari ini."
Suara komentator mi terdengar, orang-orang mi melototincar tancap yang sudah terpasang.
"Saya akan mporkan bagaimana perjnannya pertandingan dan rekan saya, Dio, akan mporkannya dari helikopter agar dapat memberikan informasi dari atas sana. Yak yang kita tunggu-tunggu th tiba. Seluruh peserta sudah bersiap-siap dan menempati posisinya. Perlombaan akan segera dimi."
"Untuk perlombaan kali ini, jalur lintasan akan dibagi menjadi dua. Yang pertama adh lintasan yang berada di kota dan kedua adh jalur lintasan gunung. Karena total jarak yang ditempuh cukup jauh, maka perlombaan ini hanya butuh satu putaran agar sh satu peserta menjadi juara."
Di garis awal, kedua bs sepeda motor sudah siap di posisi mereka masing-masing. Helm terpasang, suara motor terdengar keras, tangan sudah siap beraksi dan darah sudah mendidih!
"Woo Hoo Hoo!"
Di dekat mereka, ratusan orang sudah bersorak dan menjagokan jagoan mereka.
"Kali ini juaranya pasti Pinpin!"
"Bicara apa kamu? Js yang pasti menang adh Giant!"
"Ahhh mimpi!"
Suasana riuh ini membuat perlombaan ini semakin seru. Dan para pembp ini sudah melototiwanwannya, jiwa bertarung mereka sudah tersulut.
Tidakma kemudian, gadis pembawa bendera sudah bersiap untuk mmbaikan benderanya. Dan dengan cepat, kedua bs motor tersebutngsung mju sekuat tenaga. Persaingan di garis awal sangat kacau dan mereka saling susul menyusul.
"Dan pertandingan pun dimi, para peserta terlihat sengit merebut posisi pertama. Tikungan pertama segera datang dan semuanya melewatinya dengan sempurna tanpa perubahan posisi. Pinpin masih kokoh di posisi pertama."
"Benar Ronald, untuk perlombaan kali ini adh Pinpin yang masih muda itu. Meskipun tergolong muda bukan berarti dia tidak mempunyai kemampuan, para kompetitor harus memerhatikan anak muda satu ini."
"Dan juga jangan lupa, Pinpin berhasil menjuarai posisi kedua saat perlombaan yanglu meskipun dia mi dari posisi ke-8. Perkembangan Pinpin memangyak untuk dinantikan."
Kedua komentator itu berhasil membumbui perlombaan ini dengan baik. Sementara mereka asyik berbincang, Dio tiba-tiba mengatakan. "Oh, sebentargi Pinpin akan memasuki tikungan kedua. Tikungan itu benar-benar tajam, belumgi seth itu ada tikungangi yang cukup tajam. Sepertinya keahlian Pinpin akan dicoba dm tikungan ini, apakah dia bisa mempertahankan posisi atau tidak? Mari kita lihat!"
Pada saat ini, Pinpin melihat tikungan tajam itu. Dia makin memacu motornya sambil menggenggam erat pegangannya. Lalu pusat gravitasinya dia condongkan ke kiri. Motor dan badan bagian kiri Pinpin sama-sama hampir menyentuh tanah dengan kecepatan tinggi! Benar-benar teknik mengepot yang sempurna!
"Ya ampun! Pinpin baru saja mengepot dengan sempurna untuk mengatasi tikungan kedua dan membuat jarak yang jauh dengan posisi kedua. Benar-benar luar biasa!" Dio yang melihatnya dari atas helikopter benar-benar terpukau. Kemampuan mengepot yang ditunjukan oleh Pinpin sangat jarang digunakan di jalur gunung yang curam dan terkadang rusak seperti ini. Namun, dm bpan profesional semua teknik bermotor sangat dibutuhkan untuk menciptakan sebuah keajaiban.
Bisa dilihat bahwa dari satu tikungan tersebut, kemampuan Pinpin sudahyak diacungi jempol.
"Hei Pin, kamu baru saja dipuji komentator." Pinpin masih fokus memacu motornya dan tiba-tiba ptihnya memujinya dari earphonenya.
Pinpin tersenyum, dia membs ptihnya itu dengan nada bangga. "Wajar saja mereka memujiku seperti itu, mereka pasti tidak pernah melihat teknik seperti itu."
"Sudah tetap fokus dan juarh baru kamu bisa berbangga diri. Seth kamu juara kita akan merayakannya dengan berpesta.
Takma kemudian, kedua bs pembp ini sudah memasuki area jn pegunungan.
"Semua peserta sudah meninggalkan kota." Ronald menjadi bersemangat, keadaan akan semakin menarik seth ini. Tetapi, di saluran HT para panitia tiba-tiba terdengar suara panik.
"Lapor! Ada orang yang masuk ke jalur lintasan lomba!"
Menerobos? Bukannya jalur lomba sudah mereka kosongkan dan sudah ada pembatasnya?
"Kok bisa dia menerobos?" Tanya Ronald lewat HT, kejadian ini benar-benar di luar dugaan. Sebuah abnormal seperti ini bisa mengganggu jnnya pertandingan.
"Orang itu benar-benar cepat, dia sudah di luar jangkauan kita."
Ronaldngsung berdiri dan melihat garis awal. Di sana sudah ada sosok sepeda motor berkecepatan tinggi hendak melewati garis awal tersebut.
"Sudah lupakan saja orang itu, aku rasa dia hanya sedang bercanda. Mana mungkin dia bisa mengejar para pembp kita." Jawab Ronald lewat HT, dia kemudian mnjutkan komentatornya. "Baih maaf atas sedikit gangguannya sebelumnya. Bagaimana keadaannya di atas Dio?"
Pada saat yang sama, Randika sedikit bingung kenapa ada banyak orang berkumpul di ujung kota? Apa mereka datang untuk menyemangatinya?
Tetapi karena Randika punya banyak pikiran, dia sama sekali tidak memedulikannya. Dia kemudian terus memacu motornya dengan kecepatan tinggi,gip jn menuju desa Sukasari hanya 1.
Para penonton yang mendengar komentar Dio dan Ronald itu terus bersorak dan tenggm dm keseruan perlombaan. Namun, pada saat ini, mereka mendengar suara motor yang berisik bagaikan guntur lewat.
"Broooommm!"
Suara motor bobrok ini sangat nyaring, benar-benar motor yang sudah bobrok. Sepertinya motor itu bisa hancur berantakan ku dipacu seperti itu.
Sejujurnya, motor itu memang motor kuno yang dijual pemiliknya. Meskipun performanya tidak buruk, motor itu sudah telu jadul dan berisik jadinya motor itu dijual.
Randika yang melewati para penonton ini benar-benar fenomena yang cukup aneh. Suara speaker itu kh keras dengan suara motornya dan motornya sendiri terlihat seperti hendak hancur berserakan. Semua orang heran sekaligus terkejut dengan pemandangan ini.
Saat sosok Randika sudah hng, barh orang-orang bertanya-tanya.
"Orang itu juga pembp?"
"Sepertinya."
Mereka semua tidak yakin, kemu motor bobrok itu benar-benar di luar dugaan.
Sedangkan Randika sendiri sudah tidak bisa berpikir banyak, pikirannya hanya penuh oleh sosok Christina. Kecepatannya sama sekali tidak menurun dan saat dia berada di tikungan, dia mengepot sama persis dengan Pinpin. Kejadian ini hanya diketahui oleh panitia yang menjaga di tikungan tersebut.
Pada saat ini, di jalur gunung, kedua bs pembp itu masih terus bersaing. Pinpin masih memimpin di posisi pertama dengan jarak yang cukup jauh.
Suara motor mereka yang nyaring bergema di seluruh gunung, membuat hewan-hewan menjadi waspada.
Seg macam teknik mereka tunjukan, memang pembp profesional beda dengan pembp amatir.
"Sekarang para peserta sudah melewati tikungan ketiga dan sesuai dugaan kami, Pinpin masih berada di posisi pertama dengan keunggn yang cukup jauh dan posisi kedua adh .. "
Di saat Ronald sedang sibuk berkomentar, tiba-tiba, dari HT-nya terdengar kata-kata yang membuatnya terkejut.
"Lapor, penyusup tadi sudah berada di jalur gunung!"
Ronald yang mendengarnya sampai kehabisan kata-kata dan berhenti berkomentar. Dia lihat sendiri motor itu sudah bobrok tetapi kenapa dia mi menyusul para pembp profesional?
Ronald benar-benar tidak percaya, tetapiporan demiporan dari para panitia yang ada di jalur gunung itu mporkan keajaiban ini mlui HT.
Randika menyalurkan tenaga dmnya ke dm motornya, oleh karena itu motornya dapat bergerak dengan liar dan cepat. Yang paling mengejutkan adh dia mengepot dengan kecepatan 120 km/jam! Seth melewati tikungan kedua, dia kembali memacu motornya.
Semua panitia yang melihatnya benar-benar terpukau, siapa orang itu? Bagaimana bisa dia mengepot dengan kecepatan setinggi itu?
Tidak butuh waktuma untuk Randika menyusul kedua bs pembp itu. Dari kejauhan, Randika dapat melihat bahwa kedua bs pembp itu membentuk satu garis lurus.
Lewat HT, Ronald sudah mengetahui bahwa motor bobrok itu sudah dekat dengan para pembp. Dia dan Dio menjadi ragu, apakah mereka harus mporkannya pada para penonton?
Namun, Ronald memutuskan untuk mengabarkan situasi mengejutkan ini pada para penonton.
"Saya mendapatkan info bahwa ada seorang pembp tanpa nama mengikuti perlombaan ini. Sekarang dia masih berada di posisi ke-12."
Pembp yang dibp oleh Randika sangat terkejut. Bukannya pembpnya cuma ada 12? Kenapa dirinya tiba-tiba disalip dari bkang.
Randika terus berkendara dengan kecepatan tinggi, motornya sudah bagaikan cheetah. Ia melesat melewati angin dan membp satu per satu.
Dm sekejap dia sudah berada di posisi kedpan!
Seth tiba di tikungan, para pembp ini menurunkan kecepatannya. Randika memanfaatkan hal ini dan mengepot dengan kecepatan penuh.
Motor bobrok Randika mju kencang di tikungan itu danngsung membp ketiga pembp sekaligus!
Dio yang mporkannya dari atas helikopter sudah kehabisan kata-kata, siapa pembp misterius itu?
Randika benar-benar mengg, dia sudah berada di posisi kedua dan hendak menyalip Pinpin!
"Pembp misterius itu sudah berada di posisi kedua dan posisinya dengan Pinpin sudah sangat dekat!" Suara Ronald sedikit serak, apakah ini momen seorang amatir menghkan pembp profesional?
Pinpin sudah mengetahui berita menghebohkan ini lewat earphonenya. Melihat dari kaca sampingnya, dia melihat sosok Randika mengekorinya dengan kecepatan tinggi.
Pinpin dapat melihat dengan js bahwa pegangan gasnya Randika dia putar hingga ke bawah.
Benar-benar orang g!
Namun, semangat bertarung Pinpin semakin tersulut, dia tidak peduli orang itu siapa tetapi dia tidak akan oleh siapapun!