MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 197: Kebimbangan Hati Randika

Chapter 197: Kebimbangan Hati Randika

    Chapter 197: Kebimbangan Hati Randika


    Kedua pilot itu sama-sama terkejutnya dengan teroris tersebut.


    Randika menatap si pemimpin dari para teroris ini dan mencengkeramnya erat di pergngan tangannya. Dia masih berusaha mwan tetapi Randika sama sekali tidak bergeming.


    Dengan tangan satunya, dia memukul orang itu tepat di wajahnya dan pingsan.


    Sambil membawanya keluar dari kokpit seperti hewan buruan yang mati, Randika menutup pintu kokpit itu tanpa berkata apa-apa.


    Kapten pesawat dan wakilnya itu saling bertatap-tatapan tanpa berbicara. Merekangsung mporkan kejadian ini kepada menara pusat dan mengembalikan jalur pesawat mereka menuju Jepang.


    Randika sendiri sebenarnya ingin melempar para teroris yang hidup itu keluar dari pesawatnya tetapi dia memutuskan untuk mengikatnya.


    Para pramugari menatap Randika dengan tatapan penuh makna dan kagum. Mereka yang tidak punya suami ataupun pacar merasa Randika adh pria tergagah yang pernah mereka lihat. Mereka bahkan r mkukannya di toilet pesawat ini.


    Namun, suasana hati Randika masih sama buruknya dengan tadi. Perjnannya ke Jepang ini benar-benar penuh dengan tanda tanya, dia sama sekali tidak tahu bahaya apa yang akan mengintai dirinya. Jadi bermain apgi berhubungan badan dengan para pramugari cantik ini tidak akan membuatnya sedikitpun lega.


    Duduk di tempatnya kembali, pada saat ini, seorang bule dengan rambut berwarna pirang menatap Randika dengan penuh tatapan penasaran. Rupanya penumpang yang duduk di sampingnya itu sedang pergi ke toilet dan bule iningsung duduk ketika dia tahu bahwa Randika duduk di situ.


    "Halo." Kata perempuan tersebut dengan Bahasa Inggris.


    Randika menatapnya balik dan mengangguk. "Halo."


    "Kamu baru saja menghajar mereka semua sendirian, apa kamu pest Indonesia seperti yang ada di TV?" Perempuan pirang ini terlihat bersemangat.


    Randika hanya mengangguk.


    "Wow, aku sangat suka dengan budaya Indonesia kalian ini. Boleh aku tanya-tanya sebentar? Omong-omong namaku adh Serena, sm kenal."


    "Namaku Randika." Pada saat yang sama, mata Randika sudah memeriksa Serena dari atas ke bawah. Serena tidak shgi merupakan perempuan bule yang cantik dengan dadanya yang cukup besar itu sebagai aset berharganya. Bahkan dia duduk pun, Randika bisa melihat betapa bagusnya figur Serena.


    Dengan mata birunya, bibir pinknya yang cerah, leher putih yang panjang, membuat perempuan ini semakin cantik.


    Sayang sekali suasana hatinya sedang tidak bagus jadi Randika tidak bersemangat sama sekali ketika berbicara dengannya. Isi pikirannya hanya penuh dengan Shadow, Yuna dan adiknya. Kali ini dia akan memastikan Shadow hng dari muka bumi ini.


    Jika dia tidak membunuhnya, Randika sama sekali tidak bisa merasa tenang!


    Jika Shadow sama sekali tidak bergerak dan terus bersembunyi, maka Randika tidak perlu repot-repot mengejarnya hingga ke Jepang. Kemampuan Shadow dm mengumpulkan informasi sangat membuatnya khawatir, apgi Shadow bisa menemukan markas barunya itu.


    Bisa dikatakan bahwa Shadow merupakan satu-satunyawan yang bisa mengancam produksi ramuan X miliknya.


    Serena menatap Randika yang loyo itu, semakin dia menatapnya semakin suka dirinya. Mungkin inh yang dikatakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Dia mungkin tidak setampan orang-orang dari negaranya tetapi pria ini benar-benar jago berkhi. Otot-ototnya itu benar-benar sesuai dengan idamannya.


    Serena memakai rok pendek yang menonjolkan paha dan kakinya yang panjang itu, kakinya benar-benar mulus! Namun ketika Randika sama sekali tidak memperhatikan dirinya, dia mi memberanikan diri dan mendekatkan kakinya ke kakinya Randika. Dm sekejap, sensasi aneh ini menjr dari kakinya ke otaknya.


    Randika menoleh dan melihat senyuman menawan Serena. "Apa kamu punya waktu seth turun dari pesawat ini?"


    Orang luar negeri memang lebih jujur dan terus terang, tidak seperti orang Indonesia. Ucapan Serena itu sama saja dengan mengajak Randika untuk berhubungan badan ketika mereka sampai di Jepang.


    Mungkin ini sama dengan pesan singkat para perempuan Indonesia yang mengatakan bahwa orang tua mereka tidak ada di rumah.


    Meskipun semua ini tidak bisa dijadikan patokan, tatapan dan gerak-gerik Serena js mengatakan bahwa dia sangat terangsang dengan Randika dan ingin meluapkan perasaannya ini dengannya nanti mm.


    "Maaf, seth turun aku ada urusan." Randika harus menk, namun jika dia bertemu Serena sebelum ini, mungkin toilet ataupun mobil bisa digunakan sebagai sarang cinta mereka berdua.


    Ketika mendengar penkan Randika, Serena tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak menganga. Dirinya yang sexy ini ditk? Apa dia buta?


    Serena tidak menyerah, sekarang kakinya mi digesek-gesekannya dan tubuhnya sudah menempel dengan Randika.


    "Tidak mash ku kamu tidak bisa mm ini, tinggalkan aku nomormu dan kita bisa mnjutkan hubungan kita ini kapan saja." Kata Serena sambil menggesek-gesek putingnya Randika.


    "Hahaha." Randika hanya bisa tertawa pahit sambil merasakan rangsangan Serena ini.


    Meskipun dia menyukainya, Randika benar-benar tidak bisa mengalihkan perhatiannya untuk hal yangin.


    "Hei, apa aku sejelek itu?" Serena melihat Randika dan kedua dadanya mi bergerak naik turun di lengannya Randika.


    Menatap Serena yang begitu bergairah, Randika mi luluh.


    "Kamu sungguh wanita yang cantik dan menawan, tetapi aku benar-benar sedang tidak kepingin mkukannya hari ini." Kata Randika sambil tersenyum pahit.


    Namun, tangan kanan Serena mi berenang di seluruh tubuh Randika.


    "Aku akan memberikanmu kenikmatan yang belum pernah kamu rasakan." Serena, bagaikan kucing yang tidak mau meninggalkan majikannya, berbisik di telinga Randika dan berharap membuatnya terangsang. "Mau itu S&M, 69, wax, apa pun yang kamu suka akan kitakukan mm ini. Untuk mm ini aku adh budakmu."


    Godaannya ini benar-benar berat, Serena benar-benar tidak tahangi!


    Mendengar semua ini, Randika mi bimbang.


    Kenapa perempuan ini begitu berani dan menggoda?


    Tangan kanan Serena berhenti di dada Randika. Merasakan otot kerasnya dari balik bajunya, Serena makin tidak sabar. "Ku kamu ingin aku menn ataupun keluar di dm aku tidak mash."


    WOW!!


    Randika sudah berteriak bahagia di dm hatinya, perempuan bule memang tidak kenal sungkan. Dia mi menimbangkan kemungkinan tidur dengan Serena.


    Serena tidak berhenti di situ saja, dia mi duduk di pangkuannya Randika. Sambil membuka kancing bajunya dan memperlihatkan dadanya, tangan kanannya mi bergerak menuju balika Randika.


    Randika sama sekali tidak berbicara ataupun menknya, dia hanya menikmatinya.


    Tetapi pada saat ini, penumpang yang duduk di sebhnya kembali dari toilet.


    "Hei, sedang apa kalian!"


    Perempuan paruh baya ini cukup terkejut ketika dia kembali ke tempat duduknya. Anak muda jaman sekarang benar-benar berani! Rasa kagumnya pada pemuda yang th menymatkan pesawat iningsung jatuh ke dasar.


    Sepertinya semua pria sama saja.


    "Maafkan kami." Kata Randika dengan cepat sambil menutup kancing baju Serena.


    Ketika Serena melihat orang itu datang kembali, mau tidak mau dia harus pergi.


    Berjn menuju tempat duduknya dengan wajah sedih, Randika dengan cepat menangkap tangannya. "Akan kuberi nomor HPku."


    Ketika mendengarnya, Serenangsung ceria kembali. "Ku begitu mm ini kita bertemu di hotel?"


    Randika hanya tersenyum. "Lain kali ya, aku benar-benar sibuk seth ini."


    Meskipun sedikit kecewa, Serena tetap bahagia. Bagaimanapun juga, dia berhasil mendapatkan nomornya dan bisa mengontak ketika dirinya terangsang. Dia tidak sabar hari di mana dia akan tidur dengan pria idamannya itu!
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)