MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 227: Kau Kira Bisa Kabur Dariku?

Chapter 227: Kau Kira Bisa Kabur Dariku?

    Chapter 227: Kau Kira Bisa Kabur Dariku?


    Melihat mayat Bn Kegpan yangrut menjadi cairan, Randika berjn keluar dari ruangan bawah tanah itu.


    Ketika dia kembali kentai paling atas, seluruh pertempuran th selesai dan Yuna sudah lepas dari kurungannya. san kenapa Yuna terlihat panik adh kurungannya memiliki beberapa senjata tersembunyi yang akan membunuh mereka berdua.


    "Aku pikir aku tidak akan pernah bertemu denganmugi!" Yuna yang melihat sosok Randika sudah menangis seperti bayi. Bajunya yangpang-camping itu membuat siapapun yang melihat Yuna merasa kasihan dan ingin memeluknya.


    Semua orang merasakan suasana hangat ini dengan gembira. Ketika Randika ingin menghiburnya, di sudut matanya, dia melihat ada sosok yang bergerak di balik kegpan.


    Dm sekejap, Randika menoleh dan melihat sosok tersebut beri di tengah kegpan dan berusaha kabur dari tempat ini.


    Itu Shadow!


    Dia berada di ruangan ini sepanjang waktu. Karena dia sama sekali tidak menemukan kesempatan untuk membunuhnya, sekarang Shadow berusaha untuk kabur.


    "Jaga Yuna baik-baik."


    Seth berkata seperti itu, Randikangsung mengejar Shadow. Dia harus mengacungi jempol pada Shadow, sepertinya perempuan itu menguasai teknik bersembunyi miliknya itu. Ku bukan karena Randika mengenal sosok Shadow dengan baik, keberadaannya tidak akan diketahui siapapun.


    Kali ini Randika tidak akan membiarkannya kabur!


    Tatapan mata Randika fokus pada sosok Shadow di depannya. Meskipun Shadow berusaha melepaskan diri sma 8x, Randika sama sekali tidak tertipu.


    Randika mengekori Shadow dengan ketat, jarak antara mereka berdua makin pendek. Shadow sendiri sadar bahwa yang mengejarnya ini adh Randika, sekarang dia sedikit merasa cemas.


    Shadow bergegas menuju balkon diikuti oleh Randika. Pada saat ini, ketika Shadow memecahkan jend, dia melempar granat ke arah Randika.


    DUAR!


    Randika tertahan dan terhempas oleh ledakan itu. Shadowngsung menggunakan kesempatan ini untuk menym ke dasarut. Beberapa prajurit Randika melihat sosok Shadow dan berusaha menahannya tetapi tidak ada yang bisa mengimbangi kecepatan Shadow.


    Randikangsung mengejar Shadow dan tiba di pinggiran pantai.


    Kecepatanri Shadow benar-benar cepat. Ketika dia tiba di pantai dan menym, diangsung berenang dengan cepat menuju sebuah gua tersembunyi dan menaiki perahu motorlu meninggalkan pu terpencil ini.


    Pada saat Randika tiba di pinggir pantai, Shadow sudah beyar menjauhi pu ini dengan cepat. Untuk kedua kalinya, Shadow berhasil kabur dari kejarannya.


    Ketika Shadow melihat sosok Randika yang terdiam di pinggir pantai, dia mengh napas lega.


    "Bersabah tuanku, kita akan bertemugi." Shadow tersenyum pada Randika. "Cepat ataumbat aku akan membunuhmu dan nama Ares akan menjadi milikku!"


    Randika yang dapat mendengar kata-kata Shadow itu terlihat celingak-celinguk. Sepertinya tidak ada t yangyak untuk mengejar Shadow.


    "Apa kau frustasi karena tidak bisa menangkapkugi?" Shadow tertawa dengan keras.


    "Jangan pernah lupakan kata-kataku ini Ares, aku tidak akan pernah berhenti mengincarmu! Aku akan menculik orang-orang yang kau sayangi dan menyiksa mereka sebelum membunuh mereka semua!" Wajah Shadow benar-benar bengis.


    Randika sama sekali tidak menjawab tetapi aura membunuhnya sudah memancar dengan kuat!


    "Aku akan mengawalinya dengan Inggrid Elina." Shadow mendengus dingin. "Awalnya aku memanfaatkan wanita itu untuk menyibukkanmu, tetapi aku tidak menyangka bahwa kau benar-benar akan jatuh cinta padanya. Hahaha benar-benar ironis."


    Pada saat ini, Randika menemukan sebuah papan sncar di tepi pantai.


    "Jangan mkukan hal yang sia-sia, kau kira bisa mengejarku dengan papan itu? Meski namamu adh Ares, kau tidak punya perahu untuk mengejarku. Mana mungkin kau bisa mengejarku!"


    "Aku tidak akan membiarkanmu lolos!" Kata Randika dengan nada dingin. Dialu mengambil papan seluncur itu dan mengejar Shadow dengan cepat!


    Shadow tertawa ketika melihatnya, apa tuannya itu sudah g? Mana bisa dia mengejar dirinya yang menggunakan mesin?


    Ya dia tahu bahwa Ares adh orang yang kuat. Dia sudah mengamati tuannya itu sejak hari pertama, hari demi hari kekuatan Randika itu makin kuat jadi bisa dikatakan tidak ada yang mengenal Randika sebaik dirinya. Tetapi medan kali ini adhut, sangat mustahil seorang manusia bisa mengejar sebuah perahu motor.


    "Kau ingin aku menunggumu?" Shadow tertawa, tidak ada shnya mengejek Randika dengan mematikan mesinnya untuk sementara waktu.


    Randika sama sekali tidak menjawabnya. Dia sudah berenang menuju Shadow dengan bantuan papan sncar itu.


    Ketika ombak besar mi membentuk dan berusaha turun, Randika menaiki ombak itu dan memanfaatkan momentum dari ombak. Dengan bantuan kecepatan ini, Randika tiduran di papan seluncurnya dan berenang dengan kedua tangannya menuju perahu Shadow dengan cepat.


    Dengan bantuan tenaga m ini, kecepatan Randika luar biasa cepat. Bahkan lebih cepat dari dirinya berenang ketika berusaha menyerang kapal induk milik Aribano!


    Shadow melihat Randika yang berdiri di atas ombak itu dan berpikir bahwa tuannya akan mati tertn ombak. Namun, dia tidak menyangka bahwa Randika akan memanfaatkan ombak tersebut dan mendekati perahunya dengan cepat. Shadow mengerutkan dahinya, kecepatan berenang Randika jauh mmpaui dugaannya!


    Dengan hati was-was, Shadow mi berkeringat dingin dan dengan cepat menykan mesin perahunya.


    Ombak diutan mi mengamuk, hal ini justru bagus buat Randika. Posisinya dengan perahu Shadow semakin dekat.


    Kali ini Shadow tidak berani menoleh ke bkang. Dia tidak menyangka bahwa Randika bisa mengejarnya hanya dengan sebuah papan seluncur.


    Tangan Randika bagaikan mesin, dia mengayuh dengan sangat cepat! Di tengah kepanikannya itu, Shadow mengeluarkan pistolnya dan menembakannya ke arah Randika.


    DOR!


    DOR!


    DOR!


    Beberapa tembakan myang tepat ke arah Randika.


    Namun pada saat ini, Randika sedang berdiri di atas papan seluncurnya. Dia bergerak ke kiri dan ke kanan sambil menghindari peluru-peluru tersebut. Dan untuk peluru yang terakhir, dia sampai salto di udara dengan papan seluncurnya. Aksinya ini benar-benar keren sampai-sampai dia sendiri memuji dirinya.


    Meskipun th menembakan pistolnya berkali-kali, Shadow terheran-heran kenapa bidikannya tidak bisa mengenai Randika sama sekali. Setiap pistolnya meletus, Randika slu menghindarinya bagaikan seorang akrobat.


    Pada saat ini, ombak besar muncul di bkangnya dan membawa Randika bersamanya. Di saat ombak itu mau jatuh, Randika memegang papan seluncurnya dengan satu tangan dan berputar di udara sebanyak 2x sebelum akhirnya mendarat dengan papan seluncurnya.


    Melihat aksi Randika itu, Shadow sedikit jengkel. Ketika dia berusaha menembakgi, ternyata peluru dm pistolnya th habis.


    Kesal, Shadow membuang pistol kosong itu keut dan mengemudikan perahu ini dengan kecepatan maksimum.


    Dengan bantuan tenaga dmnya, kecepatan berenang Randika makin meningkat dan posisinya sudah sangat dekat dengan perahu Shadow.


    Randika menatap Shadow dengan tatapan dinginnya. Kali ini dia tidak akan membiarkan Shadow kabur hidup-hidup!


    Ketika Shadow menoleh ke bkang, dia menyadari bahwa Randika berada tepat di bkang perahunya. Mau tidak mau dia merasakan rasa panik yang luar biasa.


    Dialu memutuskan untuk mengganti arahnya ke bkang dengan harapan bisa melindas Randika dengan baling-baling mesinnya.


    Namun, sebelum dia sempat mkukannya, Randika sudah melompat dan sudah berdiri di bkangnya!


    "Kau kira bisa kabur dariku?"
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)