Chapter 235: Inh Kekuatan Penuhku
Melihat Randika yang berlutut dengan satu kaki, Apollo dan Brahman sama-sama tertawa. Apa hanya segini kekuatan Ares sang Dewa Perang?
Siapa itu 12 Dewa Olimpus? Mereka adh individu terkuat di dunia, kemampuan masing-masing individu benar-benar luar biasa.
Tetapi sebagai sh satu yang terkuat dari 12 Dewa Olimpus, yang disebut-sebut Dewa Perang itu, berlutut? Bagaimana mungkin diayak disebut Ares?
Randika berlutut dengan satu kakinya, mulutnya meskan darah segar tetapi semua ini tidak mash baginya. Permashannya adh seth menerima serangan Apollo, tenaga dmnya yang ada di tubuhnya mi kewhan mwan kekuatan misterius di dm tubuhnya.
Sekarang di dm tubuhnya kedua kekuatan itu sedang berperang. Tenaga dmnya mwan kekuatan misteriusnya.
Melihat Randika yang menundukan kepnya, tatapan mata Brahman terlihat jijik.
"Ternyata seorang Ares tidak pantas untuk waktuku." Brahman menggelengkan kepnya. Yang dia inginkan hanya membunuh orang yang kuat dan semuanya yang pernah dibunuh bukah orang yang lemah. Dengan terus mkukan hal seperti itu, dia bisa membangun namanya!
"Apa kau sudah menyerah?" Wajah Apollo masih tersenyum ramah bagaikan seorang pangeran. Tetapi tangannya sudah mengandung tenaga yang mengerikan.
"Jika kau menyerah sekarang, kita tidak akan menyerangmugi." Kata Apollo.
"Jadi bagaimana keputusanmu?" Apollo bertanya sambil meludah ke arahnya.
Mereka berdua berdiri 3ngkah di depan Randika yang terengah-engah. Dari ekspresi wajahnya terlihat bahwa dia sedang kesakitan. Sebenarnya kekuatan misterius di dm tubuhnya sudah meledak-ledak ingin keluar.
Apollo dan Brahman menatap satu samainlu berkata pada Randika. "Cepat putuskan nasibmu. Sma kau memberikan grmu dan tidak mengusik Bn Kegpangi, maka kami akan membiarkanmu hidup."
Namun pada saat ini, Randika yang sedang berlutut itu berkata dengan susah payah. "Lari"
Tiba-tiba, Randika mengangkat kepnya dan meraung dengan keras. Tenaga dm di tubuhnya sudah kh dan digantikan dengan kekuatan misterius yang mengalir deras bagaiutan.
Seluruh energi itu keluar dari semua pori-pori kulit Randika!
"UAHH!"
Randika masih meraung keras sambil menghantamkan tinjunya ke dadanya. Dm sekejap, seteguk darah merah keluar dari mulutnya diikuti dengan ledakan energi yang besar!
Ekspresi Apollo dan Brahman berubah. Ketika mereka merasakan energi itu, mereka tidak bisa menahannya. Mereka harus mundur!
Benar-benar ledakan energi yang mengerikan.
Apollo dan Brahman mengerutkan dahinya, kenapawannya ini tiba-tiba seperti itu?
Ini bisa dikatakan aneh bagi mereka, karena untuk orang biasa ataupun seorang ahli b diri, energi mereka tidak akan meledak dan menjadi lebih kuat seperti itu.
Hal ini berbeda dengan kekuatan yang disembunyikan. Kasus Randika lebih mirip kerasukan energi yang besar dan tertn olehnya.
Benar-benar fenomena yang luar biasa.
Mereka berdua bisa merasakan bahwa Ares yang sekarang bukah Ares yang mereka hajar tadi.
Namun, Apollo dan Brahman tersenyum. Sepertinya pertarungan mereka akan menjadi menarik, memang pertarungan hidup dan mati harus penuh kejutan seperti ini.
Dan Randika pada saat ini sedang mengangkat tangannya pehan. Wajahnya benar-benar merah dan mulutnya terus mengucurkan darah. B mata Randika juga merah, dia benar-benar mirip iblis yang baru merangkak dari dmnya neraka.
Kedua wajah Apollo dan Brahman menjadi serius, pertarungan akan dimi.
Melihat dua musuhnya berdiri di depannya, Randika berjn pehan mendekati mereka. Setiapngkahnya terasa berat, seakan-akan kakinya terbelenggu oleh beban.
Apollo dan Brahman tidak bisa terus-terusan diam, mereka menyerang. Kecepatan mereka berdua sangah cepat, dm sekejap mereka sudah berada di dekat Randika. Tinju milik Apollo mengenai wajah Randika dengan tk sedangkan serangan tpak tangan Brahman mengenai dadanya Randika.
Untuk mengatasi serangan ini, Randika hanya mengepalkan tinjunya dan meraung. Tiba-tiba ledakan tenaga dm keluar dari dm tubuhnya.
DUAR!
Udara seperti terhisap dan meledak bersamaan yang menghempaskan Apollo dan Brahman.
Di saat mereka berdiri kembali, Apollo mengerutkan dahinya. Dia belum pernah merasakan ledakan tenaga dm yang begitu kuat sampai bisa menghempaskan dirinya.
Serangan tinjunya yang mengenai wajah Randika dengan tk itu mampu menumbangkan beruang dm satu pukn, namun sepertinya tinjunya itu bukan apa-apa.
Tangan Randika terlihat bergetar, tenaga dmnya yang terus merembes keluar itu seperti ingin meledakgi. Apollo dan Brahman sepakat untuk menyerang dengan taktik berbeda.
Mereka menghentakan kakinya dan mendarat dingitngit gedung, seth itu mereka mendorong dengan kuat dan menerjang turun pada Randika!
Tetapi sebelumnya mereka mendorong kaki mereka, aura membunuh dariwannya semakin kuat dan tenaga dmnya makin besar. Dan firasat buruk mereka benar-benar terjadi!
Randika melihat keduawannya itu melompat tinggi dengan cepat. Dengan wajah tidak berekspresi, dia melompat dan menyusul mereka dengan kecepatan yang luar biasa. Hampir dm sekejap, Randika berdiri di hadapan mereka berdua.
Apollo dan Brahmanngsung bereaksi dan mereka bertukar pukn di udara. Namun sekarang, hanya butuh satu pukn untuk memutuskan siapa pemenangnya. Randika dengan cepat myangkan puknnya ke dagu Apollo sedangkan tangan kirinya beradu dengan tpak tangan Brahman.
Di bawah serangan tenaga dm ini, Brahman terpental dan membentur tembok.
Di sisiin, Apollo tidak tumbang begitu saja. Dia myangkan serangan balik namun dapat dihindari Randika dengan mudah. Seth 2-3 pukn, Randika mengincar lengan Apollo.
Tetapi reaksi Apollo tidak kh cepat, dia dengan lihai menghindar dan menyerang balik. Tetapi serangan Randika tiba-tiba berubah menjadi tendangan yang membuat Apollo terkena tk.
Dengan satu serangan ini, Apollo semakin yakin dengan dugaannya. Orang ini sudah bukangi Ares yang dia kenal, tidak mungkin seseorang bisa mengganti gaya serangan dengan mudah dan memiliki tenaga dm yang berbeda.
Ekspresi mata Brahman terlihat tajam, dia mengangguk ke arah Apollo dan keduanya dengan cepat menerjang ke arah Randika.
Di dm gedung ini, ketiganya sudah bagaikan bayangan. Kecepatan mereka sudah tidak bisa diimbangi oleh mata manusia. Yang terdengar hanyh suara gesekan udara dan terkadang terdengar suara rintihan kesakitan dari Apollo dan Brahman.
Di bawah pertarungan yang sengit ini, satu per satu dekorasi ruangan mi berjatuhan. Lukisan-lukisan di dinding sudah bolong bersama temboknya. Kursi yang ada di dekat mereka sudah jatuh dan vas-vas bunga sudah pecah dintai.
Bahkan jend kaca itu sudahma berpisah dengan kacanya.
Bn Kegpan menatap mereka bertiga dengan hati yang ketakutan. Dia sama sekali tidak bisa melihat pergerakan mereka bertiga, bahkan dia sudah tidak tahu di mana mereka berada.
Inikah pertarungan antar Dewa Olimpus?
Bn Kegpan justru lebih takut terhadap Randika. Memangnya seberapa kuat seorang Ares itu? Di bawah serangan gabungan dari Apollo dan Brahman, dia masih bisa bertarung secara seimbang dengan mereka.
Sepuluh detik kemudian, mereka bertiga berpisah dan mendarat dintai. Baju Randika sudahpang-camping dan terdapat luka goresan yang cukup banyak. Sedangkan Apollo dan Brahman, mereka berdua mengmi luka yang lebih serius!
Rambut pirang Apollo sudah berantakan, rambut yang dulunya lurus dan halus itu sudah acak-acakan. Darah terlihat mengucur dari sudut mulutnya dan bajunya sudah bisa dikatakan hancur.
Kondisi Brahman tidak jauh berbeda dengan Apollo. Mereka berdua terengah-engah sambil menatap Randika.
Randika menatap mereka berdua. Semakinma dia bertarung, semakin deras tenaga dmnya mengalir dan membantunya melupakan rasa sakitnya. Yang ada di pikirannya adh membunuh, membunuh dan membunuh!
Apollo dan Brahman merinding ketika melihat wajah tanpa ekspresinya Randika.
Sebelumnya Ares kesusahan mengatasi serangan mereka berdua, tetapi sejak ledakan energi yang aneh itu, daya tempur dan gaya bertempurnya menjadi berubah. Apa-apaan itu?
B mata Randika yang merah mengeluarkan sebuah cahaya aneh. Sesudah itu, tubuhnya berubah menjadi gumpn asap dan menerjang maju.
Apollo dan Brahman memasang kuda-kuda bertahan dan menyambut serangan Ares. Ketiganya bertarung dengan sengit dan sekarang serangan Randika berhasil mendesak mereka.
Seth rangkaian serangan, kedua tangan Brahman membentuk simbol. Tiba-tiba, energi berwarna keemasan melesat ke arah Randika. Sedangkan Apollo, tinjunya sudah dpisi oleh kekuatan penuhnya hingga bercahaya.
Randika mengangkat kedua tangannya dan melebarkan tpak tangannya. Ketiga tenaga dm itu bertemu sekaligi.
DUAR!
Bagaikan bom meledak, Apollo dan Brahman sama-sama terpental sambil mengeluarkan darah.
Kali ini keduanya sudah ketakutan, benar-benar tenaga dm yang mengerikan.
Sedangkan Randika hanya berdiri diam di tempatnya dan merasakan darahnya mendidih. Sepertinya kekuatan misterius di dm tubuhnya terus mengalir dari pori-pori seluruh tubuhnya.
Darah, darah, darah, aku ingin darah!
Randika berlutut dengan satu kaki dan melesat bagai anak panah, dm sekejap dia sudah menyusul Apollo dan Brahman yang terpental.
Brahman berhasil menghindar dan tinju Randika menancap di tembok. Tiba-tiba, tembok itu retak dan retakannya menjulur ke semua arah dan akhirnya runtuh bagaikan pasir.
Apollo memperhatikan Brahma yang dikejar Randika itu untuk mencari ch. Tetapi, tiba-tiba Randika berputar dan menendang Apollo dengan kecepatan cahaya!
Meskipun Apollo menggunakan lengannya sebagai tameng, seluruh tubuhnya myang!
Serangan itu benar-benar mengerikan.
Bn Kegpan yang berada di samping juga terkejut. Apakah ini kekuatan dari seorang Ares? Lawannya itu bukan macam-macam, mereka adh sh satu dari 12 Dewa Olimpus dan kandidat kuat yang disebut-sebut sebagai Dewa Olimpus ke-13. Meskipun sudah digempur, kekuatan seorang Ares bisa menghkan mereka! Benar-benar tidak masuk akal.
Bn Kegpan, yang sudah ketakutan, tiba-tiba merasa bahwa udara di sekitarnya robek. Lalu takma kemudian sesosok orang jatuh tepat di hadapannya.
Brahman yang sudah muntah darah itu terkapar kesakitan sedangkan napas Apollo sudah pendek dan seluruh tubuhnya sudah terluka.
Mereka berdua menatap Randika yang masih bisa berdiri dengan kokoh. Rasa ngeri dan takut melintas di mata mereka berdua.
Dia sudah bukan manusia!
Memang terdengar dilebih-lebihkan, tetapi ith kenyataannya. Sedangkan Bn Kegpan hanya bisa bergetar ketika mendengar kata-kata Randika.
"Inh kekuatan penuhku."