Chapter 240: Hadiah Istimewa (2)
"Coba kamu tebak dulu." Wajah Randika sudah dipenuhi dengan senyuman nakal.
"Bunga?"
Randika menggelengkan kepnya.
"Perhiasan?"
Randika pura-pura berpikir sebentar tetapi akhirnya menggelengkan kepnya.
"Makanan?"
Randika menggelengkan kepnyagi.
"Aku menyerah."
Melihat wajah Inggrid yang penasaran dan tidak berdaya, Randika tertawalu memberikan tas bnja.
"Sayang, ini hadiah untukmu. Aku membelinya khusus untuk kamu pakai saat mm hari." Randika berkata sambil menahan tawanya.
Mendengar penjsan Randika, Inggrid terlihat bingung. Namun ketika dia melihat isi dari tas tersebut, wajahnya sudah merah padam!
Benar-benar hadiah yang. Unik!
Apa ini pantas disebut sebuah hadiah?
Wajah Inggrid sudah tersipu malu. Sekaligi dia melihat isi tas itu untuk memastikan tidak sh melihat, tetapi sayangnya ini kenyataan.
"Tenanh, kamu tidak perlu malu. Kamu hanya boleh memakainya saat berdua denganku saja." Kata Randika sambil tersenyum. Dia sudah mi membayangkan Inggrid memakai hadiahnya itu, benar-benar sexy.
Inggrid sudah mengh napas berkali-kali karena Randika memaksanya untuk melihat semua hadiahnya satu per satu. Ditambah dengan sedikit rasa penasaran, Inggrid mi mengeluarkan isi tas bnja tersebut.
Dia mengambil sehi kain sutera yang lembut dan tembus pandang, seth dipikirnya baik-baik, wajahnyangsung merah padam. Apa yang dipegangnya ini gaun transparan yang benar-benar tipis!
Ketika membayangkan dirinya memakai ini, wajahnya kembali menjadi merah padam.
Inggrid tidak bisa membayangkan lebih jauhgi, tetapi Randika sambil tersenyum berkata padanya. "Sayang, kamu pasti cantik sekali ketika memakainya nanti."
Tujuan Randika membeli gaun itu tidakin karena dia merasa Inggrid akan terlihat cantik dan sexy ketika memakainya. Siapa yang tidak bahagia melihat pasangannya memakai lingerie sexy?
Terlebih, sanin Randika memilih hadiah seperti ini adh untuk membuka pikiran Inggrid yang telu sempit. Baginya hubungan badan hanyh prasi dan ejaksi, padahal forey termasuk bagian yang paling menggairahkan!
Wajah Inggrid sudah panas, dia membayangkan bagaimana Randika akan memujinya habis-habisan ketika mm nanti memakai gaun transparan ini. Dia juga bisa memadukannya dengan beha dana dm berwarna hitam untuk menambah kesan sexy.
Randikalu berkata padanya. "Sayang, coba lihat yangin."
Inggrid menaruh gaun tersebut dan mengambil beberapa stocking yang Randika beli. Banyak jenis stocking yang dibeli Randika, mi dari stocking j, garter belt, hold up stocking dll. Semua ini demi menonjolkan keseksian paha Inggrid.
Berikutnya ada berbagai macam bra dana dm. Hal yang paling mengejutkannya adh crotchless underwear, bisa-bisanya adaa dm sevulgar itu!
Ketika melihata dm itu di toko, Randika sendiri benar-benar terkejut. Bisa-bisanyaa dm seperti itu diperjual belikan? Namun, dia memberikan jempol pada jenius yang menciptakan lingerie super sexy itu.
Terakhir, Inggrid mengambil sebuah setn baju. Melihat maid dress Jepang itu, wajah Inggrid terlihat merah.
Randika ingin dia memakai baju seperti ini?
Randika berkata sambil tersenyum. "Aku yakin kamu sangat cocok memakainya, bagaimana mm ini kita bermain tuan dan pyan?"
Diangsung membayangkan Inggrid memakai dress itu dan berkata padanya dengan nada yang lembut. "Tuan aku akan menggosok badanmu jadi cepah buka bajumu." Sepertinya dia perlu membeli kasur angin untuk di kamar mandi.
Inggrid dengan cepat menaruh kembali semua hadiah itu sambil terus terdiam. Melihat perang batin yang dimi oleh istrinya, Randika terus berusaha meyakinkan Inggrid.
"Sayang, percayh padaku, kecantikanmu akan bertambah jika memakai hadiahku ini."
"Sayang ayh, aku sudah susah payah memilihkannya untukmu. Aku ingin kamu memakainya hanya untukku."
"Sayang tatap mataku dm-dm, berjanjh kamu akan memakainya oke?"
Akhirnya seth didesak oleh Randika berkali-kali, Inggrid mengangguk sambil malu-malu.
"Asyik!"
Randika dm hati sangat senang, mulutnya tidak bisa berhenti tersenyum. Sesuai dengan kata pepatah, jika ada yang pertama maka akan ada yang kedua; jika ada yang kedua maka akan ada yang ketiga. Langkah pertama adh mkukannya untuk pertama kali, sesudahnya hanya tinggal mash waktu agar Inggrid terbiasa memakai lingerie sexy itu ketika berdua dengannya.
Yang pasti mm ini akan menjadi mm yang menggairahkan!
Suasana hati Randika benar-benar bagus sedangkan Inggrid masih tersipu malu. "Sudah duduk dulu. Nanti ku ada yang masukgi bisa-bisa ada sh pahamgi."
Randika dengan cepat duduk manis dan bertanya. "Omong-omong, pas aku tidak ada apakah ada mash?"
Inggrid berpikir sebentarlu menggelengkan kepnya.
"Apa ada kabar dari keluarga Alfred di Jakarta?" Tanya Randika.
"Tidak ada." Inggrid sendiri juga sedikit heran tetapi dia memutuskan untuk tidak memedulikannya. Meskipun Randika membunuh sh satu keturunannya, seharusnya tidak ada mash asalkan ada ikut campur tangan kakek keduanya.
"Bagaimana kabarnya Hannah?" Randika meminum minumannya Inggrid.
Melihat tindakan Randika itu, Inggrid tidak mempermashkannya. "Hannah terus terusan bertanya padaku ke mana kamu pergi, tetapi akhir-akhir ini wajahnya tumbuh jerawat. Aku tidak tahu dia sh makan apa tetapi jerawat di wajahnya makin banyak tiap hari."
Mendengar hal ini, Randika mengerutkan dahinya.
"Apa sudah dibawa ke rumah sakit?"
"Sudah, tetapi tidak telu efektif. Wajahnya masih bentol-bentol dan jerawatnya itu makin banyak. Sampai-sampai dia tidak berani keluar sama sekali." Nada suara Inggrid terdengar cemas. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk menyembuhkan adiknya yang tersayang itu.
Randika mengangguk. "Baih ku begitu, aku akan pergi dan memeriksanya."
Seth mengobrol beberapa saat dengan Inggrid, Randika berdiri dan hendak pergi. Tentu saja, mereka berdua berciuman dulu sebelum berpisah. Seth keluar dari kantornya Inggrid, Randika berniat untuk menengok Hannah.
Saat berjn, suasana hati Randika benar-benar bagus. Dia terus membayangkan apa yang akan terjadi mm hari nanti dan sudah tidak sabar menunggu datangnya sinar rembn.
Namun pada saat ini, di sisi jn ini terlihat kerumunan orang banyak.
Di Indonesia, jika terlihat ada kerumunan orang banyak, kebanyakan kejadian yang sedang terjadi tidah bagus. Orang-orang suka melihat adegan yang jarang mereka lihat seperti keckaan atau perkhian.
Randika tidak berniat untuk melihatnya jadi dia berjn melewati mereka semua. Tetapi dia tidak sengaja mendengar kata-kata orang di sampingnya. "Sial kenapama sekali? Ku mau lompat ya lompat saja, buat apa sampai ragu seperti itu?"
Melompat?
Maksudmu ada orang yang berniat bunuh diri?
Bagaimana mungkin Randika membiarkan itu terjadi?
"Permisi, maaf mengganggu." Randika dengan cepat bercampur dengan kerumunan dan menatap ke atas. Di bagian paling atas gedung yang bentai 10 itu, seorang perempuan terlihat duduk sambil menatap ke bawah seh-h siap untuk melompat kapan saja."
"Kenapa perempuan itu mau melompat?" Tanya Randika pada orang di sampingnya.
"Oh? Kau baru datang?" Pria paruh baya itu menjawab rasa penasaran Randika. "Aku dengar dia sedang putus cinta karena pacarnya selingkuh dan membuangnya. Hatinya benar-benar hancur dan dia sudah tidak ingin hidupgi. Dasar anak muda, bisa-bisanya ingin mati hanya karena hal sepele seperti itu." Pria itu mengh napasnya.