MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 247: Perempuan Misterius

Chapter 247: Perempuan Misterius

    Chapter 247: Perempuan Misterius


    Randika tidak menutup teleponnya, dia menunggu Deviana dengan sabar. Takma kemudian, Deviana menemukan sesuatu.


    "Dari yang kuperiksa, ada segerombn orang yang mendobrak masuk mat yang kamu sebut itu. Tetapi mereka semua memakai topeng dan tidak memperlihatkan wajah mereka." Kata Deviana.


    Mendengar hal ini membuat Randika sedikit gembira, setidaknya dia memiliki sesuatu sekarang.


    "Apa kamu bisa mengecek rute pergi mereka?"


    Kemudian telepon kembali sunyi, namun seth beberapa saat suara dingin Deviana dapat terdengar kembali. "Bisa."


    "Seth kamu keluar dari rumah beloh ke kiri, berjh 200 meterlu belok ke kanan. Seth itu telusuri jn itu dan nanti . "


    Dengan arahan yang diberikan Deviana, Randika beri dengan terus menggenggam erat HPnya.


    Di sisiin, di sebuah hotel, beberapa orang kekar masuk ke dm kamar dan melepas topeng mereka satu per satu.


    "Aku tidak menyangka akan semudah ini."


    Seseorang mengikat boneka ginseng dengan tali, yang terlihat pusing di sebuah pr. Sepertinya boneka ginseng itu tidak sadarkan diri. Dia terkadang hanya mengeluarkan suara seperti sedang mengomel, sepertinya dia tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang nyata.


    Seseorang tertawa. "Misi ini benar-benar gampang dan imbnnya benar-benar besar."


    Kemudian dia melempar senjata apinya kentai.


    Teman-temannya ikut tertawa. Jika mereka bisa menyelesaikan misi ini, mereka akan makan kenyang sma beberapa bn ke depan.


    Sh satu dari merekalu meletakan sebuah tempat bakar dupa di depan boneka ginseng. Di dmnya terdapat seperti serbuk kayu yang terbakar, serbuk itu memberikan wangi asap yang kuat. Hidung dari boneka ginseng itu berkedut dan menghirup semua asap tersebut, hal ini membuatnya makin pusing.


    Serbuk kayu itu adh rempah-rempahan dari Thand yang diracik khusus untuk menangkap boneka ginseng.


    Para penjahat ini bercanda ria beberapa waktulu tiba-tiba mata mereka terpaku pada boneka itu.


    "Aku tidak menyangka ada makhluk aneh seperti itu di dunia ini." Kata seseorang dari mereka. Sebelum ini dia tidak menyangka ada kehidupan intelektual seperti boneka ginseng ini.


    "Menurut kalian, apa benar jika kita memakan boneka ini kita bisa memperpanjang umur kita? Seharusnya klien kita tidak keberatan jika makhluk itu kehngan satu kakinya." Penjahatinnya menn air ludahnya. Sejujurnya, dia tidak pernah makan makanan ks atas sebelumnya jadi dia penasaran dengan rasa makanan orang kaya. Seharusnya rasanya lebih enak daripada ayam ataupun steak daging.


    Untungnya boneka ginseng ini sedang tidak sadarkan diri, ku tidak ia akan kabur terbirit-birit jika mendengar dirinya akan dimakan.


    "Benar juga. Bagaimana ku kamu mencobanya terlebih dahulu?" Sh satu temannya setuju. Makhluk supernatural seperti itu bukah hewan ataupun tanaman, bisa dikatakan bahwa ia itu spesial.


    Tidak ada satu pun dari mereka yang tidak terkejut ketika melihat keberadaan boneka ginseng itu. Ku saja tidak ada bantuan asap dupa mereka, menangkap makhluk aneh itu mungkin mustahil bagi mereka.


    Seth menatap boneka itu, Reno, sh satu dari mereka, berpikir sebentar dan menggelengkan kepnya. "Aku takut nanti klien kita akan sangat marah."


    "Hahaha sejak kapan nyalimu jadi ciut seperti itu." Sh satu temannya tertawa. "Klien kita tidak memberikan detail sama sekali bahwa benda itu hidup, kita bisa beritahu bahwa kita memotong kakinya agar tidak bisa kaburgi. Lagip coba perhatikan, benda itu masih bayi jadi lebih baik kita potong kakinya sama rata dan tidak ada yang tahu sin kita. Seth kita menyerahkannya dan menerima uang kita, baru kita merayakannya dengan memakannya."


    Reno mengerutkan dahinya dan berpikir keras. Kemarin mm, seorang perempuan berbaju hitam yang wajahnya ditutupi oleh kain menghampirinya dan memberinya sebuah misi dengan harga 5x lebih mahal daripada biasanya.


    Dm sekejap Reno menyanggupinya dan menerima dupa yang dia berikan. Tugasnya benar-benar mudah dan sekarang boneka ginseng itu terikat di ruangannya.


    Seth dipikir-pikir, dia merasa misi kali ini aneh dan telu mudah. Baginya yang paling aneh adh ketika dia bertemu dengan kliennya, dia sama sekali tidak bisa mengukur kemampuan kliennya itu.


    "Ren, aku tahu apa yang kamu pikirkan." Teman di sampingnya ikut angkat bicara. "Klien itu cuma seorang perempuan. Meskipun dia berusaha menutupinya dengan kain dan suara yang diberat-beratkan, buat apa kita takut sama seorang perempuan?"


    Temannya menambahkan. "Apa yang dikatakan Fahar itu benar. Aku punya ide yang lebih baik, bagaimana ku seth kita mendapatkan uangnya, kita bunuh dia. Seth itu kita bisa menjual makhluk aneh itu dengan harga yang lebih mahalgi."


    Bisa dikatakan bahwa saran sh satu temannya ini benar-benar menggiurkan, keserakahan mereka dapat terlihat js di mata mereka.


    Makhluk supernatural ini seharusnya berni ratusan juta bukan?


    Banyak orang kaya yang r membayar mahal jika mereka tahu apa yang akan mereka dapat.


    Otak Reno sudah berputar dengan sangat cepat, dia sama sekali tidak berkata apa-apa. Yang menjadi pertanyaannya adh seberapa kuat kekuatan si kliennya itu. Jika kliennya itu memilikitar bkang yang kuat, kematian hanyh jn keluar bagi mereka.


    Mengerti siapa yang dihadapi merupakan kunci dari pekerjaan seperti ini.


    "Reno, apa yang kamu khawatirkan? Sudah jangan berpikir telu jauh, kita tinggal kabur saja dari negara ini ku memang keadaan menjadi buruk. Dunia ini luas dan kita bisa pergi ke mana saja jika kita punya uang. Bukannya kamu ingin pergi ke Rusia? Aku dengar perempuan-perempuan di sana cantik-cantik."


    Ketika teman-temannya mendengar ini, semuanya tertawa. Kata-kata Fahar itu masuk akal, wajah Renongsung tersenyum menandakan bahwa dia setuju untuk mkukan rencana Fahar.


    "Ku begitu, bagaimana kita akan memakannya? Rebus? Atau tumis?" Reno menatap boneka ginseng yang tertidur ps itu.


    "Serahkan itu pada Fahar, dia pintar memasak."


    Fahar menatap temannya yang menyuruhnya masak itu. Baginya membunuh itu gampang, tetapi memasak? Apa dia ingin dirinya meracuni mereka?


    "Hei, aku khawatir ku kita memasaknya maka efek memperpanjang umurnya itu hng." Sh satu dari mereka menyuarakan pendapatnya. "Bagaimana ku kita memakannya mentah-mentah?"


    Mentah?


    Semuanya terlihat bingung, tetapi san itu cukup masuk akal.


    Mereka segera mengeluarkan pisau mereka dan mengeluarkan penggaris, agar mereka bisa memotongnya dengan rata. Boneka ginseng sama sekali tidak sadar bahwa nyawanya terancam, namun tiba-tiba ia bersin dan ketakutan ketika melihat pisau yang tertuju padanya.


    "Karena kamu yang menerima pekerjaan ini, shkan kamu duluan yang mencicip." Temannya memberikan Reno sebuah pisau. "Ingat jangan potong telu banyak, kita masih perlu menipu klien kita itu dulu."


    Fahar di samping Reno terlihat tidak sabar, makanan ks atas seperti ini merupakan kesempatan sekali seumur hidup. Namun, ketika Reno hendak memotong kaki si boneka ginseng, tiba-tiba terdengar suara pintu yang didobrak.


    DUAK!


    Pintu ruangan hotel ini terpental begitu saja, ketika mereka semua menoleh, terlihat sesosok pria berjn masuk.


    "Nyari mati ya kau bocah?"


    Beberapa dari merekangsung mengepung Randika, baru pertama kali ada yang berani mwan mereka.


    Randika yang terkepung itu menatap boneka ginseng yang terikat, sekarang dia benar-benar marah.


    Nyari mati?


    Kalianh yang akan mati!


    Melihat ekspresi Randika yang mengerikan itu, mereka semua merinding. Mereka semua tahu bahwa Randika datang untuk merebut makhluk yang mereka ikat itu. Tanpa perlu aba-aba, Reno dan teman-temannya sudah mengeluarkan pistol mereka dan membidik Randika.


    Dengan senjata api di tangan, buat apa kau takut? Dm sekejap rasa takut mereka hng.


    "Riwayatmu sudah . " Ketika sh satu dari mereka mi berbicara dengan arogan, Randika sudah bergerak bagai angin dan menghajar orang itu hingga membentur tembok.


    Temannya yanginngsung menyesuaikan bidikan mereka tetapi mereka tidak bisa menemukan sosok Randika. Tiba-tiba, sh satu dari mereka wajahnya terkena oleh serangan siku Randika. Gigi orang tersebutngsung rontok 3.


    Randika tidak diam saja, diangsung melompat dan myangkan sebuah tendangan pada musuhnya yangin.


    Dm sekejap, teman-temannya sudah terkapar tidak sadarkan dan ini membuat Fahar dan Reno ketakutan. Ketika teman mereka terakhir dipukul hingga pingsan oleh Randika, keduanya ini sudah berkeringat dingin dan tangan mereka yang memegang pistol itu tidak tahu harus membidik ke mana.


    Randika berjn pn menuju Fahar, dm sekejap suara tembakan dapat terdengar.


    DOR!


    Namun, justru Faharh yang tergeletak karena pukn di wajahnya dan pelurunya sama sekali tidak menyerempet baju Randika sedikit pun.


    Reno mi merenungkan kejadian ini di dm benaknya. Perempuan itu memang mengatakan pekerjaan ini gampang tetapi sekarang dia th menyesal menerima pekerjaan ini. Memang uangnya sangat banyak tetapi ku dia mati maka semua uang itu akan sia-sia.


    Sin, dia benar-benar dibutakan oleh uang. Seharusnya dia tidak asal menerima pekerjaan ini dan menyeledikinya terlebih dahulu.


    "Ambil apa pun yang kamu mau, tetapi jangan bunuh aku. Aku janji kita tidak akan mengganggumugi." Reno sudah berkeringat deras.


    Pengman hidup Reno mengatakan bahwa orang di hadapannya ini bukan orang sembarangan, jika dia menyinggungnya sekecil apa pun maka hidupnya akan myang.


    "Siapa yang mengirimmu?" Tanya Randika.


    "Seorang perempuan berbaju serba hitam. Dia menghampiriku kemarin mm dan memberiku imbn besar untuk menculik benda aneh itu." Kata Reno tanpa menyembunyikan apa pun.


    "Ciri-ciri orang itu?" Randika terus bertanya.


    "Kita bertemu di gang yang sangat gp, aku tidak bisa melihat wajahnya. Aku hanya tahu bahwa dia itu seorang perempuan dan aku tidak peduli sisanya asalkan dia mampu membayar jasaku."


    Perempuan?


    Mendengar hal ini membuat Randika berpikir sedikit. Dia merasa bahwa dia belum pernah menyinggung seorang perempuan akhir-akhir ini. Terlebih, perempuan itu tahu cara menangkap boneka ginseng yang bahkan kakeknya tidak tahu.


    Randika tenggm dm pikirannya tetapi tiba-tiba, boneka ginseng yang terikat di pr itu mendadak berteriak. Ketika dirinya menoleh, Randika melihat sesosok orang yang menggenggam erat boneka ginseng di tangannya meloncat turun dari jend.


    Tidak!


    Hati Randika mengepal, diangsung ikut melompat turun tanpa memedulikan Reno dkkgi.


    Dm sekejap ruangan hotel ini menjadi hening. Ku saja bukan karena tubuh teman-temannya yang terkapar itu, Reno mungkin sudah berpikir bahwa hari ini adh mimpi.


    Terlebihgi, mereka berada dintai 8. Kedua orang yang dilihatnya itu meloncat turun tanpa ragu-ragu sama sekali.


    Seth mendapatkan kesadarannya kembali, Reno menyadari bahwa dia th mengompol. Orang-orang seperti itu benar-benar berada di level yang berbeda. Sepertinya dia harus pensiun dan mkukan kerja yang hl.


    Diin sisi, Randika dan sosok penculik itu mendarat danngsung kejar-kejaran. Para pejn kaki di bawah terkejut bersamaan ketika melihat ada yang jatuh di depan mereka.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)