Chapter 249: Mm yang Menggairahkan
Akhirnya momen yang ditunggu-tunggu th tiba.
"Sayang, memang sekarang belum telu mm, tetapi bagaimana ku kita tidur lebih awal?" Mata Randika sudah berbinar-binar. Arti dari kata-katanya ini seharusnya dipahami oleh Inggrid.
Inggrid merasa tatapan mata Randika sudah mencabuli dirinya, dia merasa malu. Inggrid tidak berani menatap mata Randikamama, dia hanya menganggukan kepnya dengan pn.
"Aku cuci piringnya dulu." Kata Inggrid dengan nada pn.
"Sayang, kamu tidak perlu khawatir. Aku akan mencucinya besok pagi jadi jangan coba menunda-nundagi." Kata Randika.
Inggrid sendiri sebenarnya ingin menggunakan momen mencuci piring ini untuk menguatkan hatinya tetapi rencananya gagal. Dia digendong Randika dan dibawa paksa ke kamar tidur mereka berdua.
Ketika sesampainya di kamar, Randika meletakan Inggrid dengan lembut dan menciumnya.
Inggrid terkejut tetapi dia menutup matanya dan tenggm dm sensasi nikmat ini. Seth berciuman sesaat, Randika melepas Inggrid dan tersenyum nakal. "Sayang, bagaimana ku kamu mencoba memakai hadiah dariku?"
"Kamu serius?" Wajah Inggrid benar-benar merah. Dia mengingat betapa tipisnya gaun mm yang Randika beli untuknya itu, gaun itu benar-benar tidak menutupi apa-apa.
"Jangan khawatir, kamu pakai saja gaun mm itu dan nanti untuk luarnya pakai baju maid." Kata Randika di telinga Inggrid. Seth itu, dia menggigit telinganya sambil memainkan dadanya. Dm sekejap, Inggrid merasa tubuhnya tersengat listrik dan tubuhnya menjadi lemas. Sepertinya rangsangan yang sudahma dia tidak terima itu membuatnya muncrat lebih cepat.
"Kamu tidak apa-apa?" Randika masih menjti leher putih Inggrid ketika dia menyadari tubuh Inggrid yang mencengkeram erat dirinya.
Randika sepertinya menyadari istrinya yang muncrat itu dan menjadi senang, tetapi Inggrid tiba-tiba berbisik di telinganya. "Biarkan aku membersihkan diri dulu."
"Baih ku begitu, aku akan menunggumu di sini." Kata Randika sambil mencium dahinya Inggrid.
Kemudian Inggrid menuju kamar mandi sambil membawa hadiah yang diberikan Randika pagi tadi.
Mendengar suara pancuran air, Randika mi tidak sabar.
Suara detak jantung Randika benar-benar keras, tidak sabar dengan apa yang akan muncul. Dia merasa waktu berjn denganmbat. Dia merasa sudah menunggu sma 10 menit meskipun baru 1 menit belu.
Randika dengan cermat mendengarkan suara yang muncul dari dm kamar mandi. Sepertinya suara pancuran air sudah mati dan hatinya mi mekar. Tetapi pada saat ini, suara pancuran air dapat terdengar kembali.
Hatinyangsung menjadi redup, Randika berharap bisa melihat sosok sexy Inggrid secepat mungkin.
Akhirnya, suara air berhenti mengalir dan pikiran Randika sudah ke mana-mana. Takma kemudian, dia dapat mendengar suara Inggrid yang memakai bajunya. Namun, dm sekejap dia tidak mendengar suara apa-apa dari dm kamar mandi. Seharusnya Inggrid berusaha memantapkan hatinya.
Mendengar suarangkah kaki Inggrid yang terdengar mondar-mandir, seharusnya sebentargi istrinya akan keluar.
Seth beberapa saat, suasana kembali hening dan Inggrid belum keluar. Randika sudah tidak sabargi dan bertanya. "Sayang, kamu tidak apa-apa?"
"Ran, aku tidak mau keluar." Suara Inggrid terdengar malu.
"Sayang, tenang saja. Di rumah ini cuma ada kita berdua, bahkan Ibu Ipah saja tidak ada. Bukankah kubng ku baju itu khusus saat kita berduaan saja?" Kata Randika.
Malu? Buat apa malu? Yang tepat adh menggairahkan!
"Ku begitu, aku keluar sekarang." Kata Inggrid sambil memantapkan hati.
"Keluah." Randika menatap lekat-lekat pintu kamar mandi.
Takma kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan hanya kep Inggrid saja yang keluar.
"Kemarh sayang, tidak usah malu begitu." Kata Randika sambil berusaha membujuk Inggrid.
Di bawah bujukan Randika berkali-kali, akhirnya Inggrid keluar. Dm sekejap, sosok maid jepang berdiri di hadapan Randika.
Cantik!
Tatapan mata Randika terlihat senang.
Sosok Inggrid yang sekarang benar-benar menggoda. Dress yang dipadukan oleh celemek, rok, aksesoris rambut berupa telinga kelinci itu membuat sosok dewasa Inggrid terlihat cantik. Dadanya yang besar itu mencuat dengan hebat. Di bagian bawahnya, Inggrid memakai stoking j hitam yang membuatnya makin sexy.
Setiap hari jas yang dipakai oleh Inggrid membuatnya terlihat dewasa dan perempuan yang mandiri, sekarang dia hanyh seorang maid yang cantik.
Randika merasa puas th berhasil membujuk istrinya itu memakai baju seperti itu.
Inggrid berdiri kaku di depan Randika, tangannya meraih telinga Randika dan dia berbisik pn. "Bagaimana menurutmu?"
"Sayang, kamu sempurna." Randika merasa hatinya dibakar oleh api cinta. "Sini kemarh."
"Ah!"
Tangan Inggridngsung disambar oleh Randika dan sekarang dia duduk di pangkuannya.
Duduk di pangkuan orang yang dicintainya, Inggrid hanya bisa menundukan kepnya sambil tersipu malu.
Tidak kuat melihat keimutan istrinya, dm sekejap Randika memberinya french kiss.
"Sayang" Randika melepas bibirnya dan mencupang leher Inggrid sambil mengatakan. "Kamu harus memanggilku tuan untuk mm ini."
Tuan?
Inggrid kehabisan kata-kata untuk sesaat, wajahnya kembali memerah. Kenapa Randika ingin mempermalukan dirinya terus seperti ini? Apa dia tidak tahu bahwa hal itu memalukan bagi dirinya?
"Jika kamu tidak mau memanggilku seperti itu, aku akan menghukummu." Kata Randika sambil meremas dadanya.
"Sayang, panggil aku tuan." Randika ingin merubah kebiasaan sex yang dimiliki Inggrid. Dia tidak ingin hanya mkukan prasi, terkadang roley atau forey seperti posisi saling menghisap bisa membuat kehidupan sex mereka makin berwarna.
Oleh karena itu, panggn tuan untuk hari ini sangah penting. Sma Inggrid mkukannya,ngkah pertama Randika untuk kehidupan sex yang menggairahkan dengan Inggrid sngkah lebih maju.
Inggrid terlihat membuka mulutnya tetapi tidak ada suara yang keluar.
"Ran, aku tidak bisa." Kata Inggrid dengan suara pn.
Karena Inggrid dipangku oleh Randika, akhirnya Randika memutuskan untuk menggodanya sampai Inggrid mau memanggilnya tuan.
"Sayang, jika kamu tidak memanggilku tuan, aku akan terus menghukummu." Kata Randika sambil tangannya bermain-main.
Di bawah serangan tangan Randika, Inggrid terus menerima rangsangan yang intens. Inggrid terus bertahan dari serangan Randika,lu Randika berbisik di telinganya. "Sayang, panggil aku tuanmu."
Inggrid terlihat membuka mulutnya tetapigigi tidak ada suara yang keluar.
Tiba-tiba gerakan Randika berhenti total pada saat ini. Inggrid merasa bahwa dia th kehngan sesuatu yang berharga dan hatinya menjadi kosong.
"Sayang, berusahh!" Randika mengelus rambut Inggrid, dia sendiri sebenarnya sudah tidak tahan ingin mengacak-acak tubuh Inggrid. Namun, dia harus menahan diri. Ku tidak, impiannya tidak akan terwujud.
Tubuh Inggrid seperti sedang terbakar, dia ingin memanggil Randika tuan tetapi suaranya sama sekali tidak bisa keluar. Seakan-akan ada sesuatu yang mencegahnya.
"Sayang, jangan khawatir. Tidak akan ada yang tahu." Randika terus membujuk.
"Tuan."
Akhirnya, seth perang batin sekianma, Inggrid berhasil mengatakannya meskipun dengan suara pn. Seth kata-kata itu keluar, hatinya terasa lega seakan-akan beban dm hatinya sudah terangkat.
"Karena aku tuanmu, kamu harus mendengar kata-kataku." Bibir Randika sudah menempel di telinga Inggrid.
Inggrid mengangguk pn, hatinya sudah terasa lega. Tubuhnya sendiri sudah terasa panas dan sudah tidak sabargi. Apa pun yang diinginkan Randika akan diakukan.
Sekarang Inggrid benar-benar tersihir oleh Randika.
"Sekarang, tuanmu ini ingin melihat pakaian dm apa yang kamu pakai hari ini." Randika menjti bibirnya. "Lepah bajumu satu per satu."
Membantu Inggrid untuk berdiri, Randikalu berkata. "Lepah bajumu itu di depanku."
Hati Inggrid kembali mengepal. Meskipun tubuh tnjangnya sudah pernah dilihat oleh Randika, dia slu membuka bajunya dm keadaan gp. Dan sekarang Randika ingin dia membugili dirinya di hadapannya? Terlebih, dia sekarang memakai pakaian dm yang diberikan Randika pagi tadi.
Di bawah bujukan Randika, Inggrid pehan membuka roknya dengan kedua tangannya.
Randika sudah tidak sabar, dia ingin mendorong Inggrid ke tempat tidur. Namun kali ini, dia harus menghancurkan kebiasaan Inggrid yang jadul ini.
Inggrid melucuti dirinya dengan kecepatan yang sangat pn. Seth beberapa menit, akhirnya dress maid itu th terlepas semuanya. Dm sekejap, pakaian dm hitam yang dibalut dengan gaun mm berwarna ungu transparan itu nampak indah di mata Randika.
Randika tidak bisa melepaskan matanya sedetik pun dari Inggrid. Inggrid yang merasa malungsung menutupi dadanya dengan kedua tangannya.
"Biarkan aku melihatnya sayang!" Napas Randika sudah mi berat, penisnya juga sudah keras dan terasa sakit.
Dengan wajah merah, Inggrid membuka tangannya. Sekaligi pakaian dm yang sexy itu memenuhi mata Randika.
"Sayang kemarh." Kata Randika.
Inggrid yang malu itu datang ke pelukan Randika dan mereka berdua memi mm yang panjang ini dengan sebuah forey yang intens.
Seth muncrat sekali di dada Inggrid, Randika sudah tidak tahangi. Tidakma kemudian mereka berdua saling menikmati mm yang menggairahkan ini.
Mm itu, teriakan desahan Inggrid benar-benar keras. Burung-burung yang bersarang di rumahnya merasa malu ketika mendengarnya. Inggrid sendiri merasa bahwa hubungan badan mereka hari ini adh yang terbaik dari yang pernah merekakukan. Benturan pinggang itu bengsung sma 4 jam tanpa henti.
...
Mm ini benar-benar menggairahkan bagi Randika, dia sudahma memendam nafsu birahi ini sejak di Jepang. Sedangkan Inggrid yang kelhan tertidur ps di lengan Randika. Saat matahari pagi bersinar, kedua orang ini masih tertidur ps seperti suami istri yang harmonis.