MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 250: Salah Tangkap

Chapter 250: Salah Tangkap

    Chapter 250: Sh Tangkap


    Randika membuka matanya dan menatap Inggrid yang tidur dengan nyenyak di lengannya. Randika tersenyum dan mencium dahi Inggrid. Namun, Inggrid benar-benar kelhan karena serangan Randika yang intens dan tanpa henti itu jadi dia masih tertidur dengan lp.


    Ketika Randika memikirkan kejadian tadi mm, semuanya berjn dengan sempurna. Terlebih, Inggrid memanggilnya tuan dan mau memakai dress maid yang dia belikan. Tentu saja, roley kemarin bukah satu-satunya kejadian menarik. Randika mencoba beberapa posisi yang tidak biasa dan hasilnya benar-benar bagus.


    Apgi ketika desahan Inggrid lebih keras daripada sebelumnya, Randika mengangguk puas.


    Inggrid masih tertidur dengan lp, Randika memindahkan kep Inggrid secara pehan. Namun, tubuh tnjang Inggrid tiba-tiba dapat terlihat. Sambil menn air liurnya, tangan Randika mi meraba-raba.


    Meskipun sedikit linglung, Inggrid merasakan rangsangan ini dan terbangun.


    "Smat  " Bahkan sebelum dia selesai berbicara, Randika sudah menciumnya. Inggrid menyambut ciuman pagi ini dengan baik, memang rutinitas suami istri sesudah bangun adh ciuman.


    Benar-benar situasi yang menghangatkan hati.


    Seth melepaskan bibirnya, Randika berbisik di telinga Inggrid. "Sayang, apa kamu suka posisi kemarin?"


    Wajah Inggrid menjadi merah ketika dia memikirkan sex mereka yang tidak biasa itu, tetapi dia harus mengakui bahwa kemarin mm benar-benar luar biasa.


    "Biasa saja tuh." Inggrid memalingkan wajahnya, dia malu untuk mengakuinya.


    Mengetahui sifat istrinya yang malu-malu itu, Randika tersenyum. Tanpa ragu-ragu, dia mencium Inggrid kembali. Pada saat ini, tangannya ikut berenang-renang di tubuh indah Inggrid. Takma kemudian, tangannya sudah menuju ke arah paha Inggrid.


    "Kamu mau mkukannyagi?" Inggrid terkejut.


    "Kita harus hraga pagi sebelum memi hari biar segar." Randika tertawa dan memberikan stimulus agar Inggrid menjadi basah. Seth itu mereka kembali berhubungan badan.


    .....


    Akhirnya perang mereka berdua th selesai. Randika dan Inggrid segera menujuntai bawah untuk sarapan; Ibu Ipah sudah kembali pagi tadi dan sudah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Melihat makanan yangyak makan itu, Randika mengh napas lega. Untungnya saja dia tidak perlu memakan masakan buatan istrinyagi.


    Di meja makan, Ibu Ipah menatap wajah Inggrid lekat-lekat. Dialu berkata sambil tersenyum. "Nona, Anda terlihat cantik hari ini."


    "Benarkah?" Inggridngsung memegang wajahnya. Kemudian dia menatap Randika dan dia menyadari bahwa Randika berkedip ke arahnya. Sepertinya protein yang disuruh tn oleh Randika membuat wajahnya makin kencang? Tidak, tidak, tidak mungkin!


    Wajah Inggrid terlihat merah dan dia makan sarapannya sambil menundukan kepnya.


    Seth sarapan, Inggridngsung bergegas menuju kantor karena ada rapat pagi-pagi. Seth memberi Randika sebuah ciuman, Inggridngsung pergi. Randika sendiri tidak terburu-buru dan mandi terlebih dahulu.


    Seth keluar, Randika berniat untuk jn-jn. Suasana hatinya sedang baik karena kejadian semm dan juga dia belum beristirahat sejak kembali dari Jepang.


    Ketika dia berjn di area mall, Randika memperhatikan perempuan-perempuan cantik yang melewatinya. Pada saat ini, seorang lki muda melewati dirinya dan menutupi pemandangannya. Sambil memaki dm hatinya, tiba-tiba ada mobil yang berhenti di sisi jn. Sesudahnya pintu mobil terbuka, pria berbadan besar memakai topeng kain berjn keluar dan menghampiri dirinya.


    Ekspresi Randika sama sekali tidak berubah, matanya masih tertuju pada kaki-kaki perempuan yang berjn itu. Sedangkan pemuda yang melewati dirinya itu sudah ketakutan setengah mati, apa mereka datang untuk menculikku?


    Kecepatan jn para pria berbadan besar itu cepat, tidak perlu waktuma bagi mereka untuk mengepung target mereka. Anehnya, mereka mengeluarkan kain hitam dan membungkusnya ke kep Randika.


    "Akhirnya aku bisa menangkapmu Richard! Kamu kira bisa kabur seperti sebelumnya?"


    Pria berbadan besar itu berteriak di samping telinga Randika, dia dengan cepat mengikat tangan Randika dengan tali rafia.


    Tidak tahu apa-apa, tiba-tiba kepnya sudah tertutup oleh kain hitam dan tangannya diikat, Randika benar-benar bingung. Namaku Randika bukan Richard!


    Tetapi Randika sendiri tidak bisa berhenti tertawa, dia baru pertama kali melihat penculik yang sh tangkap orang. Mana mungkin dirinya tidak tertawa?


    Randika sama sekali tidak mwan, dia dengan cepat diseret oleh penculiknya ke mobil.


    Proses penculikan ini bengsung beberapa detik dan tidak mengundang telu banyak perhatian. Seth mengikat dan menutup kep korbannya, mereka segera pergi dari tempat itu.


    Pemuda yang sebelumnya berjn melewati Randika itu berdiri kaku di tempat dengan wajah yang bingung.


    Seth dipikir-pikir, kejadian ini benar-benar terjadi telu cepat dan hal ini membuat hatinya justru gelisah.


    Kenapa begitu? Dia adh anak dari orang terpenting di kota ini dan tidak ada orang yang tidak mengenal keluarganya. Tetapi dia th dididik dengan baik dan slu mengutamakan kerendahan hati. Oleh karena itu, orang-orang banyak menyukai sifat tuan muda satu ini. Dan sekarang penculik itu sh menangkap orang? Dia sama sekali tidak ingin orang tidak bersh terlibat dm mash hidupnya.


    Richardngsung mengeluarkan HP miliknya dan menelepon. "Halo ayah? Bisa minta tolong? Aku barusan melihat orangin diculik dan sekarang aku butuh..."


    Diin sisi, mobil para penculik itu mju kencang. Randika yang duduk di tengah-tengah oleh pria berbadan besar ini masih tertawa dm hatinya. Sedangkan para penculik itu terus memperhatikan keadaan. Seth beberapa saat, mereka mengh napas lega karena tidak ada yang mengejar mereka.


    "Hahaha! Kita kaya!"


    Sh satu penculik tertawa dan teman-temannya ikut tertawa. Sma bocah bernama Richard ini diserahkan pada klien mereka, mereka akan menjadi kaya raya.


    "Aku tidak menyangka bocah kaya sepertimu ternyata penurut seperti ini. Hahaha, ini juga shmu berjn sendirian di siang bolong seperti ini. Kau kira rumahmu itu tidak ada yang mengawasi?" Kata sh satu penculik.


    Namun, Randika sama sekali tidak menjawab.


    Pria paruh baya yang duduk di samping kursi pengemudi itu menykan rokoknya. "Sudah kau diam saja, kita tidak dibayar untuk mengoceh."


    "Maaf." Kata penculik itu.


    Sma perjnan, suasana benar-benar hening. Seth beberapa saat, seorang di antara mereka itu merasa ada yang sh. Kenapa bocah bernama Richard ini terlihat tenang? Apa karena dia ketakutan sampai-sampai tidak punya suaragi? Atau jangan-jangan dia tidak bisa bernapas?


    Ku bocah ini sampai mati, bukan hanya saja uang komisi mereka lenyap, kejadian ini akan menarik perhatian media.


    "Hei, cepat lepaskan topengnya! Jangan sampai dia mati karena tidak bisa bernapas."


    Mendengar kata-kata ini, mereka semua menahan napas mereka. Mereka tidak boleh membiarkan target mereka ini mati.


    Ketika kain hitam itu terlepas dari kep Randika, wajah Randika dapat terlihat dengan js.


    Eh?


    Seorang penculik yang duduk di samping Randika terkejut. Kenapa wajahnya beda dengan yang ada di foto?


    Penculikinnya juga nampak bingung ketika melihat foto yang th dibagikan sebelumnya.


    Randika menatap para penculik yang sedang linglung itu dan tidak bisa berhenti tertawa. "Kerja yang bagus."


    Tiba-tiba, wajah para penculik itu menjadi merah karena malu dan berkata pada bos mereka yang sedang merokok. "Bos, sepertinya kita sh menculik orang."


    CKIT!


    Mobil yang mju kencang iningsung mengerem mendadak dan membuat orang di dmnya terkejut.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)