Chapter 269: Ciuman Pertama
Silvia yang terbuai dengan usapan lembut di rambutnya itu terpesona ketika menatap wajah tampan Randika.
"Hmm Bisakah aku menurunkanmu?" Tanya Randika.
"Ah? Oh! Baih." Silvia turun dari pelukan Randika dengan berwajah merah. Richard yang memandang adiknya ini sebagai penyihir jahat, merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan sikap adiknya terhadap Randika.
Sepertinya kejadian penculikan ini membuat adiknya jatuh cinta pada kakak barunya ini. Richard merasa bahwa situasi menjadi lebih baik bagi dirinya. Tidak disangka-sangka, sepertinya pernikahan adiknya ini tidakmagi. Seth adiknya itu mempunyai pasangan, kehidupan nerakanya bisa berakhir danhih masa-masa indah.
Melihat loli berdada besar ini, Randika tidak bisa untuk tidak mengingat kembali ketika dia baru png kembali ke kota Cendrawasih ini dan sh menaiki mobil yang dikiranya taksi. Waktu itu yang menjadi supirnya adh perempuan muda berdada besar dengan wajah kekanak-kanakannya. Kemudian perempuan itu membawanya ke perjnan paling mendebarkan dan paling bahaya di dm hidupnya, waktu itu Randika sempat mengira dia akan mati.
Benar, adik Richard ini adh loli berdada besar waktu itu.
"Sil, apa kamu baik-baik saja?" Richard berusaha bersikap syaknya seorang kakak.
Silvia sama sekali tidak memperhatikan kakaknya itu, dia menatap tajam ke arah pangerannya itu. Kenapa dia merasa pernah bertemu dengannya?
Silvia memperhatikan Randika dari atas ke bawah, dia semakin yakin pernah bertemu dengan pria satu ini.
Tiba-tiba, sebuah ingatan melintas di ingatan Silvia dan dia tidak bisa menahan rasa terkejutnya. "Kamu, kamu, jangan-jangan yang waktu itu"
Randika tersenyum. "Aku tidak menyangka akan bertemu denganmugi, dunia memang sempit."
Wajah Silvia sudah merah padam, dia sangat gugup melihat wajah Randika. Pada saat itu, Randika sudah memberi kesan yang mendm di dm dirinya ketika dia menghkan pemilik mobil Ferrari. Keahlian mengemudi Randika membuat dirinya tidak bisa melupakan dirinya.
Richard memperhatikan suasana yang aneh di antara adiknya dan Randika. Mereka sudah mengenal sejakma? Mustahil!
Randika mencuri kesempatan untuk memandang Silvia sekaligi, dia benar-benar perempuan muda yang cantik. Wajahnya yang mirip boneka itu sama sekali berbeda dengan bentuk tubuhnya yang dewasa itu, menggoda sekali!
"Aku belum tahu namamu." Kata Silvia sambil bermuka merah.
Richard melihat adiknya yang tersipu malu itu, dia tidak pernah melihat adiknya berekspresi seperti ini sebelumnya.
.....
Seth mobil keluarga Richard dan Silvia datang, Randika berniat untuk pergi dari tempat ini. Namun, Silvia meminta kontak pribadi Randika, dia ingin bertemu dengannyagi jika waktunya tepat.
Terlebih, Silvia sangat percaya diri dengan kecantikannya dan tubuhnya dapat membuat Randika tidak bisa lepas darinya. Tujuan utamanya sekarang adh membuat pria gagah ini menjadi pacarnya!
"Kak Randika benar-benar hebat. Aku tidak pernah melihat adik perempuanku terg-g samaki seperti itu sebelumnya." Richard benar-benar mengagumi Randika seratus persen. Tidak hanya judi, keahlian b diri, sepertinya kakaknya ini jago mendapatkan hati wanita!
Luar biasa, Richard sendiri tidak pernah bisa seperti itu.
Ah! Ngomong apa kamu Richard? Kamu sendiri ini tampan dan kaya, mana ada perempuan yang tidak mau sama kamu? Tapi. Memang Randika itu berada di level yang berbeda.
"Aku tidak menyangka dia itu adik perempuanmu." Randika tertawa.
"Kak, jika kamu mau mengejar adikku, aku akan membantumu. Beritahu saja apa yang kamu perlukan untuk menaklukan hatinya." Kata Richard dengan penuh percaya diri. Dengan ini dia merasa dirinya dan Randika benar-benar teman dekat.
Mobil Richard sedang menuju perusahaan Cendrawasih, namun ketika di jn, Randika melihat Hannah sedang berjn di tepi jn. Dia merasa penasaran.
"Berhenti." Kata Randika. Dialu keluar tanpa berpamitan pada Richard danngsung mengejar Hannah.
Melihat Randika yang pergi begitu saja, Richard mengh napas sambil tersenyum pahit. Apa pun yang terjadi, dia harus membuat Randika sekutunya.
Hannah sedang berjn sambil bermain HP miliknya, namun tiba-tiba pundak kanannya ada yang mengtowel pundak kanannya. Hannahlu menoleh ke kanan bkang tetapi tidak menemukan siapa-siapa, dia merasa bingung. Kemudian tiba-tiba pundak kirinya ditowel oleh seseorang. Ketika dia menoleh, tidak ada siapa-siapa.
Hannahlu berputar-putar sambil mencari tahu siapa pkunyalu dia menemukan Randika sedang bersembunyi dengan wajah tersenyum.
"Kak!" Hannah marah karena kakak iparnya ini terus-terusan menggodanya.
"Sedang apa kamu di sini?" Randika tertawa dan marahnya Hannah justru memberinya perasaan menang. Dia sangat suka menggoda adik iparnya satu ini.
"Tentu saja bnja. Ah! Kebetn kakak ada di sini jadi temani aku bnja ya, aku masih ingin bnja beberapa bajugi." Hannahngsung menangkap tangan Randika dan menyeretnya.
Randika sudah gemetar ketika mendengar kata bnja.
Apa yang paling ditakuti olehkiki di dunia ini?
Tentu saja menemani perempuan berbnja. Kebanyakan perempuan di dunia memiliki sifat shopaholic [1], ku sudah berbnja mereka tidak akan mengenal waktu dan bisa-bisa mereka berbnja 6 jam tanpa istirahat sama sekali. Tentu saja, Hannah adh sh satu dari mereka.
"Aduh aku lupa ku ada urusan penting di kantor, aku harus segera balik ke kantor." Randika dengan cepat membuat san untuk kabur.
"Ayh kak, kita tidak akan mungkin bertemu di sini ku kak Randika benar-benar sibuk. Lagip aku cuma meminta kakak membawakan barangku tidak lebih! Aku tidak peduli, kakak harus menemaniku bnja atau aku akan tidur di kamar bersama kak Inggrid sma sebn." Kata Hannah sambil tersenyum. Dia tidak menyangka akan menemukan kakak iparnya di sini, memang lki ada untuk membawakan barang-barangnya.
Randika tidak punya pilihan sin menemaninya.
Di sepanjang jn banyak toko baju dan Hannah berniat untuk mengunjunginya satu per satu.
Penyiksaan ini bengsung begituma dan prosedur yang dkukan di tiap toko slu sama. Pertama, Hannah akan masuk ke sebuah toko dan memilih baju sedangkan Randika duduk dengan manis menunggu Hannah selesai memilih. Kedua, Hannah mencoba semua baju yang dikiranya bagus dan memperlihatkannya pada Randikalu meminta pendapatnya.
Di sini jawaban yang diberikan Randika menghasilkan nasib yang sama. Ketika dia mengangguk dan mengatakan bahwa baju itu bagus, Hannah merasa tidak puas dan merasa masih ada baju yang lebih bagus jadi dia menaruhnya kembali dan mencari bajugi. Ketika Randika menggelengkan kepnya, Hannah juga merasa baju yang dipakainya itu tidak cocoklu dia mencari bajuinnya.
Berpuluh-puluh pakaian th dicoba oleh Hannah dan Randika dapat menyimpulkan satu hal, Hannah bukannya shopaholic, dia hanya senang berjn-jn dan mencoba baju-baju baru dengan gratis. Hal ini justru memakan waktu yang lebihma.
Ketika mereka mengunjungi toko kelima, Randika sudah kelhan.
Hannah sama sekali tidak menunjukan akan berhenti mencoba baju, Randika hanya bisa pasrah.
"Halo mbak, bisa bantu aku? Resleting bajunya nyangkut nih." Tiba-tiba dari ruang ganti terdengar suara Hannah yang sedang kesusahan memakai bajunya.
Pada saat ini, penjaga-penjaga toko tidak ada yang berjaga di area ruang ganti karena tokonya yang ramai.
Randika yang mendengar teriakan tolong Hannah itu menggelengkan kepnya, dia tidak punya pilihan sin membantunya.
Ketika sesampainya di ruang ganti, Randikangsung membuka pintu tempat Hannah berada. Dia melihat Hannah memunggunginya dan resleting bajunya di bkang tidak bisa dinaikkan.
Punggung mulus berwarna putih itu memenuhi matanya sekaligus beha berwarna biru muda, Randika mau tidak mau menn air liurnya. Jika dia melepas pengait behanya itu, apa yang akan terjadi pada dirinya?
Hannah sudah menyadari ada orang yang masuk ke dm ruangan gantinya, dia mengira itu adh pyan toko. Dialu mengatakan. "Tolong bantu aku, aku tidak bisa menariknya ke atas."
"Han, bajumu itu kek." Kata Randika sambil menghampiri Randika.
Hannah yang mendengar suara lki itu menoleh danngsung terkejut. Diangsung menutupi kedua dadanya dengan tangan.
"Kak! Sedang apa kamu di sini?" Hannah menatap tajam pada Randika.
Bukannya kamu butuh bantuan untuk memakai bajumu itu? Namun kemarahan Hannah ini memang masuk akal, bagian bkang bajunya memang terbuka sekali dan memperlihatkan punggungnya itu.
Randikalu membsnya sambil tersenyum. "Han, aku hanya berusaha membantumu memakai bajumu itu. Sini, keburu nanti ada orang yang mikir tidak-tidak."
Randika menghampiri Hannah dan Hannah berhasil mengk. Tetapi pada saat ini, kakinya Randika terpeleset karena menginjak baju Hannah yang ada dintai. Tubuh Randika melesat ke arah Hannah.
Hannah hanya bisa terdiam ketika kakak iparnya itu jatuh ke arahnya.
Sekarang, kedua wajah mereka sangat dekat dan mereka saling bertukar tatapan mata.
Namun, kedua bibir mereka sudah saling mengunci dan sh satu tangan Randika mendarat di dada Hannah.
Keduanya berdiri kaku di tempat.
Ini pertama kalinya Randika merasakan bibir adik iparnya ini, Randika sama sekali tidak tahu harus berbuat apa. Namun, bagaimanapun juga, instingnya sebagai lki membuatnya meremas tangannya itu.
Empuk Benar-benar empuk.
Hannah tersadar dari kelinglungannya itu ketika merasakan tangan Randika yang meremas dadanya itu, dia dengan cepat mendorong Randika.
Namun, Hannah sama sekali tidak marah. Mhan wajahnya menjadi merah padam dan hatinya berdebar-debar.
"Kak, jika kakak macam-macamgi sama aku, aku akan menceritakan semuanya pada kak Inggrid." Hannah pura-pura terlihat marah, tetapi wajah malunya itu tidak bisa dia sembunyikan.
"Han, ini gara-gara bajumu yang kamu taruh dintai." Randika juga sedikit malu. Ketika dia berjn keluar dari ruang ganti, Hannah sudah berjongkok sambil tersipu malu di dm ruangan.
Hannah memegang bibirnya itu dan merasakan hatinya yang berdebar-debar itu, ciuman pertamanya th diambil. Dia sama sekali tidak membenci perasaan ini justru dia ingin lebih. Tetapi, akal sehatnya membuatnya sadar bahwa pria yang disukainya itu adh kakak iparnya.
Randika kemudian menunggu di luar sambil duduk. Kejadian ini murni keckaan, tidak ada yang bisa dishkan.
Namun, ketika mengingat kelembutan dada Hannah di tangannya, Randika dm hati berpikir bahwa sesekali merasakan dada adik iparnya itu bukah sebuah mash. Dan terlebih Hannah sepertinya tidak mempermashkannya.
Memikirkan rencana haremnya, Randika bisa melihat masa depan di mana Hannah dan Inggrid tersenyum bersama di pelukannya.
Memikirkan hal itu, entah kenapa Randika merasa bersemangat!
Tidakma kemudian, Hannah keluar dari ruang ganti dan terlihat tenang.
"Kak, aku mau ke kamar mandi. Tunggh di sini, aku tidakma." Kata Hannah sambil berjn menuju toilet.
Randika kembali duduk sambil menunggu Hannah. Tetapi, tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong dari arah kamar mandi. "Kak Randika tolong aku!"
[1] Suatu kondisi di mana seseorang tidakgi mampu mengontrol dirinya untuk menahan keinginan berbnja meskipun sebenarnya barang-barang yang dibeli tersebut tidak telu dibutuhkan.