Chapter 270: Shadow Mendatangi Inggrid
Ketika suara itu masuk ke telinganya, Randikangsung menjadi waspada. Tidak shgi, suara itu milik Hannah!
Tanpa ragu-ragu, Randika beri sekuat tenaga menuju kamar mandi. Tidak butuh waktuma untuknya tiba di depan kamar mandi wanita. Perempuan yang berian keluar dari dm kamar mandi terkejut ketika melihat sosokkiki masuk ke dm.
Di dm kamar mandi, Randika terkejut ketika melihat Hannah berusaha mwan mati-matian ketika ditarik oleh sesosok manusia berbaju serba hitam.
"Tidak! Lepaskan aku!" Hannah mengayun-ayunkan tas tangan miliknya ke arah sosok misterius itu.
Ketika sosok misterius itu hendak memukul Hannah hingga pingsan, dia merasakan bahaya dari arah bkangnya.
Dia dapat merasakan hawa membunuh Randika yang besar, dialu memutuskan untukri dari tempat itu dari jend. Tetapi sebelum dia mrikan diri, dia menyempatkan diri untuk memukul Hannah sekali.
Randika bergerak dengan cepat, dia berhasil mencengkeram erat pergngan kaki sosok misterius itu dan melemparnya ke tembok. Kemudian Randika menerjang ke arahnya dan bersiap untuk membunuhnya!
Sosok misterius ini tidak sempat menarik napas, seth dia menatap tembok dengan keras, dia mendapatkan sebuah pukn tepat di perutnya.
"Shadow!"
Tatapan Randika menjadi bengis, ternyata sosok misterius itu adh Shadow! Mulut perempuan itu terlihat mengeluarkan seteguk darah segar. Sambil tersenyum ke arah Randika, Shadow kembali berusaha kabur lewat jend kamar mandi.
"Tidak akan kubiarkan!"
Randika sudah mengalirkan tenaga dmnya ke kakinya dan berusaha mengejarnya. Tetapi di sampingnya, Hannah mengerang kesakitan dan itu membuat raut wajah Randika menjadi buruk.
Prioritas utamanya adh memberikan bantuan pada Hannah atau nyawa adik iparnya ini bisa-bisa berakhir di tempat ini.
"Han, kamu baik-baik saja?" Randika dengan cepat menghampiri Hannah dan memeriksa denyut nadinya. Dia menyadari bahwa pernapasannya adik iparnya itu pendek dan tidak teratur.
Tanpa ragu-ragu, Randika mengeluarkan jarum akupunturnya dan mengalirkan tenaga dmnya ke dmnyalu menusukannya pada titik-titik vital Hannah. Dialu menggendongnya dan beri menuju rumah sakit.
Bagi petugas dan orang-orang yang menunggu dengan cemas di luar kamar mandi, mereka terkejut ketika melihat sosok Randika beri keluar sambil menggendong Hannah.
Randika menggenggam erat Hannah di pelukannya, hatinya benar-benar cemas. Ini berbeda saat dia membawa Elva ke rumah sakit. Hannah terkena puknnya Shadow dengan tk, meskipun Shadow masih belum pulih sepenuhnya, kekuatan perempuan satu itu masih sangat mengerikan bagi orang biasa.
Dan bagaimanapun juga, Hannah hanyh perempuan remaja biasa. Jika dia tidak mengmi luka apa pun, Randika benar-benar akan terkejut.
SHADOW!
B mata Randika benar-benar merah, dia benar-benar membencinya.
Kali ini aku akan membunuhmu! Tunggu saja!
Di perjnan, Randika mengalirkan tenaga dmnya ke Hannah dan ini membuat wajah Hannah tidak telu pucat. Tidakma kemudian, mereka berdua tiba di rumah sakit.
Hannahngsung dibawa ke UGD dan dokterngsung memeriksanya, sedangkan Randika hanya bisa menunggu di luar.
Han Kamu harus smat!
Randika benar-benar khawatir dan rasa bencinya ke Shadow makin besar. Dia benar-benar seekor r, r yang gigih dan sangat berbisa. Randika melihat dengan mata kepnya sendiri dia th dimakan oleh hiu, dia sama sekali tidak menyangka Shadow masih hidup.
Jika dia tidak membunuh Shadow, maka Randika tidak bisa tenang dan orang-orang di sekitarnya akan berada dm bahaya.
Pada saat yang sama di kantor perusahaan Cendrawasih.
Seorang perempuan berbaju hitam dan menyembunyikan wajahnya itu naik ke dm lift. Para karyawan tidak bisa tidak merasa penasaran siapa orang itu, yang mereka tahu bahwa aura orang itu membuat mereka merinding.
Sesudahnya keluar dari lift, perut Shadow berdenyut sakit seth menerima serangan Randika. Wajahnya menjadi muram.
Ares, kau akan menerima akibatnya!
Di dm ruangan, Inggrid mengh napas sambil menatap dokumen-dokumen di atas mejanya. Pada saat ini, dia dapat mendengar suara ruangannya yang terkunci.
Ketika dia mengangkat kepnya, Inggrid terkejut ketika melihat sosok perempuan di depannya.
"Siapa kamu? Kenapa kamu bisa ada di sini?" Inggridngsung dapat merasakan firasat buruk di dm hatinya. Tatapan mata perempuan itu membuatnya merinding.
"Siapa aku?" Shadow tersenyum dan berkata pada Inggrid. "Aku dulu dikenal sebagai penguasa kegpan, sekarang aku adh iblis yang th merangkak keluar dari jurang neraka."
Hati Inggrid makin mengepal ketika mendengarnya, dia berusaha terlihat tenang di permukaan. "Apa maumu?"
"Siapagi ku bukan kamu?" Shadow tertawa keras, kebengisan hatinya sama sekali tidak bisa dia sembunyikan.
"Siapa kamu sebenarnya?" Inggrid duduk di kursinya dengan perasaan cemas ketika dia melihat Shadow yang berjn menghampirinya secara pehan.
Shadow berhenti tepat di meja Inggrid dan berkata padanya. "Aku dulu adh kegpan yang bekerja untuk Ares, tetapi sekarang, aku ingin membunuhnya dengan kedua tanganku ini."
"Ares?" Inggrid bingung.
"Aku tidak menyangka bahwa rencana konyol yang kusiapkan untuk membunuhnya mh menjadi kenyataan. Berkat kamu, aku bisa membuatnya menari di atas tanganku ini hahaha." Shadow tertawa, sedangkan Inggrid berpikir keras untuk mengh informasi-informasi tersebut.
Tiba-tiba, Inggrid mengingat ketika perusahaannya terancam bangkrut, dia berusaha meminjam uang kepada seseorang di dunia bawah tanah. Lalu seseorang tiba-tiba mendekati dirinya dan mengatakan bisa membantu dirinya. Seth dipikir-pikir, suara perempuan di hadapannya ini persis dengan orang itu.
"Kamu jangan-jangan yang waktu itu?" Ekspresi Inggrid terlihat terkejut.
"Sepertinya kamu punya ingatan yang bagus." Ekspresi Shadow kembali menjadi bengis. "Kamu th menjadi kelemahannya dan aku akan membunuhmu di depan matanya. Pertama aku akan mencabuti semua kukumu sebelum dia bahkan bisa menemukanmu,lu di hadapan matanya aku akan menggores urat nadimu itu di depan matanya. Aku sangat menantikan tatapannya yang tidak berdaya ketika dia melihatmu yang mati secara pehan itu. Ah Aku benar-benar tidak sabargi!"
Suara tawa Shadow yang menggelegar itu tidak membuat takut Inggrid. Meskipun dia sedikit khawatir dengan apa yang akan terjadi, pengmannya bertahun-tahun ini membuatnya tetap tenang.
"Aku tidak mengenal orang yang kamu maksud itu." Inggrid menggelengkan kepnya.
"Sepertinya dia tidak memberitahumu apa-apa." Shadow berjn pehan ke kursi Inggrid. Sambil tersenyum, dia membi pipi Inggrid. Tangannya yang dingin itu membuat hati Inggrid bergetar.
Inggrid sama sekali tidak berani untuk bergerak. Dia merasa bahwa perempuan ini benar-benar kabar buruk, dia tidak ingin berbuat macam-macam yang bisa membunuhnya.
Suasana di dm ruangan menjadi hening. Namun pada saat ini, pintu ruangannya tiba-tiba diketuk oleh sekretarisnya Inggrid. "Bu, ini ada beberapa dokumen yang harus ditanda tangan."
Inggrid ingin meminta tolong pada sekretarisnya itu, tetapi Shadow yang berada di bkangnya itu tiba-tiba mengambil sesuatu dari balik bajunya. Mendadak, pisau yang tajam itu sudah mendarat di lehernya.
"Aku sedang sibuk, kembalh nanti." Kata Inggrid.
Mendengar hal itu, si sekretaris memutuskan untuk pergi.
"Apa maumu?" Tanya Inggrid pada Shadow.
Shadow sama sekali tidak menjawab, tangannya masih memegang pisau yang bersandar di leher Inggrid. Kemudian, dia memukul bkang kep Inggrid hingga pingsan.