MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 312: Pernyataan Perang oleh Randika

Chapter 312: Pernyataan Perang oleh Randika

    Chapter 312: Pernyataan Perang oleh Randika


    Seth tenaga dmnya itu mengalir deras, Randika meraung keras sampai-sampai suaranya itu menutupi suara baling-baling helikopter. TIdak sampai di situ, raungan Randika masih menggema ke seluruh tempat. Teriakannya yangntang itungsung membuat semua orang menutup telinga mereka karena saking kerasnya.


    Teriakannya itu berhasil membuat para polisi melepaskan jari mereka dari ptuk dan menutupi telinga mereka.


    Randika yang daritadi berdiri diam itu sudah menunjukan kekuatannya. Seluruh tubuhnya sudah diselimuti oleh tenaga dmnya dan aura membunuhnya sudah memancar dengan hebat.


    Nama Ares bukah dicapai mlui prestasi minkan ribuan orang yang th dibunuhnya tanpa pandang bulu. Awalnya Randika enggan membunuh para polisi ini karena mereka adh saudara sebangsa dan setanah air. Tetapi jika mereka menghngi dirinya, itu sudahin cerita.


    Sekarang Barkah sudah mengerti mengapa Ivan sampai memintanya untuk membunuh orang ini, jika dia berhasil membunuhnya maka hadiah besar pasti akan jatuh ke tangannya. Melihat polisi korup satu itu, keraguan Randika sudah hng dan dia tidak akan sungkan-sungkan untuk membunuh para polisi yang berani menghnginya.


    Ketika suara teriakan Randika itu sudah tidak terdengargi, semua orang, termasuk para ahli b diri, sudah terkejut bukan main.


    "Teknik macam apa itu? Sejak kapan ada orang seperti itu di Indonesia?"


    "Bodoh, apa kamu tidak sadar dari raungannya yang membahana itu? Itu sudah pasti teknik auman singa dari Cina!"


    "Sebenarnya siapa orang itu?"


    ....


    Orang-orang mi berspeksi mengenai Randika, sedangkan Ivan sendiri sudah pucat pasi ketika raungan Randika memasuki telinganya. Dia merasa bahwa kekuatan Randika yang sekarang lebih mengerikan daripada sebelumnya. Untungnya saja raungannya itu tidak sampai membuat semua orang terpental, para polisi juga sudah kembali bersiaga. Barkah benar-benar sudah marah dan berkata dengan nada dingin. "Ini peringatan terakhir, menyerah atau kami akan membunuhmu!"


    Barkah memang sedikit terkejut dengan raungan Randika tetapi dia sama sekali tidak takut dengannya. Bagaimanapun juga,wannya ini cuma satu orang dan dia memiliki persenjataan yang lengkap dan banyak seperti ini. Buat apa dia takut? Justru dia akan melumatkan bocah satu itu!


    Terlebihgi, di antara bawahan yang dia bawa hari ini, dia mendapatkan bantuan dari Densus 88 dan Arwah Garuda. Kekuatan yang ada di tangannya ini benar-benar sudah mengerikan, tidak mungkin dia bisa kh.


    Menatap pemuda di depannya itu, Barkah mendengus dingin dan memberikan perintahnya untuk menyerang. Beberapa orang dari Densus 88 maju dan bersiap untuk menangkap Randika hidup-hidup.


    Ketika orang-orang itu maju, Randika tahu bahwa mereka bukah polisi biasa. Namun, apakah ada bedanya?


    Dia sudah pernah merasakan kehebatannya pasukan Amerika yang terkenal paling hebat di dunia, setiap prajuritnya setara dengan 100 prajurit biasa. Keahlian mereka memang terhebat dan kemampuan berpikir mereka juga ks dunia, tetapi di hadapan Randika mereka bukah apa-apa.


    Apgi pasukan yang sekarang bergerak untuk menangkap ini.


    Dengan pisau militer di tangannya, seseorang menerjang maju ke arah Randika sedangkan 4 temannyainnya menyerang dari sisi kanan dan kiri Randika. Mereka juga berkoordinasi dengan para senapan jitu untuk menghngi jalurri Randika.


    Randika tiba-tiba bergerak. Di saat pisau militer itu tertuju pada kakinya, Randika hanya memberikannya sebuah tinju di wajahnya. Dia memang terlihat tidak bergerak, tetapi itu karena puknnya sangat cepat. Insting bahaya yang sudah diasah olehtihan keras bertahun-tahun membuat prajurit ini mengangkat tangannya tetapi semua sudah tembat. Tinju Randika sudah bersarang di wajahnya dengan keras.


    Di bawah tatapan mata orang-orang, prajurit tersebut myang ke tengah-tengah mobil polisi parkir danngsung tidak sadarkan diri.


    Hanya satu pukn, Randika dapat menghkan satuan khusus anti teror Indonesia itu!


    Barkah benar-benar terkejut, namun sekarang beberapa orang menerjang Randika bersamaan. Mereka memanfaatkan momen hening tadi itu untuk menangkap Randika. Ketika mereka myangkan pukn mereka, mereka sudah disambut oleh sebuah kaki yang tertuju pada perut mereka.


    Tidak ada yang bisa melihat kapan Randika myangkan serangannya ini. Prajurit yang mendapatkan serangan tersebutngsung terpental. Begitu p 2 prajurit yang menyerang Randika dari samping, keduanyangsung tak sadarkan diri begitu menerima serangan yang sama.


    Hal yang sama juga terjadi pada prajurit-prajurit yang menerjang ke arahnya. Hanya dm 1 menit, semua satuan khusus tersebut sudah tidak punya kekuatan untuk mwan balik.


    Semua yang melihat kejadian ini menahan napas mereka. Para tamu undangan Ivan terkejut, begitu p dengan Barkah dan Ivan.


    Para keluarga aristokrat itu benar-benar tidak percaya bahwa ada orang yang sekuat Randika.


    Randika yang masih berdiri dengan tegap itu menatap Barkah dengan dingin.


    "Segitu saja kemampuan orangmu?"


    Barkah menjadi marah, begitu p para bawahannya. Tetapi mereka tidak punya pilihan, bahkan satuan khusus Densus 88 tidak berdaya apgi mereka.


    "Aku akan memberimu kesempatan sekaligi untuk menyingkir. Hari ini keluarga Alfred akan hancur, tidak ada yang bisa mencegahku untuk mkukannya." Kata Randika dengan wajah serius. Mendengar kata-kata ini, semua orang terkejut. Pemuda ini datang untuk menghancurkan keluarga Alfred?


    G. Dia sudah g!


    "Jika ada yang berani menghngiku, aku akan membunuhnya!" Kata Randika sambil menekankan kata-katanya.


    Wajah anggota keluarga Alfred menjadi pucat pasi, apakah ini akan menjadi awal dari kehancuran keluarga mereka?


    Wajah Ivan benar-benar dingin,lu dia berkata pada Randika. "Bermimph 1000 tahun sebelum kamu bermimpi menghancurkan keluargaku."


    Darah Barkah juga menjadi mendidih. "Bisa-bisanya kamu mengancam keluarga Alfred seperti itu? Apa kamu tidak peduli dengan hukum?"


    Bersamaan dengan ini, Barkah memberi isyarat untuk bersiap menembak kepada bawahannya. Ratusan senapan sekarang tertuju pada Randika dan siap menembak kapan saja!


    Tidak peduli seberapa hebatwannya ini, dia tidak mungkin bisa menghindari senjata sebanyk ini.


    "Masih tidak mau menyingkir?" Randika mendengus dingin. Ketika semua orang berfokus pada dirinya, dia tiba-tiba berubah menjadi asap. Randika benar-benar hng dan tidak ada yang bisa menemukan dirinya. Tiba-tiba dia sudah berdiri di tengah para tamu dan mencekik sh satu anggota keluarga Alfred.


    KRAK!


    Suara leher yang patah terdengar renyah.


    Kejadian ini benar-benar cepat. Barkah belum sempat memberi perintahnya, Ivan dan ratusan moncong senjata masih menatap tempat Randika sebelumnya berada.


    Randikalu membuang mayat di tangannya itu ke hadapan Ivan. "Kau berani mencoba membunuhku saat di puncak gunung, apa kau kira aku tidak berani berbuat hal yang sama pada keluargamu?"


    Barkah benar-benar marah, dialu berteriak keras pada bawahannya. "Tembak!"


    Dm sekejap, seluruh tamu itu berian ke mana-mana sedangkan para polisi itu tidak ragu menembakan senjata mereka.


    DOR! DOR! DOR! DOR!


    Rentetan senjata mi ditembakan bersamaan.


    Dibantu oleh senapan mesin helikopter dan senapan jarak jauh, semua peluru sekarang melesat cepat menuju Randika.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)