MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 316: Hancurnya Fondasi Keluarga Alfred

Chapter 316: Hancurnya Fondasi Keluarga Alfred

    Chapter 316: Hancurnya Fondasi Keluarga Alfred


    Di mm hari ini, tanpa sepengetahuan orang-orang, teriakan tragis dapat terdengar di seluruh Jakarta sepanjang mm. Seluruh kekuatan keluarga Alfred dicabut hingga akarnya oleh Randika!


    Tidak ada satupun dari mereka yang smat, metode yang digunakan Randika benar-benar mengerikan. Mereka sama sekali tidak menyangka akan ada serangan di mm hari.


    Dengan ini, keluarga Alfred sama sekali tidak punya kekuatan untuk mengganggunyagi.


    Bahkan Randika sendiri ragu, apakah seth ini keluarga Alfred masih bisa berdiri tanpa para anggota intinya atau tidak.


    Mm ini ditakdirkan mengguncang fondasi ibukota. Ketika orang-orang bangun dari tidur mereka, mereka hanya bisa membereskan mayat-mayat tersebut.


    Kejadian berdarah ini sangat mengguncang Jakarta. Awalnya kepolisian ingin menutupi kejadian ini dengan rapat, tetapi para media massa sudah mencium bau-bau berita hangat ini dan pada akhirnya menjadi berita besar yang menggemparkan Indonesia.


    Namun ketika Inggrid membuka kedua matanya, dia melihat sosok Randika tersenyum lembut pada dirinya.


    "Sudah bangun?" Melihat wajah tersenyum Randika, Inggrid membsnya dengan senyuman.


    "Apa kamupar? Bagaimana ku kita sarapan sebentargi?" Kata Randika sambil mengelus rambutnya.


    Inggrid tidak tahu apa yang th dkukan Randika kemarin mm. Yang dia tahu adh Randika tertidur bersamanya di ruangan ini.


    Randika tidak perlu memberitahu aksinya kemarin mm, dia hanya perlu melindungi senyuman wajah ini.


    Ketika Inggrid bangun, dia hendak memakai baju yang dia beli ketika Randika mandi. Kemarin dia datang ke hotel dengan baju pengantinnya, untungnya saja hotel yang ditempatinya ini menjual baju.


    Dulu ketika awal hubungan mereka, Inggrid akan memakai bajunya di kamar mandi. Seth bercumbu dan mkukan hubungan badan, rasa malunya itu sudah hng dan diangsung melepas bajunya di hadapan Randika.


    Karena dari awal Inggrid sudah cantik dan sexy, apa pun yang dia pakai akan terlihat bagus. Meskipun dia hanya memakaia jeans dan baju sederhana, kecantikannya itu sama sekali tidak berubah.


    Ketika dia sibuk melepas baju tidurnya, Inggrid menyadari bahwa Randika memperhatikan dirinya.


    "Kenapa?" Nada suara Inggrid terdengar tinggi, tetapi dia mkukannya untuk menutupi rasa malunya.


    Randika memperhatikana dm Inggrid sekaligus pantatnya itu. Paha yang mulus dan putih itu benar-benar menggoda.


    Dm sekejap, Randika menghampiri Inggrid dan berbisik di telinganya. "Sayang, karena tidak ada siapa-siapa di sini sin kita, sebaiknya kita."


    Randika tidak sempat menyelesaikan omongannya tetapi Inggrid sudah tahu apa yang dimaksud oleh Randika. Keduanyalu berciuman dan berhraga pagi terlebih dahulu sebelum sarapan. Kasur mereka menjadi saksi betapa panas cinta mereka itu.


    Seth satu jam, mereka berdua akhirnya sarapan dan pergi meninggalkan hotel mereka. Pada saat ini, wajah Inggrid sangat bahagia seperti anak kecil. Kedua tangannya merangkul lengan Randika dan kepnya beristirahat di pundak Randika.


    Melihat hal ini Randika benar-benar makin sayang dengan Inggrid. Ini pertama kalinya Randika merasa hatinya sungguh puas melihat Inggrid yang begitu bahagia, memang sepasang suami istri harus saling membahagiakan seperti ini.


    Tetapi sebelum mereka memesan tiket pesawat kembali ke kota Cendrawasih, Randika bertanya pada Inggrid. "Apakah kamu mau kembali dulu ke rumahmu?"


    Inggrid terlihat ragu-ragulu menggelengkan kepnya. "Tidak perlu."


    Inggrid sudah tidak menganggap keluarga Laibahas sebagai keluarganyagi. Terutama seth kejadian ini di mana ayahnya sendiri mengorbankan dirinya untuk menjaga hubungan keluarganya dengan keluarga Alfred. Baginya keluarga ayahnya itu sudah mati di hatinya."


    "Baih." Randika mengangguk. "Bagaimana dengan Ibu Ipah?"


    "Aku akan meneleponnya nanti, seharusnya Ibu Ipah akan kembali ke rumah." Kata Inggrid sambil tersenyum. "Tidak ada orang yang bisa menghentikan Ibu Ipah ku dia sudah serius."


    Mendengar hal ini Randika menghembuskan napas lega, dia sendiri ku harus masak bersama Inggridgimama dia bisa menjadi g.


    Keduanyalu memanggil taksi dan segera menuju bandara.


    Ketika mereka duduk di dm taksi, supir taksi itu menyapa mereka dengan hangat. "Oh? Pasangan muda ya?"


    "Hahaha bapak ini bisa saja." Randika tertawa. Keduanya sma perjnan tidak melepaskan genggaman tangan mereka.


    "Ku sudah menyetir sma puluhan tahun, tentu saja bapak bisa membedakan mana yang pasangan atau tidak. Lagip wajah istrimu terus tersenyum ketika menggandeng tanganmu lho hahaha."


    Supir taksi ini sangat ramah, dia sendiri senang melihat pasangan muda yang romantic itu. Merekalu berbicara mengenai betapa macetnya Jakarta, makanan-makanan yang ada dan berbagai macam topikinnya. Namun, pada akhirnya, mereka membahas apa yang th terjadi di Jakarta kemarin.


    "Aku kasih tahu kalian sesuatu yang penting, aku rasa kalian belum tahu." Kata si supir taksi. "Bapak dengar antek-antek keluarga Alfred di Jakarta pada mati semua kemarin karena dibunuh. Mayat-mayat mereka ada di mana-mana, benar-benar kacau tadi pagi."


    Ketika mendengar hal ini, tangan Inggrid meremas tangan Randika dan menatapnya.


    Dugaan Inggrid memang benar, semua antek keluarga Alfred di Jakarta th dibasmi oleh Randika seorang diri tadi mm. Kenapa Randika mkukannya? Karena pembantaian di kediaman keluarga Alfred hanyh kepnya saja, justru ayam tanpa kep seperti inh yang lebih berbahaya menurut Randika. Bagaimanapun juga, kekuatan keluarga Alfred masih tersebar luas di Jakarta.


    Terlebihgi, tidak semua anggota keluarga Alfred datang di acara pernikahan kemarin. Jika Randika tidak menghabisi kekuatan-kekuatan keluarga Alfred di Jakarta, sh satu dari anggota yang masih hidup bisa memanfaatkan kekuatan yang ada untuk membskan dendam keluarganya.


    Memiliki kekuatan tersembunyi seperti geng ataupun menyuap polisi tidah heran di kngan atas. Semakin kuat keluarganya maka semakin banyak dan kuat kekuatan yang berdiri di bkangnya.


    Randika menatap Inggrid yang terlihat serius itu, dia pura-pura terlihat tidak bersh. Dialu mencium tangan istrinya itu dan tersenyum.


    "Sayang, kenapa kamu menatapku serius begitu? Apa kamu rindu pelukanku seth acara kita tadi pagi? Tenang saja, nanti ku kita png ke rumah kita bisa mkukannyagi."


    Ketika mendengar kata-kata ini, Inggrid tersipu malu. Dia tidak menyangka kulit Randika bisa setebal itu, apa dia tidak malu si supir taksi itu mendengar kata-katanya itu?


    "Hahaha tidak banyak pasangan yang seperti kalian ini." Si supir taksi itu melihat Inggrid yang tersipu malu dari kaca tengahnya.


    "Pak, apa memangnya yang terjadi dengan keluarga Alfred kemarin?" Tanya Randika sambil tersenyum.


    "Nah itu, bapak tidak tahu ini benar atau tidak ya soalnya kematian orang-orang itu bersamaan dengan pembantaian keluarga Alfred di kediaman mereka. Jadi pagi ini itu adaporan pembunuhan dari berbagai tempat. Ku tidak sh mendengar ada 22 tempat yang dporkan." Wajah si supir taksi itu terlihat serius.


    "Orang-orang yang mati itu ada yang politikus, polisi bahkan preman-preman yang sudahma merajal di Jakarta."


    Lalu si supir taksi ini mnjutkan. "Tetapi sekaligi ini cuma prediksi orang-orang saja, sepertinya kasus pembantaian keluarga Alfred dan 22 tempat itu diduga melibatkan teroris yang buron kemarin itu."


    Teroris yang buron?


    Randika mendengus dingin, sejak kapan dirinya itu dicap sebagai teroris? Dia kan hanya meminjam sebuah pesawat demi menymatkan Inggrid.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)