MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 324: Randika yang Diremehkan

Chapter 324: Randika yang Diremehkan

    Chapter 324: Randika yang Diremehkan


    Keesokan harinya Randika terbangun dengan perasaan yang puas.


    Ketika dia terbangun, yang ada hanyh bau Inggrid yang membekas di tubuhnya. Sedangkan Inggrid sendiri sudah tidak ada di atas kasur.


    Inggrid slu menjaga dirinya dengan menjaga p hidupnya dan jam tidurnya. Dia juga terbiasa bangun pagi-pagi untuk menghirup udara segar, hal inh yang cukup membuatnya segar bugar sepanjang hari.


    Seth terbangun, Randikangsung mencuci mukanya dan berganti pakaian. Ketika dia turun, dia melihat Inggrid sedang menyiapkan sarapan.


    Seth mencicipi makan mm yang dibuat oleh Inggrid kemarin mm, Randika sudah yakin dengan kemampuan masak istrinya itu. Akhirnya penderitaan terbesar di dm hidupnya itu sudah berakhir.


    Randikalu berjn pehan menuju punggung istrinya yang sedang memasak tersebut. Inggrid sama sekali tidak menyadarinya karena dia sedang fokus. Melihat senyuman wajah Inggrid, Randika bisa melihat bahwa suasana hati istrinya itu sedang bagus. Meskipun memakai baju rumah, kecantikan Inggrid tetap tidak berubah. Apgi sekarang Inggrid memakaia super pendek, bokongnya yang mirip buah persik itu sungguh menggoda.


    Randika semakin mendekat dan sosok istrinya itu sungguh menggoda. Sambil mengangkat tangan kanannya, Randikangsung menyambar pantat istrinya itu. Tiba-tiba sensasi seperti tersengat listrik memenuhi tubuh Inggrid. Ketika dia menoleh, dia melihat Randika sedang meremas pantatnya. "Hei, aku sedang memasak!"


    "Sayang, kenapa kamu slu meninggalkanku? Aku kesepian tahu." Keempukan pantat Inggrid itu memenuhi tangan Randika, cintanya itu makin kuat.


    Inggrid tersipu malu. "Sudah ah jangan genit seperti itu, aku hari ini perlu masuk pagi. Sh sendiri kamu tidak bangun-bangun, ku iya kita kan bisa mkukannya sebelum pergi."


    Randika tertawa, kata-kata Inggrid ini ada benarnya juga.


    Tidakma kemudian, sarapan yang dimasak Inggrid sudah selesai dan keduanya makan bersama di meja makan.


    "Kenapa kamu perlu masuk pagi-pagi? Ada mash kah?" Tanya Randika.


    "Tidak ada mash, perusahaanku baik-baik saja kok." Jawab Inggrid.


    Randika mengangguk dan memakan makanannya. Seth berganti pakaian, mereka berdua berangkat bersama menuju kantor.


    Sesampainya di kantor, Inggridngsung menuju ruangannya sedangkan Randika menujuboratorium Kelvin. Namun pada saat ini, HP miliknya tiba-tiba berbunyi.


    Melihat nomor HP yang meneleponnya, Randikangsung mengangkatnya.


    "Iya tante ada apa?"


    "Dika, apa kamu hari ini bisa datang?" Tanya Ayu.


    "Bisa kok, apa ini mengenai penyakit jantung kennnya tante?"


    "Iya, mereka sudah tidak sabar bertemu denganmu."


    "Baih ku begitu, tolong suruh mereka tunggu sekitar 1 jam dulu ya." Seth menutup teleponnya, diangsung bertemu dengan Kelvin dan memberikan arahan. Sethnya diangsung menuju rumah Ayu.


    Ketika melihat sosok Randika yang pergi, sh satu karyawan itu merasa iri. Enak sekali menjadi seorang bos, dia bisa pergi kapanpun dia mau dan tetap dapat gaji besar. Sedangkan dia? Sudah harus bekerja keras dan lembur terus menerus, gaji yang didapatnya tetap tidak sepadan.


    Hahhhhh kapan dia yang menjadi seorang bos?


    Pada saat yang sama, Randika sudah berada di depan gedung perusahaan Cendrawasih dan memanggil taksi untuk segera berangkat menuju rumah Ayu.


    Ketika Randika masuk ke dm taksi, sesosok misterius yang mengekorinya sejak awal melepas topinya. Sambil menatap tajam taksi yang semakin menjauh itu, kebenciannya yang dia pendam itu meluap-luap.


    Sosok misterius ini th mengikuti Randika sampai ke kota Cendrawasih. Seth beberapa hari mencari, akhirnya dia berhasil mcak keberadaan Randika.


    "Aku tidak akan bisa tidur dengan tenang sebelum dendam keluargaku itu terbskan! Sekarang kau akan menerima hukuman yang jauh lebih kejam daripada kematian!"


    Sosok misterius itu membawa tas ransel di punggungnya dan berjn masuk ke dm perusahaan Cendrawasih. Petugas keamanan tidak menaruh kecurigaan padanya karena memang dia tidak mencurigakan sama sekali. Ketika dia sudah naik kentai 2, dia mencari ruangan kosong dan masuk ke dmnya.


    Hal ini diakukan berkali-kali dintai yang berbeda. Karena gerak-geriknya itu tidak mencurigakan sama sekali, tidak ada yang menyadari tindakan orang ini.


    ....


    Seth sampai, Randikangsung menekan bel pintu rumah. Seth beberapa saat, Ayu keluar sambil tersenyum dan mempershkan Randika masuk.


    "Tunggu tante bentar ya, tante ganti baju dulu."


    Seth Ayu mengganti bajunya, mereka masuk ke dm taksi dan berangkat bersama menuju daerah utara kota.


    "Semoga kamu bisa menyembuhkan anaknya kenn tante ini ya." Ayu cuma bisa berharap.


    "Tenang saja tante, aku akan berusaha semaksimal mungkin." Kata Randika sambil tersenyum.


    "Tante percaya kok sama kamu." Ayu pun ikut tersenyum.


    "Memangnya kennnya tante ini orang penting ya?" Tanya Randika.


    Ayu mengangguk dan wajahnya terlihat bernostalgia. "Dulu dia mengejarku bertahun-tahun."


    Randika terkejut, dia tidak menyangka perkembangan cerita seperti ini.


    Seth beberapa saat, mereka tiba di suatu apartemen kecil. Merekalu naik kentai 5 dan mengetuk pintu kamar nomor 520.


    Tidakma kemudian, pria berumur 50an membuka pintu.


    "Ayu?" Jeffry terkejut bukan main melihat sosok Ayu.


    "Kenapa? Apa kamu tidak senang melihatku datang berkunjung?" Ayu pura-pura terlihat judes.


    "Hahaha mana mungkin aku seperti itu bukan? Ayo, ayo, shkan masuk." Jeffrylu mengundang mereka berdua masuk.


    Mata Jeffry jatuh pada sosok Randika, dialu bertanya pada Ayu. "Hmm? Apa dia anakmu?"


    Ketika Randika berusaha mengenalkan diri, Ayu sudah memotong dirinya. "Aku perkenalkan padamu, dia adh calon menantuku. Namanya adh Randika, nanti ku dia menikah dengan anakku kamu harus memberinya banyak hadiah."


    Mendengar hal ini Randika mengh napasnya, kenapa Ayu seperti tante-tante sombong seperti itu?


    "Aku tidak menyangka akhirnya Christina akan menikah, benar-benar kabar yang luar biasa bagus!" Jeffry terlihat senang. "Kabari saja ku kalian akan menikah, aku pasti datang memberikan ucapan smat pada kalian."


    Ketika mereka masuk ke dm dan duduk di sofa, Jeffry bertanya. "Tetapi Ayu, apa kamu datang ke sini cuma untuk menyampaikan kamu sudah punya menantu?"


    "Tentu saja tidak, aku datang ke sini karena penyakit anakmu itu." Kata Ayu dengan nada jengkel. "Bukankah terakhir kali kamu bercerita tentang penyakitnya yang mi parah itu? Hari ini aku membawa Dika bersamaku untuk menyembuhkannya."


    Wajah Jeffryngsung terkejut. Pada saat ini, tiba-tiba muncul perempuan cantik yang masih berumur sekitar 21-22 dari dm kamar. Seth menguping perkataan Ayu, tatapan matanya berbinar-binar dan dia punngsung keluar dari kamarnya. "Apa benar aku bisa sembuh?"


    "Ayu, terima kasih banyak atas bantuanmu!" Jeffry sudah berurai air mata. Mereka sudahma berjuang menghadapi penyakit anaknya ini. Karena penyakit jantung ini tidak bisa disembuhkan, mereka harus mkukan rawat jn yang menghabiskan kantong mereka.


    Karena sejak kecil dia memiliki penyakit ini, Felicia tidak berani mkukan kegiatan yang telu berat. Dari kecil hingga sekarang, dia tidak pernah merasakannya yang namanya beri ataupun berenang. Karena dia pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, ayah dan ibunya itu benar-benar waspada dengan kesehatannya.


    Tetapi ketika mendengar kenn ayahnya ini bisa menyembuhkan dirinya, Felicia benar-benar senang.


    "Terus di mana dokter itu? Kapan kita bisa menemuinya?" Jeffry sudah bersemangat untuk bertemu sang dokter.


    Ketika mendengar pertanyaan itu, Ayu mengerutkan dahinya sedangkan Randika sudah menggaruk-garuk kepnya. Apa dia terlihat tidak bisa diandalkan?


    "Apa dokter itu sedang dm perjnan ke sini? Tidak mash, aku akan menunggunya sampai kapan pun." Jeffry berserta Felicia pergi ke dapur dan mengambilkan Randika dan Ayu secangkir teh.


    "Aku sudahma khawatir tentang penyakit yang diderita anakku ini, aku cuma ingin dia tumbuh dengan sehat. Aku sendiri heran kenapa dia bisa mendapatkan penyakit ini." Jeffry mengh napasnya. "Aku benar-benar senang ketika mendengar kamu kenal orang yang bisa menyembuhkan penyakitnya itu. Aku harap biaya dokter ini tidak telu mahal."


    Ayulu menatap Randika dan menggelengkan kepnya. Dialu berkata pada Jeffry. "Hei, orangnya itu sudah di sini tahu."


    "Oh dia sudah di depan?" Jeffrylu berdiri dan membuka pintunya, tetapi dia tidak menemukan siapa-siapa. Dialu kembali ke ruang tamu dan bertanya dengan wajah bingung. "Tidak ada orang tuh."


    Randikalu menggaruk-garuk kepnyagi, orang ini tidak peka atau bagaimana?


    Ayu sudah tidak tahan dengan adegan bodoh ini, dialu mengatakan. "Jeff, kamu ini bodoh atau apa? Orang yang kumaksud adh menantuku ini."


    Jeffry dan Felicia yang sudah senang itungsung menjadi murung.


    "Kamu pasti bercanda bukan?" Jeffry mengh napasnya ketika melihat wajah Randika.


    Masih muda begini sudah menjadi dokter? Apgi dia bisa menyembuhkan penyakit jantung?


    Js aku tidak akan mempercayainya!


    Ayu js menjadi marah melihat tatapan tidak percaya Jeffry. "Kamu ini tidak sopan! Aku kasih tahu ya, menantuku ini ahli dm pengobatan tradisional. Penyakit anakmu itu hanya perkara kecil baginya!"


    "Sudah jangan bohong seperti itu." Jeffry menggelengkan kepnya sambil tersenyum pahit. "Aku tidak tahu di mana kamu bjar ilmu pengobatanmu itu tetapi aku sudah berkeliling kota Cendrawasih, Surabaya dan Jakarta, semua dokter mengatakan hal yang sama bahwa penyakitnya Felicia itu tidak dapat disembuhkan."


    Ketika tatapan matanya bertemu dengan Randika, Felicia hanya bisa memaksa dirinya untuk tersenyum.


    Felicia sendiri setuju dengan penian ayahnya. Dia sudah berkeliling ke kota besar dan tidak ada dokter yang percaya diri mengatakan bahwa dia bisa sembuh. Penyakit jantungnya ini hanya bisa dikontrol bukan disembuhkan.


    "Kamu kira aku pembohong?" Darah Ayu mi mendidih. "Apa aku terlihat seperti pembohong? Ku aku ngomong menantuku ini bisa menyembuhkan ya pasti bisa!"


    Jeffry hanya mengh napasnya. "Ayu sudah, aku tahu kamu perhatian dengan anakku tetapi memang beberapa penyakit itu tidak bisa disembuhkan."


    Melihat Jeffry yang menyerah itu, Ayu benar-benar marah. Dia sma ini sudah khawatir dengan keadaan Felicia dan sekarang seth menemukan solusinya dia mh dicap sebagai pembohong?


    "Jeff, kamu tahu kan aku punya rematik? Apa kamu tahu bahwa menantuku inh yang menyembuhkanku?" Ayulu menekan kata-katanya. "Aku yakin menantuku ini bisa menyembuhkan anakmu."


    Jeffry sudah tidak tahu harus tertawa atau menangis. Penyakit jantung disamakan dengan rematik yang mudah untuk dirawat.


    Jeffry benar-benar tidak percaya Randika bisa mkukannya.


    "Sudah jangan khawatir, aku akan mencari carain untuk menyembuhkan Felicia." Kata Jeffry.


    Randika yang daritadi diam itu akhirnya mi jengkel, kenapa pak tua ini meremehkanku sedemikian rupa?


    Menatap Jeffry dan Felicia, Randika berkata dengan nada santai. "Bagaimana ku aku memeriksanya dulu? Tidak ada ruginya bukan?"
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)