Chapter 349: Jangan Pernah Ganggu Cewekku Lagi!
Beberapa orang mi menyadari kejadian ini. Bagaimanapun juga, mata mereka sudahma tertuju pada Hannah dan Viona. Dan sekarang karena Randika sedang bersitegang dengan Liu Changhai, mereka mi mengalihkan fokus mereka ke pertengkaran mereka berdua ini.
"Siapa orang yang berani mwan tuan Liu Changhai itu?"
"Hei, memangnya siapa pemuda itu? Kenapa kamu sampai menyebutnya tuan?" Tanya temannya.
"Bodoh! Apa kamu tidak tahu Liu Changhai? Dia itu anak dari keluarga aristokrat di ibu kota negara kita, Liu Changhai sering mampir ke Makau untuk berjudi dan liburan. Dengar-dengar, keluarganya itu bekerja sama dengan geng di Makau dan th memerintah Makau dari balikyar!"
Temannya itungsung menghirup napas dm-dm. "Ternyata pemuda itu sudah semengerikan itu? Bukankah berarti riwayat pria itu sama saja dengan tamat?"
"Benar, aku takutnya tuan Liu Changhai membunuhnya ketika masih banyak tamu di kasino. Bisa-bisa berita kematian ini jadi heboh."
"Seg-gnya orang, masa dia akan membunuhnya di tempat ramai seperti ini?"
"Bodoh, coba lihat para pengawalnya yang berbaju hitam itu. Apa kamu tidak lihat mereka semua membawa senjata? Mereka tinggal membayar dan menutupi berita kematian orang itu sebagai tindakan pemban diri. Aku dengar orang terakhir yang berani mwan Liu Changhai itu menghng tanpa jejak."
Keduanyalu terdiam, dunia atas benar-benar mengerikan. Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan keluarga aristokrat yang begitu bebas.
Tidak jauh dari lokasi kejadian, Yuan Ping menatap kejadian ini dengan wajah gembira. Randika benar-benar sudah tamat, meskipun dia th kehngan uangnya, setidaknya dia akan melihat Randika berubah menjadi mayat. Dan mungkin, meskipun kemungkinannya sangat kecil, dia akan meminta jatah pada Liu Changhai untuk sh satu perempuan itu nanti.
Sma kamu dapat memuaskan hati seorang Liu Changhai, kamu pasti akan mendapatkan imbnnya.
Hati Yuan Ping benar-benar terbakar oleh api kebencian dan kemarahan, dia sudah menatap Randika syaknya melihat jenasah. Tetapi sepertinya kebanyakan orang di kasino masih belum memperhatikan kejadian ini, sedangkan para staf kasino seperti tutup mata terhadap kejadian ini.
Menurut aturan kasino, siapapun tidak diperkenankan membuat keributan di dm gedung. Tetapi siapakah Liu Changhai itu? Js para staf kasino tidak berani bertindak sama sekali jika sudah melihat sosok pemuda tersebut. Para petugas keamanan kasino justru terlihat santai-santai saja, bahkan mereka tidak berani melihat ke arah Liu Changhai.
"Hahaha baru pertama kali aku melihat orang seg kamu." Liu Changhai tertawa ketika mendengar ancaman Randika itu, dia sama sekali tidak takut.
"Satu" Randika tidak peduli, dia mi menghitung.
"Siapapun yang berani mwanku akan mati mengenaskan." Liu Changhai memberikan sebuah fakta pada Randika dengan nada dingin. "Jadi sebelum aku marah, sebaiknya kamu segera pergi dari sini dan tinggalkan kedua perempuan itu padaku."
"Dua" Randika sama sekali tidak mengindahkan kata-kata Liu Changhai.
"Sepertinya kamu punya nyali, aku akui itu." Kata Liu Changhai sambil tersenyum.
Seth berkata seperti itu, sepertinya Liu Changhai memberi sinyal pada para pengawalnya.
"Tiga!"
Seth hitungan ketiga itu terucapkan, Randika menerjang ke arah Liu Changhai dan memukulnya tepat di wajahnya.
Bisa dikatakan bahwa semua orang yang memperhatikan kejadian ini sama sekali tidak menyangka bahwa Randika akan berani memukul Liu Changhai. Terlebihgi, kecepatannya benar-benar cepat! Dm sekejap, puknnya itu sudah bersarang di wajah Liu Changhai.
DUAK!
Sepertinya tinju Randika itu berhasil mematahkan hidung Liu Changhai sekaligus membuat pemuda tersebut myang beberapa meter ke bkang. Ketika dirinya myang, mata Liu Changhai hampir copot dari kantongnya karena dia tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Orang-orang di sekeliling merekangsung menjadi heboh. "G, orang itu beneran cari gara-gara sama tuan Liu Changhai?"
"Apa dia tidak tahu siapawannya itu?"
"Perang Ini sudah menjadi perang!"
Js fokus orang-orang sekarang berada di Randika. Ketika para pengawal Liu Changhai melihat kejadian ini, mereka segera menghampiri tuan muda mereka. Liu Changhai memegangi hidungnya, darah tidak bisa berhenti mengalir dari hidungnya.
"Kamu!!!" Kata Liu Changhai menunjuk ke arah Randika, sepertinya dia tidak percaya bahwa Randika berani memukulnya.
Namun tanpa disangka semua orang, sosok Randika tiba-tiba sudah berada di atas Liu Changhai dan menamparnya sekaligi!
PLAK!
Suara tamparan itu benar-benar nyaring, sebuah tpak tanganngsung membekas di pipi Liu Changhai.
Yuan Ping melihat kejadian ini dengan tubuh gemetar, dia tidak menyangka Randika akan seberani itu. Sma ini, orang-orang yang berani mwan Liu Changhai itu juhnya sangat sedikit karena itu sama saja dengan mencari mati! Bisa dipastikan bahwa Randika sudah tamat riwayatnya!
Orang-orang di sekeliling mereka mi meninggalkan aktivitas judi mereka dan mi berdiskusi satu samain. Wajah Liu Changhai sudah berlumuran darah dan hidungnya tidak berhenti mengeluarkan darah. Para pengawal Liu Changhai itu mi marah, mereka segera mencabut pistol mereka dan membidik Randika. "Berhenti!"
Tetapi Randika lebih cepat dari mereka, Randikalu mengangkat dan menggunakan Liu Changhai sebagai tameng. Tangannya Randika dengan erat memegang leher Liu Changhai, sepertinya dia bisa mengakhiri nyawa pemuda ini kapan saja dia mau.
Bergntungan di udara, Liu Changhai sudah benar-benar panik. Untuk pertama kali di dm hidupnya, dia baru pertama kali mengmi kejadian seperti ini. Dia merasa bahwa Randika akan benar-benar membunuhnya!
Ketika dia melihat tatapan mata Randika, ketakutannya itu makin besar.
"G, apa dia beneran mau membunuh Liu Changhai?"
"Ya Tuhan, apa dia sudah g?"
"Cepat hubungi manajer kasino! Kerahkan semua orang untuk menghentikannya sebelum semuanya tembat."
"Jatuhkan senjata kalian, aku tidak suka dibidik seperti itu." Randika menatap tajam pada para pengawal Liu Changhai. "Buang atau kubunuh dia."
Keempat pengawal itu tidak bergerak sama sekali, tetapi detik berikutnya wajah mereka segera berubah karena Randika meremas leher Liu Changhai dengan kuat!
"ARGH!!!"
Teriakan tragis dapat terdengar dari mulut Liu Changhai, keempat pengawalnya itu mau tidak mau menjadi ragu ketika melihatnya.
"Aku tidak akan mengngigi kata-kataku." Kata Randika dengan wajah serius.
Keempatnya saling memandang satu samain, kemudian mereka membuang pistol mereka.
Seperti membuang sampah, Randika melempar Liu Changhai begitu saja. Kemudian dia menepuk-nepuk bajunya dan merapikannya, dialu menatap ke sekelilingnya. Semua orang yang merasakan tatapan Randikangsung mngkah mundur tanpa sadar.
Mereka sudah menganggap Randika sebagai orang g.
Orang yang berani mwan keluarga aristokrat seperti Liu Changhai sudah sama seperti setan.
Tatapan mata Randika akhirnya jatuh pada Yuan Ping. Diangsung bergetar tanpa henti dan merasa lututnya lemas sekali. Sepertinya dia sudah meremehkanwannya ini!
Randikalu membawa Hannah dan Viona ke pintu keluar. Ketika Randika hendak pergi, keempat pengawalnya itu hendak mengambil pistol mereka dan menghngi Randika. Namun tatapan mata Randika membuat mereka sadar akan posisi mereka. Aura membunuh Randika membuat nyali mereka menjadi ciut.
"Jika kau berani mengganggu cewekkugi, kubunuh kau!"
Kata-kata Randika itu menggema ke seluruh kasino, sepertinya peringatan itu ditujukan pada semua orang di dm gedung tersebut.
Para pengawal Liu Changhai segera menghampiri tuan mereka. Seth memeriksa keadaan tuan mereka, mereka mengh napas lega. Liu Changhai tidak mengmi luka yang fatal, hanya saja hidungnya itu patah.
"Cepat bawa aku ke rumah sakit!" Teriak Liu Changhai dengan marah.
Para pengawalnya itu bertindak dengan cepat, mereka sudah tidak mau membuat tuan mereka ini marahgi. Ketika sosok mereka menghng, semua orang di kasino ini masih belum bisa sadar dari keterkejutan mereka.
Liu Changhai yang merupakan penguasa kota Makau ini th dihajar hingga babak belur?
Terlebihgi, pengawalnya itu memiliki senjata tetapi tidak bisa berbuat apa-apa?
Mereka semua tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Yuan Ping merasa dadanya menjadi lega ketika melihat sosok Randika yang menghng, dia sudah benar-benar basah oleh keringat. Mi dari sekarang, sepertinya menyinggung Randika merupakan pilihan yang buruk. Sedangkan untuk Liu Changhai, sepertinya dia tidak perlu berbuat apa-apa. Bagaimanapun juga, kejadian mengerikan itu hanya terjadi di antara Liu Changhai dan Randika.
Ketika di dm perjnan ke rumah sakit, wajah Liu Changhai yang berlumuran darah itu sudah dipenuhi dengan api kebencian.
"Lihat saja pembsanku nanti!"