MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 351: Akhir Dari Pembalasan Dendam Liu Changhai

Chapter 351: Akhir Dari Pembalasan Dendam Liu Changhai

    Chapter 351: Akhir Dari Pembsan Dendam Liu Changhai


    Wajah Randikangsung berubah menjadi muram, orang-orang seperti ini slu mengundang mash.


    "Sekarang kita lihat, seberapa tangguhnya dirimu sekarang!" Wajah Liu Changhai sudah dibakar oleh api kebencian.


    Li Zhen di sisinya tertawa. "Sepertinya aku tahu kenapa hidungmu sampai terluka begitu hahaha! Tetapi tenang saja, kali ini aku akan memberikan keadn untukmu."


    Viona dan Hannah js mengetahui sosok Liu Changhai, Hannahngsung angkat bicara. "Kamu tuli atau apa? Bukankah sudah kita bng jangan ganggu kamigi?"


    "Hmm perempuan yang berani." Li Zhen menganggukkan kepnya. "Seleramu ternyata bagus juga temanku."


    Seth itu Li Zhen menepuk kedua tangannya. Tiba-tiba, sekumpn pengawal berdiri di bkangnya. Jika dihitung, Li Zhen membawa kurang lebih 20 orang pengawal berbadan kekar.


    Orang-orang ini sebelumnya menunggu di dm mobil, mereka menunggu sinyal dari tuan mereka sebelum mereka keluar.


    "Jadi kalian belum kapok juga?" Kata Randika sambil mengh napas.


    Viona dan Hannah sudah sembunyi di bkang Randika, sedangkan Randika sendiri sudah mngkah maju dan menatap tajam ke arah 2 pemuda kaya tersebut. "Aku akan memberikan kalian kesempatan untukri."


    Mendengar hal ini, Liu Changhai menjadi marah. "Kau pikir kau itu siapa? Hari ini aku akan membuatmu menyaksikanku memperkosa wanitamu itu!"


    Li Zhen juga ikut tersulut amarahnya. "Sin, rakyat jta sepertimu berani-beraninya mwan? Apa kau tidak tahu kau sedang berhadapan dengan siapa? Justru aku yang memberimu waktu untukri atau aku akan membunuhmu di tempat ini."


    "Hah? Jangan bertindak syaknya kalian yang punya kota ini! Cepat pergi atau kita akan menghajar kalian sampai mati!" Teriak Hannah di bkang Randika.


    "Hahaha aku tidak sabar mendengar rintihanmu. Kita lihat saja nanti apakah kamu masih bisa bersifat sok tangguh seperti itu atau tidak." Kata Li Zhen sambil menyengir. Dialu menatap Randika. "Bunuh pria itu, janganmama."


    Mendengar hal itu, para pengawalnya itu menerjang ke arah Randika. Hentakan kaki yang menyerupai sangkak perang itu menggetarkanngit.


    Para pengawal Li Zhen ini merupakan pengawal elit, tidak ada san untuk mereka bisa kh dengan orang biasa.


    Tetapi apa yang dilihatnya membuat Li Zhen terkejut bukan main, dia merasa matanya itu hampir copot dari kantong matanya.


    Apa-apaan itu?


    Mustahil!


    Ketika pengawalnya dan Randika bertukar pukn, pengawal yang menerima pukn Randika itu terpental sejauh 10 meter! Sedangkan Randika masih berdiri dengan tegak, seh-h serangan yang diterimanya itu tidak berarti sama sekali.


    Kejadian berikutnya justru membuat dua pemuda terkuat di Makau ini makin tidak percaya dengan apa yang th terjadi. Karena para pengawal mereka ini sama sekali tidak berdaya di hadapan Randika.


    Satu per satu dari mereka dihajar oleh Randika, teriakan demi teriakan terus terdengar. Yang lebih mengenaskannyagi, para pengawal elit ini tidak dapat myangkan puknnya sama sekali!


    Sedangkan Randika, dia sedang sibuk menghajar satu per satu orang yang berani berdiri di hadapannya. Pukn maupun tendangannya berhasil membuat siapapun yang menerimanya terpental hingga menabrak mobil ataupun sisi jn.


    Bahkan sh satu pengawal itu menerima pukn secara tk danngsung tewas karena tubuhnya tidak dapat menerima dampaknya!


    Ketika satu per satu pengawal itu mi terkapar di tanah, Randika masih berdiri dengan wajah tenang. Erangan kesakitan mi memenuhi lokasi pertempuran ini.


    Li Zhen dan Liu Changhai hanya bisa menatap bingung para pengawal mereka yang dikenal ''elit'' itu terpental dan terkapar di tanah. Keadaan sudah berbalik!


    Keringat dingin mi membanjiri Li Zhen, dia baru pertama kali mengmi kejadian seperti ini.


    Tidakma kemudian, kurang dari 1 menit, akhirnya pengawal terakhir th terkapar di tanah.


    Randikalu menepuk-nepuk bajunya sekaligus merapikannya, tatapan matanya sekarang tertuju pada Li Zhen dan Liu Changhai.


    Ekspresi wajah Liu Changhai sudah panik, dia dapat mengingat betul betapa mengerikannya kekuatan Randika sebelumnya.


    Li Zhen yang ketakutan itu memberanikan diri untuk berkata pada Randika. "Kau pikir menang dari para pengawalku itu cukup menghkanku? Keluargaku menguasai seluruh kasino di kota ini, kau masih berani untuk mwanku?"


    Kesombongan Li Zhen ini memang dapat dimaklumi karena keluarganya itu memang memiliki hampir semua kasino di Makau. Kekuatan yang berdiri di bkang keluarganya itu benar-benar mengerikan, mwan dirinya berarti mwan seluruh Makau!


    Seth mendengar ini apakah pria di hadapannya itu masih berani?


    Wajah Li Zhen benar-benar arogan, dia menatap tajam pada Randika. Melihat Randika yang terdiam, Li Zhen benar-benar senang. Sepertinya gertakannya itu berhasil membuat pria tersebut berpikir 1000x sebelum membuat dirinya menjadiwan.


    Tetapi detik berikutnya membuat Li Zhen terheran-heran.


    Randika yang terdiam itu tiba-tiba menghng dan dm sekejap sudah berdiri di hadapan Li Zhen. Dengan satu tangan, Randika menangkap pergngan tangan Li Zhen dan meremukannya.


    Dm sekejap rasa sakit yang luar biasangsung merasuki Li Zhen.


    ARGH!!


    Dm sekejap Li Zhen mengerang kesakitan, keringat dinginngsung memenuhi tubuhnya. Namun, penderitaannya itu tidak berakhir sampai situ saja. Randika dengan mudah menghancurkan tng tangannya!


    Tangan Randika sudah dipenuhi oleh tenaga dmnya, bisa dikatakan bahwa satu genggaman bertenaga ini th meremukan seluruh lengan Li Zhen. Bahkan dengan bantuan teknologi zaman sekarang, akan membutuhkan waktu setidaknya 3 tahun agar dapat digunakangi.


    Para pejn kaki sudah tidak berani mendekati Randika ketika melihat puluhan orang yang tergeletak di tanah. Meskipun mereka dapat mendengar teriakan Li Zhen, mereka terus berjn tanpa menoleh.


    Wajah Li Zhen sudah pucat pasi, keringat terus mengalir dari tubuhnya. Bahkan pandangannya yang sekarang mi terasa kabur.


    Sedangkan Liu Changhai yang berada di sampingnya sudah gemetaran tanpa henti. Dia sudah berniat untuk kabur meskipun kakinya terasa lemas, tetapi dia menyadari tatapan tajam Randika.


    Tatapan matanya benar-benar mengerikan! Liu Changhai merasa jantungnya th berhenti berdetak ketika melihat kedua b mata Randika.


    Liu Changhai benar-benar kapok, dia tidak menyangka Randika akan sekuat ini. Bahkan dia sudah menggabungkan kekuatannya dengan Li Zhen, mereka tetap bukan tandingannya!


    "Sesuai kata-kataku tadi, aku akan membunuhmu jika kau berani mengganggukugi." Kata Randika sambil tersenyum.


    Sebelum Liu Changhai dapat membs, tangan kanannya th tertangkap oleh Randika. Dengan satu remasan, tenaga dm Randikangsung meremukan seluruh lengan kanannya itu. Dm sekejap, rasa sakitngsung menjr di tubuh Liu Changhai.


    ARGH!!


    Sama seperti Li Zhen, Liu Changhai mengerang kesakitan karena seluruh tng lengan kanannya th patah.


    Dengan wajah bengis, Randika menatap kedua pemuda itu. "Ini peringatanku yang terakhir, jika aku bertemu dengan kaliangi maka aku tidak akan segan-segan membunuh kalian."


    Seth berkata seperti itu, Randika membawa Hannah dan Viona masuk ke dm hotel. Di luar hotel mereka, tergeletak kurang lebih 20 orang. Seth bertarung dengan rasa sakitnya, Li Zhen dan Liu Changhai akhirnya mampu berdiri kembali meskipun mereka sekarang tidak bisa menggerakan lengan kanan mereka.


    Seth masuk ke dm kamar, Randika mengambil HPnya dan menelepon.


    Randika sangat paham kekuatan dari Li Zhen dan Liu Changhai. Meskipun dirinya tidak takut sama mereka, kedua bocah itu bisa menjadi duri di jnnya yang akan datang.


    Oleh karena itu, Randika menelepon Yuna untuk mengirim beberapa orang ke Makau. Karena seharusnya, Li Zhen dan Liu Changhai akan memanfaatkan kekuatan dunia bawah tanah mereka untuk menghabisi Randika. Namun, kedua pemuda itu baru bisa mengirim orang besok pagi jadi ini memberikan Randika waktu untuk bersiap-siap.


    Seth meminta tolong pada Yuna, Randika segera menutup teleponnya dan masuk ke dm kamar Viona dan Hannah.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)