MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 352: Ini Demi Kesehatanmu!

Chapter 352: Ini Demi Kesehatanmu!

    Chapter 352: Ini Demi Kesehatanmu!


    Ketika Randika masuk ke dm kamar para perempuan, dia sama sekali tidak menemukan sosok mereka. Namun, dia mendengar suara dari arah kamar mandi.


    "Han, jangan pegang-pegang terus ah!" Kata Viona.


    "Kak, aku benar-benar iri sama ukuran dadamu." Kata Hannah sambil tersenyum.


    Mendengar suara tersebut, Randika js kegirangan dan adrenalinnya sudah terpacu. Ketika dia mengendap-endap ke kamar mandi, dia mengetahui bahwa pintunya terkunci dengan rapat.


    Suasana hati Randikangsung berubah menjadi murung. Ketika Randika hendak kembali ke kamarnya, dia menyadari bahwa ada 2 koper terbuka terbaring di atas tempat tidur.


    Koper yang terbuka ini milik Hannah dan Viona, dapat terlihat baju dan barang-barang sehari-hari. Karena mereka berdua perempuan, barang bawaan mereka jauh lebih banyak daripada dirinya.


    Namun, yang membuat Randika tertarik bukah barang bawaan mereka minkan pakaian dm yang mereka bawa!


    Hati Randika yang murung itu kembali hidup, dia tidak mungkin melewatkan kesempatan ini!


    Sebelum itu, Randika memastikan bahwa pintu kamar mandi itu tertutup rapat. Dia memperkirakan bahwa kedua perempuan itu tidak akan keluar dm waktu dekat. Seharusnya waktunya cukup.


    Randika dengan cepat menghampiri kedua koper itu. Dan tentu saja, berbagai macam pakaian dm dapat terlihat.


    Pakaian dm wanita sudah seperti karya seni, barang-barang ini dapat menaikkan tingkat kecantikan seseorang apab digunakan dengan benar. Jadi sebagai lki, Randika sangat mengapresiasi pakaian tempur para perempuan ini.


    Tangannya masuk ke dm koper yang di sebh kanan dan begitu p dengan tangan kirinya. Sekarang dia memeganga dm berwarna merah dan putih, js merah adh punya Viona dan putih adh Hannah.


    Randika mi merasakan kelembutan yang dimilikia dm ini. Meskipun lki lebih suka melihat perempuan tnjang, justru pakaian dm sexy seperti ini akan meningkatkan gairah mereka terlebih dahulu.


    Sedangkan Randika, dia sedikit memiliki fetish stocking. Dia sangat suka melihat kaki perempuan yang putih dan mulus itu terbungkus dengan stocking hitam maupun j.


    Ketika Randika berusaha melihat-lihat pakaian dm yangin, tiba-tiba, pintu kamar mandi itu terbuka. Hal ini sangat mengejutkan bagi Randika, tetapi semuanya sudah tembat. Ketika Randika menoleh, dia sudah melihat Hannah dan Viona menatap dirinya.


    "Randika!?"


    Viona benar-benar terkejut karena di hadapannya sekarang ini, Randika sedang memeganga dm miliknya dan Hannah di kedua tangannya.


    Hal ini sudah sama seperti seorang pencuri pakaian dm yang sedang memilih-milih barang jarahannya.


    "KAK RANDIKA!" Hannah benar-benar marah. Bagi perempuan, pakaian dm merupakan hal paling privat, bisa-bisanya kakak iparnya itu menggeledah kopernya?


    Suasana kamarngsung menjadi canggung, namun tiba-tiba wajah Randika berubah menjadi serius. "Han, aku cuma mengecek apakah pakaian dm yang kamu punya ini higienis atau tidak."


    Higienis atau tidak?


    Js Hannah tidak percaya. "Kakak sebelumnya bng ada penyusup, dan sekarang kak Randika tiba-tiba peduli dengan kebersihan gitu?"


    "Kamu ini bicara apa? Pakaian dm perempuan khususnyaa dm sangat penting untuk kesehatan kalian!" Randika masih mempertahankan wajah seriusnya. "Aku kebetn melihat koper kalian terbuka jadinya sekalian aku mengecek apakah tidak ada mash dengan pakaian dmmu."


    Viona sudah mengh napasnya, Randika benar-benar tidak pandai berbohong. Kenapa dia tidak mengaku saja?


    "Jadi menurut kak Randika apakah pakaian dmku itu baik-baik saja?"


    "Tentu saja!" Randika memeganga dm berwarna putih itu dengan kedua tangannya. "Coba lihata dmmu ini. Kainnya sangat lembut jadi sangat bagus untuk sirksi darah karena tidak menekan pinggangmu. Dan juga seharusnya kain ini bisa mempertahankan posisi pantatmu agar tidak kendor. Tetapi seharusnya kamu meniru punya Viona karena punyamu itu kurang menggoda bagiku."


    Mendengar kata-kata ini wajah Viona sudah tersipu malu. Karena liburan ini ada Randika, dia membawa pakaian dm yang bagus-bagus untuk jaga-jaga.


    "Oh? Apa hubungannya dengan kesehatan?" Kata Hannah dengan nada meragukan.


    "Ku kamu pakaia dmmu yang polos inimama, bisa-bisa jiwa mudamu itu menjadi jiwa ibu-ibu!"


    Hannah benar-benar kehabisan kata-kata, apa hubungannya dengan kesehatan?


    "Baih ku begitu, kita lihat yang berikutnya." Randika mengambil secara acak tanpa menoleh dan mengambil sebuaha dm berwarna kuning dengan gambar Pikachu.


    "Hahahaa dm ini benar-benar lucu dan lembut, pantatmu akan terlindungi dengan baik. Tetapi menurutku ini kurang baik untukmu karena bagian karetnya agak kendor. Lagip ku kamumama memakaia dm seperti ini, bisa-bisa kamu ditertawakan ku terlihat oleh teman-temanmu!"


    Hannah dan Viona menatap kosong pada Randika, meskipun dia gagah dan perkasa sepertinya dia tidak tahu kapan harus berhenti.


    "Baih ku begitu, kita lihat yang berikutnya." Randika dengan santai menaruha dm kuning itu dan mengambil kembali dari koper.


    "TIDAK!" Dm sekejap, Viona berteriak dengan kencang. Wajahnya sudah benar-benar merah karena Randika barusan saja mengambila dm miliknya.


    "Ah? Apakah ini punyamu Vi? Tenang aja, ini demi kesehatanmu!" Randika tersenyum dan melihat apa yang ada di tangannya, dia benar-benar terkejut.


    Di tangannya sekarang bisa dikatakan bahwaa dm itu benar-benar tipis dan hampir tembus pandang. Jika tidak sh mengingat, ini seharusnyaa dm tipe Tanga!


    "Nah ini barua dm yang sehat! Coba kalian lihat, tali tipis ini tidak akan meninggalkan jejak di kulit kalian dan juga bagian depannya cukup ramping dan pas menutupi area privat. Sedangkan bagian bkangnya juga dapat mempertahankan kepadatan pantat!" Randika mengagumia dm hitam Viona ini. Dia sudah jatuh cinta dengan pakaian dm ini!


    "Ran! Cepat taruh! Wajah Viona benar-benar merah, nada suaranya saja sudah sangat tinggi. Dia sangat malu karena ada Hannah di sampingnya.


    "Benar-benar cerdas, ku semua perempuan memakaia dm ini js semua orang akan sehat! Luar biasa!"


    "Ran.." Viona sudah membenamkan kepnya di kedua tangannya.


    Melihat Viona yang sudah seperti itu, Randika menaruha dm tersebut di atas kasur. Kemudian dia mengambil kembali ke dm koper milik Hannah. Kali ini dia mengambil satu set bikini berwarna biru yang cukup tipis baginya.


    "Jadi untuk yang ini." Ketika Randika ingin menjskan, Hannah sudah tidak tahangi.


    "Sudah cukup!" Hannah benar-benar marah. Jika ini diteruskan, bisa-bisa seluruh koper akan dikomentari oleh Randika.


    "Han, kamu kenapa?" Randika dm hati sudah tertawa terbahak-bahak.


    "Kak, ayo kita hajar kak Randika bersama-sama!" Kata Hannah pada Viona, Hannah sudah mengambil sebuah bantal sebagai senjatanya.


    "Iya!" Viona juga mengepalkan kedua tangannya.


    Randika merasa sudah kelewatan.


    "Sudah, sudah jangan cari ribut. Ini sudah mm!"


    "Kak Viona serang kakinya ya!" Hannah js tidak mengindahkan peringatan Randika.


    "!!" Randikangsung berusahari, tetapi Hannah berhasil menangkapnya dan Viona juga berhasil merangkulnya.


    "Tidak!"


    Randika masih berusaha melepaskan diri, tetapi Hannah tetap menariknya sekuat tenaga. "Bawa kak Randika ke kasur kak!"


    Randika sukses dilempar ke kasur.


    "Mau apa kalian?" Tanya Randika dengan wajah ketakutan.


    Hannah dan Viona hanya tersenyum ke arahnya.


    Tidak!!!
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)