Chapter 370: Seleksi Internal
Seth memeriksa sekelilingnya dengan baik, Randika mengangguk puas.
Tidak buruk, para perempuan ini tidak buruk. Terutama perempuan yang memakai bikini merah di kanan sana. Meskipun pantatnya sedikit kecil, pantatnya itu terlihat kencang. Terlebihgi, pinggangnya benar-benar ramping. Dia juga menjaga penampnnya dengan baik.
Sedangkan perempuan yang memakai bikini berwarna biru di sebh kiri, meskipun dadanya kecil, dia membawa kesan segar dan muda. Bikininya yang simpel dan praktis itu membawa kesan tersendiri.
Wah ada yang tidak pakai beha! Eh sebentar, sebentar! Sin, ternyata itu Adrian yang sudah pakaia renangnya!
Randika menampar dahinya ketika melihat Adrian mmbaikan tangannya ke arahnya. Randika sudah ingin menonjok wajah bodohnya itu. "Kamu ini ngerusak pemandangan saja."
Adrian hanya tertawa dan berbisik pada Randika. "Pak, cewek mana yang bapak suka? Aku akan mengenalkanmu."
Randikangsung terkejut dan menatap Adrian lekat-lekat.
"Sayangnya aku tidak mengenal mereka semua pak, teman-temanku itu semuanyakiki." Adrian tertawa, dialu mnjutkan. "Tetapi aku lumayan tahu nama-nama mereka kok. Apa bapak suka cewek yang bernama Cindy itu? Ku tidak sh dia dari departemen marketing. Coba pak Randika lihat bentuk tubuhnya, dia benar-benar cantik dan menggoda! Terlebihgi, dia itu jomblo!"
Gaya bicara Adrian sudah sama seperti seorang mucikari. Randika hanya menatap ragu pada Adrian. "Apa kamu sedang berusaha menjebakku?"
"Tentu saja tidak! Pak Randika itu panutanku, mana mungkin aku menjebak bapak?" Adrianngsung menambahkan. "Tetapi aku sebenarnya ingin tahu siasat bapak mendekati perempuan."
Randika menatap tajam Adrian. "Jadi kamu jomblo dan tidak bisa mengajak bicara perempuan?"
Wajah Adrianngsung tersipu malu.
"Baih ku begitu, perhatikan aku." Kata Randika sambil tersenyum.
Seth itu, Randika berjn dan menghampiri tempat Cindy dan teman-temannya berada. Ketika Adrian melihat Randika berjn menghampiri Cindy, dia segera berkata pada teman-temannya. "Dibuka, dibuka, siapa yang berani bertaruh apakah pak Randika berhasil merayu Cindy atau tidak?"
"50 ribu pak Randika akan ditampar."
"100 ribu pak Randika akan ditk mentah-mentah."
"10 ribu pak Randika akan ditendang bnya!"
Dm sekejap para karyawan departemen parfumngsung memasang taruhan mereka. Jika Randika dapat melihat hal ini mungkin dia sudah muntah darah. Rupanya Adrian menjebaknya agar bisa membuka taruhan.
Jika saja Randika tahu, mungkin Adrian sudah dilempar ke dm km renang.
Lalu mereka semua dapat melihat Randika akhirnya mendekati Cindy dkk. Meskipun mereka tidak tahu apa yang mereka bicarakan, sepertinya Randika berhasil menarik perhatian mereka.
Kejadian ini membuat Adrian dan yangin terkejut bukan main.
"Apa aku tidak sh lihat? Bukankah Cindy bencikiki yang tiba-tiba mendatanginya?"
"Hebat sekali pak Randika, bagaimana bisa dia mengobrol dengan santai seperti itu? Benar-benar penakluk wanita!" Kata Axel sambil tertawa.
"Seandainya saja aku memiliki kemampuan seperti pak Randika." Kata sh satu dari mereka sambil mengh napas.
"Hahaha pergi ke Korea dulu sana, perbaiki dulu wajahmu." Canda temannya.
Tetapi, semua taruhan mereka th kh karena Randika menikmati waktunya dengan mengobrol bersama para perempuan cantik itu.
Adrian sudah senyum-senyum sendiri karena dia bisa membeli kaset PS4 yang diidam-idamkannya sma ini.
Pada saat ini, Inggrid tiba di km renang. Karena perlombaan ini akan membawa nama perusahaannya, dia perlu mengawasi seleksi internal ini secarangsung.
Namun, ketika Inggrid berjn di pinggir km, dia melihat suaminya sedang mengobrol dengan ceria bersama dengan beberapa perempuan.
Melihat Randika mengobrol dengan asyik dengan beberapa perempuan, wajah Inggrid terlihat tenang. Tetapi hatinya sudah dibakar oleh api cemburu.
"Perhatian semuanya!"
Tiba-tiba Inggrid berteriak dengan keras. Semua orangngsung menghentikan aktivitas mereka dan menatap kaget pada Inggrid. Randika yang terkejut itu juga menoleh ke arah Inggrid. Ketika dia menoleh, dia akhirnya baru menyadari bahwa yang berteriak dengan keras tadi adh istrinya.
Sin, kenapa istrinya itu tiba-tiba ada di sini?
Hati Randika benar-benar mengepal. Seth kejadian kemarin mm, sekarang Inggrid melihat dirinya merayu beberapa perempuan sekaligus. Istrinya yang cantik ini tentu makin marah pada dirinya.
Ketika berurusan dengan perempuan, kamu harus memikirkan dengan baik seg tindakanmu. Jika pasanganmu itu melihat dirimu merayu perempuanin ataupun mempekukan dirinya dengan buruk, tidak heran bahwa mereka akan menjadi mudah marah dan mmpiaskannya padamu.
Oleh karena itu, Randikangsung menjauhi Cindy dan teman-temannya dengan kecepatan kt.
"Hari ini kita semua berkumpul di tempat ini untuk menentukan siapa yang akan mewakili perusahaan kita di perlombaan renang yang diadakan oleh kota kita." Sebagai pemimpin perusahaan, Inggrid sudahma mempjari bagaimana mkukan public speaking. Ketika berbicara di depan karyawannya, Inggrid memancarkan aura pemimpin yang sangat kuat. Semua orang memperhatikan bos mereka dengan tatapan hormat.
"Menurut saya acara seperti ini sangat bagus jadi sekarang saya ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian semua." Inggrid berhenti sejenak. "Bagi siapapun yang memenangkan perlombaan ini atas nama perusahaan kita, maka uang hadiahnya akan menjadi milik orang tersebut."
Ketika mendengar kata-kata ini, semua orang terkejut bukan main. Apakah mereka tidak sh dengar?
"Untuk memotivasi kalian, saya dan petinggi yangin th sepakat untuk melipat gandakan juh kemenangan yang didapat." Kata Inggrid sambil tersenyum.
Kali ini semua orang benar-benar bersemangat. Seratus juta! Untuk karyawan seperti mereka, tentu saja nominal ini sangat besar untuk mereka. Bahkan untuk manager sekalipun, nominal ini cukup besar.
Bu Inggrid benar-benar murah hati! Sepertinya aku bisa liburan ke luar negeri kali ini." Kata sh satu karyawan.
"Hahaha jangan merasa menang duluan dong Dit. Nanti malu lho ku seleksi perusahaan kamu ternyata tidak lolos." Kata temannya.
"Lihat saja kemampuan renangku." Kata Adit dengan mata yang bersemangat. "Seratus juta itu akan menjadi milikku!"
Semua orang menjadi bersemangat. Tentu saja uang adh bensin bagi para karyawan ini untuk mkukan yang terbaik. Tindakan Inggrid ini berhasil membuat mereka semua termotivasi.
Dan ketika Inggrid mengatakan akan menggandakan uang hadiahnya, semua darah para karyawan ini mendidih.
"Bu Inggrid tidak usah khawatir, gr itu milik kita!"
"Omong doang, sini kita tentukan siapa yang lebih cepat!"
"Aduh kamu berenang saja hampir tidak bisa kok nantang-nantang? Kamu kira kita renangnya di km renang anak kecil?"
Bisa dikatakan bahwa para karyawan ini berbondong-bondong ingin menjadi perwakn perusahaan ini, darah mereka yang mendidih ini membuat mereka menjadi kasar.
"Tenang, tenang, hari ini kita akan mengadakan seleksi dan menentukan siapa yang akan menjadi wakil perusahaan kita. Jadi semuanya harap mendaftar dengan tertib." Kata Inggrid sambil tersenyum.
"Baih, semakin cepat semakin baik!"
Semua orang menjadi bersemangat dan satu per satu peserta mi didata. Total 16 orang th mengikuti seleksi internal ini.