MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 371: Menantang Orang yang Salah

Chapter 371: Menantang Orang yang Salah

    Chapter 371: Menantang Orang yang Sh


    Karena km renang perusahaan ini cuma mempunyai 8 jalur, jadi mereka akan dibagi dm 2 kelompok. Seth mendapatkan kelompok, 8 orang ini akan berkompetisi dan menghasilkan 2 pemenang. Kelompok kedua akan mkukan hal yang sama dan menghasilkan 2 pemenang.


    Lalu para peserta yang kh akan dikumpulkan dan dipertandingkan kembali. Namun, kali ini mereka hanya mencari 1 pemenang saja. Total ada 5 orang yang akan menjadi perwakn dari perusahaan Cendrawasih nanti.


    Untuk peraturannya, satu orang perlu mencapai ujung sebanyak 4x jadi bisa dikatakan bahwa kompetisi ini hanya perlu 2x bk balik.


    Mendengar peraturan seleksi ini, para peserta tidak keberatan. Yang ada di dm kep mereka sekarang adh keluar menjadi pemenang. Karena sebelum ini mereka harus meminta ijin kepada kep departemen mereka, mereka dijanjikan bonus apab berhasil mengharumkan nama departemen mereka.


    Jadi bisa dikatakan bahwa hadiah mereka akan berjuh 3x, js ini merupakan uang yang melebihi 1 tahun gaji mereka!


    Randika sendiri ikut terbakar oleh api semangat. Karena dia menyadari Inggrid tidak memarahi dirinya, dia beri menuju Cindy dan teman-temannyagi.


    Cindy dan teman-temannya ini juga ingin ikut mencoba, tetapi seth melihat para peserta yang dominankiki itu, mereka mengurungkan niat mereka.


    Inggrid hanya melirik ke arah Randika secara diam-diam. Sekaligi dia melihat suaminya itu dengan beberapa perempuangi, dia benar-benar tidak tahu apa yang sedang dipikirkan suaminya itu.


    Pada saat ini, perwakn dari departemen parfum yaitu Axel dan Adrian sebentargi akan bertanding.


    "Sudah siap?" Tanya sh satu dari teman mereka.


    Mereka berdua cukup gugup, tetapi ketika mereka melihat ke sekeliling mereka, semua peserta yangin tersenyum ke arah mereka berdua. Sepertinya mereka menganggap remeh dirinya dan Axel, seakan-akan mereka berdua datang untuk membodohi diri mereka sendiri.


    "Siap-siap png untuk menangis ke ibumu!" Teriak Adit.


    "Adrian, Axel, kalian berdua pasti bisa." Teriak para temannya dari departemen parfum.


    Sesudah peluit berbunyi, Adrian dan Axel benar-benar tertinggal.


    Ketika semua orang sudah menyelesaikan putaran mereka, Axel dan Adrian tertinggal 1 putaran.


    Seth mereka berdua selesai dan naik ke permukaan, semua orang menertawai mereka berdua.


    "Hahaha orang-orang dari departemen parfum ternyata cupu! Sudah ikut lomba panjat pohon manga saja sana!" Semuanya tertawa.


    "Hei, maksudmu apa?" Orang-orang dari departemen parfum tidak terima dihina seperti itu.


    "Aku cuma mengatakan yang sebenarnya, sh sendiri tidak bisa berenang." Yanginnya ikut tertawa kembali.


    Axel dan Adrianngsung membs mereka. "Kami masih punya perwakn."


    "Oh ya?" Orang-orang itu menyengir. "Supaya lebih seriu bagaimana ku kita bertaruh? Ku satu saja dari departemen parfum menjadi wakil perusahaan, kami akan membayar kalian 1 juta. Ku kalian yang kh, kalian cukup mengatakan bahwa departemen kalian adh yang terlemah di perusahaan kita."


    Sin, ini penghinaan namanya!


    Adrian dan Axel kembali danngsung bertanya pada orang-orang departemen parfum. "Siapa berikutnya?"


    Mereka semuangsung tersenyum pahit. "Sejujurnya kalianh yang paling hebat di antara kita semua. Ingat kita semua itu orang kantoran yang tiap harinya cuma duduk sepanjang hari. Stamina kami js jauh di bawah kalian berdua."


    Mendengar hal ini, semuanya menjadi murung. Orang-orang yang mengejek merekangsung tertawa. "Hahaha sepertinya tidak ada yang berani mwan kita, sudah cepat minta maaf dan mengakui kekhan kalian."


    "Bajingan, apa kalian terima dihina seperti itu?" Orang-orang departemen parfum ini mi tersinggung. Mereka mengikuti seleksi ini karena tergiur oleh uang tetapi sekarang ini mengenai wajah departemen mereka!


    "Hei, bukankah kita masih punya pak Randika?" Pada saat ini seorang perempuan angkat bicara. Tatapan mata semua orangngsung penuh dengan keraguan.


    "Pak Randika bisa berenang?" Tanya orang di sampingnya.


    "Seharusnya bisa lha, apa yang pak Randika tidak bisakukan?" Orang iningsung mengingat ketika Randika melompat turun dari jend dan masih baik-baik saja.


    Sejak hari itu, semua orang di departemen parfum meni bahwa Randika bukah orang biasa.


    Semuanya mi mencari keberadaan Randika. Namun, mereka tidak menyadari bahwa Randika sedang asyik sendiri. Dia masih mengobrol dengan Cindy dan teman-temannya. Mereka tampak tertawa dan tersenyum, hal ini membuat Axel dan Adrian geleng-geleng.


    Wajah departemen kita sedang dipertaruhkan dan bos kami mh merayu cewek!?


    Meskipun Randika bukah pemimpin mereka secara nama, mereka semua tahu posisi yang dimiliki oleh Randika. Bahkan Kelvin sangat menghormati Randika. Terlebihgi, Randika memiliki kemampuan dan pengetahuan. Oleh karena itu, semua orang di departemen parfum menganggap bahwa Randikah pemimpin mereka yang sebenarnya, terutama orang-orang yang dipilih oleh Randika untuk mengembangkan ramuan X sebelumnya.


    "Kamu tahu tidak waktu itu aku berdoa pada Tuhan dan memintanya untuk mengirimkan mikatnya, sma ini aku heran kenapa kok tidak segera dikabulkan permohonanku. Hebatnya, ternyata Dia mempertemukan kita di sini." Randika terus menerus mengeluarkan kata-kata manisnya.


    Pada saat ini, pundak Randika ditepuk dari bkang.


    Randika hanya menggerakan pundaknya ke bkang, yang berarti bahwa jangan mengganggu dia.


    Tetapi pundaknya sekaligi ditepuk dari bkang.


    Lagigi Randika menknya.


    "Pak" Akhirnya Adrian berbicara sekaligus menepuk pundak Randika.


    "Kenapa? Apa kamu tidak lihat aku sedang sibuk?" Randika kehabisan kata-kata terhadap bawahannya yang tidak peka ini.


    "Pak, kita butuh bantuanmu." Kata Adrian. Axellu menambahkan. "Orang-orang dari departemenin berkata buruk pada kita, kita butuh bantuan pak Randika untuk menymatkan wajah departemen kita."


    "Kenapa harus aku?" Randika mengh napasnya. "Bukankah solusinya gampang? Kenapa kalian tidak berusaha menang sendiri?"


    Adrian dan Axel hanya bisa menunduk malu. Ku kita bisa menang, kami tidak akan ke tempat bapak!


    "Sudah pergi sana, aku sedang sibuk." Awalnya mereka mengira bahwa Randika akan setuju membantu mereka, tetapi mereka tidak mengira akan ditk mentah-mentah seperti ini.


    Orang-orang yang mengejek itu mendatangi tempat Randika berada. "Hahaha sepertinya departemen parfum sudah kehabisan orang sampai-sampai meminta bantuan orangin."


    Mereka semua tidak tahu identitas Randika, mereka mengira Randika berasal dari departemenin.


    Randika sama sekali tidak peduli dengan mereka. Namun, orang-orang ini terus menerus mengganggu dirinya dan menantangnya untuk berpartisipasi.


    "Ayo bantu saja mereka, apa kamu takut?"


    "Yah dasar banci! Sama air aja takut!"


    "Sudah, sudah, ngapain nantang banci seperti dia."


    Adrian dan Axel menatap bos mereka, berharap dia mengerti perasaan departemen mereka seperti apa.


    Tentu saja, Randika terpancing. "Oh? Apa kalian berani mwanku? Aku tidak segan-segan memakai kekuatan penuhku untuk mwan kalian."


    "Hahaha kekuatan penuh apaan? Jangan-jangan maksudmu kamu mau pakai papan pmpung?" Semuanya tertawa.


    Pada saat ini, Cindy berkata pada Randika. "Bagaimana ku kamu ikut saja? Ku menang nanti aku akan menciummu sebagai hadiahnya."
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)