Chapter 410: Perjnan yang Menyenangkan
Di sisiin, ada dua orang perempuan yang sedang mendiskusikan apakah akan ada kisah cinta yang terjadi sma di perjnan ini.
"ngkah baiknya jika aku bisa bertemu dengan jodohku dm perjnan kali ini." kata seorang gadis mungil di sebh kiri.
Yang di sebhnya adh sahabatnya, dia membsnya dengan lembut. "Kita itu pergi ke hutan purba. Lakiki yang kamu temui nanti pasti berambut panjang dan hanya memakai rok kulit, dan mereka akan terlihat seperti orang primitif."
"Apa yang kamu bicarakan, aku pasti akan bertemu dengan jodohku kali ini! Dan tentu saja, orang itu pasti pangeran yang tampan, tinggi, dan kaya, sama seperti dongeng yang aku dengar saat masih kecil." Sebuah kerinduan muncul di wajah gadis itu.
Sahabatnya itu mencondongkan tubuh ke telinganya, dia tersenyum dan berkata dengan suara rendah. "Apakah dongeng itu bernama Tarzan?"
Kata-kata iningsung membuat wajah temannya itu menjadi merah. "Kenapa kamu slu ingin menghancurkan mimpiku? Tidak ada shnya kan berandai-andai!"
"Hahaha jangan marah, aku hanya bercanda." Sahabatnya itu tersenyum. "Tapi kamu benar-benar suka kisah cinta yang seperti dongeng?"
"Tidak tahu, aku ms ceritagi." Perempuan yang bertubuh kurus itu memalingkan wajahnya untuk melihat ke luar jend.
Orang-orang di dm bus juga sedang mengobrol. Randika, Inggrid dan Hannah duduk bersama dan berada di posisi tengah. Indra duduk di bkang sendirian, dia th menempati lebih dari dua kursi orangin.
Randika mencium aroma yang berbeda dari kedua wanita itu, sangat mempesona. Tidak heran di zaman kuno dikatakan bahwa menjadi seorang kaisar itu sangat baik, dengan tujuh puluh dua selir, kehidupannya tidak akan pernah menjadi buruk.
Hannah tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Randika, perempuan ini mengeluarkan gitar dari samping dan mi betih di dm bus.
Randika senang saat melihatnya. "Hannah, apakah kamu sedang betih gitar?"
"Ya, aku betih t musik baru-baru ini." Hannah menjawab.
"Ku begitu lebih baik kamu berhenti betih, bagaimanapun juga, kamu benar-benar buta nada." Kata Randika dengan santai kepada Hannah.
Hannah memelototinya, "Kak, apa yang baru saja kamu katakan?"
"Tidak apa-apa." Randika hanya bercanda, tetapi Hannah merasa tidak nyaman. Dia pernah berkata bahwa dia akan memi bisnis dan membuka toko pakaian di sekhnya. Dan sekarang adik iparnya ini memberikan tokonya ke orangin untuk diurus. Randika dapat melihat hal yang sama akan terjadi.
Randika memandangi Hannah yang masih kekanak-kanakan, dia tidak bisa menahan senyum, dan mengambil alih gitar itu. "Aku akan memainkannya untukmu."
"Memangnya kak Randika tahu cara bermain gitar?" Mata Hannah memblak, penuh dengan tanda tanya. Sebuah tatapan kecurigaan, tetapi Hannah segera mengagumi aksi permainan gitar Randika yang akrab.
"Aku akan memainkanguma."
Randika berbicara dengan acuh tak acuh, dan orang yang sedang mengobrol di depan mereka terkejut tiba-tiba. "Sepertinya seseorang sedang bernyanyi."
"Aku juga mendengarnya."
Semua orang menoleh, tetapi Randika tidak mempedulikannya. Dia terus bernyanyi.
"When I first met you, I knew that my life would never be the same"
"And I knew that you felt it too."
"Never fee alone again boy, because your love makes me feel so secure and you got me singing"
...
Suara gitar yang merdu pehan keluar, dan suara nyanyian Randika pun muncul secara pehan, tidak terburu-buru, tapi juga dengan mnkolis dan penuh kasih sayang.
Hannah tertegun. Randika memandang Inggrid, dengan senyuman di wajahnya, dan berkata:
"Because of love, I know you better"
"Because of love, we are together"
"Because of love, you have my heart"
"Because of love, we''''ll never part."
...
Randika menyanyikan "Because of Love" yang agak mirip dengan versi aslinya. Inggrid menatap mata Randika, ikatan di hatinya th dicabutgi dan hatinya penuh dengan kegembiraan.
Seth Randika selesai menyanyikangunya, dia menyadari bahwa bus menjadi sepi, dan para karyawan menatapnya dengan tatapan kosong.
"Hebat!"
Tiba-tiba, para karyawan di depan itu bertepuk tangan.
"Sangat bagus."
"Ya,gu ini sebanding dengan penyanyi profesional itu."
"Wow, sangat bagus, aku hampir terobsesi dengannya." Perempuan yang sebelumnya marah pada sahabatnya ini menjadi terhibur kembali.
"Kenapa? Apa kamu tidak berencana pergi ke Hutan Sk untuk mencari pangeran tampanmu?" Sahabat di sebhnya bercanda.
Hannah juga tercengang, dan kemudian merasa gembira. "Kak, kamu bermain dengan sangat hebat! Lain kali kamu harus mengajariku!"
Mulut Randika bergerak-gerak, tanpa mengeluarkan suara.
"Lagi,gi,gi!"
Seseorang bersorak.
"Ya, satugugi." Kata para karyawan.
"Oke."
Randika tersenyum sedikit, dan kemudian mi menjentikkan tangannya. Tiba-tiba, suara gitar yang merdu mi muncul seperti air yang mengalir, kali ini ternyata sebuahgu rock.
"Beri aku tangan dan pinggangmu!"
"Mari meleleh dm ritme ini!"
Randika bernyanyi dengan nada yang sangat tinggi. Lagu ini berjudul "Let''s Sway Together", tetapi di tengah, Randika mengubah liriknya,
"Ayo kita jn-jn bersama, oh"
"Lupakan semua kesedihan, jn-jn bersama~ Oh!"
Keterampn gitar yang tiba-tiba ini muncul mengejutkan semua orang.
Dm suasana bahagia ini, bus juga mju ke bandara, dan petikan gitar Randika juga sudah habis.
"Penampn yang sangat bagus!" seru seorang karyawan.
Inggrid sedikit tersenyum. "Sudah, sudah, ayo kita naik pesawat."
Tiket sudahma dibeli. Perusahaan yang akan mengganti uangnya. Sama seperti perjnan yang terakhir, semuanya dibayar oleh perusahaan. Ini menunjukkan bahwa Inggrid sangat memperhatikan kesejahteraan para karyawannya dengan sangat baik.
Seth naik pesawat, semua orang duduk, tidak butuh waktuma sebelum pesawat lepasndas danngsung menuju Jawa Barat.
"Semoga di hutan nanti aku dapat melihat hewan primitif." Para karyawannya tetap heboh.
"Ada banyak jenis burung di hutan, ngkah baiknya jika kita bisa melihat mereka secarangsung."
"Aku dengar ada juga gajah."
Semua orang berdiskusi dengan antusias, dan Randika hanya tersenyum sedikit dan tidak berkata apa-apa.
Jarak ke Jawa Barat sebenarnya tidak jauh, dan dengan kecepatan pesawat, semua orang akan bisa mencapai tujuan mereka hanya dm beberapa jam.
Saat turun dari pesawat, merekangsung pergi ke hotel yang sudah dipesan terlebih dahulu. Seth berbenah, mereka segera bersiap untuk segera menjjah hutan purba!
Rencananya pada saat itu, mereka akan berencana untuk bermm di kamp dekat hutan purba itu untuk merasakan adat istiadat warga setempat, jadi semua orang sudah menyiapkan tenda.
Berkemah di m bebas dan berada dekat dengan m pada jarak terdekat membuat orang-orang yang sudahma duduk di kantor ini sangat menantikannya.
"Ayo pergi!"
Teriak Hannah dengan senang hati. Yanginnya juga memiliki semangat tinggi. Di bawah bimbingan pemandu wisata, sekelompok orang iningsung pergi ke Hutan Sk.