MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 181: Rencana Kejam Hannah

Chapter 181: Rencana Kejam Hannah

    Chapter 181: Rencana Kejam Hannah


    Sepertinya Randika mi mengkhawatirkan adik iparnya ini, meskipun penampnnya tidak kh cantik dengan Inggrid, kepribadian dan cara berpikirnya benar-benar masih anak-anak.


    Hannah sedikit cemberut. "Terserah kakak mau percaya atau tidak, yang penting aku lebih kaya daripada kakak." Kata Hannah sambil menjulurkan lidahnya.


    Randika hanya geleng-geleng. "Sudah hentikan basa-basimu. Aku tidak tahu apa yang kamu mau dariku sekarang, tetapi aku tidak akan membantumu. Sma kamu tidak mendapatkan ijin dari kakakmu itu, jangan harap kamu mendapatkan bantuanku."


    Randika berbalik dan tertawa dm hati. Randika sendiri sudah cukup kapok membantu Hannah. Mi dari klub karate, lomba bp liar, lomba renang, semuanya berawal dari ajakan adik iparnya ini ke tempat-tempat aneh.


    Jadi Randika memakai kartu As-nya yaitu istrinya Inggrid. Memakai nama Inggrid mungkin akan membuat Hannah ketakutan dan tidak jadi meminta bantuannya.


    "Ah kak! Tunggu sebentar! Kali ini aku tidak butuh bantuanmu kok. Aku juga tidak ingin melihat bpan ataupun merepotkanmu." Hannah segera mengejar Randika yang berbalik badan itu. Dia dengan cepat menaruh tangan Randika di bhan dadanya. "Kak, aku cuma sedang ingin singa bersama kakak."


    Singa?


    Wajah Randika terlihat ogah. "Tidak tertarik, cari orangin sana."


    "Ah kak, jangan gitu dong. Singa ini berbeda dengan singainnya!" Hannah dengan cepat mems.


    "Apa bedanya? Kepnya dua? Kakinya dpan? Kan sudah kubng awal tadi jangan telu berkhayal." Kata Randika sambil tertawa. Dia sama sekali tidak tertarik dengan singa yang dikatakan sebagai raja para hewan itu, dia lebih tertarik dengan serig yang tidak pernah menundukan kepnya pada apa pun.


    "Percayh kak, singa ini benar-benar berbeda! Singa ini dari Afrika jadi pasti berbeda." Kata Hannah.


    "Singa dari Afrika?" Randika menemukan sofa untuk dirinya duduk dan Hannah pun ikut duduk. "Singa itu sudah menempuh jarak yang jauh dari Afrika jadi pasti singa itu sudah berubah jadi kucing. Apa bagusnya coba?" Kata Randika.


    "Kak ayh, temani aku pergi ke sana. Ya kak, ya?" Hannah kembali menggunakan taktik bhan dadanya. Dadanya yang ks 1 itu benar-benar lembut dan menggoda. Belumgi rengekan Hannah itu benar-benar membuat semua hati orang menjadi luluh, entah kenapa suaranya itu mengandung kemurnian yang tidak bisa dijskan.


    Melihat Hannah yang sudah seperti ini, Randika hanya mengh napas. P seperti ini sudah sering terjadi, jika dia tidak mengiyakan maka Hannah akan merencanakan sesuatu yang buruk padanya. Jika Randika setuju maka suatu mash akan terjadi pada waktu itu. Jadi pilihan terbaik adh diam dan menikmati sensasi bhan dada adik iparnya itu.


    Melihat Randika yang hanya terdiam, Hannah sudah tersenyum nakal dan memalingkan wajahnya. "Ku kakak tidak mau menemaniku melihatnya, jangan kaget sama konsekuensinya."


    "Memang konsekuensinya apaan?" Randika terlihat bingung. "Sudah Han, jangan mengancam seperti anak kecil terus. Kakak sudah tidak bisa ditipu seperti itugi."


    "Oho, benarkah seperti itu?" Senyuman Hannah makin lebar. "Akhir-akhir ini aku jarang bisa tidur dan saat aku tidur dengan kak Inggrid itu benar-benar nyaman bagiku. Dm sekejap aku bisa tidur dm pelukannya kak Inggrid jadi aku memutuskan untuk tidur dengannya sma sebn. Dan tentu saja kak Inggrid tidak mungkin menkku kan?"


    "Uhuk!"


    Randika yang sedang minum air itu menyemprotkan air dari dm mulutnya. Kejam sekali rencana adik iparnya ini!


    Saat Randika menoleh ke arah Hannah, senyuman adik iparnya ini benar-benar lebar dan penuh dengan ejekan.


    Randika ingin mengatakan bahwa dia tidak takut dengan ancamannya adik iparnya ini tetapi tidak ada kata-kata yang bisa keluar dari mulutnya, tenggorokannya benar-benar kering.


    "Jadi bagaimana kak? Apa kakak masih tidak mau menemaniku?" Kata Hannah dengan nada mengejek. "Atau kakak ingin aku tinggal di rumah sma sebn?"


    Randika sambil mengh napas dan mengepalkan tangannya, dia mengatakan. "Besok siang jam berapa berangkatnya?"


    ..........


    Kebun Binatang Cendrawasih


    Hari ini kebun binatang kota ini benar-benar ramai. Banyak oranglulang ke tempat ini. Banyak keluarga membawa anak-anaknya untuk melihat-lihat keragaman flora dan fauna, banyak pasangan muda-mudi sekaligus pasangan man yang terlihat santai berjn menikmati hari.


    Randika menelusuri jn setapak dengan kedua tangannya di kantonganya, sedangkan Hannah sibuk menarik tangan Randika itu. "Hahaha, monyet itu mirip kak Randika! Eh, itu ada ko kak! Ayo cepat difoto mumpunggi makan!"


    Randika yang ditarik ke kanan ke kiri benar-benar pusing. "Han, jadi tujuanmu membawaku ke sini karena kamu merasa canggung di sini banyak pasangannya?"


    Sebagian besar orang yang datang ke kebun binatang ini adh pasangan jadi jika orang datang sendirian ke sini, akan terasa aneh dan timbul rasa iri.


    Hannah menjadi cemberut ketika mendengar Randika. "Aku cuma mengajakak kakak karena kak Randika nganggur."


    Hannah terus menerus menarik Randika ke berbagai tempat. Ketika mereka melihat area jajan, Randika menjadi bersemangat. "Wow, sosis bakar!"


    Sambil masih meskan air liurnya, Randika ditarik oleh Hannah.


    "Pak beli dua!" Hannah mengeluarkan uangnya sambil tersenyum.


    Randika mengangguk puas, ternyata adik iparnya ini tahu diri juga.


    Hannahlu mengambil kedua sosis itu yang masih panah, Randika sendiri sudah tidak sabar mencicipinya. Namun, apa yang dilihatnya membuat dia terkejut. Randika melihat Hannah membuka mulutnya dan mencicipi kedua sosis itu bersamaan.


    "Wah enak sekali, makanan di tempat ini ternyata enak juga." Hannah masih sibuk mengunyah sambil terus melihat-lihat jajananin. Ketika dia melihat Randika yang melongo sambil mengulurkan tangannya, Hannah merasa aneh dan akhirnya bertanya. "Ngapain kok melongo begitu kak?"


    Js menunggu jatahku tahu! Kenapa kamu makan semuanya coba!?


    Randika, yang sudah tidak bisa berkata apa-apa, mengambil kembali tangannya dan berjn dengan wajah sedikit merah.


    "Ayo cepat kita lihat singanya." Kata Hannah sambil mengunyah kembali sosisnya.


    Randika mengekorinya dengan wajah muram. Yang Randika tidak tahu adh hati adik iparnya yang sedang tertawa keras.


    Di dm hati Hannah, melihat kakak iparnya yang mudah dijahili ini membuatnya tertawa tanpa henti.


    Seth menghabiskan sosis bakarnya, Hannah kembali menyeret Randika agar jnnya lebih cepat.


    Akhirnya mereka tiba di kandang singa. Terlihat bahwa parit dan pagar pembatas di mana orang-orang melihat itu benar-benar jauh jadi singa jantan itu tidak akan bisa melukai pengunjung.


    Di dm kandang itu, para pengurus membuat kandangnya mirip dengan m yang ada di Afrika.


    Banyak orang yang ingin melihat si raja hutan ini.


    "Yah kak, kenapa singanya tertidur." Hannah menggoyang-goyangkan tangan Randika yang dia pegang.


    Hannah sendiri di Jakarta kurang mendapatkan kebebasan, jadi dia sangat antusias ketika pergi bersama Randika ke tempat-tempat yang diinginkannya.


    Di bawah tatapan orang-orang, seorang pengurus kebun binatang mengeluarkan sebongkah daging besar dan melemparkannya ke dm kandang. Dm sekejap singa jantan itu terbangun dan mi makan.


    "Wah kak lihat itu! Singanya bangun!" Kata Hannah sambil tersenyum.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)