Chapter 229: Reorganisasi Pasukan Ares
Randika kembali beyar menuju pu terpencil itu seorang diri. Pasukannya berhasil menduduki markas militer ini hingga ke pelosoknya. Dan di waktu yang sama, mereka th menghancurkan markas Bn Kegpan ini hingga tidak berbentuk.
Melihat pasukannya yang ada di hadapannya, Randika tidak bisa berhenti tersenyum.
"Mari kita png!"
"Baik!"
Semuanya setuju dan menaiki kapal.
....
Seth mendarat di pantai, mereka semua kembali ke Tokyo.
Sesampainya di rumah amannya, Randika mi membagi-bagi tugas.
"Bawa pasukanmu dan carh informasi mengenai Bn Kegpan." Kata Randika pada Dion.
Dion dan pasukannya mengangguk.
"Yangin beristirahah, perjnan kita masih panjang jadi aku harap kalian siap kapan saja untuk bertempur." Kata Randika pada para pentn pasukannya.
Seth rapat ini selesai, Randika masuk ke dm kamar Yuna.
Sesudahnya dia masuk, Yunangsung beri dan memeluk Randika.
"Aku pikir aku tidak akan bisa bertemu denganmugi!" Yuna kembali menangis di dadanya.
Hati Randika tersentuh. Dialu membi kep Yuna dan berusaha menenangkannya. "Sudah, sudah, sejak kapan kamu jadi secengeng ini?"
Yuna yang sedikit jengkel memukul dada Randika dengan lembut. Seth menenangkan dirinya, dia diminta duduk oleh Randika.
"Coba ceritakan kejadian hari itu. Kenapa lokasimu bisa ketahuan?" Tanya Randika.
Perlu diketahui, Yuna bertanggung jawab terhadap divisi penelitian khususnya mengenai ramuan X. Jadi markasnya tidak terletak di istana bawah tanah karena san keamanan.
"Aku sendiri tidak yakin." Yuna menggelengkan kepnya. "Seth membangun markas yang baru, aku sama sekali tidak mengontak Catherine dan yangin untuk menjaga kerahasiaan markasku."
"Tetapi beberapa hari sebelum kejadian, aku mendapatkan pesan dari istana bawah tanah. Pesan itu isinya meminta bantuan karena markas kita th diserang dan posisinya terdesak. Jadi, aku mengirim beberapa orang ke sana. Tapi aku tidak menduga bahwa Shadow akan muncul tiba-tiba dan menyerang markas baruku itu."
Randika mendengarkan penjsan Yuna ini dengan seksama. Ku dia boleh menebak, pasti ada mata-mata Shadow yang berada diboratoriumnya itu. Tetapi semua itu sudah belu, Shadow sekarang sudah mati dan orang-orang yang berkhianat sudah berkumpul bersama Bn Kegpan di markas utamanya.
"Laboratoriumku itu dihancurkan hingga tidak tersisa dan orang-orangku juga dibunuh tanpa ampun. Shadow sengaja menangkapku dan menahanku di pu itu sebagai jebakan."
"Sma ditahan, aku benar-benar berpikir bahwa aku tidak akan bisa bertemu denganmugi."
Seth mendengar penjsan ini, Randika bisa memahami seluruh situasinya. Dialu berkata pada Yuna. "Kamu sekarang tenang saja, Shadow sudah mati kubunuh dan sekarang hanya Bn Kegpan yang menghngi kita."
Seth meluapkan seluruh perasaannya, Yuna merasa lebih baikan dan dia akhirnya tersenyum pada Randika. "Di tengah penderitaanku itu, aku tahu bahwa kamu tidak akan meninggalkanku. Hanya kamh yang tidak akan meninggalkanku. Ketika ini selesai, apakah kamu ingin bertemu denganku di kamarku?"
Yuna masih memakai bajupang-campingnya, dadanya yang besar itu bergntungan tepat di sebh tangan Randika.
Kedua pucuk gunung itu terlihat dan warna pinknya sangat menawan. Boleh dikatakan bahwa dada Yuna adh yang terbesar di antara Inggrid dan yangin. Benar-benar menggoda!
Randika kembali sadar dan menggelengkan kepnya. Dia bersyukur Yuna sudah kembali ke dirinya yang dulu.
"Sekarang lebih baik kamu istirahat dulu. Kamu pasti capek karena th disekap begituma." Kata Randika.
"Tidak mau! Aku ingin tidur bersamamu. Aku yakin adikku juga ingin tidur bersamamu atau kamu ingin kita berdua sekaligus?" Yuna masih tidak ingin menyerah.
Sejujurnya cinta pertama Yuna adh Randika. Ketika dirinya dismatkan oleh Randika, detik itu juga dia jatuh cinta pada sosok penymatnya. Untuk mendapatkan perhatiannya, baju longgar serta guyonan mesum dia pakai. Tetapi sayang, semua itu masih belum cukup untuk mendapatkan hati pujaannya.
Bagaimanapun juga, Yuna bekerja untuk Randika.
Seth menk tawaran Yuna dengan susah payah, Randika kembali ke kamarnya dan beristirahat. Sambil berbaring dia memikirkan situasi pasukannya ini. Bisa dikatakan bahwa pasukannya ini mengmi keruntuhan yang sangat luar biasa. Pengkhianatan Shadow, Harimau dan Bn Kegpan membuat pasukannya kocar-kacir.
Prioritas utamanya adh membangun kembali pasukannya ini. Dia juga harus menyaring anak buahnya untuk mencegah adanya mata-mata yang masih ditanam oleh para pengkhianat. Dan yang paling penting, mereka harus menemukan keberadaan Bn Kegpan yang asli.
Tidakma kemudian, Catherine dan Frank kembali ke rumah aman ini.
Seth duduk bersama, Randika meminta mereka untuk menjskanporan mereka.
"Aku sudah mengontak divisi perang kita yang bersembunyi." Kata Frank. "Kebanyakan dari mereka ingin kembali ke pangkuan kita. Namun, ada juga yang sebagian tidak ingin kembali karena kekuatan kita yang sudah melemah. Aku sudah mencoret nama-nama orang itu."
Randika mengangguk, Catherine meneruskanporannya. "Beberapa organisasi di dunia bawah tanah ada yang tertarik bergabung dengan kita tetapi aku tidak telu berharap banyak dengan bantuan orang luar."
Matthew meneruskan. "Martin dan aku juga mi merekrut orang-orang dan mtih mereka, tetapi juhnya masih telu sedikit. Ku dihitung bersama pasukanku sekarang, pasukanku masih terisi 1/3."
Dion dan Polemos juga mengangguk. Prajurit di bawah perintah mereka juga tidak telu banyak.
Sin Serig, yang mendapatkan prajurit dari tahanan penjara, dan Kyoko, semua jenderal dan letnan th kehngan pasukan mereka secara drastis.
Dan juga, Randika kehngan sosok Gilbert dan Carlos pada pertempuran sebelumnya.
Randika mengerutkan dahinya. Dia tidak menyangka situasi pasukannya ternyata semenyedihkan ini. Terlebih, dengan berkhianatnya Shadow, dia tidak memiliki jaringan intelijensi. Memang awalnya orang di divisi itu tidak telu banyak, tetapi kehngan satu saja sudah cukup membuatnya pusing!
Randika berpikir sebentar dan akhirnya berkata pada semuanya. "Untuk mash jaringan intelijensi, aku menyerahkan tanggung jawab ini pada Yuna. Mi dari detik ini, dia akan bertanggung jawab untuk mengh semua informasi untuk pasukan kita."
Yuna mengangguk. Intelijensi sangah penting di sebuah organisasi. Bisa dikatakan bahwa divisi itu adh telinga, mata dan mulut dari sebuah organisasi. Jika pasukannya ini mengetahui bahwa Bn Kegpan hendak menyerang istana bawah tanah mereka, maka hasil pertempurannya tidak akan sama dengan yang sekarang.
Terlebihgi, Yuna merupakan orang kepercayaan Randika dan loyalitasnya sama sekali tidak dia ragukan. Tidak mash baginya memberikan tugas berat seperti ini.
Randika mnjutkan. "Untuk Catherine, aku mempercayakanmu untuk merebut kembali istana kita itu. Dan untuk para jenderalinnya teruh mencari informasi dan merekrut orang sebanyak mungkin. Seth kalian mendapatkan orang, kirim mereka ke Serig dan dia akan mtihnya dengan bantuan Martin dan Matthew."
Para jenderal menganggukan kepnya.
"Sedangkan untuk para letnan." Randika berpikir sebentar. "Bagh pasukan kalian menjadi 4. Tiap pasukan akan dipimpin oleh dua letnan. Tetapi untuk sekarang kalian harus memimpin pasukan kalian seorang diri. Kalian akan menjadi pusat kekuatan kita di masa depan jadi aku mengharapkan totalitas dari kalian semua."
Semua letnan menganggukan kepnya. Karena pertempuran panjang ini, mereka th kehngan 4 letnan khususnya seth Yuna ditarik oleh Randika ke divisi intelinjensi.
"Dan juga, buah divisi keamanan yang bertanggung jawab atas ketertiban dan hukum yang beku di pasukan kita. Posisi ini untuk sementara waktu akan diisi oleh pasukan milik Dion."
"Frank, kamu bertanggung jawab untuk membangun cabang dari markas kita. Posisi kita di dunia bawah tanah benar-benar hancur dan kita harus menyerang kembali dengan kuat. Bekerja samh dengan Yuna dan banguh jaringan informasi di markas baru kita. Aku ingin seth perang ini selesai, sk operasi kita menjadi global. Ambh beberapa orang yang kamu percaya dan rekrut sisanya nanti."
Frank mengangguk. Ketika Randika menoleh ke arah Raihan, dia melihat Raihan sibuk mmun sambil memegang pedangnya.
Sambil mengh napas, Randika berkata padanya. "Sebaiknya kamu terus mtih ilmu pedangmu."
Seth membagi tugas, mata Randika terlihat mencekam. "Satu tambahangi, jangan lupa untuk menemukan keberadaan Bn Kegpan yang asli."