MillionNovel

Font: Big Medium Small
Dark Eye-protection
MillionNovel > Legenda Dewa Harem > Chapter 356: Apa Kau Ingin Keluargamu Aku Musnahkan?

Chapter 356: Apa Kau Ingin Keluargamu Aku Musnahkan?

    Chapter 356: Apa Kau Ingin Keluargamu Aku Musnahkan?


    Bersamaan dengan bunyi sirene ini, di luar hotel, mobil polisi dm juh besar mi mengepung hotel.


    Di antara mobil-mobil tersebut, sekumpn orang bersenjatakan lengkap turun dari mobil mereka. Dari sh satu mobil polisi tersebut, Liu Changhai dan Li Zhen juga ikut turun.


    Sejak awal kedua pemuda ini sudah berteman dekat dan kejadian mereka dengan Randika makin mempererat tali persaudaraan mereka. Di bkang mereka sudah ada kekuatan gabungan dari keluarga mereka.


    Liu Changhai dan Li Zhen menatap Randika yang ada di lobi hotel. Jejak kemarahan dan kebencian terlihat js di tatapan mata mereka. Bagaimanapun caranya, Randika akan mati hari ini!


    Kemudian mereka berdua memberi sinyal dengan tangan mereka dan masuk ke dm lobi bersama dengan para polisi. Ketika mereka melihat kejadian yang ada di dm hotel, mereka sendiri terlihat bingung. Mereka melihat Randika berdiri di tengah-tengah banyak orang yang tidak sadarkan diri dintai.


    Apa yang sebenarnya th terjadi?


    Di tengah-tengah kecanggungan ini, Liu Changhai berkata denganntang. "Hari ini kau akan masuk penjara!"


    "Penjara?" Randika tertawa terbahak-bahak, dia seperti baru saja mendengar lelucon yang super lucu.


    Li Zhenlu menambahkan. "Menyerah atau kami akan menembak!"


    Randika mendengus dingin. "Menyerah sama bocah ingusan seperti kalian? Apa kalian masih bermimpi?"


    "Jangan begak sok kuat!" Liu Changhai mendengus dingin. "Mereka ini pasukan khusus milik kota ini, apa kamu pikir kamu masih punya kesempatan untuk mwan?"


    "Satuan khusus kota Makau?" Randika tersenyum. Lalu tiba-tiba senyumannya itu berubah menjadi tatapan tajam dan wajahnya berubah menjadi dingin. "Aku hanya butuh 1 menit untuk menghabisi mereka!"


    Js yang mendengar kata-kata Randika menjadi terkejut. Sebelum mereka bisa sadar dari keterkejutan mereka, beberapa orang pasukan Ares menerjang maju ke arah satuan khusus bagaikan angin. Kecepatan mereka benar-benar cepat dan meninggalkan hembusan angin yang kuat.


    Ketika para satuan khusus ini menerobos masuk, mereka menyadari sosok pasukan Randika ini. Mereka semua seperti diselimuti oleh aura gp. Ketika mereka menerjang maju, para anggota satuan khusus ini terkejut dan bersiap menembak mereka.


    Tetapi bahkan sebelum senjata mereka bisa ditembakkan, pasukan Ares ini sudah berada tepat di hadapan mereka. Dengan mudah, mereka melucuti ''pasukan terkuat'' kota Makau ini. Bahkan ada yang sampai memotong kedua tangan para polisi ini!


    Ketika senjata-senjata mereka th dilucuti, semuanyangsung beradu pukn. Tetapi mereka bukah apa-apa di hadapan pasukan Ares. Di mata para pasukan ini, anggota satuan khusus ini sudah bagaikan ayam dan bebek, benar-benar bukan tandingan mereka.


    Satu per satu dari pasukannya Randika ini menghajar dan melucuti semua anggota satuan khusus ini. Dan satu per satu para polisi ini terkapar tidak sadarkan diri. Semua orang yang melihat kejadian ini sudah tidak tahu harus berkata apa.


    Lawan mereka ini bukah orang sembarangan, mereka adh pasukan khusus kota ini.


    Berbeda dengan polisi biasa, kemampuan dan keahlian mereka jauh di atas para polisi. Mereka adh ujung tombak kota Makau. Namun tanpa diduga, mereka bagaikan orang-orangan sawah di hadapan pasukan Ares. Tidak ada satupun dari mereka yang bisa mwan balik.


    Kejadian ini bengsung dengan cepat. Liu Changhai dan Li Zhen yang awalnya percaya diri dan penuh dengan semangat bs dendam itu menjadi terdiam ketika melihat para polisi ini terkapar dintai.


    Bagaimana ini bisa terjadi?


    Wajah Liu Changhai dan Li Zhen seakan-akan tidak ingin mempercayai apa yang th terjadi. Di hadapan mereka sekarang ini, seluruh anggota polisi yang mereka bawa masuk itu th terkapar tidak sadarkan diri.


    Sebelum ini para pengawal Li Weilong bukah apa-apa dan sekarang anggota pasukan khusus Makau juga bukah rintangan berat bagi mereka, siapa orang-orang ini sebenarnya? Dan siapa pemimpin mereka itu?


    Mata orang-orang tertuju pada Randika, rasa kagum sekaligus bercampur takut mi tumbuh di hati orang-orang.


    Liu Changhai dan Li Zhen js tidak menduga bahwa situasi akan berjn seperti ini. Untuk membskan dendam mereka ke Randika, mereka berdua sampai mengerahkan satuan khusus kota ini. Namun tanpa diduga mereka, semua orangnya th kh!


    Liu Changhai menatap mata Randika. Ketika dia melihat senyuman Randika, tubuhnya tidak bisa berhenti merinding.


    Dia kembali mengingat mm hari itu, hari di mana lengannya dipatahkan dengan mudah.


    Kedua pemuda itungsung ketakutan setengah mati ketika Randika menatap dan tersenyum ke arah mereka.


    "Aku rasa kalian berdua masih ingat dengan kata-kataku sebelumnya." Randika berjn menghampiri mereka berdua.


    Wajah Liu Changhai dan Li Zhen benar-benar pucat seperti kertas. Tentu saja mereka ingat kata-kata terakhir Randika pada mereka. Jika mereka mengganggu Randikagi, dia akan membunuh mereka!


    Melihat kejadian di depan mata mereka sekarang, sepertinya kata-kata Randika tersebut bukah sebuah lelucon. Di hadapan mereka sekarang bukah Randika minkan mikat pencabut nyawa yang siap membawa mereka ke m baka.


    "Aku ingatkan kau sekaligi agar tahu posisimu. Ayahku adh penguasa kota ini. Jika kau membunuhku, ayahku tidak akan melepaskanmu begitu saja!" Li Zhen memberanikan diri untuk mwan.


    Tentu saja, ayah yang dimaksud adh Li Weilong. Apa pun mashnya, ayahnya itu slu membantu dirinya.


    Sepertinya bocah ini tidak tahu bahwa orang-orang yang terkapar sebelumnya adh ayahnya dan anak buahnya.


    Randika mendengus dingin. "Yang kau sebut ayah itu tua bangka yang itu?"


    Seth berkata seperti itu, Randika menunjuk ke arah Li Weilong berada. Li Zhen dapat melihat bahwa ayahnya yang berlumuran darah itu berusaha untuk berdiri. Tatapan matanyangsung berubah. "Ayah!"


    "Apa yang kamukukan pada ayahku!" Li Zhen menjadi marah. Tetapi tiba-tiba anak buah Randika mengarahkan moncong senjatanya pada Li Zhen jadi dia tidak bisa bergerak seenaknya.


    "Benar-benar ayah dan anak." Randika mengh napasnya. "Jangan khawatir, aku akan memastikan kalian berbaring di tempat tidur untuk 3 tahun ke depan."


    Mendengar kata-kata ini, Li Zhenngsung teringat bahwa di depannya ini sudah bukan manusiagi minkan mikat pencabut nyawa. Dan di bawah tatapan mata Randika, Li Zhen tiba-tiba pingsan.


    Pingsan?


    Randika js terkejut, anak buahnyangsung menghampirinya dan menendangnya. Ternyata Li Zhen benar-benar pingsan saking takutnya. Hal ini membuat Randika geleng-geleng dan mengh napasnya.


    Sekarang tatapan mata Randika tertuju pada Liu Changhai, dia tersenyum lebar pada pemuda itu. "Jangan pingsan seperti teman baikmu itu."


    Wajah Liu Changhai benar-benar pucat pasi, seluruh tubuhnya tidak bisa berhenti gemetar. "Jika kau berani mwanku. Keluargaku tidak akan tinggal diam!"


    "Ya ampun." Randika menggaruk-garuk kepnya. Bocah-bocah seperti ini apa tidak capek mengandalkan keluarga mereka?


    "Jadi kamu mau bng ku keluargamu itu benar-benar kuat?" Randika mengh napasnya. Memang anak-anak manja seperti Liu Changhai seperti ini slu mengandalkan kekuatan keluarganya apab sedang kesulitan. Hal seperti ini membuat muak Randika.


    Mental-mental seperti inh yang membuat sebuah warisan keluarga yang sudah susah payah dibangun akan runtuh dengan mudah. Ku dia memang lki sejati, hadapi dan bertanggung jawah terhadap semua tindakanmu.


    "Tunggu saja pembsanku!" Meskipun tubuhnya gemetar, Liu Changhai berhasil mengeluarkan HPnya dan menelepon ke sebuah nomor.


    Randika tidak berusaha mencegahnya, dia sendiri penasaran seberapa kuat kekuatan keluarga milik Liu Changhai.


    Tidakma kemudian teleponnya tersambung, di balik telepon terdengar suara orang tua. Wajah Liu Changhaingsung berubah menjadi gembira. "Kakek!"


    "Wah ternyata Xiao Liu, kenapa kamu tiba-tiba telepon?" Suara kakek Liu Changhai terdengar tenang dan lembut.


    "Kek, aku ada mash di Makau. Liu Changhai dengan cepat merengek. Karena dia merupakan anak tunggal, dia benar-benar dimanja. Hal ini juga beku dengan kakek yang sangat memanjakan cucunya.


    Seth mendengar cerita milik cucunya itu, kakeknya menjadi murka.


    "Tunggu saja, kakek segera mengirim orang ke tempatmu!"


    Hati Liu Changhai benar-benar hangat, tetapi tiba-tiba, HP miliknya itu direbut oleh Randika! Liu Changhai hanya bisa melihat dan tidak berani mwan.


    Seth merebut HP tersebut, Randika sama sekali tidak berbicara. Ketika si kakek tidak mendengar respon cucunya itu, diangsung berkata di balik telepon. "Kenapa Xiao Liu?"


    Randikalu berkata dengan nada santai. "Ini bukan Xiao Liu."


    "Siapa kamu?" Suara si kakek berubah menjadi dingin.


    Randika menatap Liu Changhai dan menyengir. "Aku hanya ingin berkata 2 hal padamu. Yang pertama adh namaku Randika."


    Wajah si kakek terlihat bingung, entah kenapa dia merasa pernah mendengar nama itu. Tetapi dia berusaha membuang pemikiran tersebut.


    "Yang kedua." Tatapan mata Randikangsung berubah. "Apa kau ingin keluargamu aku musnahkan?"


    Musnah?


    Liu Changhai menatap bingung Randika, pria ini benar-benar g! Orang yang diajaknya bicara adh kakeknya, kep keluarga aristokrat yang masih aktif dan sekarang Randika berani berkata seperti itu tepat di telinganya? Pria ini sudah g!


    Keluarga besarnya bisa menjadi keluarga aristokrat karena usaha kakeknya, mi dari sektor pemerintahan, ekonomi, pembangunan, kakeknya memiliki pengaruh di seluruh Cina! Mencari gara-gara dengan kakeknya berarti siap mwan seluruh kekuatan yang dimilikinya.


    Memikirkan hal ini, wajah Liu Changhai benar-benar gembira.


    Di balik telepon, si kakek masih penasaran dengan identitas Randika tetapi ketika dia mendengar kata-kata Randika yang berikutnya, dia terdiam. Lalu tubuh tuanya itu bergetar tanpa henti karena diselimuti oleh amarah.


    Memusnahkan keluarganya? Berarti kau berniat membunuhku?


    Ketika si kakek baru saja mau meluapkan amarahnya, tiba-tiba dia terpikirkan sesuatu. Nama Randikangsung terdengar familier dan semua amarahnya itu segera menghng. Wajahnya penuh keraguan dan ketidak percayaan.


    Tidak mungkin. Apa dia tidak sh dengar?


    Randika dan memusnahkan keluarga, jika kedua kata-kata ini digabung diangsung terpikirkan satu insiden. Si kakek mengingatnya dengan js karena dia mendapatkan undangan dari keluarga Alfred pada waktu itu. Meskipun beda negara, hubungan keluarganya dengan keluarga Alfred benar-benar erat. Tetapi karena acaranya telu mendadak, si kakek hanya bisa mengucapkan smat dan memberikan hadiah.


    Awalnya dia tidak percaya tetapi keesokan harinya dia mendapatkan kabar bahwa keluarga Alfred dari Jakarta th dimusnahkan oleh satu orang. Dariporan para keluarga aristokrat yang hadir, mereka mengatakan bahwa jangan pernah menyinggung seseorang yang bernama Randika dari Cendrawasih.


    Nama Randika bisa dikatakan bahwa sudah menjadi nama sensitif di para keluarga aristokrat.


    Orang ini benar-benar jelmaan iblis, jadi semua orang dihimbau jangan pernah menyinggungnya.


    Keluarga Alfred yang berani menyinggungnya sekarang th hancur tak bersisa. Keluarga besar yang sudah mengakar di Indonesia itu menghng tanpa jejak, rasa teror seperti ini sangat membekas di hati para keluarga aristokrat yangin.
『Add To Library for easy reading』
Popular recommendations
A Ruthless Proposition Wired (Buchanan-Renard #13) Mine Till Midnight (The Hathaways #1) The Wandering Calamity Married By Morning (The Hathaways #4) A Kingdom of Dreams (Westmoreland Saga #1)